Anda di halaman 1dari 11

Struktur dan Fungsi Makromolekul Karbohidrat, Protein, Lipid,

dan Asam Nukleat

1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan
oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia dan hewan.
Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis. Berdasarkan reaksi
hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi karbohidrat sederhana
(monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks (polisakarida).

a. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena
perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah
C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10 (pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga dapat
diidentifikasi melalui tata namanya yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat
dalam molekul, contohnya adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik
5 atom karbon, dan heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya,
karbohidrat sederehana dibagi menjadi monosakarida dan polisakarida.

1) Monosakarida (Gula Sederhana)


Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan
tidak dapat diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Monosakarida dapat berupa aldosa
atau ketosa. Semua monosakarida
mempunyai atom C asimetris.
Dalam hal ini, atom C asimetris
terjadi jika atom karbon mengikat
empat gugus yang berbeda. Pada
dasarnya struktur monosakarida
dapat digambarkan dengan
menggunakan struktur yang
dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi
Fischer dan struktur lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan
direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai struktur Haworth.
Contoh dari monosakarida yaitu:

Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton


Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
a) Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fischer
Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan 1.2
merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat bahwa
glukosa dan galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya
berbeda konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena
monosakarida mempunyai atom C asimetris.
Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L. Konfigurasi-
konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
Berdasarkan konformasi Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida
ditandai dengan D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida
ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.

b) Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth


Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur Haworth,
seperti gambar berikut ini.

2) Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi
yang membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan,
sehingga proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi
dua buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-
contoh disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan
maltosa (glukosa + glukosa).

a) Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh
beberapa tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka
akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Sukrosa tidak dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus aldehid sukrosa terikat pada
fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.

b) Laktosa dan Maltosa


Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu.
Hal ini karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka
akan dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini,
hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim laktase.
Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa
sebagai berikut.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua
molekul glukosa. Oleh karena itu, jika laktosa dihidrolisis,
maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal
ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim
maltase. Secara alamiah, maltosa tidak terdapat dalam
keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati
(amilum) dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat
difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai
berikut.

b. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk
karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka
terbentuk disakarida. Saat tiga karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka
terbentuk trisakarida. Pada umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari
disakarida dan trisakarida disebut polisakarida.

a. Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat
bersama-sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa
membentuk dinding sel tumbuhan dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu
triliun ton selulosa disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida
lainnya adalah amilum (zat pati). Gambar berikut ini menunjukkan struktur selulosa dan
amilum.
Selulosa merupakan polimer yang
berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu
molekul tunggal selulosa merupakan
polimer rantai lurus dari 1,4--D-glukosa.
Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air
menghasilkan D-glukosa.

Amilosa adalah polimer linier dari -


D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan
1,4-. Dalam satu molekul amilosa terdapat
250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa
membentuk senyawa kompleks berwarna
biru dengan iodium. Warna ini merupakan
uji untuk mengidentifikasi adanya pati.

Molekul amilopektin lebih besar dari


amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai
utama mengandung -D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4-. Tiap
molekul glukosa pada titik percabangan
dihubungkan oleh ikatan 1,6-.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut.

1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.


2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata,
dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat
digantikan oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
3. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa,
pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang
amat penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi.

b. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam amino.
Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino fungsional
(nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam
karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan
komponen utama makhluk hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur
aktivitas metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur
sel. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas
asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang membentuk
suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-
monomenya adalah asam amino.

a. Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang juga
mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam
amino yang biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah
gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH). Masing-masing dari 20 asam amino
mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang khas
menentukan sifat-sifat asam amino, seperti reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif
(sifat ketidaksukaan terhadap air). 20 macam asam amino adalah sebagai berikut.
b. Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat
struktur protein, yaitu sebagai berikut.
1) Struktur primer, yaitu struktur
protein yang rantai polipeptidanya
berbentuk linier.
2) Struktur sekunder, yaitu struktur
protein yang rantai polipeptidanya
mempunyai pola teratur, misalnya
pola memilin (menggulung).
3) Struktur tersier, yaitu struktur
protein yang rantai polipeptidanya
bengkok atau bergulung (berpilin),
sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
4) Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa
beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai
polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.

c. Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
1) Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein perifer,
dan glikoprotein.
2) Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
3) Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi, dan
organel sel lainnya.
4) Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di
dalam atau di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.
1) Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau sel-sel
tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang beberapa
proses dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon protein
antara lain adalah insulin, lipoprotein, dan prolaktin.
2) Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting
dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang
menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
3) Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
4) Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan
sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan
tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
5) Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau
menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin
untuk mengangkut oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang
dibutuhkan sel.
6) Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
7) Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan, dan
pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis lainnya.
Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
8) Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal
(rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain.
Contohnya adalah rhodopsin.
9) Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau
mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP
(guanosinin trifosfat)
10) Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat dilepaskan
dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya adalah
albumin.
3. Lipid
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya
karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O), serta
kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan sebagai
sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai komponen penting dari membran
sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin,
tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik
lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan
steroid.

a. Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber
energi, hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul gliserol
dan asam lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus
empirisnya adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang panjang yang
memiliki gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang memiliki banyak ikatan hidrogen,
maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya
memiliki ikatan rangkap lebih dari satu.

Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama
terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi tiga molekul
asam lemak dan sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut
dalam air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk padat pada suhu kamar.
Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan hewan. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.

b. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi
sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol, dan
agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan
testosteron.
c. Fosfolipid
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau
fosfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi menjadi
gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup serta dalam plasma membran. Fosfolipid
merupakan jenis lemak majemuk. Struktur fosfolipid antara lain adalah sebagai berikut.

Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin membawa lemak dalam aliran
darah dari satu jaringan ke jaringan lainya; fosfatidiletanolamin berperan dalam proses
pembekuan darah; dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.

4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang menyimpan dan
mengirimkan informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam nukleat: asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA berfungsi sebagai materi
genetik, sedangkan RNA memainkan peran penting dalam menggunakan informasi genetik
untuk memproduksi protein. Semua asam nukleat dibentuk dari monomer-monomer yang
dikenal sebagai nukleotida. Nukleotida juga menyediakan sumber energi langsung untuk
reaksi yang terjadi dalam sel. Setiap nukleotida terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah molekul
pentosa, yang bisa menjadi ribosa atau deoksiribosa, (2) sebuah grup fosfat, dan (3) sebuah
basa nitrogen. Basa nitrogen yang dimiliki ialah satu dari 5 jenisnya. Dua diantaranya lebih
besar dari yang lain, molekul cincin ganda Adenin dan Guanin, basa yang terkecil adalah
basa cincin tunggal Timin, Sitosin, dan Urasil..
Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula
dan gugus fosfat secara terurut membentu rangkaian tulang belakang dan basa nitrogen
sebagai penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A, T, G dan C,
sedangkan RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.

Anda mungkin juga menyukai