Anda di halaman 1dari 15

AUDIT SIKLUS PENJUALAN & PENAGIHANRANSAKSI

TEST PENGAWASAN & SUBSTANTIF

Dosen : Ratna Mappanyuki, SE, Ak, M.Si

PROGRAM KULIAH SABTU MINGGU


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan Jakarta barat
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN:
TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI

REKENING DAN PENGGOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

Seluruh sasaran audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah saldo rekening
terpengaruh oleh siklus ini secara wajar disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akunting. Rekening tertentu,
yang termasuk di dalam siklus penjualan dan penagihan diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini menggunakan
rekening T.

Penjualan Kas di Bank

Penjualan tunai
Piutang dagang
Penjualan kredit
Saldo Awal Penerimaan tunai Diskon yang
Penjualan Kredit Retur Penjualan dan diberikan
Pengembalian
Saldo Akhir Penghapusan
piutang tak tertagih

Retur penjualan dan


Cadangan piutang tak tertagih Potongan penjualan

Penghapusan piutang Saldo awal


tak tertagih Perkiraan beban piutang
tak tertagih
Saldo akhir Beban piutang
tak tertagih

Gb. Rekening di dalam Siklus Penjualan dan Penagihan

Gambar di atas memperlihatkan proses aliran informasi akuntasi melalui berbagai rekening di dalam
siklus penjualan dan penagihan. Gambar ini memperlihatkan lima golongan transaksi di dalam siklus
penjualan dan penagihan:
1. Penjualan (tunai dan penjualan kredit)
2. Penerimaan kas
3. Retur penjualan dan potongan
4. Penghapusan piutang yang tidak tertagih
5. Memperkirakan piutang tidak tertagih

Gambar di atas juga memperlihatkan pengecualian terhadap penjualan secara tunai, dimana setiap
transaksi dan jumlah akhirnya akan masuk ke salah satu dari dua rekening neraca, yaitu rekening piutang atau
cadangan piutang yang tak tertagih. Secara sederhana, asumsikan bahwa pengendalian internal pada golongan
penjualan kredit dan tunai adalah sama.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Pengelompoka
Rekening Fungsi Bisnis Catatan dan Dokumen
n Transaksi
Penjualan Penjualan Memroses pesanan Pesanan Pelanggan
Rekening Piutang pelanggan Pesanan Penjualan
Pemberian kredit Dokumen Pengiriman
Pengiriman barang Faktur Penjualan
Tagihan kepada pelanggan File transaksi penjualan
dan membukukan penjualan Jurnal atau daftar penjualan
File rekening piutang dagang induk
Memeriksa saldo piutang dagang
Rekening bulanan
Uang masuk Uang di bank Memroses dan membukukan Pemberitahuan kiriman uang
(debet uang yang yang masuk Mencatat sementara uang masuk
masuk) File penerimaan tunai hasil transaksi
Rekening piutang Daftar atau jurnal uang masuk
Retur Penjualan Retur Penjualan Pemrosesan dan pembukuan Nota kredit
dan potongan dan potongan retur penjualan dan potongan Jurnal retur penjualan dan potongan
Rekening piutang
Menghapus Rekening piutang Menghapus piutang yang tak Formulir otorisasi rekening yang tak
piutang yang tak Pinjaman yang tak tertagih tertagih
tertagih tertagih Jurnal buku besar
Beban piutang Piutang yang tidak Menetapkan piutang ynag Jurnal buku besar
tak tertagih ditagih tidak ditagih
Cadangan piutang
yang tak tertagih

Tabel Pengelompokan Transaksi, Rekening, Fungsi-Fungsi Bisnis dan Catatan serta Dokumen yang
terkait untuk Siklus Penjualan dan Penagihan

FUNGSI BISNIS DI SIKLUS INI, CATATAN SERTA DOKUMEN YANG TERKAIT

Siklus penjualan dan penagihan berkaitan dengan keputusan dan proses penting dalam pemindahan
kepemilikan barang-barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual. Dimulai dari
permintaan pelanggan dan berakhir dengan konversi barang-barang atau jasa tersebut ke dalam rekening piutang,
dan akhirnya ke dalam uang tunai.
Terdapat delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan yang tampak pada kolom ketiga
Tabel. Semuanya dialami oleh setiap kegiatan usaha di dalam mencatat lima kelompok transaksi siklus penjualan
dan penagihan.

