Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

KONTRAKSI OTOT PADA KATAK

Anggota Kelompok :

Kelas : XII IPA 1

SMA NEGERI 1 BONTANG


Tahun Pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami, dalam
hal ini, telah menyelesaikan praktikum difusi dan osmosis pada membran sel bawang dan kontraksi otot
pada katak, dan menyusun laporan ini sebagai data hasil pengamatan kami.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Tanpa bantuan mereka, maka laporan ini tidak dapat dirampungkan.

Laporan ini disampaikan untuk memenuhi tugas dari Ibu Suyanik, S.Pd. selaku guru Biologi untuk
kelas XII IPA 1.

Kami berharap laporan ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian. Kami menyadari bahwa
laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam kata-
kata maupun penulisan.

Bontang, Maret 2017

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Katak merupakan Vertebrata yang tergolong Class Amphibia. Sistem rangka pada katak
termasuk rangka dalam (endoskeleton). Hewan ini dapat tergolong pelompat yang baik karena
tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang sangat kuat.

Otot, atau orang awam menamakanya dengan daging merupakan alat gerak aktif.
Peranannya sebagai alat gerak dilakukan dengan cara berkontraksi. Kontraksi otot adalah proses
terjadinya pengikatan aktin dan miosin sehingga otot memendek. Ketika otot berkontraksi, akan
terjadi hubungan antara aktin dan miosin oleh troponim dan tropomiosin.Aktin dan miosin akan
bergerak sehingga jarak aktin dan mision menjadi rapat, hal ini yang mengakibatkan otot
memendek. Untuk itu otot memerlukan energi yang bersumber dari ATP dan Kreatin Phospat

Untuk mempermudah dalam mengamati peristiwa seperti kontraksi dan relaksasi pada
otot maka perlu diadakan pengamatan terhadap kerja otot. Selanjutnya, sebagai pertanggung
jawaban kegiatan yang telah dilakukan maka laporan hasil pengamatan ini disusun berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan.

B. Tujuan

1. Mengamati kontraksi pada otot katak sebagai alat gerak aktif


2. Memahami mekanisme kontraksi otot
3. Mengetahui pengaruh pemberian rangsang terhadap kontraksi otot katak

C. Tujuan
1. Mengamati kontraksi pada otot gastrocnemius katak.
2. Memahami mekanisme kontraksi otot.
3. Mengetahui pengaruh pemberian rangsang terhadap kontraksi otot katak.

D. Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Interval waktu

Variabel Terikat : Renspon kontraksi otot katak


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kontraksi Otot

Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang
relatif dari filamen-filamen aktin dan miosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin
terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah
banyak.Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer,
yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin letaknya menjadi
sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang
sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk
membentuk komplek aktin-miosin.

B. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kontraksi Otot

1. Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada suatu
serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan
karena konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan aktivitas miofibril.
2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan
berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda
dan summasi bergelombang).
3. Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.
4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan
tegangan kontraksi.
5. Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi
dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.

Metode pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran aktin


dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh ATP. Miosin merupakan
produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan ATP. Selanjutnya ATP yang terikat dengan
miosin terhidrolisis membentuk kompleks miosin ADP-Pi dan akan berikatan dengan aktin.
Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin, miosin, ADP-pi secara bertahap
melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses terkait dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya
fektorial.

C. Peristiwa Kontraksi Otot

Dimulai dengan pembentukan kolin menjadi Asetilkolin yang terjadi di dalam otot. Proses
itu akan diikuti dengan penggabungan antara ion kalsium, troponium, dan tropomisin.
Penggabungan ini memacu penggabungan miosin dan aktin menjadi aktonmiosin. Terbentuknya
Aktonmiosin menyebabkan sel otot memendek (berkontraksi) pada plasma sel, ion kalsium akan
berpisah dari troponium sehingga aktin dan miosin juga terpisah dan otot akan kembali relaksasi.
Yang terjadi pada waktu kontraksi, filamen Aktin akan meluncur atau mengerut diantara miosin
kedalam zona H (Zona H adalah bagian terang antara 2 pita), dengan demikian serabut otot
memendek atau yang tetap panjang adalah pita A (pita Gelap), sedngkan pita I (pita terang) dan
zona H bertambah pendek waktu kontraksi.

Lalu ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisis menjadi ADP. Beberapa energi
dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah ke konfigurasi
energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan
khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan
dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah pada saat ini terjadi relaksasi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Rancangan Penelitian

Alat Dan Bahan

1. Papan bedah
2. Beaker glass 5 ml
3. Baterai
4. Kabel
5. Gunting kecil yang tajam / pisau yang tajam
6. Oralit
7. Garam
8. Katak

Langkah Kerja

1. Buatlah larutan fisiologis dengan melarutkan garam 2 gr dalam 100 ml air/oralit


2. Sembelihlah katak
3. Letakkanlah katak pada bedah lalu tusuk keempat kakinya menggunakan jarum
4. Bedah katak sesuai dengan petunjuk guru
5. Tetesi terus otot katak agar selalu dalam kondisi segar
6. Secara perlahan berikan kejutan listrik pada otot katak dengan rentang waktu 10 detik dan 5
detik dengan ulangan sebanyak 5
7. Amati kontraksi otot katak

Foto Pengamatan

B. Data Hasil Pengamatan


Respon kontraksi otot selama 1 menit dengan arus listrik setiap detik.

