UNTUK
GURU
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
ii
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Ekonomi
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan mulai dilaksanakan
tahun 2014pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan
tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi
Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan
masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada
semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Muhammad Nuh
iii
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Ekonomi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
(SMA/MA/MA/MA). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di
seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/MA, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/MA, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan guru
Kelas X SMA/MA untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, Maka
BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai
dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Syawal Gultom
NIP.196202031987031002
iv
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Ekonomi
DAFTAR ISI
SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
v
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Ekonomi
D. MateriPelatihan 4: PraktikPembelajaranTerbimbing
4.1 Analisis Video Pembelajaran
4.2 Penyusunan RPP
4.3 Peer Teaching
vi
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Ekonomi
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
1.3 PENDEKATAN, MODEL-MODEL DAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan
elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PJBL, DL, PBL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1) Analisis Kurikulum
Lembar Kegiatan
LK-1.1
ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum
2013
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-outkonsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban
hasil diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil
diskusi
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
No Pertanyaan Jawaban
Hand-out
HO-1.1
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas
2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan
hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun Maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
E. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
- kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik; dan
- kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan diMAsudkan untuk
menerapkan prinsip kesamakan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor
di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat
oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester
pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus Maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin
mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan
Kelompok Peminatan Keagamakan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik
harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-
masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan
XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut.
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur
lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya
adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat
memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur
umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MA, atau bentuk lain yang sederajat
berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana diMAsud pada ayat (1) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian
sebagaimana diMAsud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan
Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan
Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.
Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft
Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.
HO- 1.2
Materi 1.2. SKL, KI, dan KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
KETERAMPILAN
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut
dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan masing-masing
berikut ini
DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
SIKAP
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
KETERAMPILAN abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri.
Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
PENGETAHUAN teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan
kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu
yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan
kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik
dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat
untuk kehidupannya yang lebih baik.
Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam kaitannya
dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga mencakup pengembangan
badan usaha termasuk koperasi.
Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut
memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu
sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman pencatatan ini berguna
untuk memahami manajemen keuangan perusahaan jasa dan dagang.
Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari
IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri.
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi
dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga,
masyarakat, dan negara
2) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk
mendalami ilmu ekonomi
3) Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan
keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri,
rumah tangga, masyarakat, dan negara
4) Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam
masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional
Tingkat
Kompet Kelas Kompetensi Lingkup Materi
ensi
5 X dan XI - Mensyukuri atas sumber daya, Konsep dasar ilmu
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ekonomi
Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha - Prinsip ekonomi
Esa dengan cara menghayati dan memiliki - Permasalahan ekonomi
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja - Pelaku ekonomi
keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan Pasar uang dan pasar
peduli. modal, Pengelolaan
- Memahami dan menyajikan konsep ilmu koperasi, Pembangunan
ekonomi, prinsip ekonomi, permasalahan ekonomi
ekonomi, peran pelakukegiatan ekonomi, -Pertumbuhan ekonomi
serta pasar dan terbentuknya harga pasar. - Ketenagakerjaan
- Memahami dan menyajikan peran bank, -Pendapatan nasional
lembaga keuangan bukan bank, bank sentral - APBN
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta - APBD
menyimulasikan sistem pembayaran dan alat - Pajak
pembayaran . - Inflasi
- Memahami dan menerapkan konsep - Kebijakan moneter dan
manajemen, koperasi dan pengelolaan fiskal
koperasi . - Perdagangan
- Memahami dan menyajikan konsep internasional
pembangunan ekonomi dan pertumbuhan - Kerjasama ekonomi
ekonomi . -internasional
- Menganalisis dan menyajikan hasil analisis
*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan.
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1. Mensyukuri sumber daya sebagai karunia
agama yang dianutnya Tuhan YME dalam rangka pemenuhan
kebutuhan.
1.2. Mengamalkan ajaran agama dalam
memanfaatkan produk bank dan lembaga
keuangan bukan bank, serta dalam
pengelolaan koperasi
KELAS : XI
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
perilaku jujur, disiplin, tanggung kreatif, dan mandiri dalam upaya .
jawab, peduli (gotong royong, 2.2. Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam
kerjasama, toleran, damai), santun, mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
responsif, dan pro-aktif dan Ekonomi.
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KELAS XII
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan 3.1 Mendeskripsikan konsep dan kebijakan
mengevaluasipengetahuan faktual, perdagangan internasional
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menganalisis kerjasama
metakognitif dalam berdasarkan ekonomiinternasional
rasa ingin tahunya tentang ilmu 3.3 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem
pengetahuan, teknologi, seni, informasi
budaya, dan humaniora dengan 3.4 Mendeskripsikan konsep persamakan dasar
wawasan kemanusiaan, akuntansi
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.5Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
peradaban terkait penyebab 3.6 Menganalisis siklus akuntansi perusahaan
fenomena dan kejadian, serta dagang
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
KOMPETENSIINTI KOMPTENSIDASAR
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif mampu membedakan faktadan opini,
dan pro aktifdan menunjukkan sikap sebagai ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
bagian dari solusi atas permasalahan dalam kreatif,inovatif, demokratis, komunikatif)
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dalam merancang dan melakukan
sosial danalam serta dalam menempatkan diri percobaan serta berdiskusiyang
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
dunia.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama,
santun, toleran,cinta damai dan
peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-
aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang
konkret dan ranah abstrak terkait dengan hakikat ilmu Ekonomi, metode ilmiah dan
pengembangan dari yang dipelajarinya di keselamatan kerja dalam
sekolah secara mandiri, dan mampu mempelajariEkonomi serta peran Ekonomi
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. dalam kehidupan.
E. Strategi Implementasi
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/
SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi.
Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum
melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum
2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas
buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta
didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan
dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013,
pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.
HO-1.3a
A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif
(deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti
spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat
disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek
yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena
itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi
atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji
hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan menanya
Langkah Kompetensi Yang Dikembangkan
Kegiatan Belajar
Pembelajaran
Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan, ketelitian,
Mengamati
melihat (tanpa atau dengan alat) mencari informasi
a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki keberMAnaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar menanya
dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Menanya dapat juga tidak
diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik
mengungkapkannya guru harus member kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan.
Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus
dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari
solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan
yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama
lain.
Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tingkatan kognitif mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang
menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut
ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif Pengetahuan Apa... pasangkan...
yang lebih (knowledge) Siapa... Persamakan kata...
rendah Kapan... Golongkan...
Di mana... Berilah nama...
Sebutkan... Dll.
Jodohkan...
Pemahaman Terangkahlah... Bandingkan...
(comprehension) Bedakanlah... Ubahlah...
Terjemahkanlah... Berikanlah interpretasi...
Simpulkan...
Penerapan Gunakanlah... Carilah hubungan...
(application Tunjukkanlah... Tulislah contoh...
Buatlah... Siapkanlah...
Demonstrasikanlah... Klasifikasikanlah...
Kognitif Analisis (analysis) Analisislah... Tunjukkanlah sebabnya
yang lebih Kemukakan bukti-bukti Berilah alasan-alasan
tinggi Mengapa
Identifikasikan
Sintesis Ramalkanlah Bagaimana kita dapat
(synthesis) Bentuk memecahkan
Ciptakanlah Apa yang terjadi seaindainya
Susunlah Bagaimana kita dapat
Rancanglah... memperbaiki
Tulislah Kembangkan
Evaluasi Berilah pendapat Berilah alasan
(evaluation) Alternatif mana yang Nilailah
lebih baik Bandingkan
Setujukah anda Bedakanlah...
Kritiklah
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan
yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas
kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yang akan yang akan
dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen
dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila
dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
e. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas
sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru
lebih bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta
didiklah yang harus lebih aktif. Peserta didik berinteraksi dengan
empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh
rasa aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka
perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratif.Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak
untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi
dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi
pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang
memberi instruksi dan mengawasi secara rijid.Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru
berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi,
menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan
kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan berMAna.
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
HO- 1.3b
1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING
1 2 3
PENENTUAN PERTANYAAN MENYUSUN PERECANAAN MENYUSUN JADWAL
MENDASAR PROYEK
6 5 4
EVALUASI PENGALAMAN MENGUJI HASIL MONITORING
bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d)
Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)
Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara,
survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama pembelajaran. Penilaian tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian
proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian
peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari
informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui
dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.
Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository
siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa
menemukan informasisendiri.
2). Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal
dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan
memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery
Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan
lebih kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah
guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang
scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya,
menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
2). Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya
dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi
interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada
siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa, maka pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses
dan hasil belajar pada materi berikutnya
a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia
nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat
peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada
peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan
masalah yang harus dipecahkan.
Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3) Permasalahan sebagai contoh
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan
sebagai berikut.
Masalah sebagai
Peserta didik sebagai
Guru sebagai pelatih awal tantangan dan
problem solver
motivasi
b. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara pembelajaran
sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.
Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat dikembangkan adalah :
- PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
- PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog dengan
yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memiliki peran yang diamati
tersebut.
- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan
mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun
femannya tentang fenomena itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat
menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di
bawah bimbingan guru.
c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi
sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri
dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap
profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta
didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi
proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan
umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan
pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang
mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 41
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Ekonomi
7) Driving Questions :PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat
menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan
pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.
d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian masalah,
pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan
skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih
cepat mendapatkan peta yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang
diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat
mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan dalam kelompoknya
peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstormingdengan cara semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk
memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan melakukan pembagian
tugas dalam kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat.
Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik yang akhirnya diharapkan
memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak
ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari artikel tertulis di perpustakaan, halaman
web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk dipresentasikan
di kelas relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri, pada pertemuan
berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi
capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi
hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan
dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan
dengan mengikuti petunjuk.
Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan
sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh Penilaian
terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software,
hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap
dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan
bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek
tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
HO-1.3c
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian pendidikan merupakan salah
satu standar yang yang bertujuan untuk menjamin: perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai dengan
konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan
UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
k. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda melakukan analisis buku guru dan buku siswa terhadap kesesuaian
isi buku dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian dengan pendekatan
pembelajaran dan penilaian.
1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi
pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran
Indikator
1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku
guru
3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.
Langkah Kegiatan
Mendiskusikan hasil
Dalam kelompok analisis buku guru
mengkaji isi materi Menganalisis isi dan buku siswa
struktur, dan pola buku siswa (LK-2.1) dalam
pikir keilmuan dalam dan buku guru kesesuaiannya
buku guru dan buku (LK-2.2) dengan pendekatan
siswa ( LK 2) saintifik dan standar
proses
Mendiskusikan hasil
analisis untuk Mendiskusikan hasil
membuat analisis buku guru
Presentasi hasil
rekomendasi dan buku siswa
analisis buku gurudan
tentang dalam kesesuaiannya
buku siswa
penggunaan buku dengan standar
guru dan buku penilaian
siswa
Kegiatan diskusi awal menggunakan LK-2 Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013,.
Kegiatan menganalisis buku guru dan buku siswa menggunakan LK- 2 Buku Guru dan buku siswa
Kurikulum 2013, LK - 2.1 Analisis buku siswa dan menggunakan LK - 2.2 Analisis buku guru
LK- 2
Lembar Kegiatan
BUKU GURU dan BUKU SISWA
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Siswa
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti
kegiatan siswa dan evaluasi
5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran.
A. Sistematika
Komponen penilaian
sesuai tuntutan
penilaian autentik
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi siswa
untuk belajar
Cakupan materi
setiap sub topik/sub
bab memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Penilaian
Pengetahuan
Penilaian Sikap
Penilaian
Keterampilan
Tugas
R- 2.1
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan,
buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelah melakukan analisis buku gurudan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara
buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.
A. Perencanaan Pembelajaran
Menentukan KI dan
KD yang berkaitan
Menentukan alokasi
waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan tujuan
pembelajaran
Menentukan cakupan
materi pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan model
Menentukan strategi
Menentukan metode
Menentukan media,
sumber dan alat
Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran sesuai
dengan pendekatan,
model, dan metode
Menilai Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
Penilaian Diri
Penilaian Antar
Teman
Informasi Pengayaan
Belajar
Informasikan
hubungan guru dan
Orang tua
R - 2.2
Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan.Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan .
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran,
mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor
Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan saintifikpada pembelajaran Ekonomi.