Memroses Pesanan Pelanggan


Pesanan barang dari pelanggan adalah titik awal dari keseluruhan siklus. Menurut hukum, ini adalah
penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu. Penerimaan pesanan pelanggan sering
mengakibatkan terjadinya pesanan penjualan.
Pesanan Pelanggan Permintaan barang dari pelanggan, yang diterima lewat telepon, surat, formulir
yang dikirim ke calon pembeli atau pelanggan, dikirim melalui tenaga penjualan, atau dikirim secara
elektronik melalui Internet atau jaringan lainnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Pesanan Penjualan Sebuah dokumen yang berisi uraian tentang barang, kuantitas, dan informasi
yang berhubungan dengan barang yang dipesan oleh pelanggan. Dokumen sering digunakan untuk
menandai persetujuan kredit dan diotorisasi untuk pengiriman.
Persetujuan Kredit Sebelum barang dikirim, orang yang mengotorisasi rekening penjualan terlebih
dahulu harus menyetujui kredit untuk pelanggan. Kelemahan sering terjadi dalam persetujuan kredit
sehingga mengakibatkan piutang membengkak dan piutang jadi tak tertagih. Indikasi dari persetujuan
kredit pada pesanan penjualan juga sebagai persetujuan untuk pengiriman barang.

Pengiriman Barang
Fungsi penting ini adalah titik awal dari siklus di mana aset perusahaan dikelola. Sebagian besar perusahaan
mengetahui adanya penjualan ketika barang dikirim. Dokumen pengiriman disiapkan ketika barang akan
dikirim, hal ini bisa dilakukan secara otomatis oleh komputer yang digunakan sebagai pengolah data pesanan
pelanggan.
Dokumen Pengiriman Dokumen yang dipersiapkan untuk pengiriman barang, berisi tentang
deskripsi barang yang dijual, kuantitas pengiriman, dan data lain yang relevan. Yang asli dikirim kepada
pelanggan dan salinannya disimpan. Hal ini juga digunakan sebagai bukti untuk menagih pelanggan.

