PENDAHULUAN
2.1. Definisi
Serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
terhadap kegiatan pengadaan,pencatatan pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan dan penggunaan logistic guna mendukung afektifitas dan efisiensi
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan uraian dari pengertian manajemen dan pengertian logistik, bahwa
manajemen lebih menitik beratkan pada cara untuk mengelola barang melalui
tindakan-tindakan perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan,
penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan dan penghapusan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan
penyimpanan strategis barang, suku cadang dan barang dari para suplier, diantara
fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan.
Sarana dan perlengkapan pelayanan merupakan pendukung yang sangat penting
bagi terlaksananya pelayanan kebidanan kepada klien atau pelanggan. Pada dasarnya
persediaan akan mempermudah jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus
dilakukan secara berturu-turut untuk memproduksi barang-barang dan
menyampaikannya kepada konsumen.
Manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan operasional
yang sifatnya habis pakai. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang bertujuan
meningkatkan efektifitas degan menggunakan model metematika dan statistic.
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat. Sehingga
manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan
dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan
secara efisien dan efektif.
2.2. Tujuan manajemen logistic
a. Tujuan umum
Tujuan operasional
Tujuan operasional agar tersedia barang / bahan dalam jumlah yang tepat
dan mutu yang memadai.
Tujuan keuangan
Tujuan keuangan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-
serendahnya.
Tujuan pengamanan
b. Tujuan khusus
mendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan
organisasi
2.3. Implementasi manajemen logistic pada klinik bidan praktik swasta (BPS)
Untuk melaksanakan praktik bidan terdapat sejumlah persaratan minimal dan
perlengkapan pelayanan kebiudanan yang Di atur melalui peraturan pemerintah,yang
mencakup;
a. Peralatan (steril dan tidak steril)
b. Bahan habis pakai
c. Obat-obatan
d. formulir dan kelengkapan adsministrasi.
2. Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan
sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha
untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi.
fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasi atau mewujudkan
kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan
dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan
organisasi. Caracara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan
adalah:
a. Pembelian
b. Penyewaan
c. Peminjaman
d. Pemberian ( hibah )
e. Penukaran
f. Pembuatan
g. Perbaikan
Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut pihak luar
maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian
dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:
a. Kode etik pengadaan
Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:
Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang
pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan
Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.
Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika
b. Pelelangan pengadaan barang
Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia
pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut:
Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari unsur:
Perencana, pemikir pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab
keuangan, penanggung jawab perlengkapan, penanggung jawab tehnis.
Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: Kepala kantor/satuan
pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit
yang berfungsi sebagai pemeriksa.
Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin
proyek
Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang
pelelangan ditunjuk.
3. Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan
barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan berfungsi untuk menjamin
penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan
pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini mencakup
semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi
yang lain adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari
kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.
Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah:
a. Pemilihan lokasi
Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang yang
disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.
b. Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)
Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam:
Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi roda
dll.
Barang khusus: Obat-obatan, alat-alat medis dll.
c. Pengaturan ruang
Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan ruang
secara efisien dan pengawasan ruangan.
d. Prosedur/sistem penyimpanan
Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara
pengambilan barang, pengawetan dll.
e. Penggunaan alat bantu
f. Pengamanan dan keselamatan
Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap kecelakan,
gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.
5. Fungsi Penghapusan
Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang dari
pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Alasan
penghapusan barang antaralain:
a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi
yang salah, tercecer atau tidak ditemukan
b. Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya.
Keadaan tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat
diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu
suatu barang tidak boleh dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang
ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut, menguap
atau hadling, Busuk karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak
dapat dipergunakan lagi.
c. Surplus dan ekses
d. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara
6. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian,
pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang
sedang atau telah berlangsung. Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:
a. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi
dan prosedur lain
b. Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna
mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya
pelaksanaan dari rencana
c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam
rangka pencapaian tujuan
d. Melakukan supervisi
3.1. Kesimpulan
Manajemen Logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran,
dan pemeliharaan serta penghapusan material / alat-alat.
Logistik Modern dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis
terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier,
diantara fasilitas fasilitas perusahaan dan kepada para langganan.
3.2. Saran
Tugas yang saya buat ini hanya sebagai pengetahuan tentang manajemen logistic,
terutama yang berada di klinik Bidan Praktek Swasta (BPS). Masih banyak ilmu tentang
manajemen logistic yang perlu untuk diketahui. Oleh karena itu penulis menyarankan
pembaca untuk lebih giat mencari sumber ilmu dari yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sahela, Sitti. 2012. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan.
Jakarta: PT Salemba.