Keberagaman Indonesia
Disusun Oleh:
ILMU POLITIK
2017
1
BAB I
PENDAHALUAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan beragam budaya; suku, bahasa dan
adat istiadat dan sumber daya alam yang melimpah. Merupakan negara yang elok
dan indah, negara yang menarik mata berjuta manusia di muka bumi. Di balik
menyelesaikan masalah ini. Terutama masalah politik dan ideologi yang lebih
akan lebih sulit dan mungkin menjadi masalah yang tidak pernah terpecahkan.
Ideologi membutuhkan pemikiran dan wawasan yang rasional dan sesuai dengan
fakta yang terjadi di lapangan. Setiap butir pemikiran akan menjadi bahan
pertanyaan; mengapa seperti ini, bagaimana bisa seperti ini, apa alasannya bisa
seperti ini dan sebagainya. Dan belum tentu pemikiran setiap manusia sama, dari
dua ratus juta penduduk Indonesia tentu tidak ada satu pun yang memiliki pemikiran
yang benar-benar sama dengan penduduk lainnya, oleh karena itulah penyatuan
pemikiran dan ide di Indonesia merupakan hal yang terbilang cukup sulit karena
jawabkan oleh penyalur pemikiran atau ide tersebut. Karena hal-hal itulah, mungkin
2
masyarakat di Indonesia lebih memilih menjadi buta ideologi daripada harus
memiliki aspirasi dan pemikiran, lalu tidak ada yang memperhatikan aspirasi atau
Bila pemikiran tentang ideologi seperti yang telah penulis singgung diatas
tentu bangsa kita tidak akan pernah mengalami kemajuan. Bangsa yang maju adalah
bangsa yang berani mengambil resiko. Dengan generasi muda terus mempelajari
ideologi, minimal ideologi bangsanya sendiri bukan tidak mungkin Indonesia akan
menjadi negara yang lebih kuat. Dan langkah awal untuk membuat agar warga
memperkenalkan ideologi itu sendiri. Ideologi memang harus rasional dan dapat
dipertanggung jawabkan, namun bukan berarti pemikiran atau ide yang keluar dari
seseorang akan terus diperdebatkan dan dipertanyakan. Bukan berarti ideologi itu
negara kita sendiri, Pancasila, khususnya bila itu terjadi pada generasi muda.
Penulis mencoba mengangkat topik ini dalam kemasan sebuah kasus yang lebih
dapat dicerna untuk semua kalangan, karena harus diakui apabila kita
membicarakan ideologi tanpa ada contoh dan bukti yang konkret dan nyata hasilnya
contoh kasus yang penulis angkat akan membuka mata para pembaca agar menjadi
melek ideologi.
3
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila
adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
dengan baik Pancasila itu sendiri dan nilai-nilai luhur yang dikandungnya. Itulah
dan cenderung apatis terhadap jati diri bangsanya sendiri akan menjadi bumerang
dan akan membuat Indonesia semakin terpuruk. Pemikiran bahwa ideologi itu
hanya untuk kalangan elit juga dapat memperparah keadaan, karena pemikiran
semacam itu akan membuat seolah-olah semuanya urusan politik dan ideologi
5
hanya dapat ditanggulangi oleh kalangan elit politik. Masyarakat tidak akan peduli
dan bukan tidak mungkin jika kalangan elit politik tidak mengindahkan amanah
yang terjadi saat ini, korupsi, misalnya. Selain karena petinggi politik yang terlibat
tidak bertanggung jawab, masyarakat juga turut membantu petinggi yang terlibat
tersebut untuk korupsi karena keapatisannya tentang politik dan ideologi, tentang
apa yang terjadi dengan negaranya. Lagi-lagi, kembali ke awal, masalahnya ada
Hal yang dapat dilakukan oleh Indonesia untuk mengatasi buta ideologi
cara dan kemasan yang lebih mudah dicerna. Politik dan ideologi memang identik
dengan istilah rumit. Bila para pendidik dapat menjelaskannya dengan bahasa yang
tentang ideologi dan akan menghubungkan teori tersebut dengan masalah yang
karena perilaku radikalnya yang tidak kenal belas kasihan. Ada yang berpendapat
bahwa ISIS adalah hal yang benar karena membela Islam, ada pula yang
menyatakan bahwa ISIS adalah ideologi yang dapat memusnahkan umat manusia
di muka bumi, oleh karena itu harus segera disingkirkan. Saat ini, ISIS dikabarkan
penduduk beragama Islam paling banyak. Seperi yang dikutip dari bbc.co.uk, di
Indonesia, sejauh ini telah ada bentuk dukungan oleh sejumlah warga Indonesia
terhadap ideologi dan aksi kelompok ISIS. Hal ini ditandai aksi bai'at atau sumpah
6
yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat di sejumlah tempat di
massa di Jakarta juga sempat diwarnai pengibaran bendera ISIS. Ada pula sejumlah
Islam tersebut. Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir disebut-sebut pula
Pemerintah Indonesia.