Tagihan kepada Pelanggan dan Pembukuan Penjualan


Karena tagihan kepada pelanggan adalah cara dimana pelanggan diberitahukan tentang jumlah yang harus
dibayar untuk barang yang dibelinya, maka tagihan harus dibuat dengan tepat dan berdasarkan pada waktu
yang tepat. Aspek penting dari tagihan adalah memastikan bahwa semua pengiriman dibuat telah ditagih,
tidak boleh ada pengiriman yang ditagih lebih dari sekali, dan setiap tagihan sesuai dengan jumlahnya.
Tagihan dengan jumlah yang tepat tergantung pada jumlah yang harus dibayar pelanggan sesuai dengan
kuantitas barang yang dikirim dengan harga yang disetujui. Harga yang disepakati termasuk di dalamnya
biaya pengiriman, asuransi, dan cara pembayarannya.
Faktur Penjualan Dokumen yang berisi deskripsi dan kuantitas barang yang terjual, harga, biaya
pengiriman, asuransi, dan berbagai data relevan lainnya. Faktur penjualan adalah metode untuk
menemukan jumlah barang yang dijual dan kapan waktu jatuh tempo pembayaran untuk pelanggan.
Faktur penjualan yang asli dikirim kepada pelanggan, dan salinannya disimpan.
File Transaksi Penjualan Komputer akan menghasilkan file yang berisi semua transaksi penjualan
yang diproses sistem akuntansi untuk satu periode, seperti hari, minggu atau bulan. Hal ini meliputi
semua informasi yang dimasukkan ke dalam sistem dan informasi untuk masing-masing transaksi, seperti
nama pelanggan, tanggal, jumlah, klasifikasi rekening atau beberapa klasifikasi, tenaga sales, tarif komisi,
retur penjualan, dan potongan atau file yang terpisah dengan transaksi tersebut.
Jurnal Penjualan atau Daftarnya Laporan yang dihasilkan dari transaksi penjualan berisi tentang
nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi rekening atau klasifikasi untuk masing-masing transaksi,
seperti bagian-bagiannya atau merek produk. Laporan ini juga mengidentifikasi apakah penjualan
dilakukan dengan tunai atau kredit.
File Rekening Piutang Induk Data yang digunakan untuk mencatat setiap penjualan, penerimaan
tunai, dan retur penjualan serta potongan untuk masing-masing pelanggan dan untuk menjaga saldo
rekening pelanggan.
Piutang di Neraca Percobaan Daftar jumlah piutang masing-masing pelanggan dan waktunya. Dari
Neraca Percobaan memperlihatkan umur piutang dan komponen saldo piutang dari setiap pelanggan
sampai pada tanggal laporannya.
Rekening Bulanan Dokumen yang dikirim melalui pos atau secara elektronik kepada pelanggan
yang menyatakan saldo rekening awal piutang, jumlah dan tanggal setiap penjualan, pembayaran tunai
yang diterima, memo kredit yang dikeluarkan, dan saldo akhir.

Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas


Memroses dan mencatat penerimaan yang meliputi menerima, menyimpan, dan mencatat penerimaan tunai.
Penerimaan tunai meliputi baik uang tunai dan cek. Yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan pencurian.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Pencurian dapat terjadi sebelum uang dimasukkan ke dalam catatan atau sesudahnya. Pertimbangan yang
perlu diperhatikan di dalam penanganan penerimaan tunai adalah semua uang tunai harus disimpan di bank
dengna jumlah dan waktu yang sesuai dan dicatat dalam transaksi penerimaan tunaim yang nantinya akan
digunakan untuk membuat jurnal penerimaan tunai dan untuk memperbaharui rekening piutang dan file induk
buku besar. Berita pengiriman uang sangat dibutuhkan untuk tujuan ini.
Berita Pengiriman Uang Dokumen yang dikirim bersama dengan faktur penjualan kepada
pelanggan dan dapat dikembalikan ke penjualan dengan pembayaran tunai. Berita pengiriman uang
digunakan untuk menunjukkan nama pelanggan, nomor faktur penjualan, dan jumlah faktur ketika
pembayaran diterima.
Daftar Penerimaan Tunai Sementara Daftar yang dipersiapkan ketika uang tunai diterima oleh
seseorang yang tidak bertanggung jawab untuk mencatat penjualan, rekening piutang, atau uang tunai
dan seseorang yang tidak mempunyai akses ke dalam catatan akuntasi. Hal ini digunakan untuk
memverifikasi apakah uang tunai yang diterima dicatat dan disimpan dengan jumlah yang benar dan
pada waktu yang tepat.
File Transaksi Penerimaan Tunai Hasil data kompuer yang berisi semua transaksi penerimaan
tunai yang diproses dengan sistem akuntansi dalam satu periode, seperti hari, minggu, atau bulan.
Daftar atau Jurnal Penerimaan Tunai Laporan yang dibuat dari data transaksi penerimaan tunai
yang berisi semua transaksi dalam berbagai periode. Transaksi yang sama, berisi semua informasi
relevan, termasuk data rekening piutang dan jurnal buku besar.

