Kasus 1
Kasus 1
Ny. N umur 36 tahun, datang ke Poli kebidanan RS dengan keluhan sering kram kaki
terutama setelah duduk lama, sering nyeri punggung malam hari dan karena terbangun sering
BAK. Klien mengeluh mudah capek dan lemas. Pemeriksaan TD : 160/100 mmHg, nadi 80
x/mnt, RR=22 x/mnt. TFU : pertengahan pusat dan prosesus xhypoldeus. TFU : 30 cm.
Pemeriksaan leopold : teraba bokong di bagian atas fundus, punggung bayi terletak disisi kiri
ibu, kepala belum masuk PAP. Kaki udema, grade +++.ada proteinuria. HB : 9.1 gram.
Penyelesaian :
Berdasarkan kasus diatas ibu hamil mengalami preeklampsi dengan tanda-tanda Hipertensi
dengan tekanan darah 160/100 mmHg, adanya edema pada kaki dan ada proteinuria.
Hipertensi pada ibu hamil disebabkan adanya pola hidup yang tidak sehat, karena adanya
faktor keturunan dan faktor stress saat kehamilan. Proteinuria juga dapat disebabkan karena
hipertensi dan kandungan urine juga tergantung pada makanan sehari-hari.
Berdasarkan kasus, kehamilan trimester tiga dan usia kehamilan sekitar 8 bulan dengan tinggi
fundus 30cm. Dan hasil pemeriksaan leopald posisi bayi normal dengan teraba bokong di
bagian atas fundus dan punggung bayi terletak disisi kiri ibu, dan kepala belum masuk PAP.
Grade +++ menunjukkan lebih banyak daerah pengapuran yang tampak dihubungkan dengan
hipertensi.
b) Nyeri punggung
Sebagian besar wanita hamil mengalami berbagai tigkat nyeri punggung. Seiring
dengan pertambahan usia kehamilan, postur wanita berubah untuk mengompensasi berat
uterus yang sedang tumbuh. Bahu tertarik ke belakang sebagai akibat pembesaran
abdomen yang menonjol, dan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh,
kelengkungan tulang belakang ke arah dalam menjadi berlebihan. Relaksi sendi
sakroiliaka, yang mengiringi perubahan postur, menyebabkan berbagai tingkat nyeri
punggung setelah ketegangan yang berlebihan, keletihan, postur membungkuk, atau
mengangkat sesuatu.
Ibu hamil dapat mencegah ketegangan punggung melalui postur dan mekanika tubuh
yang baik dan menghindari keletihan. Mengenakan sepatu yang tepat selama
berlangsungnya aktivitas dan korset pendukung dapat membantu. Kunci untuk postur
yang baik adalah duduk, berdiri, berjalan, dan berbaring dalam suatu cara yang
meminimalkan rongga atau lengkungan punggung bawah. Untuk melakukan ini, otot
abdomen dan gluteus dikontraksi dan punggung bawah direlaksasikan, sementara
panggul sedikit ditetuk ke atas dan ke depan. Latihan menekuk panggung membuat
panggul menjadi sejajar.
Postur duduk dapat ditingkatkan dengan menggunakan lengan kursi, penyangga kaki,
dan sebuah bantal untuk panggung. Posisi menjahit atau posisi semilotus yang digunakan
untuk yoga membantu meredakan nyeri punggung. Wanita harus selalu membungkuk
dari lutut dari pada dari punggung ketika mengangkat, mempertahankan tulang belakang
tetap lurus. Mencegah bersandar ke depan ketika melakukan pekerjaan rumah dan
menyesuaikan tinggi permukaan pekerjaan untuk mempertahankan postur yang tepat
ketika berdiri atau duduk dapat mengurangi ketegangan punggung.
Latihan harian, seperti berjalan, berenang, dan peregangan, adalah cara pencegahan
nyeri punggung yang efektif. Posisi menungging dengan menempelkan lutut ke dada
(knee-chest twist) terutama merupakan latihan yang menguntungkan. Ketika terjadi nyeri
punggung, nyeri dapat dikurangi dengan memberikan kompres hangat atau memberikan
botol berisi air panas dan diletakkan di punggung bawah, menggosok punggung, atau
mandi air hangat.