Anda di halaman 1dari 10

BAB I

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 1
(1) Koperasi ini bernama Koperasi WANGUN BHINEKAS disingkat Koperasi Wangun
Bhinekas dan untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.
(2) Koperasi ini didirikan pada tanggal 14 Pebruari 2015 di Saung Jambu Cihampelas RT.
01 RW. 02 Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.
(3) Koperasi ini berkedudukan di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.

BAB II
LANDASAN, ASAS DAN PRINSIP
Pasal 2
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 serta berasaskan
kekeluargaan
Pasal 3
(1) Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi yaitu :

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;


2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
1. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masingmasing anggota;
2. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
3. Kemandirian;
4. Melaksanakan pendidikan perkoperasian;
5. Kerjasama antar koperasi.

(2) Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang mengorganisir
pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-
prinsip tersebut pada ayat (1) di atas dan kaidah-kaidah usaha ekonomi.

BAB III
TUJUAN DAN KEGIATAN USAHA
Pasal 4
Tujuan didirikan Koperasi adalah untuk :

1. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya;
2. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.

Pasal 5
(1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koperasi
menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha anggota maupun non
anggota, sebagai berikut :

1. Perdagangan umum;
2. Usaha bidang jasa;
(2) Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun
di luar wilayah Republik Indonesia, pembukaan cabang atau perwakilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Tata cara dan syarat pendirian dan pembukaan cabang atau perwakilan Koperasi diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 6
(1) Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
Koperasi dapat melakukan kerjasama dengan Koperasi dan Badan Usaha Lainnya, baik di
dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;
(2) Koperasi harus menyusun rencana kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka
pendek (tahunan) serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dan disahkan
oleh Rapat Anggota;

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 7
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut :

1. Tercatat sebagai anggota Koperasi Wangun Bhinekas;


2. Warga Negara Indonesia;
3. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan atau perbuatan hukum;
4. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan
wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dan (3) ;
5. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-
peraturan yang berlaku.

Pasal 8

(1) Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, simpanan pokok
dan simpanan wajib telah dilunasi dan yang bersangkutan terdaftar dan telah menandatangani
Buku Daftar Anggota Koperasi;
(2) Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas termasuk para pendiri;
(3) Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada siapapun dengan cara apapun.
Pasal 9
Setiap anggota mempunyai kewajiban :

1. Membayar simpanan pokok dan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar yang diputuskan dalam Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (1) dan (3);
2. Berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan usaha Koperasi;
3. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi;
4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi.

Pasal 10
Setiap anggota mempunya hak:

1. Memperoleh pelayanan dari koperasi;


2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;
3. Memiliki hak suara yang sama;
4. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas
5. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi;
6. Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha;
7. Mendapatkan Kartu Tanda Anggota Koperasi.

Pasal 11
(1) Bagi mereka yang belum dapat melunasi pembayaran simpanan pokok, maka berstatus
sebagai calon anggota;
(2) Calon Anggota mempunyai kewajiban:

1. Membayar cicilan awal simpanan pokok dan membayar penuh simpanan wajib;
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;
3. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam koperasi.
4. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi.

(3) Calon Anggota mempunyai hak:

1. Mengikuti pelatihan perkoperasian;


2. Memperoleh pelayanan Koperasi;
3. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota;
4. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi;
5. Mendapatkan kartu tanda calon anggota Koperasi;

Pasal 12
(1) Keanggotaan berakhir bila :

1. Anggota tersebut meninggal dunia;


2. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;
3. Berhenti atas permintaan sendiri;
4. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi persyaratan keanggotaan dan
atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain
yang berlaku dalam koperasi.

(2) Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta


pertimbangan/pembelaankepada Rapat Anggota.
(3) Simpanan pokok, simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota yang
diberhentikan oleh Pengurus, dikembalikan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar pasal 39,
huruf (b).
(4) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku sah pada saat penghapusan/pencoretan nama
anggota yang bersangkutan dari buku daftar anggota.
Pasal 13
Anggota Kehormatan
Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota kehormatan.
(1). Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah memberikan dukungan khusus dan
istimewa dalam segala bentuk yang dapat memajukan dan mengembangkan usaha Koperasi.
(2) Keanggotaan Kehormatan berlaku selama satu tahun, dan setiap tahunnya dapat
diperpanjang.
(3) Tata cara penerimaan anggota Kehormatan sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 14
(1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
(2) Rapat Anggota dilaksanakan untuk menetapkan :

1. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan perubahan Anggaran Dasar/Anggaran


Rumah Tangga;
2. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;
3. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan Pengawas;
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan;
5. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya dan
pelaksanaan tugas pengawas bila koperasi mengangkat pengawas tetap;
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha;
7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran Koperasi.