Memproses dan Membukukan Penerimaan Tunai


Ketika seorang pelanggan tidak puas dengan barang yang dibeli, penjual sering menerima pengembalian
barang atau mengurangi harga penjualan. Perusahaan biasanya menyiapkan orang yang menerima laporan
untuk barang yang dikembalikan dan mengembalikan barang itu ke gudang. Pengembalian barang dan
pemotongan harga harus dengan benar dan tepat dicatat di dalam data transaksi retur penjualan dan
pemotongan harga dan data rekening piutang. Memo kredit biasanya dikeluarkan untuk pengembalian dan
pemotongan harga untuk mendukung harga untuk mendukung terjaganya pengawasan dan untuk
menfasilitasi catatan yang baik.
Memo Kredit Dokumen yang berisi pengurangan jumlah pembayaran dari pelanggan oleh karena
barangnya dikembalikan atau ditukar. Memo ini sering menggunakan formulir yang sama dengan faktur
penjualan, tetapi dilengkapi dengan pengurangan di dalam rekening piutang bukan penambahan.
Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Jurnal yang digunakan untuk mencatat retur penjualan dan
potongan. Jurnal ini mempunyai fungsi yang sama dengan jurnal penjualan. Banyak perusahaan
mencatat transaksi ini dalam jurnal penjualan tidak pada jurnal yang terpisah.

Menghapus Piutang tak Tertagih


Meskipun bagian kredit bekerja dengan baik, tidak aneh jika beberapa pelanggan tidak membayar tagihan
mereka. Ketika perusahaan memutuskan bahwa kredit tersebut tidak bisa lagi ditagih, maka piutang itu harus
dihapus. Khususnya setelah pelanggan bangkrut, atau piutang diserahkan ke biro penagihan. Akuntansi
membutuhkan penyesuaian yang tepat terhadap piutang yang tidak dapat ditagih.
Formulir Otorisasi Rekening yang tak Tertagih Dokumen yang digunakan secara internal yang
berisi kewenangan untuk menghapusbukukan piutang yang tak tertagih.

Menetapkan Piutang yang Tidak Ditagih


Cadangan untuk menentukan piutang yang tak dapat ditagih untuk periode penjualan yang sekarang adalah
perusahaan tidak dapat lagi menagihnyha di masa yang akan datang. Untuk sebagian besar perusahaan,
cadangan hutang yang tidak dapat ditagih merupakan penyesuaian manajemen terhadap cadangan piutang
yang tak tertagih pada akhir periode.

Efek E-Commerce terhadap Siklus Penjualan dan Penagihan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Internet dan teknologi lainnya memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan model bisnis baru untuk
penjualan melalui pasar dunia maya. Perusahaan yang telah ada dan yang baru menggunakan Internet sebagai
media untuk memesan antar bisnis ke bisnis (B2B) dan bisnis ke konsumen (B2C) e-commerce. Pasar yang
berbasis internet melalui interaksi dengan pelanggan di seluruh dunia selama 24 jam, tujuh hari seminggu. Model
baru ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan harga yang lebih rendah karena tidak digunakannya
distributor trandisional dan agen dari proses distribusi penjualan.
Manajemen penjualan dan aktifitas penjualan tetap sama saja untuk perusahaan yang menggunakan
pasar elektronik atau tradisional. Manajemen akan tetap bertanggungjawab dengan menggunakan kebijakan
akuntansi dan pengawasan internal ketika beraktivitas dengan menggunakan e-commerce.
Auditor harus mampu memahami kunci desain dan operasional internal yang ada pada e-commerce
sebagai tambahan pemahaman terhadap pengawasan internal dalam siklus penjualan dan penagihan. Bukti untuk
aktivitas e-commerce akan berupa formulir isian elektronik. Tes kontrol dan tes substantif transaksi yang dilakukan
auditor perlu dimodifikasi agar bukti dalam bentuk formulir isian elektronik itu memungkinkan untuk tes audit.

METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES KONTROL DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI


PENJUALAN

Memahami pengawasan
Internal penjualan

Menilai rencana
risiko pengawasan

Mengevaluasi keuntungan dan


kerugian tes pengawasan

Mendesain tes Prosedur audit


pengawasan dan tes
substantif transaksi Ukuran sample
penjualan untuk Bagian yang dipilih
mencapai sasaran audit
Waktu

Gb. Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi Penjualan

Memahami Kontrol Internal Penjualan


Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pengawasan internal dalam memahami penilaian risiko
pengawasan. Ada empat langkah penting untuk penilaian tersebut:
1. Pertama, auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai risiko pengawasan. Kerangka untuk semua
kelompok transaksi adalah enam transaksi yang berkaitan dengan sasaran audit.
2. Kedua, auditor harus mengidentifikasi pengawasan internal dan kelemahan penting dalam penjualan.
Pengawasan dan kelemahan akan berbeda untuk setiap audit.
3. Setelah mengidentifikasi pengawasan dan kelemahan, auditor menghubungkan keduanya dengan sasaran.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
4. Akhirnya, auditor menilai risiko pengawasan pada masing-masing sasaran dengan mengevaluasi
pengawasan dan kelemahan dari setiap sasaran. Langkah ini kritis sebab mempengaruhi keputusan auditor
tentang tes kontrol dan tes substantif. Hal ini benar-benar keputusan yang subjektif.

Menguji Kunci dari Aktivitas Pengawasan


Pengetahuan terhadap aktivitas pengawasan penting untuk mengidentifikasi kunci pengawasan dan kelemahan
penjualan.

Kemampuan Membagi Tugas Kemampuan tugas berguna untuk mencegah berbagai kesalahan, baik
disengaja maupun tidak disengaja. Untuk mencegah terjadinya kecurangan, orang yang bertanggungjawab
untuk memasukkan informasi transaksi penerimaan tunai dan penjualan ke komputer haruslah orang yang
tidak mempunyai akses terhadap kas. Yang perlu dipisahkan adalah fungsi pemberian kredit dengan fungsi
penjualan sebab pengecekan kredit cenderung mengimbangi personil penjualan untuk mengoptimalkan
volume penjualan meskipun banyak piutang yang harus dihapuskan. Personil yang bertanggungjawab
melakukan komparasi internal juga harus dipisahkan dengan orang yang bertugas memasukkan data.

Otorisasi yang Tepat Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga titik kunci: kredit harus benar-benar
disepakati sebelum penjualan berlangsung; barang-barang harus dikirimkan bila telah diotorisasi dengan
tepat; dan harga, termasuk di dalamnya, biaya pengiriman, dan diskon harus diotorisasi. Pengawasan pada
dua hal pertama bertujuan mencegah hilangnya aset perusahaan karena adanya pengiriman kepada
pelanggan palsu atau kepada mereka yang tidak membayar. Otorisasi harga bertujuan untuk memastikan
bahwa penjualan ditagih sesuai dengan kebijakan harga perusahaan.

Kelengkapan Catatan dan Dokumen Karena setiap perusahaan mempunyai sistem yang unik,
pemrosesan, dan pencatatan transaksi, sehingga sukar untuk mengevaluasi apakah prosedurnya didesain
untuk pengawasan yang maksimum; namun, kelengkapan prosedur pengelolaan catatan yang memadai
harus ada sebelum transaksi-transaksi yang berkaitan dengan sasaran audit yang diketahui.

Dokumen Bernomor Urut (Prenumbered) Karakteristik penting dokumen penjualan adalah


penggunaan dokumen bernomor urut, yang bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan atau pencatatan
penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta pencatatannya.