2. Membuat contoh penerapan model model pembelajaranpada pembelajaran Ekonomi
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran
Ekonomi
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
1. Perancangan Pembelajaran
Kerja Kelompok
menelaah HO Kerja kelompok
Presentasi hasil
contoh menyusun contoh Penyimpulan
kerja kelompok
penerapan penerapan hasil diskusi
dan dikomentari
pendekatan dan pendekatan dan kelompok dan
oleh kelompok
model model rangkuman hasil
lain
pembelajaran pembelajaran
2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok Kerja
perancangan Kelompokmenyus Presentasi hasil Penyimpulan
penilaian sikap, un contoh kerja kelompok dan hasil diskusi
pengetahuan, instrumen dikomentari oleh kelompok dan
keterampilan penilaian sesuai kelompok lain rangkuman hasil
kriteria
Handout HO-3.1a
Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
dan mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan komponen pada pendekatan saintifik diatas Maka
ke lima pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatansaintifik pada pembelajaran.
A. Pendekatan Saintifik
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Uraian mengenai aktivitas siswa
dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan telah dibahas pada materi
pelatihan 1, untuk menambah pengetahuan tentang penerapannya khususnya Ekonomi ada
beberapa hal yang spesifik untuk dipelajari.
Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam
mengajar menggunakan pendekatan saintifikdiantaranya adalah guru harus menyajikan
pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of
wonder),meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push
for analysis) dan berkomunikasi (Require communication).
1. Mengamati
Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Kegiatan ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata,
peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Kegiatan mengamati adalah
kegiatan yang memfungsikan panca indera sehingga diperoleh informasi atau data. Tentu saja
kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang
lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan
makna serta tujuan pembelajaran.
Dalam pembelajaran ekonomi kegiatan mengamati dapat dilakukan misalnya melalui :
membaca permasalahan ekonomi, menelaah permasalahan ekonomi di lingkungan siswa, melihat
gambar tentang kegiatan ekonomi, melihat langsung aktivitas produksi , melakukan obeservasi pada
perilaku konsumen dan sebagainya.Dalam pembelajaran ekonomi SMA tentang kegiatan ekonomi ,
guru dapat menugaskan siswa melalui tugas mandiri terstruktur untuk melakukan observasi dan
melakukan pengamatan tentang : 1) ativitas produksi, 2) kegiatan distribusi pada home industri yang
berada pada lingkungan siswa.
.
2. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada
saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru
menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi
penyimak dan pembelajar yang baik. Artinya guru dapat menumbuhkan sikap ingin tahu peserta
didik, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan.
Kegiatan menanya lebih diutamakan aktivitasnya dilakukan oleh peserta didik. Hal-hal yang
dipertanyakan peserta didik terkait sesuatu yang bersifat faktual hingga analitik. Dengan demikian
peserta didik akan berkembang kemampuan berfikir kritisnya.
Contoh kegiatan menanya pada pembelajaran EKONOMI: Guru yang efektif mampu
menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuannya. Guru diupayakan dapat menumbuhkan sikap ingin tahu siswa, yang
diekspresikan dalam bentuk pertanyaan siswa, misalnya: 1)Mengapa di daerah ini masyarakat
melakukan kegiatan produksi membuat batu bata?, 2) Bagaimana rangkaian kegiatan yang dilakukan
dalam pembuatan batu bata? 3) bagaimana cara memasarkan produk batu bata?. 4) Apa saja
hambatan pelaksanaan produksi batu bata?. 5) bagaimana upaya memperbesar pemasaran batu
bata? 6) Apa saja permasalahan dalam pemasaran batu bata?. 7) bagaimana upaya menanggulangi
permasalahan produksi batu bata? 8) Bagaimana solusi untuk menaggulangi permasakahan
pemasaran batu bata?. Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan guru, tetapi yang
bertanya peserta didik.
3. Mengumpulkan data/informasi
Kegiatan mengumpulkan data/informasimelalui kegiatan uji coba, mengeksplorasi lebih
mendalam, dan mengumpulkan data sehingga data yang telah diperoleh dapat dianalisis dan
disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan dapat dilakukan dengan cara uji coba (eksperimen). membaca
buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, , wawancara, menyebarkan kuesioner, dan
lain-lain.
Contoh kegiatan mengumpulkan data/informasi dalam pembelajaran EKONOMI: Peserta
didik diminta mencari informasi atau bahan untuk menjawab dan membuktikan hipotesis yang
diajukan terkait dengan permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan kelangkaan. Untuk bisa
menanggulangi permasalahan kelangkaan sumber daya di suatu daerah, maka perlu data data
lapangan tentang keberadaan sumber daya tersebut di daerah.
4. Mengasosiasi
yaitu kegiatan peserta didik untuk membandingkan antara data yang telah diolahnya dengan
teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep
penting. Kegiatan mengasosiasi dapat berupa kegiatan menganalisis, membuat kategori,
menentukan hubungan antar data/kategori, menyimpulkan dari hasil analisis data. Penemuan
prinsip dan konsep penting diharapkan dapat menambah skema kognitif peserta didik, memperluas
pengalaman dan wawasan pengetahuannya.Mengasosiasi bisa dilakukan melalui proses diskusi,
analisis data, dan menginterpretasikan. Kegiatan ini erat hubungannya dengan kegiatan menalar.
Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang
dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan
pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif
daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris
yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud
merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Penalaran terdapat dua cara, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran
induktif merupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut
khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah proses penarikan
simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi simpulan yang
bersifat umum.Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau
pengalaman empirik.
Dalam pembelajaran Ekonomi, selalu berkait dengan kejadian di ruang muka bumi. Oleh Seperti
telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran
deduktif. Penalaraninduktifmerupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena atau
atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan menalar secara deduktif adalah
cara menalar dari hak yang bersifat umum untuk diterapkan dalam fenomena atau atribut-atribut
khusus . Dalam pembelajaran banyak permasalahan yang bisa dinalarkan secara induktif , maupun
deduktif. Penerapan hukum ekonomi dalam bebagai kegiatan sehari hari di berbagai tempat
merupakan bagian dari menalar secara deduktif. Sebaliknya membuat kesimpulan dari data bebagai
kegiatan ekonomi sehari hari di berbagai tempat merupakan bagian dari menalar secara induktif.
Contoh:
Deduktif: Pada saat jumlah produk melimpah maka harga produk tersebut sangat murah.
