BAB I
NAMA DAN DAERAH KERJA
Pasal 1.
BAB II
ASAS, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 2
2) P3A merupakan perkumpulan yang bersifat sosial dengan maksud menuju kearah
hasil guna pengelolaan air dan jaringan irigasi dalam satu atau lebih petak tersier
Daerah Irigasi Pedesaan , Irigasi Tambak dan Irigasi Pompa , Daerah reklamasi
Rawa untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota
3) P3A bertujuan mendayagunakan potensi air irigasi yang tersedia secara tepat
guna dan berhasil guna untuk kesejahteraan masyarakat tani.
BAB III
ORGANISASI
Bagian Pertama
Pembentukan
Pasal 3
1) P3A dibentuk oleh dan untuk petani pemakai air , pada petak tersier , jaringan
irigasi pompa , irigasi tambak , daerah irigasi pedesaan atau daerah irigasi rawa
berdasarkan kesadaran dan kepentingan bersama.
2) Pemerintah Daerah mendorong dan memberikan fasilitas proses pembentukan
P3A.
Pasal 4
Pasal 5
2) Pengurus P3A mengadakan rapat anggota untuk menyusun Anggaran Dasar (AD)
dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
Pasal 6
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 7
1) Susunan Organisasi P3A terdiri dari Ketua , Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara,
Pelaksana Teknis , Ketua-ketua Petak/Blok Kwarter dan sekurang-kurangnya
terdiri atas Ketua , Sekretaris, Bendaharawan, Pelaksana teknis sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan daerah setempat.
2) Ketua Petak / Blok Kwarter sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah seorang
pemimpin dalam blok kwarter yang bersangkutan , yang dipilih / diangkat
langsung oleh para anggota bloknya.
3) Dalam wilayah kerja P3A meliputi lebih dari satu desa /kelurahan, maka anggota
pengurus dipilih dari anggota P3A yang berdomisili pada desa yang memiliki
wilayah kerja P3A tersebar, kecuali wakil ketua dipilih dari anggota yang
berdomisili pada Desa atau Desa-Desa yang memiliki wilayah kerja P3A lebih
kecil.
4) Periode kepengurusan diatur lebih lanjut dalan Anggaran Dasar P3A.
Pasal 8
Pasal 9
3) Dengan memperhatikan tata pengelolaan air pada jaringan yang meliputi dua
wilayah kerja P3A atau lebih , dapat dibentuk Forum Koordinasi P3A.
4) Forum Koordinasi P3A sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilengkapi dengan
ketentuan ketentuan untuk mengatur kepentingan bersama.
5) Forum Koordinasi P3A dipimpin oleh seorang Ketua yang berfungsi sebagai
coordinator dan dipilih oleh anggota forum yang terdiri dari ketua-ketua sebagai
wakil masing-masing P3A.
Bagian Ketiga
Tugas dan Wewenang
Pasal 10
a. Mengelola air jaringan irigasi dalam petak tersier atau daerah irigasi Pedesaan ,
Daerah Irigasi Pompa, daerah irigasi Tambak, Daerah Reklamasi Rawa, agar
dapat diusahakan untuk dimanfaatkan oleh para anggotanya secara tepat guna
dan berhasil dalam memenuhi kebutuhan pertanian dengan memperhatikan
unsur pemerataan diantara sesame anggotanya,
b. Membangun , merehabilitasi dan memelihara jaringan tersier , jaringan irigasi
pedesaan, irigasi pompa, irigasi tambak dan reklamasi rawa sehingga
kelangsungan fungsi jaringan tersebut dapat tetap terjaga kelangsungan
fungsinya,
c. Menentukan dan mengatur iuran dari para anggota dapat berupa uang atau hasil
panen dan pendayagunaan air irigasi dan pemeliharaan jaringan tersier atau
jaringan irigasi pedesaan , irigasi pompa, irigasi tambak, dan reklamasi rawa
serta usaha-usaha pengembangan perkumpulan sebagai suatu organisasi,
d. Membimbing dan mwngawasi para anggotanya agar memenuhi semua peraturan
yang ada hubungannnya dengan pemakai air yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah propinsi, Pemerintah daerah dan P3a.