Laporan Bulanan Mengirimkan laporan bulanan secara otomatis melalui komputer atau oleh orang yang
tidak bertanggungjawab dalam menangani uang atau yang menyiapkan penjualan dan pencatatan rekening
piutang yang digunakan sebagai pengawasan karena hal ini akan mendapat respon dari pelanggan jika saldo
yang dilaporkan tidak sesuai. Agar efektivitasnya maksimum, semua perbedaan saldo di dalan rekening harus
diserahkan pada petugas yang tidak bertanggungjawab uang atau pencatatan penjualan atau rekening
piutang.

Prosedur Verifikasi Internal Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk memeriksa
pemrosesan dan pencatatan transaksi penjualan sebaiknya dilakukan untuk setiap enam transaksi yang
berhubungan dengan sasaran audit.

Contoh Tabel Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan Yang Berlaku,
Tes Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai

Sasaran Audit Kunci Pengawasan Tes Substantif


Tes Pengawasan Kelemahan
Transaksi Yang Berlaku Transaksi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Catatan penjualan Kredit disetujui Memeriksa pesanan Terdapat kelemahan Memeriksa jurnal
yang sesungguhnya secara otomatis oleh pelanggan sebagai internal dalam penjualan dan data
dikirim kepada komputer dibanding bukti persetujuan memverifikasi untuk transaksi yang
pelanggan dengan batas pelanggan berbagai tidak umum dan
(keberadaan) pemberian kredit kemungkinan jumlahnya besar
Memeriksa faktur
pencatatan faktur
Penjualan didukung penjualan yang Menelurusi entri
penjualan yang lebih
dengan otorisasi mendukung daftar jurnal penjualan
dari satu
pengiriman dokumen pengiriman barang untuk mendukung
dan menyetujui pesanan pelanggan dokumen, termasuk
pesanan pelanggan salinan faktur
Rekening faktur
penjualan, daftar
Jumlah total kualitas penjualan berurutan
pengiriman barang,
yang dikirim
Memeriksa jumlah pesanan penjualan
dibandingkan dengan
total data sebagai dan pesanan
jumlah tagihan
kontrol awal bagi pelanggan
Rekening bulanan pencatat data
yang dikirim kepada
Memeriksa kembali
konsumen
rekening bulanan
yang dikirim

Mencatat setiap Dokumen yang Melaporkan secara Menelusuri dokumen


transaksi penjualan dikirim dicatat dan berurutan dokumen yang dikirim dengan
(kelengkapan) dilaporkan secara yang dikirim menggunakan jurnal
mingguan penjualan untuk
Memeriksa jumlah
mengetahui mana
Jumlah total total data sebagai
yang telah masuk
kuantitas yang pengawasan awal
dikirim dibandingkan bagi pencatat data
dengan jumlah
tagihan

Mencatat penjualan Penjualan Memeriksa faktur Menelusuri entri


yang barangnya didasarkan pada penjualan dari jurnal penjualan
telah dikirim dan otorisasi dokumen dokumen pengiriman dengan faktur
memeriksa tagihan pengiriman dan penjualan
Memeriksa jumlah
dan mencatatnya persetujuan pesanan
total data sebagai Menginput kembali
(akurasi) pelanggan
pengawasan awal harga ke komputer
Jumlah total bagi pencatat data dan
kuantitas pengiriman mencocokkannya
Memeriksa akurasi
dibandingkan dengan dengan faktur
dan otorisasi
jumlah tagihan penjualan
ketepatan daftar
Harga satuan harga yang disetujui Menelurusi detail
penjualan yang faktur penjualan
Memeriksa rekening
diperoleh dari data dengan
bulanan yang dikirim
daftar harga asli menggunakan
yang telah disetujui Dokumen
pengiriman, Pesanan
Rekening dikirim
penjualan, dan
kepada pelanggan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
setiap bulan Pesanan pelanggan

Transaksi penjualan Transaksi penjualan Memeriksa paket Memeriksa salinan


sebaiknya secara internal dokumen untuk faktur penjualan agar
diklasifikasi diperiksa verifikasi internal dapat diklasifiksikan
(klasifikasi) dengan benar