yang diusung kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, alias ISIS dan
leputusan menolak faham ISIS diputuskan dalam rapat kabinet yang dipimpin
agama, maka tindakan Indonesia ini akan dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai
luhur Pancasila. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa mewakili seluruh
agama yang ada di Indonesia mulai dari Islam, Kristen, Budha, Hindu hingga
Katholik dan mewakili masyarakat Indonesia yang bertuhan dan menjunjung tinggi
apa yang dianutnya, menjunjung tinggi keberadaan agama lain dan tidak
Pemerintah Indonesia menurut Joko, akan menggelar pula operasi hukum terhadap
akan digelar untuk mencegah warga Indonesia yang akan bepergian khususnya ke
tidak menyebar di Indonesia, akses informasi saat ini yang kian canggih akan
dengan ISIS. Kemungkinan buruk yang dapat terjadi adalah adanya sekolompok
Dikutip dari beritasatu.com, ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait
Indonesia, Jalaluddin Rakhmat menyatakan bahwa ISIS adalah ideologi yang tidak
pro demokrasi dan keberagaman. ISIS hendak merubah ideologi dengan kekerasan,
ISIS tidak setuju dengan demokrasi karena asalnya dari barat. Menurut beliau, ISIS
memiliki empat indikator yang bisa dengan mudah diidentifikasi sebagai organisasi
luar mereka sebagai kafir atau tidak beriman. Mereka juga anti Syiah, malah di Irak
mereka menyatakan akan menghabisi Syiah. Selain itu, mereka juga anti
pluralisme.
8
Pemurnian agama dilakukan karena sebuah agama berjalan dengan tidak
mengacu kepada ajaran yang turun dari Tuhannya secara murni dan otentik. Para
petinggi di agama tersebut merubah isi kitab sucinya dan menyesuaikan dengan
keadaan dan kondisi umatnya pada zaman tertentu. ISIS berpendapat bahwa Islam
saat ini sudah tidak murni, dengan kata lain banyak ajaran-ajaran Islam yang
hal-hal yang dilakukan oleh Rasulullah pada zaman dahulu, tidak melakukan
ISIS tidak melihat orang di luar kelompoknya sebagai orang yang baik.
Mereka menganggap manusia yang beragama selain Islam adalah kafir dan harus
dimusnahkan dari dunia, agar hanya umat Muslim yang dapat hidup di dunia.
Padahal, walaupun dalam ajaran Islam dinyatakan bahwa hanya Islamlah agama
yang diridhai Allah Swt, dengan kata lain Islamlah satu-satunya agama yang benar,
namun bila kita meninjau kembali, di dunia kita hidup dalam keberagaman dan
tersebut, karena itulah yang telah diberikan Tuhan kepada kita, makhluk-Nya. ISIS
melakukan hal yang sebaliknya, mereka anti prulalisme dan benci dengan
perbedaan pendapat bahwa Islamlah agama yang benar dan agama lain salah,
bahwa kita harus memusnahkan semua manusia selain Islam di muka bumi ini.
menerus dilakukan.
ideologi yang ada di Indonesia saat ini adalah pemikiran yang cenderung apatis
9
terhadap yang terjadi di Indonesia saat ini; apa yang Indonesia sedang lakukan
untuk pembangunan, apa dasar-dasar hukumnya, apa manfaat dan dampaknya, dan
lebih memilih untuk menyerahkan semua urusan politik dan ideologi terhadap
kalangan elit dan politisi. Saat para elit dan politisi membuat kebijakan yang
berpikir untuk bangsa; mereka berpikir untuk kenyamanan diri mereka sendiri.
