PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebakaran merupakan sebuah kecelakaan yang dapat menimbulkan
korban jiwa, kerugian material, bahwan merusak lingkungan. Kebakaran di suatu
institusi pendidikan dapat menimbulkan banyak kerugian, seperti rusaknya
dokumen, musnahnya properti serta terhentinya terhambatnya proses belajar
mengajar.
Untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran pada suatu
gedung, yang dapat dilakukan adalah mengikuti ketentuan prosedur tanggap
darurat, seperti adanya pemberitahuan awal, pemadam kebakaran manual,
pelaksanaan evakuasi, pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan proteksi
kebakaran.
Prosedur tanggap darurat sangat diperlukan di Departemen Teknik
Material dan Metalurgi karena merupakan salah satu departemen di ITS yang pada
aktivitas laboratoriumnya berpotensi untuk menghasilkan api.
Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan mengetahui apakah gedung
Departemen Material dan Metalurgi ITS sudah memiliki fasilitas pencegahan dan
penanggulangan kebakaran yang baik.
Manfaat
Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah:
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
- Sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan mengenai fasilitas
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dalam suatu bangunan.
2. Manfaat bagi ITS
- Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan masukan pada
managemen kampus mengenai sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran
yang baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Lapangan parkir mobil Departemen Material dan Metalurgi ITS
merupakan tanah yang lapang karena sama sekali tidak terhalang oleh suatu
bangunan/sesuatu di latasnya. Tanah yang lapang biasanya dapat menjadi titik
kumpul bila terjadi evakuasi pada saat kebakaran. Namun hal tersebut kurang
diinformasikan kepada semua pihak yang menggunakan bangunan karena tidak
terdapat papan yang memberitahukan bahwa disitulah tempat titik kumpul ketika
terjadi kebakaran.
2
b. Kampus ITS
- Memberi papan titik kumpul untuk dijadikan titik penghuni untuk
berkumpul ketika terjadi kebakaran
- Memberi petunjuk jalur evakuasi menuju titik kumpul
- Memberi hydrant di dekat laboratorium yang berpotensi menghasilkan
api
- Memberi fire alarm
ruangan.
Selama penyemprot air dan alarm
bekerja kedua detektor
juga akan terus bekerja. Bila asap
kebakaran sudah tidak
terdeteksi dan suhu sudah menurun
maka penyemprot air dan alarm
juga akan berhenti bekerja.
Sumber: Penulis, 2017
kerugian.
Sumber: Penulis, 2017
KESIMPULAN
1. Gedung Departemen Material dan Metalurgi ITS belum memiliki fasilitas
pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang baik. Mengingat aktivitas
mahasiswanya di laboratorium berpotensi untuk menghasilkan api, maka
seharusnya gedung ini memiliki sarana
2. Sistem proteksi aktif di gedung ini hanya terdiri dari APAR. Sistem proteksi
aktif seharusnya juga terdiri dari hydran, alat pendeteksi kebakaran dan alarm
kebakaran.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Arif. 2014. Gambaran manajemen dan sistem proteksi kebakaran di
gedung fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri
Jakarta. Jakarta: UIN
Isnaini, Sholihah. 2009. Apar ( Alat Pemadam Api Ringan ) Dan Instalasi
Hydrant Sebagai Salah Satu Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan
Kebakaran Di Area Pabrik I PT. Petrokimia Gresik. Surakarta: UNS
Sutikno, Totok. Perancangan Alat Pendeteksi Kebakaran Berdasarkan Suhu Dan
Asap Berbasis Mikrokontroler At89S52. Yogyakarta
F, Fahirah. Sistem Utilitas Pada Konstruksi Gedung.