Anda di halaman 1dari 2

KISAH Hattie May Wiatt.

Namanya Hattie May Wiatt.


Dia tinggal di kota Philadelphia - Amerika sekitar tahun 1880-an. Ada yang istimewa dari kehidupan
gadis kecil ini ...

Ceritanya di mulai sewaktu Hattie suatu hari pergi ke Sekolah Minggu, dan belum sampai dia ke gereja ...
dari kejauhan dia melihat betapa penuh sesaknya anak-anak yang datang memadati ruang Sekolah
Minggu di gerejanya itu. Saking padatnya itu anak-anak ... mereka samai ada yang duduk di luar. Hattie
kemudian menghentikan langkahnya ... dia tampak bingung ... ragu: mau pulang atau tetap melanjutkan
pergi ke Sekolah Minggu.

Pendetanya melihat Hattie dari kejauhan dan langsung menghampiri Hattie. Dia memeluk Hattie dan
menggendongnya masuk ke dalam Sekolah Minggu. Keesokan harinya pendeta itu datang berkunjung ke
rumah Hattie kecil dan berbicara kepadanya: "Hattie ... kita akan segera memiliki ruang Sekolah Minggu
yang lebih besar". Hattie kecil pun menjawab: "Aku berharap hal itu benar-benar terjadi pak Pendeta ...
kemarin itu Sekolah Minggu begitu sesak .. sampai-sampai aku takut untuk pergi ke sana sendirian."

Beberapa bulan kemudian terdengar kabar mengejutkan bahwa Hattie meninggal dunia karena sakit.
Setelah pemakaman, ibunda Hattie menghampiri pendetanya dan memberikan sebuah bungkusan:

"Ini dari Hattie ..."


Ketika di buka isinya ternyata uang sejumlah 57 sent dan ada secarik kertas yang tertulis begini:

"Uang ini untuk pembangunan gedung gereja supaya lebih besar lagi dan anak-anak bisa pergi Sekolah
Minggu dengan nyaman".

Pada hari Minggu berikutnya, sang pendeta bercerita tentang impian Hattie itu dalam khotbahnya. Dan
luar biasa ... banyak orang yang kemudian tergerak untuk melanjutkan dan mewujudkan apa yang sudah
di mulai oleh Hattie. Hasilnya ... sungguh mengagumkan ...

Rupanya sejak peristiwa itu Hattie menabung untuk pembangunan gereja. Sang pendeta menyaksikan
kisah ini kepada sebanyak mungkin orang dan terkumpullah dana $ 250.000. Berawal dari 57 sen itu, kini
di Philadelphia telah berdiri Gereja Baptist, sebuah gereja dengan kapasitas duduk untuk 3300
orang, sebuah Universitas tempat ribuan mahasiswa belajar, Good Samaritan Hospital dan sebuah
bangunan khusus untuk Sekolah Minggu dengan ratusan pengajar, semuanya itu untuk memastikan agar
jangan sampai ada satu anak pun yang tidak mendapat tempat di Sekolah Minggu.

Di mulai dari suatu keadaan, kondisi yang kemudian memunculkan satu keprihatinan, kesedihan dan
dilanjutkan dengan keinginan untuk melakukan sesuatu agar keadaan bisa berubah ...

Anda mungkin juga menyukai