Anda di halaman 1dari 4

A.

DESTILASI

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimiaberdasarkan


perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Jenis-jenis destilasi adalah sebagai berikut:
1. Distilasi Sederhana

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan
titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk
menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.

2. Distilasi Fraksionasi

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponencair, dua atau lebih,


dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat
digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 C dan bekerja
pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini
digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen
dalam minyak mentah
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.
Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada
setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk
pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin
tidak volatilcairannya.
3. Distilasi Uap

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memilikititik


didih mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini
dengan suhu mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi
campuransenyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain
itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk
mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari daun eucalyptus,minyak
sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin
ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju
ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.

4. Distilasi Vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya, atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode distilasi ini tidak dapat
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air
dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk
mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator.Aspirator berfungsi sebagai
penurun tekanan pada sistem distilasi ini.
B. EKSTRAKSI
Ekstraksi merupakan suatu metoda pemisahan komponen dari suatu campuran dengan
menggunakan suatu pelarut. Dalam praktek, ekstraksi digunakan untuk memisahkan
senyawa organik dari larutan air atau suspensi. Solute (zat terlarut) atau bahan yang
akan dipisahkan terdistribusi di antara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan
kelarutan airnya. Macam ekstraksi :

1. Ekstraksi padat-cair

Ekstraksi padat cair merupakan metode penyarian senyawa dari tumbuhan dimana
sampelnya berupa material padat. Ekstraksi padat-cair secara umum terdiri dari
maserasi, refluktasi, sokhletasi, dan perkolasi. Metode yang digunakan tergantung pada
sifat senyawa yang kita inginkan. Jika senyawa rentan terhadap pemanasan maka
metode maserasi dan perkolasi yang kita pilih, jika tahan terhadap pemanasan maka
metode refluktasi dan sokletasi yang digunakan.

Maserasi merupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan beberapa kali pengocokan
yang dilakukan pada suhu ruangan. Pada dasarnya sampel direndam dalam pelarut dan sekali-kali dilakukan
pengocokan, perendaman dilakukan 24 jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut baru.
Perkolasimerupakan ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive
extraction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Prosedurnya begini: sampel di rendam dengan
pelarut, selanjutnya pelarut (baru) dilalukan (ditetes-teteskan) secara terus menerus sampai warna pelarut
tidak lagi berwarna atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut.
Refluksmerupakan ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu
tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). Umumnya dilakukan tiga
sampai lima kali pengulangan proses pada residu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi sempurna.
Prosedurnya: masukkan sampel dalam wadah, pasangkan kondensor, panaskan. Pelarut akan menguap
sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi
lagi dan begitu terus.
Ekstraksi dengan alat Soxhlet (Leaching) merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya
dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik
(kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam
wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan
pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel.
2. Ekstraksi cair-cair

Merupakan pemisahan suatu zat dalam larutan oleh pelarut lain yang tidak dapat
bercampur dimana terjadi suatu proses kesetimbangan dan berlaku hukum distribusi.
Tipe pemisahan ini memindahkan zat terlarut dari satu pelarut ke pelarut lain. Cara ini
dapat digunakan untuk memisahkan produk reaksi atau suatu larutan. Dalam hal ini
pelarut yang digunakan harus tidak saling bercampur, jika kedua pelarut saling
bercampur maka tidak dapat digunakan. Pemilihan pelarut pengekstrak amatlah penting,
karena akan menentukan apakah zat-zat terlarut tertinggal dalam corong pisah atau
terbawa pelarut yang dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tips Dan Trik Psikotes
    Tips Dan Trik Psikotes
    Dokumen1 halaman
    Tips Dan Trik Psikotes
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Perancangan Sistem Jenis Tambang Terbuka
    Perancangan Sistem Jenis Tambang Terbuka
    Dokumen12 halaman
    Perancangan Sistem Jenis Tambang Terbuka
    Oddy Vian
    Belum ada peringkat
  • Stratigrafi Sequence
    Stratigrafi Sequence
    Dokumen38 halaman
    Stratigrafi Sequence
    ghostgeost
    Belum ada peringkat
  • Sampul
    Sampul
    Dokumen1 halaman
    Sampul
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Distribusi Chi
    Distribusi Chi
    Dokumen6 halaman
    Distribusi Chi
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Perencanaan Tambang
    Perencanaan Tambang
    Dokumen9 halaman
    Perencanaan Tambang
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Daftar PT LN PDF
    Daftar PT LN PDF
    Dokumen49 halaman
    Daftar PT LN PDF
    Dicky Hartanto
    Belum ada peringkat
  • HGJHGL
    HGJHGL
    Dokumen15 halaman
    HGJHGL
    WeslyRambuLangi
    0% (1)
  • Daftar PT LN PDF
    Daftar PT LN PDF
    Dokumen49 halaman
    Daftar PT LN PDF
    Dicky Hartanto
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen9 halaman
    1
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Lahar
    Lahar
    Dokumen5 halaman
    Lahar
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • HGJHGL
    HGJHGL
    Dokumen15 halaman
    HGJHGL
    WeslyRambuLangi
    0% (1)
  • Complete Bouma Sequence
    Complete Bouma Sequence
    Dokumen2 halaman
    Complete Bouma Sequence
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Azas Le
    Azas Le
    Dokumen4 halaman
    Azas Le
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Danau Matano
    Danau Matano
    Dokumen12 halaman
    Danau Matano
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Petrologi Batuan Metamorf3
    Petrologi Batuan Metamorf3
    Dokumen31 halaman
    Petrologi Batuan Metamorf3
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Tekbor
    Tekbor
    Dokumen5 halaman
    Tekbor
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Assisten Yang Jaga Sta Hari II
    Daftar Assisten Yang Jaga Sta Hari II
    Dokumen1 halaman
    Daftar Assisten Yang Jaga Sta Hari II
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Soal Acara Sesar
    Soal Acara Sesar
    Dokumen1 halaman
    Soal Acara Sesar
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan
    Perhitungan
    Dokumen1 halaman
    Perhitungan
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Geo
    Geo
    Dokumen3 halaman
    Geo
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Lmbar Acc Geodas
    Lmbar Acc Geodas
    Dokumen2 halaman
    Lmbar Acc Geodas
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Cara Penggunaakan Dip
    Cara Penggunaakan Dip
    Dokumen1 halaman
    Cara Penggunaakan Dip
    Alfeus Yunivan Kartika
    Belum ada peringkat
  • Program Kreativitas Mahasiswa UNIDIP Semarang
    Program Kreativitas Mahasiswa UNIDIP Semarang
    Dokumen1 halaman
    Program Kreativitas Mahasiswa UNIDIP Semarang
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Bahan Industri
    Bahan Industri
    Dokumen8 halaman
    Bahan Industri
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen5 halaman
    TUGAS
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • Turbidite Current
    Turbidite Current
    Dokumen9 halaman
    Turbidite Current
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    WeslyRambuLangi
    Belum ada peringkat