Pasal 11
BAB IV
WILAYAH KERJA P3A
Pasal 13
1) Wialayah Kerja P3A ditetapkan berdasarkan prinsip tata pengairan pada suatu
petak tersier, daerah irigasi pedesaan , daerah irigasi pompa, irigasi tambak dan
daerah reklamasi rawa.
2) Apabila terdapat satu atau beberapa petak tersier daerah irigasi pedesaan, irigasi
pompa, irigasi tambak dan irigasi rawa berukuran kecil dan memperoleh air dari
sumber yang sama , maka petak tersier daerah irigasi pedesaan , irigasi pompa ,
irigasi tambak dan reklamasi rawa tersebut dapat digabungkan dalam satu
wilayah kerja P3A.
3) Apabila terdapat satu petak tersier atau daerah irigasi pedesaan , irigasi pompa,
irigasi tambak atau irigasi rawa yang luasnya melebihi satu batas wilayah Desa
maka dapat digabungkan menjadi satu P3A.
BAB V
HUBUNGAN KERJA
Pasal 14
a. Instansi terkait
b. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
c. P3A dan Organisasi
Pasal 15
Hubungan kerja dengan instansi terkait sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf a,
bersifat fungsional dan konsultatif,mencakup hal-hal yang berkaitan dengan
peningkatan bidang organisasi,pembiayaan dan bidang keteknikan irigasi serta
keteknikan pertanian.
Pasal 16
(1) Hubungan dengan BPD sebagaimana dimaksud Pasal 14 huruf b bersifat koordinatif
dan saling mendukung dalam penyusunan rencana,pelaksanaan program
kerja,serta peningkatan dan pengembangan P3A.
(2) Hubungan koordinasi yang dilaksanakan oleh P3A dalam penyusunan rencana
program meliputi:
(3) Hubungan koordinasi yang dilaksanakan oleh P3A dalam pelaksanaan Program Kerja
meliputi:
a. Memperoleh masukan saran dan pemikiran dari BPD untuk peningkatan dan
pengembangan kemampuan P3A di bidang keorganisasian.
b. Memperoleh dukungan dari BPD dalam upaya peningkatan kesadaran da peran
serta angota P3A pada kegiatan P3A.
c. Memperoleh bantuan teknis dan administrative dari BPD guna memperlancar
upaya penggembangan kemampuan P3A di bidang teknik dan keuangan.
Pasal 17
Hubungan P3A DENGAN Organisasi lainya sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf
c bersifat baik dalam rangka pengelolaan air irigasi pada petak tersier,daerah irigasi
pedesaan,daerah irigasi pompa,daerah irigasi tambak dan daerah reklamasi rawa untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bersama,maupun dalam rangka
pengembangan usahanya.
BAB VI
PEMBINAAN
Pasal 18
(1) Pembinaan P3A merupakan tugas dan tanggung jawab semua aparat Pembina mulai
dari tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa/kelurahan secara berjenjang.
Pasal 19
(1) Kegiatan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 meliputi 2 aspek yaitu :
a. Pembina Organisasi
b. Pembina Teknis
(2) Pembina Organisasi P3A yang dimaksud dalam ayat 1 (satu) huruf a dilakukan oleh
:
(3) Pembina teknik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b,pelaksanaan dibantu
oleh Dinas terkait sebagai berikut :
(4) Untuk koordinasi pembinaan P3A di bentuk tim Pembina P3A Kabupaten/Sekertariat
Tetap Panitia Irigasi Kabupaten,dengan anggota yang berasal dari Instansi Setwilda
Kabupaten,Dinas Pengairan,Dinas Tanaman Pangan,Bappeda Kabupaten,dan Badan
Pertahanan Nasional Kabupaten.
Pasal 20
(5) Penyuluhan
Pasal 21
Bentuk kegiatan,tata cara dan teknis pelaksanaan pembinaan P3A ditetapkan lebih
lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 22
a. Iuran anggota
b. Sumbangan Atau bantuan yang tidak menggikat.
c. Usaha-usaha lain yang sah menurut hokum.
(3) Dapat menetapkan iuran anggota ditetapkan sesuai dengan Anggaran Dasar dan
anggaran rumah tangga.
(4) Dalam hal P3A tidak mampu secara finansil dengan mempertimbangkan
kemampuan,pemerintah daerah dapat memberi bantuan pembiyaan pembangunan
jaringan irigasi.
(6) P3A dapat melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan P3A dimaksud
dalam pasal 18 sampai dengan pasal 21 dibebankan pada Nggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten dan dana lain yang sah berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
(1) Lembaga kepengurusan air tradisional yang sudah ada pada saat berlakunya
Peraturan Daerah ini,diakui keberadaanya.
(2) Lembaga sebagai mana yang dimaksud ayat (1) pasal ini secara bertahap
disesuaikan dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai mana ditetapkan
Peraturan Daerah ini.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 25
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan memuat
peraturan pelaksanaan dari ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak boleh
bertentangan.
Perkumpulan Petani Pemakai Air Betuah
Kampung Linggang Amer
Jalung
Ketua
Mengetahui
. ADRIANUS
NIP . Kepala Kampung
Mengesahkan :
Bupati Kutai Barat
..
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A)
BAB I
KEDUDUKAN DAN SIFAT
Pasal 1
Perkumpulan P3A ini berkedudukan di Petak Tersier/Petak irigasi Rapak oros , Yang
memperoleh sumber air dari bangunan B.RO.1 s/d B.RO.6,Dengan memperoleh debit
air maksimum dari bangunan tersebut sebesar : 1,2 L/Det/Ha.
Dan daerah pengaliran seluas : 1.040 Ha, P3A ini mempunyai domisili kantor di
Kampung Linggang Amer, Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat
Didirikan pada tanggal 15 Juli 2004.
Perkumpulan ini bersifat swasta,di mana di dalamnya terhimpun para petani produsen
yang akan mengurus dan mengatur kebutuhanya akan air guna usaha taninya secara
bersamaan.
Pasal 2
Perkumpulan ini merupakan pula wadah dari petani produsen yang menjadi arena
musyawarah dari kebutuhan bersama akan air, adalah organisasi yang menjadi
penunjang perkembangan pengairan sebagai sarana utama dalam pembangunan
pertanian yang di utamakan untuk kepentingan Rakyat dan Negara.
Pasal 3
Daerah Kerja Perkumpulan ini seluas 1.040 Ha, terletak di Kampung Linggang Amer
Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat, Batas-batas daerah kerja
perkumpulan ini menurut peta terlampir yang telah di sah kan oleh yang berwenang.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Pasal 5
Setiap anggota mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sama dalam hal ini :
Pasal 6
1) Anggota perkumpulan diangap syah jika telah tercatat dalam buku daftar anggota
oleh Pengurus.
2) Keanggotaan berakhir,karena
4) Anggota yang karena pindah dari wilayah perkumpulan ini atau karena sudah
tidak mampu Jasmaninya dalam melaksanakan hak dan kewajibanya sebagai
anggota,keanggotaanya diterima oleh orang lain yang dikuasakan olehnya.
BAB III
PEMIMPIN
Pasal 8
a. Umur25-55 Tahun
b. Tidak buta huruf ( bisa membaca / menulis bahasa Indonesia )
c. Mempunyai pengalaman/pengetahuan tentang pengairan.
d. Tidak tersangkut G.30 S-PKI ( Partai Terlarang )
e. Berbadan sehat dan fisik mengijinkan.
f. Bertempat tinggal di wilayah perkumpulan itu.
g. Mempunyai sifat-sifat kepemimpinan.
h. Anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air yang bersangkutan.
i. Bukan Anggota Pamong Desa.
5) Lowongan anggota pimpina di isi dalam rapat anggota rapat berikutnya dengan
memperhatikan ketentuan seperti ayat (2) pasal ini.
