Anda di halaman 1dari 5

Mesayu Nadya 22010115210095 / 085641070777

Veronika Subagio 22010115210069 / 085786819514

Ayu Wulansari 22010115210003/ 085333147152

KELAINAN REFRAKSI

Di ruang siaran RSUD Soeselo, Slawi

A () sebagai dokter narasumber

B () sebagai pasien via telepon

C () sebagai penyiar radio

C : Assalamualaikum Wr. Wb., selamat pagi sahabat sehat RSUD Soeselo Slawi,

bagaimana kabar sedulur semua pagi ini? Perkenalkan saya kembali lagi kita pada

kesempatan bincang-bincang pagi dengan mengundang berbagai narasumber. Seperti yang

dijanjikan, kita kedatangan tamu spesial seorang dokter perempuan muda dan yang khusus kali

ini kita juga membuka pertanyaan dan konsultasi langsung dari pendengar melalui telpon, di

mana pertanyaannya nanti langsung akan dijawab bu dokter yang sudah bergabung hari ini.

Selamat pagi, bu dokter. Jadi hari ini kita mau membahas tentang apa?

A : Assalamualaikum Wr. Wb, selamat pagi. Jadi pagi ini saya berencana ingin berbagi

sedikit mengenai kesehatan mata, khususnya yang banyak orang sebut dengan istilah rabun jauh,

rabun dekat, mata tua, silinder, dan lain-lain. Sebenarnya seperti apa sih mereka? Kita akan

bahas bersama-sama.

C : Sambil menunggu pertanyaan dari telpon, kira-kira kita mulai dulu ya mungkin bisa

dibahas dulu yang dikatakan daya penglihatan normal itu seperti apa?
A : Dalam dunia kedokteran kita punya standar pemeriksaan untuk mengetahui daya

penglihatan seseorang, yang istilahnya kita sebut visus. Dalam pemeriksaan, visus normal adalah

6/6 yang artinya pada saat pemeriksaan, orang tersebut bisa membaca huruf atau melihat gambar

dari jarak 6 meter di mana asumsinya orang yang penglihatannya normal juga bisa melihat dari

jarak 6 meter. Turunnya daya atau tajam penglihatan dilihat dengan ketidakmampuan orang

tersebut dalam melihat dalam jarak penglihatan orang normal.

C : Jadi penyakit-penyakit mata seperti misalnya yang terkenal kan katarak itu, bisa

menyebabkan penglihatan mata jadi menurun ya dok? Seperti kabur sampai akhirnya cuma bisa

melihat sinar? Tapi ya dok misalnya seperti anak-anak SD atau SMP yang katanya nggak bisa

melihat jauh, apakah mereka sudah terkena penyakit mata juga namanya dok?

A : Jadi gini... Ada beberapa faktor yang menentukan kemampuan seseorang dapat melihat

dengan normal, gampangnya saja kalau ada orang yang tajam penglihatannya menurun kita cari

kelainannya di mana. Apakah pada saraf, otak, atau, pada lapisan-lapisan mata orang tersebut.

Benar kata Mbak C, sekarang banyak anak muda yang katanya rabun, apakah mereka terkena

suatu penyakit? Ya kita bisa sebut itu sebagai suatu kelainan, namanya kelainan refraksi. Kelainan

refraksi ada macam-macam dan tidak hanya pada anak muda, ada juga pada orang tua. Nanti akan

kita bahas lebih lengkap.

C : Oke dok, tadi saya menanyakan itu karena saat ini sudah bergabung di telepon, ada

Mbak B seorang siswi SMP kelas 2, katanya ingin menanyakan soal matanya yang semakin rabun

jika dipakai melihat benda-benda jarak jauh. Langsung saja ya dok.

B : Assalamualaikum Wr. Wb., selamat pagi dokter, Mbak C, dan para pendengar. Benar,

dokter, jadi saya ini ingin mengeluhkan mata saya rabun dok. Awalnya kalau tidak salah mulai

kelas 6 SD misalnya lagi naik mobil saya agak susah membaca papan-papan iklan di jalan itu dok.