Hukum atau teori tersebut dapat diterapkan di berbagai kegiatan produksi, misalnya pada
musim panen buah mangga, rambutan, anggur, dan pada saat panen besar berbagai sayur
maryur maka harga masing masing produk buah dan sayur tersebut cenderung murah.
Sebaliknya pada saat sedang langka produk buah dan sayur tersebut maka harganya alkan naik
atau menjadi lebih mahal.
Induktif: Pada musim penghujan banyak petani panen padi atau beras. Pada bulan tertentu
sedang terjadi panen buah mangga, duren , dan rambutan. Pada saat panen padi, panen buah
mangga, duren dan rambutan, setelah di data ternyata harga masing masing produk tersebut
cenderung murah. Dari data atau kenyataan khusus tersebut dapat disimpulkan secara
umum bahwa pada saat produk melimpah maka harga produk tersebut rendah. .
menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui
secara nyata dan dipercayai.
Contoh:
Mengapa pasar monopoli cenderung merugikan konsumen? Setelah dinalar maka pada pasar
monopoli pentuan harga diukasai oleh penjual yang tidak memiliki pesaing. Penjual cenderung
untuk memperoleh keuntungan yang besar, sehingga menjual dengan harga mahal karena
pembeli sulit untuk mendapatkanh barang tersebut dari penjual yang lain.
Hubungan Antarfenomena
b. Hubungan Antarfenomena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau
gejala sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar
peserta didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan
antarfenomena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang
satu dengan data atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau
beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan
penalaran induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab akibat terdiri dari tiga jenis.
Hubungan sebabakibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab
dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.
Contoh:
Disebabkan oleh fakta berikut ini : konsumen sangat membutuhkan beras sebagai makanan
pokok, pada saat itu di sebagian besar daerah petani gagal panen karena banjir, banyak lahan
sawah yang telah dirubah menjadi kawasan perumahan dan kawasan industri. Fakta tersebut
mengakibatkan produksi beras menurun, harga beras naik, dan ada kecenderungan
masyarakat untuk mengkonsumsi makanan substitusinya beras, atau melakukan diversifikasi
makanan.
1) Hubungan akibatsebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat
dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.
Contoh :
Harga tomat turun drastis, kondisi ini merupakan akibat dari beberapa sebab. Sebab turunnya
harga tomat secara drastis antara lain : terjadi panen besar secara bersamakan, tomat secara
bersamakan harus dipanen karena adanya kejadian alam hujan abu, atau kedatangan tomat
dalam jumlah besar dari daerah lain.
2) Hubungan sebabakibat 1 akibat 2. Pada penalaran hubungan sebab-akibat 1 akibat 2,
suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi
penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga
menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.Bahan bakar bensin dan minyak tanah naik . Dari
penyebab ini akan meninmbulkan berbagai akibat antara lain : biaya transportasi naik, tarip
angkutan umum naik, harga barang barang naik, jumlah produksi berkurang dan lain lain.
5. Mengomunikasikan
yaitu kegiatan peserta didik dalam mendiskripkan dan menyampaikan hasil temuannya dari
kegiatan mengamati, menanya, uji coba, dan mengasosiasi. Kegiatan mengomunikasikan ditujukan
kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dan dibantu dengan perangkat teknologi baik
konvensional maupun Teknologi Informasi dan Komunikasi.
HO-3.1
Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran
- Pada kegiatan ini guru meminta peserta mengamati permasalahan
ekonomi tentang kelangkaan sumber daya alam, ada pada buku
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (SDA) adalah sumber daya yang tersedia di alam
semesta, baik secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya, tanah, air, sinar matahari, dan
barang-barang tambang. Sumber daya alam sudah tersedia di alam, tetapi
masih harus digali terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia.
SDA ini jumlahnya sangat terbatas, terutama SDA yang tak dapat
diperbaharui jika diambil terus menerus akan habis.
Mengamati
2. Sumber Daya Manusia
Dalam kegiatan ekonomi sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM).
Disamping itu manusia juga berfungsi sebagai pengguna hasil-hasil kegiatan
ekonomi. Kelangkaan sumber daya manusia terdiri atas kelangkaan secara
kuantitas, dalam bentuk jumlahnya secara fisik, dan kelangkaan secara
kualitas, dalam bentuk kemampuan pikirnya. Untuk mengatasi masalah
kelangkaan tersebut, manusia dituntut untuk meningkatkan kemampuan
pikirnya, yaitu dengan meningkatkan pendidikan, pengetahuan, keahlian, dan
penguasaan teknologi.
Secara umum, sumber daya manusia atau tenaga kerja dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Tenaga Kerja Terdidik (skilled labour) atau Tenaga Ahli atau Tenaga
Mahir, yaitu tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau
kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal
dan non formal. Contohnya guru dan dokter.
b. Tenaga Kerja Terlatih (trained labour) atau tenaga kerja terampil, yaitu
tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang
didapat melalui pengalaman kerja. Contohnya supir, pelayan toko,
montir, pelukis
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih (unskilled and untrained
labour) atau tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja kasar yang hanya
mengandalkan tenaga saja. Contoh kuli, buruh angkut, buruh pabrik
dan pembantu rumah tangga.
3. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah segala sarana yang digunakan untuk
menghasilkan barang lain. Sumber daya modal bisa berbentuk uang, dan
berbentuk modal fisik, yaitu bahan mentah, gedung, peralatan, dan mesin-
mesin. Kelangkaan sumber daya modal bermuara pada kemauan dan
kemampuan manusia sendiri. Pada dasarnya setiap orang memiliki
kemampuan untuk membentuk sumber daya modal tersebut. Salah satu
cara membentuk modal adalah kemauan yang kuat untuk bekerja keras
dan berusaha.
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah
mereka mengamati gambar dan diskripsi tentang kelangkaan ketiga
sumber daya tersebut di atas. Contoh pertanyaan yang berkaitan dengan
pengamatan peserta didik
- Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan bagian dari
permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan Sumber Daya
alam?
- Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan bagian dari
permasalahan pokok ekonomi yang berhubungan dengan Sumber Daya
Menanya
manusia?
- Contoh apa saja di lingkungannya yang merupakan bagian dari
permasalahan pokok ekonomi yang berhibungan dengan Sumber Daya
modal?