6) Pimpinan tersebut ayat (1) di atas di golongkan sebagai berikut :
Pasal 9
h. mengawasi pelaksanaan
BAB IV
ULU ULU
Pasal 10.
a. Memimpin rapat Pimpinan harian dan melaporkan hasil rapat kepada pengurus
untuk dicatat.
b. Memimpin ketua Blok dalam melakukan tugas kewajiban mereka, dan harus
benar-benar mengenal letak petak-petak sawah , pemilik dan penggarapnya
serta mengetahui keadaan tanaman (phase-phase pertumbuhan).
c. Menyaksikan ditempat bangunan pembagi air sewaktu penjaga/juru pintu
membuka / penutup/menaikan/menurunkan daun pintu pembagi.
d. Bertindak sebagai perantara antara para petani pemakai air dengan Dinas
Pekerjaan Umum Bagian Pengairan dan sebaliknya memperoleh instruksi
instruksi dan petunjuk-petunjuk teknis tentang cara pengurusan dan pembagian
air dari juru/Mantri Pengairan dan Pengamat Pengairan,
e. Bersama-sama Ketua Perkumpulan jika dianggap perlu bisa menghadiri rapat
masalah yang ada hubungannya dengan pengairan didaerah kerjanya yang di
adakan Pemerintah.
f. Bertanggung jawab langsung kepada petani-petani pemakai air dengan sangsi
apabila tidak mampu/ memuaskan maka petani pemakai air (sekurang-
kurangnya 10 orang anggota) yang diperkuat oleh pejabat yang berwenang
berhak mengusulkan tertulis Kepada Bupati untuk menggantikan jabatan ulu-ulu
(dan selanjutnya Bupati segera mengadakan penelitian untuk mengecek
kebenaran dari laporan tersebut,
g. Membagi masing-masing petak kwarter melalui Ketua Blok menurut petunjuk
Petugas Dinas Pekerjaan Umum Bagian Pengairan (Pengamat atau Juru/Mantri
Pengairan) dan segera mengontrol pelaksanaan pengaturan tata air didaerah
kerjanya.
h. Mengadakan musyawarah dengan Kepala Desa dalam lingkungan perkumpulan
ini bersama-sama dengan pengurus , Ketua Blok yang bersangkutan untuk
membicarakan bila ada sesuatu pekerjaan yang bersifat khusus yang harus
digotong royongkan atau memerlukan biaya maka keputusannya mengikat bagi
para anggota . Dalam hal ini yang menyangkut pembiayaan yang cukup besar
sehingga memerlukan bantuan, diperlukan pengusulan yang diketahui oleh
pejabat yang berwenang untuk dimintakan pengesahan dari Bupati atau
pejabatyang dikuasakan setelah mendapat pertimbangan/rekomendasi dari
Panitia irigasi.
i. Dan lain-lain tugas kewajiban serta tanggung jawab yang tidak bertentangan
dengan Anggaran dasar , Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Perundangan
yang berlaku serta instruksi-insttruksi dari Pemerintah.
BAB V
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 11
Pasal 12
Apabila pembayaran iuran wajib melampaui batas waktu yang telah ditentukan pada
pasal 11 ayat (1) kepada wajib iuran dikenakan uang tambahan (denda) 10 % tiap
bulan kelambatan dari jumlah yang belum dibayar.
Pasal 14
Apabila karena bencana alam dan atau puso yang diteguhkan dengan suatu keputusan
dari Pemerintah daerah Kabupaten , maka pembayaran iuran wajib tersebut pasal 11
ayat (2) dapat dikurangi menurut presentase kerusakannnya.
Pasal 15
Perkumpulan ini tidak boleh menyimpan uang tunai dalam kas lebih dari Rp. 25.000,-
selebihnya disimpan pada Bank Pemerintah.
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
1) Harta benda berupa barang yang dimiliki oleh perkumpulan , oleh Pengurus
dirawat dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
2) Barang-barang milik Perkumpulan , hanya bisa dijual setelah mendapat
persetujuan Rapat Anggota.
