DESTILASI
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan
titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk
menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
2. Distilasi Fraksionasi
4. Distilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya, atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode distilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air
dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk
mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.Aspirator berfungsi sebagai
penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
B. EKSTRAKSI
Ekstraksi merupakan suatu metoda pemisahan komponen dari suatu campuran dengan
menggunakan suatu pelarut. Dalam praktek, ekstraksi digunakan untuk memisahkan
senyawa organik dari larutan air atau suspensi. Solute (zat terlarut) atau bahan yang
akan dipisahkan terdistribusi di antara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan
kelarutan airnya. Macam ekstraksi :
1. Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi padat cair merupakan metode penyarian senyawa dari tumbuhan dimana
sampelnya berupa material padat. Ekstraksi padat-cair secara umum terdiri dari
maserasi, refluktasi, sokhletasi, dan perkolasi. Metode yang digunakan tergantung pada
sifat senyawa yang kita inginkan. Jika senyawa rentan terhadap pemanasan maka
metode maserasi dan perkolasi yang kita pilih, jika tahan terhadap pemanasan maka
metode refluktasi dan sokletasi yang digunakan.
Maserasi merupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan beberapa kali pengocokan
yang dilakukan pada suhu ruangan. Pada dasarnya sampel direndam dalam pelarut dan sekali-kali dilakukan
pengocokan, perendaman dilakukan 24 jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut baru.
Perkolasimerupakan ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive
extraction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Prosedurnya begini: sampel di rendam dengan
pelarut, selanjutnya pelarut (baru) dilalukan (ditetes-teteskan) secara terus menerus sampai warna pelarut
tidak lagi berwarna atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut.
Refluksmerupakan ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu
tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). Umumnya dilakukan tiga
sampai lima kali pengulangan proses pada residu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi sempurna.
Prosedurnya: masukkan sampel dalam wadah, pasangkan kondensor, panaskan. Pelarut akan menguap
sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi
lagi dan begitu terus.
Ekstraksi dengan alat Soxhlet (Leaching) merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya
dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik
(kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam
wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan
pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel.
2. Ekstraksi cair-cair
Merupakan pemisahan suatu zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak dapat
bercampur dimana terjadi suatu proses kesetimbangan dan berlaku hukum distribusi.
Tipe pemisahan ini memindahkan zat terlarut dari satu pelarut ke pelarut lain. Cara ini
dapat digunakan untuk memisahkan produk reaksi atau suatu larutan. Dalam hal ini
pelarut yang digunakan harus tidak saling bercampur, jika kedua pelarut saling
bercampur maka tidak dapat digunakan. Pemilihan pelarut pengekstrak amatlah penting,
karena akan menentukan apakah zat-zat terlarut tertinggal dalam corong pisah atau
terbawa pelarut yang dikeluarkan.