- Bagaimana cara mengatasi permalahan pokok ekonomi yang
berhubungan dengan Sumber daya alam?
- Bagaimana cara mengatasi permalahan pokok ekonomi yang
berhubungan dengan Sumber daya manusia?
- Bagaimana cara mengatasi permalahan pokok ekonomi yang
berhubungan dengan Sumber daya modal?
Mengumpulkan Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi siswa untuk menemukan
Informasi jawaban dengan cara :
Keterampilan proses yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran pengukuran pada suatu
tempat ini contohnya adalah:
Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 74
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Ekonomi
Keterampilan proses yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran pengukuran pada suatu
tempat ini contohnya adalah:
lingkungannya.
Mengklasifikasi Mengklasifikasikan masing masing permasalahan ekonomi yang
berhubungan dengan :
d. Sumber Daya Alam
e. Sumber Daya Manusia
f. Sumber Daya Modal
Mengasosiasikan d. Berdiskusi melakukan analisis data.
e. Menganalisis masing masing data permasalahan ekonomi yang
berhubungan dengan sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya modal di lingkungannya.
f. Berdasarkan hasil analisis data ini dapat digunakan sebagai bahan
untuk menentukan cara menanggulangi permasalahan ekonomi
masing masing yang berhubungan sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya modal di lingkungannya.
Menginterpretasikan Menginrpretasikan hasil analisis data dan cara menanggulangi
permasalahan ekonomi tersebut di atas dengan cara cara yang
operasional dengan berpedoman pada landasan teori dan impiris.
Menyimpulkan Menyusun laporan yang garis besarnya adalah kesimpulan tentang
permasalahan pokok ekonomi dan cara mengatasinya yang
berhubungan dengan :
d. Sumber Daya Alam
e. Sumber Daya Manusia
f. Sumber Daya Modal
Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan laporan secara tertulis dan lesan, khususnya
kesimpulan dari hasil analisis data tentang tentang permasalahan
pokok ekonomi dan cara mengatasinya.
Lembar Kerja
LK- 3.1a
Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
R-3.1a
Rubrik perancangan penerapan saintifik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran
satu topik Ekonomi.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
4. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a
5. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan peserta
HO- 3.1b
II. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN EKONOMI
Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery Learning
dan Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model tersebut pada
pembelajaran Ekonomi
INDIKATOR
1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan kelangkaan dengan tepat
PENTUNJUK UMUM
1. Pelajari cara mengumpulkan data dan menganalisis data dari leteratur yang relevan.
2. Amati kondisi daerah lingkungan tempat tinggal anda tentang kejadian yang berhubungan dengan
masalah ekonomi.
3. Lakukan observasi ke daerah tersebut , dan kumpulkan data yang tentang masalah ekonomi yang
berhubungan dengan Sumber daya alam, sumber daya manusia , dan sumber daya modal..
4. Catat hasil pengumpulan data dan hal-hal yang penting yang berhubungan dengan masalah
tersebut di atas.
5. Kerjakan secara kelompok, kalau mengalami kesulitan konsultasikan dengan Guru!
6. Laporkan hasil proyek secara tertulis dan secara lesan !
LAPORAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
PETUNJUK KHUSUS
1. Setelah mempelajari konsep permasalahan pokok ekonomi ,lakukan observasi di lingkungan
anda untuk mengumpulkan data tentang permasahan ekonomi yang berhubungan dengan
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal..
2. Uraikan hasil observasi !
Gambar tiga kondisi sumber daya ( SDA, SDM, dan Sumber daya modal) serta
keterangan kondisi lingkungan masing masing:
PETUNJUK KHUSUS
Setelah Anda melakukan pengumpulan data dari observasi lapangan maka lakukan analisa data
dengan mengunakan format berikut.
Tanggal Analisis Data : . Hasil analisis data dan catatan untuk solusi
permasahan:
Kegitatan:
1. Hasil analisis data permasalan
ekonomi tentang Sumber daya
.......................................................................
alam
.......................................................................
......................................................................
2. Hasil analisis data permasalan
......................................................................
ekonomi tentang Sumber daya
.....................................................................
manusia
......................................................................
..
3. Hasil analisis data permasalan
.....................................................................
ekonomi tentang Sumber daya
.....................................................................
modal
.....................................................................
b. Laporan Penelitian
HO-3.2c
Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar : 1. ..
2. ..
3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
4.2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya
Topik : Permasalahan Pokok Ekonomi
Sub Topik : Permasalahan ekonomi di lingkungan setempat dan cara mengatasinya.
Tujuan : 1) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan kelangkaan melalui
mengkaji referensi.
2) Menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya
melalui diskusi dan kerja kelompok.
3) Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi permasalahan
ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok.
4) Melaporkan secara lesan hasil analisis mengatasi permasalahan
Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 84
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Ekonomi
LK - 3.1b
D. Lembar Kerja
Perancangan Penerapan Model-Model Pada Pembelajaran Ekonomi
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang pembelajaran
Ekonomidengan menerapkan model Project Based Learning, Discovery
Learning dan Problem Based Learning
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan, pelajari konsep model-model pembelajaran pada hand-out dan
contoh-contoh penerapannya pada pembelajaran Ekonomi
2. Cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran
3. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model. Sub topik/materi yang dipilih sebaiknya sesuai dengan topik/materi yang telah dianalisis
kelompok Anda pada saat Analisis Buku
4. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
5. Presentasikan hasil rancangan Anda
6. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perbaikan
3. Penentuan Pertanyaan
Mendasar
2. Mendesain Perencanaan
Proyek
3. Menyusun Jadwal
5. Menguji Hasil
6. Mengevaluasi Pengalaman
Alokasi Waktu : 1x TM
R-3.1b
HO- 3.2
PENILAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI
Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk
melengkapi perangkat pembelajaran Ekonomi dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian
yang sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada pembelajaran Ekonomi. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik
dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
A. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment),
penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan
SMA, Ditjen Pendidikan Menengah, 2013). Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang
terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.Penilaian sikap yang dapat
dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara
observasi perilaku. Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal.Kompetensi sikap pada pembelajaran Ekonomi yang harus dicapai peserta didik
sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2. Guru Ekonomi dapat merancang lembar pengamatan
penilaian sikap untuk masing-masing KD sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang
disajikan. Hasil observasidapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Contoh penilaian
kompetensi sikap dalam pembelajaran Ekonomi.
