KOMUNIKASI INTERNAL
I. PENGERTIAN
Komunikasi internal terdiri atas dua kata yaitu Komunikasi dan
Internal Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin, comunis,
yang berarti membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya
communis adalah communico yang artinya berbagi
(Vardiansyah, 2004). Cangara (2010) menyatakan komunikasi
adalah suatu transaksi, dimana terjadi sebuah proses simbolik
yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya
dengan, (1) membangun hubungan antar sesama manusia, (2)
melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan
tingkah laku orang lain, (4) berusaha mengubah sikap dan
tingkah laku itu. Beberapa para ahli mengkonsepkan
komunikasi internal sebagai fungsi komunikasi yang secara
khusus dirancang oleh suatu kelompok untuk membangun dan
membina hubungan dengan stakeholder internal, sehingga
tercipta kedekatan emosional yang diwujudkan melalui
komitmen dan keterlibatan yang bermanfaat bagi kesuksesan
terkait pencapaian tujuan suatu kelompok. (Woodruffe, 1995;
Doorley & Garcia, 2007; Thereof, Welch & Jackson, 2007). Bovee
dan Thill (2000) mengatakan bahwa komunikasi ineternal
merupakan pertukaran informasi dan ide- ide dalam sebuah
organsisasi. Argenti (2003) mengatakan bahwa komunikasi
internal adalah menciptakan suasana hormat untuk semua
karyawan yang berada dalam kelompok. Pengelolaan
komunikasi datang langsung dari salah satu manajer kedepan,
dan dari supervisor untuk karyawan tetapi ketika suatu
kelompok tumbuh lebih besar dan lebih kompleks, pengelolaan
komunikasi sulit ditangani, sehingga diperlukan sebuah
komunikasi internal. Effendy (2004) mengatakan bahwa
komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para
administrator dan karyawan dalam suatu suatu kelompok yang
menyebabkan terwujudnya suatu kelompok tersebut lengkap
dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran
gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam suatu kelompok
yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan
manajemen). Komunikasi internal juga dikaitkan dengan
capaian efektifitas dalam proses komunikasi kerja dan
membawa harmoni di organisasi. Salah satu tugas komunikasi
internal adalah semua karyawan organisasi menerima informasi
yang benar penting untuk pekerjaan mereka pada waktu yang
tepat (Rahajeng, 2012). Van Riel & Fombrun (2008)
menagatakan komunikasi internal merupakan kunci sebuah
organisasi dalam membangun organizational identification,
sebuah kondisi dimana karyawan merasa bangga untuk bekerja,
memiliki rasa aman, dan rasa memiliki (sense of belonging)
kepada suatu kelompok yang diwujudkan dengan dedikasi
secara pribadi dalam kinerja. Dari berbagai definisi yang
dikemukakan oleh beberapa tokoh di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa komunikasi internal merupakan pertukaran
informasi secara timbal balik yang terjadi antara atasan dengan
bawahan, bawahan keatasan dan sesama anggota dalam tim
guna untuk membangun dan membina hubungan dengan
stakeholder internal, sehingga tercipta kedekatan emosional yang
diwujudkan melalui komitmen dan keterlibatan yang bermanfaat
bagi kesuksesan tim terkait pencapaian tujuan suatu kelompok.
Komunikasi Internal di Puskesmas adalah komunikasi oleh
penanggung jawab program program puskesmas kepada
pelaksana program program puskesmas serta lintas program
agar ada kesamaan persepsi untuk efektifitas pelaksanaan
program program puskesmas. Mekanisme komunikasi internal
dilaksanakan melalui pengarahan penanggung jawab kepada
pelaksana program program puskesmas maupun pertemuan
lintas program. Komunikasi internal puskesmas dilaksanakan
oleh pelaksana dan penanggung jawab program program
puskesmas. Komunikasi internal dilaksanakan setiap bulan dan
sewaktu-waktu apabila diperlukan
Masukan
Proses
Keluaran
Masukan
Proses
Keluaran
1. Pembukaan
2. Dinamika kelompok
3. Pengenalan program baru
4. POA Puskesmas
5. Analisa beban kerja petugas
6. Pembagian tugas dan desa binaan
7. Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
1. Pembukaan
2. Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi
3. Pengenalan program baru
4. Inventarisasi kegiatan bulan !arta
5. Analisa pemecahan masalah dan pemecahan
6. Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
7. Pembagian tugas bulan yang akan datang
8. Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru
b. Pertemuan/Rapat
SECARA sederhana rapat sama dengan pertemuan. Dalam
istilah kerennya disebut juga meeting. Rapat merupakan
media untuk melakukan musyawarah dan mufakat,
khususnya dalam membahas masalah pelayanan
puskesmas. Hal ini dilakukan untuk menelaaah rencana
kerja, target kegiatan dan capaian hasil pelayanan. Pada
dasarnya rapat bertujuan mempertemukan berbagai sudut
pandang, dan menyampaikan curah pendapat, dalam
menerapkan visi dan misi puskesmas. Rapat kerja yang
dilaksanakan ada yang bersifat evaluasi, konsultasi dan
koordinasi.
1. Rapat Evaluasi
Mengadakan pertemuan dalam rangka evaluasi program
kegiatan puskesmas, menyangkut target, capaian dan
cakupan pelayanan. Pada tingkat puskesmas, biasanya
disebut minilokakarya (minlok), sedangkan bersama
dinas kesehatan, semua puskesmas bertemu dalam rapat
kerja kesehatan daerah (rakerkesda).
2. Rapat Konsultasi Menyelenggarakan pertemuan dalam
upaya konsultasi dengan dinas kesehatan atau jajaran
institusi vertikal lainnya, terutama yang menyangkut
masalah pelaksanaan program dan penggunaan anggaran
(keuangan) kegiatan
3. Rapat Koordinasi
Melaksanakan pertemuan dalam rangka koodinasi
terpadu kegiatan antar program maupun antar instansi
(lintas sektoral) yang terkait dengan masalah kesehatan
masyarakat, sehingga tercapai tujuan pembangunan
kesehatan yang menyeluruh
DALAM tatanan institusi lainnya yang terkait, pelaksanaan
rapat kerja tersebut umumnya dijalankan dengan teknis
yang berbeda. Sedangkan dalam tatanan pelayanan
organisasi sosial politik, biasanya kegiatan rapat kerja
tersebut memiliki jenjang yang bertahap dari tingkat daerah
sampai pusat. Apapun nama rapatnya, tentu manfaatnya
akan sama untuk melakukan evaluasi, konsultasi dan
koordinasi, dalam rangka mencapai tujuan institusi.
c. Konsultasi/tatap muka
Dilaksanakan baik secara formal maupun informal, secara
responsive untuk komunikasi dan menyelesaikan masalah
internal atau secara lintas program.
d. SMS/Whatsapp
Nomer SMS/WA
Media komunikasi online yang digunakan adalah gadget
dengan pemograman android, menngunakan media social
Whatsapp
e. Telpon : : (jelaskan langkah-langkahnya)
f. Intramail: : (jelaskan langkah-langkahnya)
g. E-mail: : (jelaskan langkah-langkahnya)
IV. DOKUMENTASI:
a. SOP-SOP komunikasi internal
b. Bukti-bukti pelaksanaan komunikasi internal