Penjualan Dokumen pengiriman Melaporkan Terdapat kelemahan Membandingkan


tanggalnya dicatat dicatat sementara dokumen pengiriman untuk tes tanggal pencatatan
dengan tepat (waktu) dan dilaporkan secara berurutan pengawasan pada penjualan pada jurnal
mingguan oleh pencatatan waktu penjualan dengan
akuntan salinan faktur
penjualan dan surat
tagihan

Catatan penjualan Kredit disetujui Memeriksa pesanan Terdapat kelemahan Memeriksa jurnal
yang sesungguhnya secara otomatis oleh pelanggan sebagai internal dalam penjualan dan data
dikirim kepada komputer dibanding bukti persetujuan memverifikasi untuk transaksi yang
pelanggan (yang dengan batas pelanggan berbagai tidak umum dan
Berlaku) pemberian kredit kemungkinan jumlahnya besar
Memeriksa faktur
pencatatan faktur
penjualan yang Menelurusi entri
Penjualan didukung penjualan yang lebih
mendukung daftar jurnal penjualan
dengan otorisasi dari satu
pengiriman barang untuk mendukung
pengiriman dokumen
pesanan pelanggan Terdapat kelemahan dokumen, termasuk
dan menyetujui
untuk tes salinan faktur
pesanan pelanggan Rekening faktur
pengawasan pada penjualan, daftar
penjualan berurutan
Jumlah total kualitas pencatatan waktu pengiriman barang,
Memeriksa jumlah pesanan penjualan
yang dikirim
total data sebagai dan pesanan
dibandingkan dengan
kontrol awal bagi pelanggan
jumlah tagihan
pencatat data

Tes pengawasan yang sesuai untuk setiap pembagian tugas biasanya hanya terbatas pada diskusi dan
pengamatan auditor dengan personil. Di dalam memutuskan tes substantif atas transaksi, beberapa prosedur
biasanya digunakan untuk setiap audit dengan mengabaikan yang lainnya, sementara yang lainnya tergantung
pada terpenuhinya pengawasan dan hasil dari tes pengawasan.

Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi


Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan tiga jenis kemungkinan kesalahan : penjualan yang masuk ke
dalam jurnal akan tetapi tidak dilakukan pengiriman, penjualan yang dicatat lebih dari sekali, dan pengiriman yang
dilakukan untuk pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.

Pencatatan Penjualan Dimana Pengirimannya Tidak Dilakukan


Auditor dapat menelusuri dari data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan
yang menyangkut pengiriman dan dokumen pendukung lain ada.

Penjualan Yang Dicatat Lebih Dari Sekali


Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui dengan memeriksa ulang daftar urut nomor dari catatan
transaksi penjualan yang nomornya dicatat dua kali.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Pengiriman Untuk Konsumen Palsu. Penipuan ini biasanya terjadi ketika orang yang mencatat penjualan
juga diberi hak untuk melakukan pengiriman. Pendekatan efektif lainnya untuk mendeteksi tiga jenis kesalahan
transaksi penjualan adalah dengan menelusuri kredit pada berkas induk rekening piutang ke sumbernya. Audit
yang biasa tidak diperuntukkan untuk mendeteksi penipuan kecuali jika efeknya pada laporan keuangan itu
material.
Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan. Prosedur efektif tes untuk pengiriman yang tidak ditagih
akan menelusuri pemilihan dokumen pengiriman dari data yang ada pada bagian pengiriman lalu
menghubungkannya dengan salinan faktur penjualan dan jurnal penjualan. Auditor harus yakin bahwa semua
dokumen pengiriman terdapat di dalam berkas dengan cara mengurutkan nomor dokumen.