Sekarang semakin ke sini sepertinya kalau orang presentasi di depan kelas saja tulisannya tidak

jelas terbaca. Tapi kalo bendanya jarak dekat, oke-oke aja matanya dok. Itu gimana ya dok?
Teman saya ada yang begitu juga dan sekarang dia sudah pakai kacamata, apa saya juga harus

pakai kacamata?

A : Selamat pagi, Mbak B. Ketidakmampuan melihat jauh yang Mbak B alami itu kalau

saya perkirakan, disebut dengan rabun jauh atau mata minus atau miopia dalam bahasa medis. Hal

itu terjadi bisa saja karena kelainan pada panjang bola mata, sehingga ketika cahaya yang masuk

ditangkap oleh mata tapi tidak jatuh pada titik lapisan mata yang benar. Sehingga bayangan yang

dibentuk jadi tidak sempurna, buram, atau kabur, kadang mengeluhkan sakit kepala, dan kadang

suka menyipitkan mata. Akibatnya penderia rabun jauh dapat menjadi juling. Sekarang gunanya

kacamata itu adalah untuk membantu memperbaiki kelainan itu walaupun sifatnya sementara,

sehingga saran saya sih memang harus diperiksa dan dicarikan kacamata yang pas untuk Mbak B

B : Rabun jauh ini bisa sembuh tidak ya dok?

A : Yang pasti tidak bisa sembuh dengan obat-obatan ya. Solusinya yang pertama adalah

memakai kacamata, saat ini terus dikembangkan penelitian dan teknik operasi untuk memperbaiki

kelainan tersebut. Tapi biar begitu, kita bisa lho melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk tidak

membuat mata minus nya makin parah. Sekarang saya coba tanya deh, Mbak B kalau malam-

malam gelap sambil tiduran punya kebiasaan main hp ya? Hp nya dekat sekali ke muka ya pasti?

B : Iya dok.. harusnya nggak boleh gitu ya dok? Kalau anjuran-anjuran lainnya seperti apa

ya dok?

A : Nah, kalau mata sudah mulai terasa lelah, terasa sakit, mata harus diistirahatkan dulu.

Cara istirahatnya bagaimana? Ya boleh dipejamkan sebentar, atau melihat tengok-tengok ke arah

lain. Begitu juga kalau melihat layar dalam waktu lama, misalnya laptop atau hp. Maksimal tiap

20 menit istirahat. Dari pengalaman Mbak B sendiri, jangan lupa hilangkan kebiasaan membaca

atau main hp saat pencahayaan sekitar kurang, jarak membaca dan menonton juga diperhatikan

yaitu minimal 30cm.

C : Dok saya mau tanya juga ya, kalau rabun dekat bagaimana dok? Berarti kira-kira

penyebabnya masih sama seperti mata minus ya dok?


A : Pada prinsipnya penyebabnya dan solusinya pun masih sama, pakai kacamata. Hanya

saja jenis kacamata nya yang berbeda dari kacamata untuk mata minus Mbak B. Kalau pada orang

rabun dekat seringnya gejalanya kita lihat saat mereka mencoba membaca sesuatu misalnya koran

ya, korannya harus agak dijauhkan dari mata baru bisa jelas tulisannya, terkadang pusing, mata

terasa lelah dan sakit.

C : Oh iya saya pernah lihat gejala yang seperti itu dok. Kalau yang disebut dengan mata

tua itu seperti apa, dok? Apa memang hanya bisa terjadi pada orang tua saja?

A : Penyakit mata tua atau yang biasa disebut dengan presbiopi untuk istilah medisnya,

menyerang usia di atas sekitar 40 tahun. Semakin tua usianya akan semakin kabur penglihatannya.

Gejala yang bisa diamati adalah biasanya matanya mudah lelah saat dipakai membaca, berair, dan

rasanya perih-perih pedas, jika membaca jarak dekat akan sulit sehingga sering menjauhkan kertas

yang dibaca.1`

B : Wah iya dok, bapak saya akhir-akhir ini juga sering mengeluhkan hal seperti itu. Berarti

itu normal ya dok untuk usia tua? Apa bisa membaik dengan kacamata juga dok?