RESPON KONTRAKSI OTOT PADA RANGSANGAN


INTERVAL 1 2 3 4 5
10 Detik + + ++ ++ ++
5 Detik + + ++ ++ +++
3 Detik + ++ ++ +++ +++

Keterangan :
+++ Kontraksi Kuat
++ Kontraksi sedang
+ Kontraksi lemah
C. Diskusi dan Pembahasan
1. Apa yang terjadi pada saat otot katak diberi kejutan listrik ? mengapa terjadi demikian ?
2. Jelaskan proses kontraksi otot katak dengan teori sliding filamen (reaksi aktin dan miosin)!
3. Apa fungsi larutan NaCl 2% oralit?
4. Apa perbedaan kontraksi otot pada interval 10 detik dibandingkan dengan interval 5 detik ?
5. Apa kesimpulan dari percobaan ini ?

Jawab:
1. Otot yang diberi kejutan listrik akan mengalami kontraksi sehingga terjadi gerakan pada kaki
katak. Karena adanya aliran listrik yang mengalir dari baterai.

2. Sliding filament theory atau model filamen bergeser adalah mekanisme kontraksi otot, aktin
(filamen tipis) bergeser melewati miosin (filamen tebal) untuk menarik garis Z bersama-sama &
memendekkan sarkomer. Pita I memendek & Zona H menghilang, tetapi panjang pita A tidak
berubah. Pemendekan sarkomer di miofibril memungkinkan otot berkontraksi sampai kira-kira
separuh panjang istirahatnya.

3. Fungsi dari larutan NaCl 2% atau oralit adalah untuk menjaga agar otot betis katak tetap basah
dan aktif sehingga kontraksi otot dapat terjadi. Selain itu juga larutan NaCl yang terdiri atas
Na+ dan Cl- merupakan ion elektrik yang beperan dalam membentuk natrium kalium ATPase yang
dapat menjadi sumber energi pada saat kontraksi dengan bantuan arus listrik dari baterai. Fungsi
cairan NaCl dalam perawatan luka yaitu, untuk membersihkan luka, sebagai cairan infuse,untuk
irigasi kulit dan untuk mengatur keseimbangan asam-basa.

4. Kontraksi otot pada interval 5 detik frekuesi ke 5 lebih kuat bila dibandingkan dengan kontraksi
otot pada interval ke 10 frekuesi ke 5.

5. Otot merupakan alat gerak aktif karena mampu berkontraksi saat diberikan impuls dan
menggerakkan rangka hingga kita mampu melakukan perpindahan. Otot bisa berkontraksi
dikarenakan terdapat energi (ATP), gula, protein aksindan miosin, sertaenzim.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Otot disebut sebagai alat gerak aktif karena mampu berkontraksi menggerakkan rangka dan
membuat perpindahan.

Jika otot mendapatkan rangsang terus menerus maka dalam kondisi itu berarti kepala myosin
menempel kepada aktin secara terus menerus maka hal itu dapat menyebabkan otot mengalami
kejang otot, keadaan otot pada saat itu otot dalam keadaan tegang dan kaku.

Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa otot merupakan alat gerak aktif karena
mampu berkontraksi saat diberikan impuls dan menggerakkan rangka hingga kita mampu
melakukan perpindahan, namun kontraksi otot secara terus-menerus dapat membuat otot
mengalami kelelahan dan kejang otot sehingga otot kaku.

Kesimpulan ini juga dapat dijelaskan seperti yang tertera di bawah ini :

1. Jika otot diberi rangsangan maka otot tersebut akan berkontraksi, lalu otot memendek.

2. Jika otot tidak dirangsang : Tidak terjadi kontarksi pada otot, dan panjang otot tetap seperti
semula.

3. Jika otot dirangsang dengan selang waktu pendek : Otot yang baru saja berkontraksi dan
memendek berangsur-angsur kembali memanjang atau kembali pada ukuran semula.

B. Saran

1. Sebaiknya menggunakan katak yang besar, agar kontraksi ototnya terlihat jelas.
2. Menggunakan pisau yang tajam saat menyembelih katak agar katak tidak tersiksa.
3. Selalu berikan oralit secara berkala, agar otot katak tetap basah dan aktif.
4. Membaca doa sebelum dan sesusah praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

http://yaniksastra.blogspot.co.id/2016/09/laporan-praktikum-kontraksi-otot-pada.html
http://lailamscdr.blogspot.co.id/2015/03/laporan-praktikum-otot-katak.html
http://ki-aile.blogspot.co.id/2015/12/laporan-praktikum-biologi-pengamatan.html
http://sep89.blogspot.co.id/2011/09/kontraksi-otot.html

Anda mungkin juga menyukai