(3) Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun;


(4) Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang
pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.
(5) Rapat Anggota Koperasi terdiri dari:

1. Rapat Anggota Tahunan;


2. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja;
3. Rapat Anggota Khusus;
4. Rapat Anggota Luar Biasa.

(6) Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI
PENGURUS
Pasal 15
(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
(2) Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus sebagai berikut :

1. Mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran, loyal dan


berdedikasi terhadap koperasi;
2. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan;

(3) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.


(4) Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.
(5) Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola Koperasi.
Pasal 16
(1) Jumlah pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari tiga (3) orang pengurus yaitu:

1. Seorang ketua;
2. Seorang sekretaris;
3. Seorang bendahara.

(2) Pengurus dapat mengangkat manager yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola
usaha koperasi;
(3) Apabila koperasi belum mampu mengangkat manager, maka salah satu dari Pengurus
dapat bertindak sebagai pengelola dan pengurus yang bersangkutan tidak harus melepaskan
sementara jabatannya sebagai pengurus;
(4) Pengaturan lebih lanjut tentang, susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggungjawab
dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengurus diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
PENGAWAS
Pasal 17
(1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
(2) Yang dapat dipilih menjadi pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut :

1. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian, pengawasan dan akuntan, jujur, dan


berdedikasi terhadap koperasi.
2. Memiliki kemampuan ketrampilan kerja dan wawasan di bidang pengawasan.

(3) Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.


(4) Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.

(5) Pengaturan lebih lanjut tentang, susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggungjawab
dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
PENGELOLAAN USAHA
Pasal 18
(1) Pengelolaan usaha Koperasi dapat dilakukan oleh General Manager dengan dibantu
beberapa orang karyawan yang diangkat oleh pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja
yang dibuat secara tertulis.
(2) Pengangkatan seperti tersebut dalam ayat (1) harus mendapat persetujuan Rapat
Pengurus
(3) Persyaratan untuk diangkat jadi General Manager adalah :

1. Mempunyai keahlian di bidang usaha atau pernah mengikuti pelatihan di bidang usaha
koperasi atau magang dalam usaha koperasi.
2. Mempunyai pengetahuan dan wawasan di bidang usaha.
3. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan atau dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana di bidang keuangan.
4. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
5. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga
dengan pengurus.
6. Belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya manager bertanggung jawab kepada Pengurus.


(5) Pengaturan lebih lanjut tentang tugas pokok, hak dan tanggungjawab dan diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB IX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 19
(1) Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiaptiap akhir tahun pembukuan koperasi
ditutup.
(2) Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan prinsip-
prinsip akutansi yang berlaku di Indonesia dan standar akutansi koperasi pada khususnya serta
standar akutansi Indonesia pada umumnya.
(3) Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi ditutup, maka
pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh
Pengawas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan ditanda
tangani oleh semua anggota pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota yang disertai
hasil audit pengawas.
(4) Apabila diperlukan, laporan tahunan pengawas dapat diaudit oleh akuntan publik atas
permintaan Rapat Anggota, atau Koperasi tidak mengangkat Pengawas tetap, maka laporan
tahunan pengurus harus diaudit oleh akuntan publik sebelum diajukan ke rapat anggota dan
hasil audit tersebut menjadi perbandingan laporan Pertanggungjawaban Pengurus.
(5) Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan pertanggung
jawaban pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB X
MODAL KOPERASI
Pasal 20
(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
(2) Modal sendiri dapat berasal dari:

1. Simpanan Pokok;
2. Simpanan Wajib;
3. Simpanan Sukarela;
4. Simpanan Berjangka;
5. Simpanan Khusus;
6. Dana Cadangan;
7. Hibah.

(3) Modal pinjaman dapat berasal dari:

1. Anggota, berupa Simpanan Khusus Anggota, Simpanan Sukarela Anggota, dan


Simpanan Berjangka Anggota;
2. Koperasi lain;
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
5. Sumber lainnya yang syah.

(4) Modal dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan sebesar Rp. . ,-
(.).

(5) Rapat anggota menetapkan jumlah tertentu yang dapat disediakan sebagai uang kas,
dan kelebihannya dengan segera harus disimpan atas nama Koperasi.
(6) Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan kwitansi yang
ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota pengurus atau lebih seorang
pegawai yang ditunjuk oleh pengurus.

BAB XI
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 21
(1) Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, simpanan pokok
sejumlah Rp. (..) yang pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu
tagihan atas koperasi sebesar tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian.
(2) Uang simpanan pokok harus dibayar sekaligus.
(3) Tiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya setiap bulan
pada koperasi sebesar Rp ().
(4) Setiap anggota setiap saat digiatkan untuk mengadakan simpanan sukarela, sekurang-
kurangnya sebulan sekali atas namanya pada koperasi minimal Rp .,- ()
(5) Aturan lebih lanjut mengenai simpanan anggoata diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII
SISA HASIL USAHA
Pasal 22
(1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun
buku yang bersangkutan.
(2) Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota
sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan masing-masing anggota Koperasi serta digunakan
untuk dana Pendidikan, Pengurus/Pengawas, Karyawan, Sosial dan Pembangunan Daerah
Kerja sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(3) Prosentase pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga.

BAB XIII
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 23
(1) Bilamana koperasi dibubarkan dan pada saat penyelesaian pembubaran ternyata
kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajiban, maka
anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam waktu satu tahun sebelum
pembubaran koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu masing-masing sebatas sebanyak
simpanan pokok dan simpanan wajib.
(2) Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalam
waktu 1 (satu) tahun yang sebelum pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi
kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam pasal ini, maka kekurangan itu dibebankan
kepada anggota lain, sehingga jumlah kerugian yang menurut perhitungan harus dibayar oleh
para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi.
(3) Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian yang menyebabkan
timbulnya kerugian diselesaikan menurut ketentuan yang berlaku dan hukum yang berlaku di
negara kesatuan republik Indonesia.
Pasal 24
(1) Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan uang
cadangan.
(2) Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku tidak dapat ditutup
dengan uang cadangan sebagaimana dimaksud ayat 1, maka rapat anggota dapat memutuskan
untuk membebankan bagian kerugian tersebut (jumlah kerugian dikurangi dengan uang
cadangan yang tersedia) kepada anggota dan kepada mereka yang telah berhenti sebagai
anggota dalam tahun buku yang bersangkutan, masingmasing terbatas simpanan Pokok.
Pasal 25
Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha yang
tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari Koperasi.

BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 26
(1) Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :

1. Keputusan Rapat Anggota;


2. Keputusan Pemerintah apabila :

1. a) Terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan


undang-undang perkoperasian.
2. b) Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan.
3. c) Kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.

(2) Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada :

1. Jangka waktu berdirinya koperasi telah berakhir;


2. Atas permintaan sekurangkurangnya (tiga per empat) dari jumlah anggota atau
perwakilan;

(3) Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usaha.


Pasal 27
(1) Dalam hal koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk tim penyelesai
yang terdiri dari unsur anggota, pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu dan diberi kuasa
untuk menyelesaikan pembubaran koperasi.
(2) Penyelesai mempunyai hak dan kewajiban :
1. Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam penyelesaian;
2. Mengumpulkan keterangan yang diperlukan.
3. Memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan baik
sendirisendiri maupun bersamasama;
4. Memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip koperasi;
5. Menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban koperasi baik
kepada anggota maupun kepada pihak ketiga;
6. Membuat berita acara penyelesaian yang ditandatangani oleh Notaris dan
menyampaikan kepada pemerintah.

(3) Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran koperasi oleh Rapat Anggota
tersebut kepada Pejabat koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(4) Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan daripada pembayaran kewajiban lainnya.
Pasal 28
(1) Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran
koperasi;
(2) Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah
dibayarkan.
(3) Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian,
apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota
koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota koperasi belum melewati jangka waktu 6
(enam) bulan.

BAB XV
SANKSI
Pasal 29
(1) Apabila anggota pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota
berupa :

1. Peringatan lisan;
2. Peringatan tertulis;
3. Dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
4. Diberhentikan bukan atas permintaan sendiri;
5. Diajukan ke Pengadilan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah.

BAB XVI
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
Pasal 30
Koperasi Wangun Bhinekas didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

BAB XVII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 31
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga yang memuat peraturan pelaksanaan
berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar ini.

BAB XVIII
PENUTUP

Pasal 32
Anggaran dasar ini disahkan oleh Rapat Anggota Pembentukan Koperasi yang dilaksanakan
pada hari Sabtu, tanggal 12 Pebruari 2015 di Saung Jambu Cihampelas RT. 01. RW. 02 Desa
Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.

Anda mungkin juga menyukai