Aplikasi ilmu lingkungan dalam perencanaan wilayah dan kota dalam penataan dan revitalisasi kawasan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Memperhatikan aspek kesatuan ekosistem
Ekosistem saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Kerusakan ekosistem di hulu daerah aliran sungai, akan mempengaruhi ekosistem yang ada di hilir. Pengetahuan mengenai hal ini akan memudahkan seorang perencana untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya banjir di kota. Misalnya kejadian banjir di Jakarta. Dengan pemahamanmengenai ekosistem, maka seharusnya Jakarta tidak sibuk dengan dirinya sendiri untuk mengatasi banjir, akan tetapi memperhatikan hulu sungai yang ada di Bogor. 2. Memperhatikan nilai jasa ekosistem barang biologi. Misalnya pepohonan yang ada di kota. Seorang perencana akan menyediakan ruang yang banyak untuk vegetasi, ruang terbuka hijau, ataupun hutan kota karena menyadarimanfaatnya secara ekologis. Seorang perencana yang memahami jasa ekosistem akandengan mudah mempertimbangkan untung rugi bila lahan terbuka hijau berhadapan dengankepentingan ekonomi. Sangat disayangkan, banyak kota di Indonesia yang belum memenuhisyarat Undang-undang Penataang Ruang yakni terwujudnya 30% ruang terbuka hijau dikota. Hal demikian dikarenakan kurangnya pemahaman para perencana kota tentang jasaekosistem dari ruang terbuka hijau. 3. Memperhatikan aspek energi yang terbuang di kota. Energi banyak terbuang oleh transportasi di kota. Perencanaan yang ekologis akan memperhatikan pola penggunaan ruang di kota yang dapat menghemat energi perjalanan (Wunas, 2011).Perencanaan yang ekologis akan mendukung terciptanya kota yang ramah pejalan kaki dan pesepeda, serta tersedianya fasilitas transportasi publik yang aman dan nyaman.Oleh karena itu, jelaslah bahwa ilmu lingkungan sangat penting untuk perencanaan wilayahdan kota Berikut merupakan contoh peran ahli-ahli lingkungan dalam pembangunan penataan dan revitalisasi yang berwawasan lingkungan
No. Tanggung Jawab Beberapa Jenis Tugas
Pengambilan sampel kualitas udara dan membaharui 1. Pengamatan lingkungan tata guna lahan/aliran sungai. Penyiapan EIS, perkiraan dampak, evaluasi resiko dan 2. Penilaian lingkungan bahaya Perencanaan penetralan air limbah, perencanaan 3. Perencanaan fasilitas penyediaan air, perencanaan jalan layang. Inventarisasi lingkungan, pemilihan dan evaluasi 4. Perencanaan tata guna lahan lokasi, studi kelayakan. Perencanaan pembuangan Pembuangan limbah padat, perbaikan dan pemugaran 5. saluran limbah lokasi, analisis dampak lingkungan. Perencanaan kesehatan Pengamatan/pengendalian wabah penyakit, 6. masyarakat pengamatan kualitas air, menganalisis lingkungan. Desain letak jalan, perencanaan lorong sungai, studi 7. Desain lingkungan keadaan iklim metro. Perencanaan taman dan Pemilihan dan evaluasi lokasi, analisis dampak 8. sarana rekreasi lingkungan, desain pertamanan. Pengendalian air limpasan, pengendalian erosi tanah 9. Manajemen pertanaman dan sedimentasi, manajemen daerah banjir. Konsultasi resmi, materi pendidikan, bengkel bagi 10. Jasa informasi lingkungan kelompok kepentingan.