1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan
pratikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.
1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan .
1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
2. jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3. jika sering berperilaku dalam kegiatan
Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 89
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Ekonomi
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Dengan predikat:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik ( SB) 80 AB 100
Baik (B) 70 B 79
Cukup (C) 60 C 69
Kurang (K) <60
Penilaian diri dapat dilakukan pada setiap selesai mempelajari satu KD.
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama
dengan teman satu kelompok
2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah
dirancang
4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca
literatur yang mendukung tugas
5 .
Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi
bagi semua peserta didik. Penilaian diri juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian
kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan
akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa.
Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum
mereka kuasai.
2. Penilaian Sikap melalui Penilaian antar Peserta Didik
Penilaian sikap pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik.
Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik. Dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian (rating scale). Kalimat pernyataan
dibuat dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna
ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1 Mau menerima pendapat teman
2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Mau bekerjasama dengan semua teman
5 ......................................
Keterangan:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.3 dan 4) dan ada yang negatif (no 2)
Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
Skor perilaku/sikap
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 .
2 Deti 2 2 1 2 2 9
3
Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi
bagi semua peserta didik. Penilaian diri, selain sebagai penilaian sikap jujur juga dapat diberikan
untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan
soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia
pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-
topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat
membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu kelas.
Contoh.
Format Penilaian
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ........................................ Nama Teman yang dinilai: ........................
Tanggal Penilaian: ..................................... Nama Penilai:............................................
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. MeMAsa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................
Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.2dan 4) dan ada yang negatif
(no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan
Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
Skor Perilaku
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 .
2 Ami 2 2 1 2 2 9
3
Model Pertama
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: .............................................
Kelas: .....................................................................................
Aspek yang diamati: .............................................
...
B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya
menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian.Pada
pembelajaranEkonomiyangmenggunakanpendekatanscientific,instrumen penilaian
harusdapatmenilaiketerampilanberpikirtingkattinggi(HOTS,HigherOrder
thinkingSkill)mengujiprosesanalisis,sintesis,evaluasibahkansampai kreatif.Untuk menguji
keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai
hasilbelajarEkonomidirancangsedemikianrupasehinggapesertadidikmenjawab soal melalui proses
berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji
ranah analisis peserta didik pada pembelajaranIPA,
gurudapatmembuatsoaldenganmenggunakankatakerja operasional yang termasuk ranah analisis
seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan.Ranah evaluasi contohnya
membandingkan, menilai, memprediksi,dan menafsirkan.Penugasan adalah penilaian yang dilakukan
oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai
dengan karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Tes Tulis
Soal Pilihan Ganda
Topik : Peranan SDM terhadap kelangkaan SDA
Indikator : Disajikan wacana/ ilustrasi kelangkaan sumber daya dan potensi sumber daya
manusia pada daerah tertentu, siswa dapat menentukan peranan SDM
menanggulangi kelangkaan SDA.
Soal :
Suatu daerah memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang potensinya tidak sama .
Daerah tersebut memiliki permasalahan sumber daya alam kekurangan sumber air dan alamnya sulit
untuk dijangkau dari daerah lain. Masyarakat di daerah ini sangat rajin dan semangat dalam bekerja
serta terbiasa bekerja sama.
A. Mengadakan penelitian tentang upaya untuk memperoleh sumber air dan perbaikan alat
transportasi.
B. Mengajukan bantuan pada pemerintah untuk membangun sarana transportasi dan
pengadaan air bersih.
C. Memanfaatkan masyarakat daerah itu secara swadaya untuk membangun alat transportasi
dan membangun saluran air menuju sumber atau mata air.
D. Mengumpulkan para donatur di daerah itu untuk memberikan modal pembanguanan alat
transportasi dan sarana air bersih.
E. Membangun waduk besar sebagai sumber air dan membangun jalan ke waduk untuk
memper besar pariwisata di daerah itu.
C. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,
projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-
aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling
sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria
yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian
kompetensi peserta didik.
Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas
atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Indikator : Melakukan praktek siklus akuntansi perusahaan jasa secara manual dan komputerisasi.
Lembar Pengamatan
Laporan Laporan Jumlah Skor
No Nama Laporan Neraca
Laba/Rugi Perubahan Modal
1.
2.
Rubrik
Keterampilan
No Skor Rubrik
yang dinilai
1 Menyiapkan 40 - Format Neraca lajur
Neraca Lajur - Kesesuaian neraca saldo awal
- Kesesuaian neraca saldo yang disesuaikan
- Kesesuaian nilai masing akun
- Keseimbangan saldo
Penilaian Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Pada pembelajaran Ekonomi
tugas proyek dapat berupa tugas merancang alat atau penelitian sederhana
5. pelaporan
Menuliskan semua langkah yang telah dilakukan, data yang
diperoleh sampai penyajian hasil.
Dideskripsikan melalui sistematika laporan yang telah
ditetapkan.
Memberikan saran atau rekomendasi
Sikap
1. mampu bekerjasama
Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 99
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Ekonomi
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Salah satu
contoh portofolio adalahmembuat laporan pengamatan dan pengukuran atau laporan proyek
LK-3.2
Lembar Kerja
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar : 3. ...................................................................
4. ................................................................
2.........................................................................................
Topik/Materi : .......................................................
Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................
a. Observasi
b. Penilaian Diri
d. Jurnal
d. Tes Tertulis
- Pilihan Ganda
- Uraian
e. Tes Lisan
f. Tes Penugasan
a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio
R- 3.2
Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
HO-3.3
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD.
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku
laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta
didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari
berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera
pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
SMA yang diterbitkanPemerintah
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru.
Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013
dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah:
1. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
Nilai Rapor = 80
Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+
Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).
2. Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
A : 3,67 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D : 1,00
3. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses),
penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai
berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60
Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaranEkonomi
Nilai Observasi = 85
Nilai diri sendiri = 75
Nilai antar teman = 80
Nilai Jurnal = 75
Nilai Rapor = 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
Nilai Rapor = 79
Predikat = Baik
Nilai Konversi = 79/100 x 4 = 3,16 (B+)
4. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan data capaian peserta
didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyiMA dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA,
2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN EKONOMI
PETUNJUK KEGIATAN
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran Ekonomi selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor
Rubrik pengolahan nilai Ekonomi untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 ANALISISVIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING
Ekonomi| 108
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi| 109
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan
tujuan agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar
yang telag ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran(
peerteaching)
2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun,
intelektual.
Indikator
Langkah Kegiatan
1. Analisis Video
Mengamati Kerja
tayangan video kelompok
pembelajaran Penyimpulan
mengidentifika Presentasi hasil
hasil diskusi
si aspek aspek diskusi analisis
kelompok dan
kegiatan tayangan video
rangkuman hasil
pembelajaran
pada video
Ekonomi| 110
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
2. Penyusunan RPP
Mendiskusikan
rambu-rambu Telah RPP hasil Presentasi RPP
penyusunan Kerja Kelompok kerja kelompok lain yang telah
RPP yang sesuai menyusun RPP dan merevisi RPP direvisi dan
standar Proses untuk satu KD berdasarkan hasil Penyimpulan
telaah hasil diskusi
3. Peer Teaching
Mempraktikkan
Diskusi tentang
pembelajaran Melakukan refleksi Penyimpulan
instrumen
sesuai dengan terhadap hasil diskusi dan
penilaian
RPP yang telah pelaksanaan peer rangkuman hasil
pelaksanaan
disusun melalui teaching peer teaching
pembelajaran
peer teaching
Ekonomi| 111
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Lembar Kerja
LK-4.1
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi : Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan
saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Berilah penjelasan singkat tentang video pembelajaran yang akan ditayangkan
2. Berilah waktu bagi peserta untuk mengamati RPP yang dipakai dalam video pembelajaran
3. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek pembelajaran yang harus diamati dalam video
4. Tayangkanlah video pembelajaran yang telah disiapkan
5. Pandulah peserta untuk mediskusikan hasil pengamatan dan analisis mereka atas video
pembelajaran yang telah ditayangkan
6. Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan berikan nilai sesuai rubrik yang tersedia
Untuk Peserta
5. Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video
6. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
dalam video
7. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan
ketersediaan setiap aspek
8. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
9. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan kesesuaian RPP dengan
pembelajaran yang disajikan pada video
10. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching
Ekonomi| 112
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi| 113
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi| 114
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
............................................................................................................................. ...................................
.............................................................................................. .................................................................
............................................................................................................................. ..................................
Ekonomi| 115
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Rubrik R- 4.1
Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis
peserta terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
4. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
5. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda
terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
Ekonomi| 116
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan
Standar Proses
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP
menggunakan pendekatan saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan RPP
Langkah Kegiatan:
Untuk Fasilitator
1. Mintalah peserta agar saling menukar RPP yang telah dihasilkan secara berkelompok
untuk ditelaah dan mencermati format telaah RPP yang tersedia.
2. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format
tersebut!
3. Instruksikan kepada pesertauntuk mendiskusikan dan mengisi format sesuai dengan
RPP yang ditelaah dalam waktu yang telah ditentukan!
4. Pandulah peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan memberikan klarifikasi
Untuk Peserta
1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format yang
tersedia
2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP
4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia
Ekonomi| 117
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada
kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru : .....................................................
Mata pelajaran : .....................................................
Topik/Sub topik : ......................................................
Komponen Rencana Pelaksanaan Hasil Penelaahan dan Skor
No Catatan
Pembelajaran 1 2 3
Tidak Kurang Sudah
A Identitas Mata Pelajaran
ada Lengkap Lengkap
1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas,
semester, program/program keahlian, mata
pelajaran atau tema pelajaran/subtema,
jumlah pertemuan
Tidak Sesuai Sesuai
B. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
Ekonomi| 118
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi| 119
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
.......................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Ekonomi| 120
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi| 121
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi| 122
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Rubrik R- 4.2
Mata Pelajaran
= %
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100
Baik (B) 80 < B 90
Cukup (C) 70 < C 80
Kurang (K) 70
Ekonomi| 123
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiappendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secaralengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasipeserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai denganbakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
pesertadidik.RPP disusun berdasarkanKD atau subtopik yang dilaksanakandalamsatu kali
pertemuan atau lebih ( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
Ekonomi| 124
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
Ekonomi| 125
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
HO-4.2.2
Hand Out
Contoh :
A. Kompetensi Inti
Ekonomi| 126
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
C.Tujuan Pembelajaran
Setelah pelaksanaan pembelajaran ini siswa dapat :
5) Mendiskripsikan inti masalah ekonomi dan kelangkaan melalui mengkaji referensi.
6) Mengidentifikasi jenis kebutuhan dari berbagai sudut pandang melalui diskusi dan
mengkaji referensi.
7) Mengidentifikasi jenis barang dan jasa melalui diskusi dan mengkaji referensi.
8) Mengidentifikasi penyebab terjadinya Kelangkaan melalui diskusi dan mengkaji referensi.
9) Mendiskripsikankan pengertian biaya peluang melalui diskusi dan mengkaji referensi.
10) Memberi contoh terjadinya biaya peluang melalui diskusi dan mengkaji referensi.
11) Menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan
kerja kelompok.
12) Melaporkan secara tertulis hasil analisis mengatasi permasalahan ekonomi di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok.
13) Melaporkan secara lesan hasil analisis mengatasi permasalahan ekonomi di
lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok.
D.Materi Pembelajaran
Masalah ekonomi dan cara mengatasinya
1) Inti masalah ekonomi/Kelangkaan
Kelangkaan tidak berarti segalanya sulit diperoleh. Kelangkaan dapat diartikan adanya
ketidakseimbangan antara jumlah kebutuhan dengan sumber daya ekonomi yang ada,
karena jumlah kebutuhan beragam dan terus meningkat, sementara itu jumlah sumber
daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) sangat terbatas.
2) Pilihan
Timbulnya kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara
keseluruhan tidak bisa mendapat semua yang mereka inginkan sehingg mereka harus
membuat pilihan. Pada setiap kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik
dari beberapa alternatif pilihan yang telah dibuat. Pilihan-pilihan tersebut meliputi
pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan dalam memproduksi. Tujuannya adalah agar
sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia digunaka secara efisien dan dapat
mewujudkan kepuasan yang paling maksimal pada individu dan masyarakat.
3)Biaya peluang
Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu,
perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi
Ekonomi| 127
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
.
