Abstrak
OLEH
BUDI SIH MULYO
PSAK No.39 dan PSAK No.12 adalah dua pernyataan yang secara khusus
menjadi pedoman guna pencatatan akuntansi bentuk usaha kerjasama operasi. SE-
09/PJ.04/2007 tentang penegasan atas pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka
penghapusan NPWP/pencabutan PKP pada bagian 3 huruf (b) ditegaskan bahwa
Kerjasama Operasi atau Joint Operations yang telah berakhir masa kerjasama
operasinya akan dilakukan pemeriksaan rutin, sebelum menghapus NPWP
milikinya, maka Kerjasama Operasi (KSO) atau Joint Operations (JO) harus
memahami aspek perpajakan yang menjadi kewajiban mereka dan
mempersiapkan diri dalam menghadapi pemeriksaan rutin, sehingga tidak
merugikan Negara dan para pemilik persekutuan.
By
BUDI SIH MULYO
This study aims to analyze accounting records and tax co-operation effort in the
form of Joint Assets Control; Control of Joint Operations; Build, Transfer, and
Operate (BTO): Build , Operate, and Transfer (BOT).
PSAK 39 and PSAK 12 are two statements that specifically serve as guidelines
for the accounting records form joint venture operations. SE-09/PJ.04/2007 about
the "confirmation of the implementation of the elimination of examinations in
order to Tax Identity Number (TIN) revocation" in section 3 letter (b) stated that
the Operating Partnership or Joint Operations which has ended the joint
operations will be carried out routine checks, before removing TIN possessed,
Joint Operations (JO) must understand the taxation aspects of their obligations
and prepare itself for the routine inspection, so as not to harm the State and the
owner.
Key word: Joint Assets Control; Control of Joint Operations; Build, Transfer, and
Operate (BTO): Build , Operate, and Transfer (BOT)
1. PENDAHULUAN
Dunia bisnis selalu ditandai oleh keinginan untuk melakukan investasi pada usaha
yang menguntungkan dengan risiko yang kecil. Keinginan dunia bisnis untuk
melakukan investasi seringkali melebihi kemampuan satu entitas usaha untuk
menyediakan dana. Seorang pengusaha yang memiliki peluang investasi, tetapi
tidak memiliki dana atau aset yang cukup, akan berusaha mengajak mitra usaha
untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan membentuk Kerjasama Operasi
(KSO).
Dalam dunia bisnis juga sering terjadi sebuah keadaan yang mengharuskan
seorang pengusaha atau suatu perusahaan untuk bekerjasama dalam sebuah siklus
bisnis agar profesionalisme dan spesialisasi pekerjaan yang dimiliki oleh masing-
masing pengusaha atau perusahaan dapat digabungkan guna memenuhi kebutuhan
pasar yang kompleks dan kompetitif yang bertujuan keuntungan yang lebih
maksimal dalam persaingan pasar.
Kebanyakan para pengusaha hanya melihat segi keuntungan dan peluang tanpa
memperhatikan aspek-aspek perpajakan yang akan timbul dari keputusan yang
diambilnya tersebut. Perpajakan tidak akan terlepas dari proses administrasi dan
pencatatan pada suatu aktivitas usaha.
PSAK No. 39 telah menandai adanya perhatian pada bentuk usaha yang
terdiri lebih dari satu orang atau satu institusi yang melakukan suatu
kerjasama dalam melakukan pekerjaan dan hanya terbatas pada sebuah
proyek (project) untuk jangka waktu tertentu.
PSAK No. 39 (revisi 2009), Kerja Sama Operasi (KSO) atau Joint
Operation (JO) adalah suatu bentuk kerjasama usaha yang dilakukan untuk
jenis pekerjaan dan dalam batas waktu tertentu yang telah disepakati. Sifat
KSO pada umumnya temporer atau sementara. Seandainya pelaksanaan
suatu pekerjaan tertentu dalam jangka waktu tertentu tadi telah selesai,
KSO tersebut dibubarkan. Pembagian keuntungan didasarkan atas
pembagian sesuai perjanjian antar anggota KSO.
Dengan demikian PSAK No.39 dan PSAK No.12 adalah dua pernyataan
yang secara khusus menjadi pedoman guna pencatatan akuntansi bentuk
usaha kerjasama operasi.
2.1. Pengertian Kerjasama Operasi (KSO), Joint Operation (JO) dan Joint
Ventrure
Kerja Sama Operasi (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih di
mana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan
menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara bersama
menanggung risiko usaha tersebut.
Joint venture adalah perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama.
Kerja Sama Operasi (KSO) diatur secara khusus dalam Pernyataan Setandar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 39, berikut adalah pernyataan-pernyataan
dalam PSAK No.39.
Aset KSO disusutkan oleh pihak yang membukukan aset KSO dalam
neracanya, yaitu mengelola KSO. Kemungkinan besar adalah bahwa
umur ekonomi aset ini melampaui masa konsesi yang diterima investor.