A : Semakin tua usia memang organ-organ di tubuh juga akan berkurang daya kerjanya,

begitu juga mata. Bisa terjadi seperti itu normal, bisa juga pada beberapa orang tua mungkin tidak

terlalu terlihat gejalanya. Nanti seperti kelainan refraksi yang lain bisa terbantu dengan kacamata,

Mbak. Kalau Mbak B periksa ke dokter diajak aja sekalian bapaknya untuk bikin kacamata

barengan. Jangan lupa anjuran-anjuran yang sudah saya sampaikan tadi ya.

B : Satu pertanyaan lagi, dok, teman saya bilang dia kena silinder, dok. Sebenarnya

silinder sama dengan rabun dekat atau rabun jauh tidak dokter?

A : Sebenarnya dalam istilah medis silinder itu adalah astigmatisma. Hal ini disebabkan

karena ada gangguan pada kelengkungan kornea. Jadi biasanya paenderita sering mengeluhkan

matanya buram, membaca dalam jarak dekat, kadang suka menengok supaya dapat melihat

dengan lebih jelas. Nah untuk kasus seperti ini dikoreksi dengan lensa silindris sehingga orang

sering menyebut penyakit ini dengan silinder.


C : Wah infonya sangat banyak ya, mungkin bisa diulang lagi dok untuk upaya-upaya

pencegahan kelainan refraksi yang sudah disebutkan tadi dok?

A : Jadi saya ulang saja sekalian dari awal ya bahwa kelainan refraksi itu ada berbagai

macam, contohnya: mata minus atau miopia, rabun dekat atau hipermetropia, dan presbiopi atau

mata tua, ada juga yang disebut dengan mata silinder atau astigmatisma. Kelainan ini disebabkan

oleh cahaya yang masuk tidak jatuh di titik yang tepat untuk membentuk bayangan sempurna,

sehingga bayangan atau benda yang dilihat penderita menjadi kabur dan tidak jelas. Untuk

pencegahan ya bisa, tapi upaya-upaya ini juga bisa dilakukan oleh orang yang sudah mengalami

rabun itu untuk mencegah perburukan. Mungkin mbak B bisa mengulang tips-tips yang sudah

saya sampaikan agar bisa disampaikan ke teman-temannya juga?

B : Yang pertama adalah mengistirahatkan mata kalau mata mulai terasa lelah dan sakit.

Mengistirahatkannya dengan cara memejamkan mata sebentar atau melihat-lihat ke arah lain.

Kalau main hp atau melihat layar komputer jangan terlalu lama, maksimal 20 menit kemudian

istirahat dulu. Yang kedua, jangan membaca atau main hp di tempat gelap. Dan yang ketiga, beri

jarak 30 cm dari objek ke mata kita saat membaca atau bermain komputer.

C : Wah, bagus sekali Mbak B. Tapi sepertinya masih ada yang kurang Jangan lupa

kalau memang merasa pandangannya sudah mulai menurun dan kabur, segera periksa ke dokter

dan kalau memang bisa dibantu dengan kacamata agar dibuatkan kacamata yang pas dan oke,

Mbak.

A : Ya benar sekali itu, Mbak C. Saya rasa cukup yang mau saya sampaikan hari ini ya?

Apa ada yang masih mau ditanyakan, Mbak?

C : Sepertinya sudah sangat informatif sekali dok walaupun penyampaiannya sederhana

tapi saya harap para pendengar semua juga bisa mengambil ilmunya dan menerapkan di rumah.

Baik, saya tutup saja acara pagi ini ya, dokter dan Mbak C, terima kasih untuk waktunya. Begitu

juga para pendengar, terima kasih untuk perhatiannya dan semoga kita semua selalu dalam

keadaan sehat. Selamat pagi, wassalamualaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai