Anda di halaman 1dari 4

Dokumentasi dana desa

Penggunaan dana desa belum banyak tersentuh sehingga menjadi riskan dan rawan
diselewengkan. Untuk itu, pemerintah terus mengawasi pengelolaan dana desa.

Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 telah
mempertahankan dana desa di kisaran Rp 60 triliun.

Komitmen pemerintah untuk menggelontorkan dana desa tiap tahun itu diharapkan
menggenjot pembangunan di desa.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan
pihak lain untuk mengawasi pengelolaan dana desa.

Kami akan bekerja dengan berbagai institusi lain, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) mengenai sistem untuk akuntabilitas dari dana desa. Kami juga akan
bekerja sama dengan Mendagri untuk melihat dampaknya, ujar Sri Mulyani di Hotel Hyatt,
Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Sementara untuk audit eksternal, pemerintah akan bekerjasama dengan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) , Karena mereka sudah membangun sistem, tentu BPK sebagai external
auditor akan melakukan audit juga terhadap dana desa, kata dia.

Ia mengatakan, dengan adanya feed back dari hasil audit itu, maka nantinya pencairan dana
desa akan sangat tergantung pada performance tiap daerah dalam mengelola dana tersebut.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla bahkan mengusulkan penggunaan dana desa
diumumkan secara berkala untuk menunjukkan transparansi penggunaan dana.

"Progress-nya diumumkan di rumah-rumah ibadah, seperti masjid, gereja, setiap Jumat atau
Minggu. Karena itu kenapa keuangan masjid transparan, karena diumumkan terus," kata
Kalla.

Kompas.com - 09/08/2017, 12:00 WIB

http://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/09/120000726/sri-mulyani-perketat-pengawasan-
pengelolaan-dana-desa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko
Putro Sandjojo melantik mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit
Samad Rianto, sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Dana Desa di Kantor Kementerian Desa
PDTT di Kalibata, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Dalam menjalankan tugasnya, Menteri Eko menekankan agar upaya pencegahan dan
pengawasan menjadi poin utama dari peran Satgas Dana Desa.

Satgas Dana Desa berperan untuk membantu para kepala desa supaya bisa menjalankan
tugas sesuai yang diamanatkan Undang-Undang," terang Menteri Eko.

Menteri Eko menegaskan, Satgas Dana Desa dibentuk bukan untuk menangkap kepala desa
tetapi akan membantu merumuskan kebijakan dan pengawasan pelaksanaan penggunaan dana
desa.

Selain itu, Satgas juga memiliki peran untuk membantu mengevaluasi regulasi terkait dana
desa, sosialisasi dan advokasi, monitoring dan evaluasi, harmonisasi hubungan antar lembaga
serta menindaklanjuti pengaduan masyarakat atas dugaan terjadinya penyimpangan
penggunaan dana desa.

Setiap ada pelanggaran harus ditindaklanjuti. Tingkatkan koordinasi dengan penegak hukum
sehingga masukan dari masyarakat bisa ditindaklanjuti dan memberi efek jera. Beri
peringatan agar desa lain tidak melakukan hal yang sama, tegas Menteri Eko.

Menteri Eko mengajak semua pihak membantu Kemendes PDTT dan Satgas Dana Desa
untuk mengawal dana desa di daerahnya masing-masing.

Jika ada dugaan penyalahgunaan, masyarakat dapat melapor ke Call Center 1500040, SMS
Center di nomor 081288990040 atau 087788990040 kemudian via media sosial Kemendes
PDTT.

"Harapan dari masyarakat dan kita semua sangat besar pada Satgas Dana Desa ini. Pimpinan
dan anggotanya dipilih berdasarkan masukan masyarakat dan kajian mendalam. Mereka
memiliki rekam jejak yang baik di bidangnya dan memiliki pengetahuan tentang pengawasan
dana desa dan pembangunan di Indonesia, lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Dana Desa, Bibit Sama Rianto, mengatakan, Satgas yang
dipimpinnya berperan penting karena memiliki keinginan kuat membangun desa
berintegritas.

Dirinya akan terus berupaya menutup lahan korupsi dengan memperbaiki moral, memperkuat
sistem, dan memperkuat budaya taat aturan.

Kita akan cari tahu akar masalah di desa apa, apa penyakit moralnya. Kita akan evaluasi.
Kemudian internal Satgas akan rumuskan aturan dan juga memperkuat penelitian, tegas
Bibit.

Selain Bibit Samad Rianto sebagai ketua, Satgas Dana Desa juga akan diisi oleh Eko
Bambang Riadi sebagai Wakil Ketua dan Douglas Pasaribu sebagai Sekretaris.
Kompas.com - 05/07/2017, 14:00 WIB

http://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/05/140000826/kawal.dana.desa.mantan.petinggi.kpk.ja
bat.ketua.satgas.dana.desa

09 Agustus, 2017 dibaca normal 1:30 menit

Ini program (dana desa) tidak ada yang bertanggung jawab. Coba dibenahilah secara
mendasar, sistem dibenahi," ucap Agus

KPK merekomendasikan pengelolaan dana desa "ganti mesin" agar lebih sederhana dan
tidak tumpang tindih.
tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merekomendasikan pengelolaan dana desa
"ganti mesin" agar lebih sederhana dan tidak tumpang tindih.

"Salah satu rekomendasi saya, kita dalam reformasi birokrasi bukan hanya direformasi, tapi
juga harus ganti mesin artinya tumpang tindih dibenahi, lebih disederhanakan, sistem yang
pengantarannya didorong supaya ada check and balances juga," kata Ketua KPK Agus
Rahardjo di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Agus menjawab pertanyaan soal penjabaran UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
peraturan pelaksanaannya yang mengatur bahwa Kemendagri melakukan pembinaan dan
pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, sedangkan penyaluran Dana Desa oleh
Kementerian Keuangan dan penggunaannya oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.

Dengan tiga lembaga yang mengurus dana desa tersebut, dana desa pun rawan diselewengkan
karena tidak ada pihak yang bertanggung jawab dari hulu ke hilir.

Salah satu buktinya adalah KPK baru melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap Bupati
Pamekasan Ahmad Syafii, Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudy Indra Prasetya,
Inspektur Pemerintah kabupaten Pamekasan Sutjipto Utomo, Kepala Desa Dassok Agus
Mulyadi dan Kapala Bagian Inspektur kabupaten Pamekasan Noer Solehhoddin terkait suap
untuk menghentikan penyelidikan penyelewengan dana desa Dassok senilai Rp100 juta yang
sedang ditangani Kejari Pamekasan.

"Sekarang ini kewenangannya juga tidak jelas, ini program (dana desa) tidak ada yang
bertanggung jawab. Coba dibenahilah secara mendasar, kelembagaan dibenahi, tata kelola
dibenahi, sistem dibenahi," ucap Agus, seperti diberitakan Antara.

Dalam kasus suap Pamekasan, Inspektur Pemerintah Kabupaten Pamekasan bahkan ikut serta
dalam pemberian suap tersebut.

"Sekarang sistem pengelolaan internal juga sekarang tidak jalan, KPK tidak pernah loh terima
laporan dari inspektorat. Jadi pengawasan internal juga harus didorong, misalkan, di
kabupaten (inspektorat) jangan bertanggung jawab ke bupati, kalau di provinsi jangan ke
gubernur, kan inspektorat jenderal di Amerika bertanggung jawab langsung ke Presiden kan,
jadi hal-hal seperti itu dibenahi secara mendasar," ungkap Agus.

Namun, Agus menolak untuk menyebutkan siapa kementerian yang seharusnya paling
bertanggung jawab terhadap dana desa tersebut.

"Kalau saya menyebut salah satu, itu akan menimbulkan permusuhan nanti, tapi harus
ramping lah nanti biar nanti dikaji oleh Kementerian PAN-RB," tambah Agus.

Menurut Agus, KPK juga menerima banyak pengaduan dugaan penyelewengan dana desa.

"Kalau KPK menangani sesuatu itu kan seperti gunung es saja, kasus itu banyak yang terjadi
di banyak daerah, laporan banyak tapi akurasi, kematangan datanya yang belum," ungkap
Agus.

Tahun ini dana desa yang dikucurkan adalah sebanyak Rp60 triliun untuk 74.910 desa.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa desa yang
bermasalah dalam penyaluran dana desa kurang dari 500 desa.

"Artinya pengawasan sudah efektif dan tinggal ditingkatkan intensitasnya mulai dari
penyaluran, alokasi dan distribusi. Atas OTT KPK soal dana desa, hal ini menunjukkan perlu
ditingkatkannya pemahaman dan koreksi konstruktif semua pihak mengenai arti penting
pembinaan dan pengawasan yang berjenjang mengenai pengelolaan dana desa dalam satu
kesatuan poros pemerintahan," tutur Tjahjo dalam pernyataan tertulis.

https://tirto.id/kpk-rekomendasikan-pengelolaan-dana-desa-diganti-mesin-cugU

Anda mungkin juga menyukai