Apabila investor adalah juga pengelola KSO, masa penyusutan yang
diperkenankan untuk aset KSO maksimal sampai berakhir masa
konsesi. Apabila pengelola KSO adalah pemilik aset, masa penyusutan
adalah selama umur ekonomi aset yang bersangkutan, dan tidak dibatasi
oleh masa konsesi.
Venturer adalah salah satu pihak dalam joint venture yang tidak ikut
melakukan pengendalian bersama terhadap joint venture tersebut.
Berdasarkan teori dan konsep yang terdapat pada bab II maka studi
kepustakaan yang telah dilakukan penulis menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :
Membentuk Badan
Hukum atas
Perusahaan I PSAK
kerjasama tersebut
Usaha Umum
Usaha (separate legal
Kerjasama//
Kerjasama entity)
JointOperation
Joint Operation
Perusahaan II
Tidak Membentuk PSAK
Badan Hukum atas No.39
kerjasama tersebut atau
No.12
Transfer/BOT);
Operasi (KSO) PSAK No.39 dan Joint Venture PSAK No.12 hanya
Administrative JO.
a. Administrative JO
b. Non-Administrative JO
4.1. PEMBAHASAN
Kas xxxx
Hutang/Investasi Venture 1 xxxx
Hutang/Investasi Venture 2 xxxx
Dalam hal para partisipan/Venture menyerahkan material/bahan baku yang
dibutuhkan oleh KSO/JO, jurnal untuk merekam transaksi keuangan
tersebut adalah sebagai berikut :
Kas/Bank xxxx
Uang Muka PPh 23 xxxx
Piutang Usaha xxxx
KSO/JO sebagai pengguna jasa dan sewa dari rekanan dan mitranya
diwajibkan memotong penghasilan rekanan dan mitranya atas jasa
dan sewa yang dipergunakan KSO/JO, KSO/JO mencatat dalam
perkiraan hutang pajak atas pemotongan PPh pasal 23 tersebut dan
menyerahkan bukti pemotongan PPh pasal 23 kepada rekanan/mitra
selanjutnya menyetorkan uang pemotongan ke Negara melalui bank
persepsi atau ke kantor pos sebelum tanggal 15 bulan berikutnya dan
melaporkan pemotongan PPh pasal 23 tersebut ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) tempat KSO/JO terdaftar menggunakan formulir Surat
Pemberitahuan (SPT) Masa PPh pasal 23 sebelum tanggal 20 di
bulan berikutnya. Adapun jurnal pencatatan transaksi tersebut antara
lain sebagai berikut :
Jurnal KSO/JO saat membayar penghasilan rekanan atau
mitranya adalah sebagai berikut :
Venture
Venture 11 Rp Produksi/Proses pertama
Venture
Venture 22 Rp Produksi/Proses kedua Rp
Venture
Venture 33 Rp Penjualan
Telah dijelaskan pada bab 2 perihal pelaporan keuangan Joint Venture,
bahwa KSO-PBO yang memiliki jumlah material dan penyelesaian proyek
dalam jangka panjang, maka laporan keuangan tersendiri untuk Joint
Venture ini wajib disusun, kontribusi masing-masing para Venture kepada
KSO-PBO harus tampil di neraca KSO-PBO. Besaran dan spesifikasi dari
masing-masing pengerjaan yang ditangani oleh para Venture haruslah
tertuang dalam perjanjian awal dan jika terdapat perubahan dan modivikasi
hendaknya tertuang juga dalam sebuah perubahan kontrak perubahan
perjanjian.
Venture 1 Rp Manfaat
(Rp)
Venture 2 Rp ASET
BERSAMA
Venture 3 Rp
Pada saat pembetukan KSO/JO bentuk ini, terdapat aset yang diserahkan
oleh pemilik aset kepada KSO/JO untuk dibangun, maka jurnalnya
adalah sebagai berikut:
Terdapat perbedaan yang jelas antara KSO/JO BTO dengan KSO/JO BOT
dalam hal pengendalian signifikan atas operasional KSO/JO, dimana pada
KSO/JO BTO kendali dimiliki oleh pemilik aset sedangkan pada KSO/JO
BOT kendali dimiliki oleh investor, seperti juga telah diuraikan pula pada
bab 3. Dengan demikian terdapat kesamaan pencatatan pada operasional
KSO/JO bentuk ini dengan KSO/JO BOT.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Untuk menghindari sanksi baik denda maupun sanksi administrasi perpajak yang
lain, sebaiknya Kerjasama Operasi (KSO) atau Joint Operation (JO) melakukan
pencatatan dengan benar serta memperhatikan, meneliti dan menyimpan dengan
baik dokumen-dokumen perpajakan, agar saat pemeriksaan pajak berkenaan
penghapusan NPWP yang disertai dengan proses restitusi PPN, dapat berjalan
lancar dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA