Anda di halaman 1dari 4

Aset Tetap

Berdasarkan PSAK 16, aset tetap adalah aset berwujud yang: (a) dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan (b) diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Pada paper ini, penulis akan menganalisis tentang perlakuan aset tetap dalam kaitannya dengan
PSAK 16 dan aplikasinya pada entitas laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas
Anaknya tahun 2015.

Gambar: Aset Tidak Lancar PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas Anak

Pengakuan Aset Tetap


Berdasarkan PSAK 16, Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
(a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset
tersebut ; dan (b) biaya perolehannya dapat diukur secara andal. jumlah tercatat aset tetap
dihentikan pengakuannya ketika dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Pengukuran Aset Tetap
Summarecon menyajikan aset tetapnya sebesar biaya perolehan termasuk biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Biaya atas pemeriksaan signifikan terhadap aset tetap dapat diakui ke dalam jumlah tercatat
(carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika meningkatkan manfaat ekonomis
masa depan terhadap aset tetap tersebut. Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang bersifat rutin
dan tidak meningkatkan manfaat ekonomis dibebankan langsung pada beban perbaikan dan
pemeliharaan yang disajikan pada beban umum dan administrasi di laporan laba rugi.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat
ekonomis untuk semua aset tetap. Penyusutan atas aset tetap dibebankan kedalam beban
pokok penjualan dan beban langsung serta beban umum dan administrasi. Penyusutan
dibebankan kedalam beban pokok penjualan dan beban langsung dikenakan terhadap aset
tetap yang berkaitan langsung dalam proses operasional perusahaan guna menghasilkan
pendapatan. Penyusutan dibebankan kedalam beban umum dan administrasi dikenakan
terhadap aset tetap yang tidak berkaitan langsung dalam kegiatan operasional perusahaan guna
menghasilkan pendapatan tersebut.

Penyajian Aset Tetap


Nilai Aset tetap yang disajikan dalam neraca pada Laporan Keuangan PT Summarecon
Agung Tbk dan Entitas Anaknya dinyatakan sebesar nilai buku neto yaitu biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan. Hal ini sesuai
dengan PSAK 16 dimana jumlah tercatat adalah jumlah aset diakui setelah akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.Kemudian pada Catatan atas Laporan
Keuangan, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap dirinci.
Aset Tetap Berbentuk Tanah
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan sebagaimana umumnya tanah tidak
disusutkan. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, badan hukum tidak dapat mensertifikat
tanahnya dengan Sertifikat Hak Milik melainkan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan. Maka
biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan SHGB atau pembaharuan hak atas
tanah diamortisasi selama periode hak atas tanah atau estimasi masa manfaat ekonomis tanah,
tergantung periode mana yang lebih pendek.

Aset dalam Penyelesaian


Aset dalam penyelesaian yang ditujukan untuk kegiatan operasional perusahaan awalnya
disajikan sebagai bagian dari aset tetap pada Catatan Atas Laporan Keuangan dengan rincian
biaya perolehan dan persentase penyelesaiannya dimana persentase penyelesaian didasarkan
pada perbandingan antara biaya aktual dan biaya estimasi. Kemudian, akumulasi biaya
perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan/reklasifikasi ke masing-masing aset tetap
pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Aset tersebut direklasifikasi
kedalam akun properti investasi atau persediaan apabila terdapat perubahan tujuan
penggunaan aset tersebut sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan.

Aset Tetap Yang Diperoleh Melalui Sewa Pembiayaan


Pada Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) PT Summarecon Agung Tbk, pada aset tetap
dijabarkan bahwa terdapat aset sewa pembiayaan yang berupa kendaraan. Sebagaimana yang
telah kita ketahui, selain dari sumber pembelian, aset tetap juga dapat diperoleh melalui sewa
guna usaha modal (capital lease). Sewa guna usaha modal (capital lease) adalah suatu kontrak
dimana satu pihak (penyewa) diberikan hak untuk menggunakan aktiva yang dimiliki oleh pihak
lain, yaitu pihak yang menyewakan, selama suatu periode waktu tertentu dengan membayar
biaya periodik tertentu. Pada hakekatnya, sewa guna usaha modal secara ekonomis sama
dengan pembelian aktiva tetap secara kredit jangka panjang.
Dalam akuntansi terdapat ungkapan substance over form, yang artinya bahwa laporan
keuangan seharusnya mencerminkan substansi ekonomi yang mendasarinya dan bukan pada
bentuk hukumnya. Jadi jika sebuah organisasi secara ekonomi memiliki kendali atas manfaat
ekonomi masa depan dari suatu benda, maka benda tersebut dikategorikan sebagai aktiva,
tanpa melihat apakah benda tersebut dimiliki secara sah atau tidak. Sejalan dengan sifat aset
tetap menurut PSAK 16, bahwa yang dapat digolongkan sebagai aset tetap adalah mempunyai
umur yang panjang atau permanen, berwujud, dimiliki dan atau digunakan oleh perusahaan
tidak untuk dijual dan merupakan bagian dari operasional.
Dalam kasus ini, aktiva yang disewagunausahakan akan dicatat sebagai aktiva tetap dalam
pembukuan PT Summarecon (lessee) selaku pengguna aktiva, dan bukan dalam pembukuan
pemberi sewa (lessor) yang masih memiliki aktiva tersebut. Keterangan berupa sewa
pembiayaan ini dapat juga dilihat dari penjabaran utang jangka panjang PT Summarecon yang
menyebutkan bahwa, pada bulan Januari 2013, Perusahaan dan SVPM mengadakan perjanjian
sewa pembiayaan dengan ORIX untuk penyewaaan 2 buah kendaraan. Periode sewa untuk
transaksi tersebut adalah 3 tahun, dan pada setiap akhir periode sewa, perusahaan dan SVPM
memiliki opsi untuk membeli kendaraan tersebut.

Perbedaan Aset Tetap dan Properti Investasi


Pada laporan keuangan PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas Anaknya, penulis
menemukan akun tanah, bangunan dan prasarana, mesin-mesin dan alat-alat berat, dan
peralatan dan perlengkapan kantor yang terdapat pada aset tetap dan juga terdapat pada
properti investasi. Perbedaannya adalah akun tanah, bangunan dan prasarana, mesin-mesin dan
alat berat, dan peralatan dan perlengkapan kantor yang diklasifikasikan ke dalam aset tetap
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sedangkan yang diklasifikasi ke dalam
properti investasi digunakan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau untuk
kedua-duanya.

Anda mungkin juga menyukai