Mereka tidak lagi mengutamakan azas gotong royong dan kekeluargaan yang
Indonesia miliki. Mereka tidak peduli, apa yang akan terjadi dengan negara,
tersebut, yang penting mereka hidup nyaman dan tentram. Namun, mungkinkah
dapat dicapai kehidupan yang tentram dengan perilaku masyarakat yang acuh tak
acuh? Mungkinkah dapat diraih kehidupan yang sejahtera dengan masyarakat yang
kepada ideologi, inilah hal yang sangat kritikal dan sensitif yang perlu masyarakat
Indonesia khususnya generasi muda cermati. Ideologi yang tertanam dengan kuat
dalam diri seseorang, akan membuatnya menjadi vested interest, akan membuatnya
menjadi sesuatu yang mendarah daging dan menjadi kebiasaan yang tidak bisa
ditinggalkan orang tersebut. Bila nilai-nilai luhur Pancasila belum tertanam kuat
dan belum mendarah daging di dalam diri kita, maka jangankan oleh ISIS, bahkan
oleh pengaruh buruk dari dalam negeri pun dapat menggoyahkan kita.
10
Oleh karena itu, mulai dari sekarang, Pendidikan Pancasila harus tetap
luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Segalanya dapat dilakukan dari hal
yang kecil, seperti mengamalkan sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu
bisa menerima keberagaman agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia tanpa
melakukan diskriminasi dan memandang rendah agama dan kepercayaan lain. Hal
2.5 Pemahaman yang Baik bahwa ISIS Tidak Sesuai dengan Kultur Indonesia
Indonesia memiliki lima agama yang diakui oleh negara; Islam, Kristen,
Katholik, Hindu dan Budha, serta memiliki beragam kepercayaan masyarakat yang
Indonesia adalah Islam, kemudian Kristen, Katholik dan Hindu serta Budha. Empat
tersebut tidak terlalu banyak dan tidak tersebar rata di Indonesia. Maka tidak heran,
Indonesia memiliki ribuan tempat ibadah umat Muslim, yaitu masjid dan atau
agama lain jarang ditemui, kecuali di tempat tertentu seperti kompleks yang dihuni
Menyadari hal tersebut, tentu saja banyak pihak luar yang memiliki ideologi
mayoritas, maka ISIS berharap dapat menambah jumlah pasukan mereka untuk
sebagai tanda bahwa Islam itu kuat, Islam itu kokoh sehingga tidak ada kelompok
lain yang dapat mengalahkannya. Persepsi yang cukup masuk akal, karena
minoritas itu memiliki pendirian yang teguh dan kuat terhadap apa yang
dipercayainya. Dengan usaha yang gigih, bukan tidak mungkin ISIS akan
bukanlah negara agama. Indonesia adalah negara multikultur dimana lima agama,
Perkawanan dan persahabatan antar agama, antar etnis di Indonesia adalah hal yang
keagamaannya, berhak mengajak untuk turut serta menjadi umat dalam agamanya,
namun bagi umat Islam, apakah Islam mengajarkan kita untuk tidak menghargai
kita pahami, kembali ke pemikiran awal, yaitu ideologi Pancasila kita harus kita
pegang kuat, harus kita teguhkan dan jadikan darah daging dalam diri kita
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
ISIS memang momok yang menakutkan bagi masyarakat dunia, termasuk
menembak tanpa belas kasihan, membuat kita terluka sekaligus geram dan ingin
malah justru membuat ISIS dapat dengan mudah melancarkan aksinya kepada
orang lain yang tidak berdosa, yang akan menjadi korban selanjutnya. Mereka akan
lebih mudah masuk dan mempengaruhi kita saat kita benci terhadap mereka. Untuk
itulah, dibutuhkan pemahaman mengenai ideologi yang harus tertanam kuat pada
masyarakat Indonesia, harus mendarah daging dalam diri bangsa Indonesia agar
dengan yang lain, kita dapat menangkalnya dan tetap memegang teguh Pancasila
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia Larang Penyebaran Ideologi ISIS. Diperoleh pada 1 Januari 2015 dari
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140804_indonesia_larang_
faham_isis
ISIS Menolak Demokrasi dan Keberagaman. Diperoleh pada 1 Januari 2015 dari
http://sp.beritasatu.com/home/isis-menolak-demokrasi-dan-keberagaman/61329