E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media : Gambar visual
b. Alat / Bahan : Peta konsep
Power point, LCD, laptop, LKS
c. Sumber Belajar : Buku ekonomi Kemendikbud 2013 dan buku ekonomi lain yang
relevan dan ber-ISBN,, internet dan nara sumber
Ekonomi| 128
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk 15 menit
mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan
dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan
atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan
menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai.
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang masalah ekonomi dan cara mengatasinya.
- Post tes
- Doa penutup
Ekonomi| 129
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
LAMPIRAN PENILAIAN
A. Tes Tulis:
Jawab pertanyaan berikut ini dengan jelas dan singkat!
1. Identikasikan 5 contoh permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan SDM dan SDA
di sekitarmu!
2. Jelaskan pengertian biaya peluang dengan menggunakan 3 contoh yang kontekstual!
3. Identifikasikan 2 contoh permasalahan ekonomi yang disebabkan faktor sumber daya
modal, dan alternatif solusi apa yang bisa dilakukan !
4. Identifikasikan masing masing 4 -faktor yang menyebabkan kelangkaan SDA dan SDM!
5. Jelaskan 3 pengaruh dari kelangkaan sumberr daya skill , disertai dengan contoh yang
kontekstual!
Petunjuk Penskoran :
Soal no 1 :
- sempurna skor 15
- kurang sempurna 10
- tidak sempurna 5
- salah 0
Soal no 2 :
- sempurna skor 20
- kurang sempurna 15
- tidak sempurna 10
- salah 5
Soal no 3 :
- sempurna skor 15
- kurang sempurna 10
- tidak sempurna 5
- salah 0
Soal no 4 :
- sempurna skor 15
- kurang sempurna 15
- tidak sempurna 10
Ekonomi| 130
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
- salah 5
Soal no 5 :
- sempurna skor 20
- kurang sempurna 15
- tidak sempurna 10
- salah 5
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimum
Nilai perolehan
Nilai = X 4
100
Nilai Predikat
4 A
3,66 A-
3,33 B+
3 B
2,66 B-
2,33 C+
2 C
1,66 C-
1,33 D+
1 D
Nama Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
No. Peserta Skor
didik Kedisiplinan Keaktifan Kerjasama
Ekonomi| 131
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Keterangan:
Aspek Kedisiplinan
Skor 3 =mengerjakan tugas sesuai prosedur dan tepat waktu
2 =mengerjakan tugas sesuai prosedur/tepat waktu
1 =tidak mengerjakan tugas sesuai prosedur dan tidak tepat waktu
Aspek Keaktifan
Skor 3 = melakukan pengukuran, pencatatan dan urun pendapat/solusi
2 = melakukan pengukuran/pencatatan/urun pendapat atau solusi
1 = tidak melakukan pengukuran, pencatatan dan tidak urun pendapat/solusi
Aspek Kerjasama:
Skor 3 =melakukan pengamatan, pencatatan dan penyelesaian tugas secara bersama
2=melakukan pengamatan/pencatatan/penyelesaian tugas secara bersama
1=melakukan pengamatan/pencatatan/penyelesaian tugas secara individual
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimum
Nilai perolehan
Nilai Konversi= X 4
100
Nilai Predikat
4 SB
3,66
3,33
3,00 B
2,66
2,33
2 C
1,66
1,33 K
1
Ekonomi| 132
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A =80 100 : Baik Sekali
B =70 79 : Baik
C =60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang
Ekonomi| 133
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
TUGAS PROYEK
7. Informasi
Inti Masalah Ekonomi
Barang atau benda menjadi alat pemuas kebutuhan, untuk memperolehnya diperlukan adanya
pengolahan yang disebut dengan produksi. Dalam proses produksi dibutuhkan berbagai sumber
daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (SDA) adalah sumber daya yang tersedia di alam semesta, baik secara langsung
atau tidak langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya, tanah, air,
sinar matahari, dan barang-barang tambang. Sumber daya alam sudah tersedia di alam, tetapi
masih harus digali terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia. SDA ini jumlahnya
sangat terbatas, terutama SDA yang tak dapat diperbaharui jika diambil terus menerus akan habis.
Ekonomi| 134
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
8.1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut :
Ekonomi| 135
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK Mata Pelajaran Ekonomi
8.2 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut :
8.3. Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut :
Ekonomi| 136
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Ekonomi
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajarandengan menerapkan pendekatan saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliputi:
a. Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b. Penentuan durasi waktu setiap peer-teaching yaitu 60 menit untuk persiapan dan
pelaksanaan
c. Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan mengisi Format
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d. Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada setiap aspek
pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
2. Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
3. Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi oleh peserta
Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
4. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
Rubrik R-4.3
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah Kegiatan:
- Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
- Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
- Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
- Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran
= %
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100
Baik (B) 80 < B 90
Cukup (C) 70 < C 80
Kurang (K) 70
Hand Out
HO-4.3
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengankarakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatantematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiridan
penyingkapan (discovery) dan/ataupembelajaran yangmenghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project basedlearning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan
jenjangpendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yangdipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima,menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan.
Seluruhaktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yangmendorong siswa
untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuandimilikimelaluiaktivitasmengetahui, memahami,menerapkan,menganalisis,
mengevaluasi, hinggamencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuanini
memiliki perbedaan dan kesamakan dengan aktivitas belajardalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatansaintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untukmenerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian(discovery/inquiry learning).Untuk
mendorong peserta didikmenghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individualmaupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatanpembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahanmasalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilandiperolehmelaluikegiatan mengamati, menanya,mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topikdan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individualmaupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yangdiperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaatlangsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telahberlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,baik tugas individual maupun
kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuanberikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum
Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science
Education, 57, 123-151.
Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menegah. 2013. Model Penilaian Peserta Didik SMA.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 65tahun 2013 tentang Standar ProsesPendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 69 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan . Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan
Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum2013. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Mc Colum . 2009. A scientific approach to
teaching.http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to-teaching/last
update Januari 2013
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Problem Based Learning Cases for High School Sciences; http://msid.ca/umedia/ AgBioPBLCases.pdf
Problem Based Learning and Examples of Science Lesson
Ideas;http://stem.browardschools.com/science/science_general/pbl/
Syah, M., 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudarwan. 2013. Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik
Sudarwan. 2103. Penilaian otentik . Pusbangprodik