Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol

dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan

Kapasitas 30.000 ton/tahun

INTISARI

Polivinil alkohol merupakan polimer yang digunakan sebagai bahan baku

pada industri bahan perekat (adesif), protective colloid, dan kertas. Selain itu
polivinil alkohol dibutuhkan sebagai bahan pembantu pada industri tekstil,
pestisida, kosmetik, serta pupuk. Prarancangan pabrik polivinil alkohol dari vinil
asetat dan metanol bertujuan mengkaji kelayakan pabrik ini untuk didirikan.
Pabrik polivnil alkohol dirancang dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dan
beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Bahan baku
vinil asetat dibutuhkan sebanyak 8.594,84 kg/jam dan metanol sebanyak 3.008,19
kg/jam dengan konversi reaksi polimerisasi sebesar 86,23%. Metil asetat
dihasilkan sebagain produk samping sebanyak 6.382,17 kg/jam.
Polivinil alkohol diproduksi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah
polimerisasi vinil asetat dengan metode polimerisasi larutan menggunakan solven
metanol. Reaksi polimerisasi dijalankan pada reaktor alir tangki berpengaduk
dengan bantuan inisiator azobisisobutironitril pada tekanan 3 atm dan suhu 800C.
Tahap kedua adalah hidrolisis polivinil asetat menggunakan metanol dengan
bantuan katalis NaOH. Reaksi hidrolisis dijalankan pada dua buah reaktor alir
tangki berpengadauk yang disusun seri pada tekanan atmosferis dan suhu 550C.
Pabrik polivinil alkohol direncanakan untuk didirikan di Bontang,
Kalimantan Timur dengan luas tanah 46.000 m2 dan mempekerjakan 235 orang
karyawan. Kebutuhan energi untuk menjalankan pabrik ini meliputi kebutuhan
listrik sebanyak 3.543.645,60 kWh/tahun dan bahan bakar berupa diesel sebanyak
5.786,83 m3/tahun. Sedangkan kebutuhan air untuk utilitas adalah sebanyak
5.233,75 kg/jam dan udara instrumen 150 m3/jam.
Untuk menjalankan produksi, dibutuhkan modal tetap sebesar $
50.965.527 dan biaya produksi sebesar $ 113.240.556. Berdasarkan evaluasi
ekonomi yang dilakukan, pabrik polivinil alkohol tergolong low risk dengan nilai
ROI sebelum pajak 47,41%, POT sebelum pajak 1,74 tahun, BEP 55,08%, SDP
43,75%, dan DCFRR 19,07%. Berdasarkan nilai-nilai diatas, dapat disimpulkan
bahwa pabrik ini menarik secara ekonomi dan layak untuk dikaji lebih lanjut.

vii
Fadhila El Discha (10/296614/TK/36180)
Andradhita Rahmania A. (10/297932/TK/36458)
 Prarancangan Pabrik Polivinil Alkohol
dari Vinil Asetat Monomer dan Metanol dengan
Kapasitas 30.000 ton/tahun

ABSTRACT

Polyvinyl alcohol is widely used as raw material on adhesives, protective

colloids, and paper industry. The use of polvinyl alcohol as chemicals is also
found in textile, pesticidse, cosmetics, and fertilizer industry. The preliminary
design of polyvinyl alcohol plant is aimed to study the technical and economical
feasibility of the plant upon establishment. Polyvinyl alcohol plant is designed at
30.000 ton/year capacity and to be operated continuously on 330 days/year. Vinyl
acetate of 8,594.84 kg/hour and methanol of 3,008.19 kg/hour is used as raw
materials, with 86,23% conversion of polimerization reaction. Methyl acetate is
obtained as side product by 6,382.17 kg/hour.
Polyvinyl alcohol is produced through two steps. The first phase is vinyl
acetate polymerization by using solution polymerization method with methanol as
the solvent. Polimarization is conducted on a continuous stirred tank reactor with
azobisisobutyronitrile as the initiator on 3 atmosphere and 800C. The second
phase is hydrolisis of polivinyl acetate by methanol using NaOH catalyst.
Hydrolysis reaction is conducted on two continuous stirred tank reactors
arranged in series on atmospheric pressure and 550C.
The plant is designed to be constructed in Bontang, East Borneo on a
46,000 m2 area and employs 235 labors. Energy consumption is sought to be
3,543,645.60 kWh/year of electricity and 5,786.83 m3/year of diesel. The utility
unit is designed to provide 5,233.75 kg/hour of water and 150 m3/hour of
instrumental air.
Total capital investment costs $ 50,965,527 and Manufacturing cost is
standing at $ 113,240,556. Based on the economical feasibility study, polyvinyl
alcohol plant is classified to carry low risk with 47.41% ROI before taxes, 1.74
POT before taxs, 55.08% BEP, 43.75% SDP, and 19.07% DCFRR. Considering
the above technical and economical features, it is concluded that polyvinyl
alcohol plant is appealing for further studies.
.

viii
Fadhila El Discha (10/296614/TK/36180)
Andradhita Rahmania A. (10/297932/TK/36458)