BAB VI
ANGGARAN BELANJA
Pasal 19
A, PENERIMAAN
1. Sisa uang pada akhir bulan tahun anggaran (31 Maret)
2. Penerimaan uang iuran wajib
3. Penerimaan denda pelanggaran
4. Penerimaan bantuan/sumbangan
5. Penerimaan lain-lain
B. PENGELUARAN
3) Anggaran Belanja tersebut ayat (1) diatas berlaku setelah disahkan oleh
Bupati atau Pejabat yang dikuasakan dalam waktu selama-lamanya satu bulan
setelah penerima penetapan dari rapat Anggota , selewatnya waktu itu
dianggap telah disahkan.
Pasal 20
Anggaran Belanja perkumpulan tiap-tiap tahun dimulai dari Tanggal 1 April dan diakhiri
31 Maret tahun berikutnya.
Pasal 22
Pasal 23
BAB VII
Pasal 24
BAB VIII
RAPAT-RAPAT
Pasal 25
Pasal 26
2) Apabila suara terbanyak telah menyetujui sesuatu masalah , akan tetapi masih
ada diantara anggota yang tidak menyetujui, maka Pimpinan rapat mencatat
nama anggota dan saran/pendapat/usul yang diajukan untuk selanjutnya
pimpinan Rapat memberikan catatan dalam register keputusan rapat anggota,
dengan ketentuan keputusan tetap berlaku.
3) Setiap keputusan terhadap diri seseorang dan atau masalah masalah yang
dianggap penting dilakukan sedapat-dapatnya dengan pemungutan suara
secara rahasia
4) Keputusan-keputusan Rapat Anggota selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sesudahnya pimpinan Perkumpulan sudah mengirimkan laporannya kepada
Panitia irigasi.
5) Keputusan keputusan Rapat Anggota tersebut ayat (4) diatas yang
bertentangan dengan Undang-undang, Peraturan-peraturan , Instruksi-instruksi
dan Pedoman-pedoman dari Pemerintah oleh Panitia Irigasi meminta pada
Pimpinan Perkumpulan untuk meninjau kembali keputusan itu atau untuk
membatalkan keputusannya.
6) Permintaan peninjauan kembali atau pembatalan keputusan-keputusan Rapat
Anggota tersebut ayat (5) diatas selambat-lambatnya satu bulan sejak pimpinan
Perkumpulan mengirimkan laporan sebagaimana tersebut ayat (4) diatas.
Pasal 27
Pasal 28
BAB IX
PROGRAM KERJA
Pasal 29
BAB X
PELANGGARAN DAN HUKUMAN
Pasal 30
BAB XI
KESULITAN SUMBER AIR
Pasal 31
Pasal 32
Apabila kesulitan-kesulitan mengenai sumber air terjadi meluas sampai keluar daerah
pengamat pengairan yang bersangkutan maka akan diselesaikan oleh panitia irigasi.
BAB XII
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Pasal 33
Hal-hal yang belum ditentukan dalam anggaran rumah tangga ini ditentukan oleh rapat
anggota,dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan tersebut pada pasal 25 ayat (5).
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
(1) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak hari diputuskan oleh rapat anggota
dan telah di sah kan oleh Bupati atau pejabat yang dikuasakan.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini mengatur hal-hal yang belum ditentukan dalam
anggaran perkumpulan dan bersifat lokal.
(3) Anggaran Rumah Tangga ini diputuskan oleh rapat anggota perkumpulan Petani
pemakai air petakan tersier yang ada pada daerah irigasi Rapak oros pada
tanggal 15 Juli 2004
Pasal 35
Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah oleh anggota atau karena adanya
Perobahan peraturan perundang undangan dan atau instruksi-instruksi dari Pemerintah.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR ( P3A )
" BELUAH "
KETUA
JALUNG
WAKIL KETUA
PERIUS
BENDAHARA
MARTO
SEKRETARIS
MASLAN
ULU-ULU
SALPINUS
Jalung
Ketua
Mengetahui
. ADRIANUS
NIP . Kepala Kampung
Mengesahkan :
Bupati Kutai Barat
..