Arah Tes
Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen sampai ke jurnal dan
menelusuri balik dari jurnal kembali ke dokumen sumber.
Berikut adalah Gambar Arah Tes untuk Penjualan :

Pesanan Dokumen Salinan Jurnal Buku Berkas


Pelanggan pengiriman Faktur Penjualan Besar induk
= Rekening
Penjualan
Piutang

Dimulai Dimulai
dengan dengan
kelengkapan keberadaan

Penjualan Dicatat Dengan Akurat


Tes substantif dalam tiap audit atas transaksi penjualan akan memastikan apakah jumlah pengiriman barang
yang dipesan, pembuatan tagihan untuk jumlah barang yang dikirim, dan pencatatan jumlah tagihan dalam
pembukuan telah dibuat dengan akurat.
Perbandingan dalam tes pengawasan dan tes substantif transaksi untuk keakuratan adalah contoh yang baik
untuk menghemat waktu audit bila pengawasan internal benar-benar efektif.

Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan Klasifikasinya


Mendebet buku besar dengan benar tidak terlalu menjadi masalah dalam penjualan dibandingkan dengan
beberapa siklus transaksi lainnya, tetapi tetap harus diperhatikan. Pada umumnya tes penjualan untuk kesesuaian
klasifikasi merupakan bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen pendukung untuk menentukan klasifikasi
yang tepat dari satu transaksi dan membandingkannya dengan rekening yang didebet.

Penjualan Dicatat Dengan Tanggal Yang Benar


Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat segera setelah pengiriman dilakukan akan mencegah
hilangnya transaksi dengan tidak disengaja dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada
periode yang sesuai. Transaksi yang dicatat tepat waktu akan mengurangi terjadinya kesalahan.

Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan Di Dalam Berkas Induk Dan Direkap Dengan Benar
Audit dilakukan melalui beberapa tes keakuratan seperti menjumlahkan ke bawah jurnal dan menelusuri total
dan rincian yang ada pada buku besar serta memeriksa berkas piutang induk apakah terjadi kesalahan tidak
disengaja atau disengaja dalam memproses transaksi penjualan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Ikhtisar Metodologi Penjualan
Gambar Arah Tes untuk Penjualan menunjukkan metodologi untuk mendesain tes pengawasan dan tes substantif
transaksi penjualan. Sedangkan Tabel Transaksi yang berkaitan dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan
yang Berlaku, Tes Pengawasan, Kelemahan, dan Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai merupakan
kombinasi empat komponen dari pembahasan sebelumnya.

Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit (Kolom 1)


Walaupun beberapa pengawasan internal memenuhi lebih dari satu tujuan, namun perlu dipertimbangkan sisi
masing-masing sasaran secara terpisah untuk memudahkan penilaian resiko pengawasan yang lebih baik. Kolom
ini meliputi enam transaksi berkaitan dengan sasaran audit.

Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2)


Jika pengawasan penting untuk memenuhi salah satu sasaran tidak memadai, maka kemungkinan kesalahan
yang berkaitan dengan sasaran ditingkatkan, dengan mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain. Berisi ilustrasi
pengawasan internal untuk setiap transaksi yang berkaitan dengan sasaran audit.

Tes Pengawasan (Kolom 3)


Untuk setiap pengawasan internal, auditor mendesain sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi efektivitasnya.
Tes pengawasan tidak akan berarti kecuali untuk tes pengawasan yang spesifik.

Kelemahan (Kolom 4)
Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor mengindikasikan tidak adanya pengawasan yang efektif.

Tes Substantif Transaksi (Kolom 5)


Tujuan tes ini akan menentukan apakah ada kesalahan keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes ini merupakan
bukti yang mendukung sasaran audit transaksi spesifik.

Desain Dan Format Kinerja Prosedur Audit


Informasi yang diperlihatkan pada Tabel Transaksi yang berkaitan dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan
yang Berlaku, Tes Pengawasan, Kelemahan, dan Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai ditujukan untuk
membantu auditor mendesain program audit yang sesuai dengan transaksi yang berkaitan dengan sasaran audit
tertentu.
Untuk merubah format isian desain program menjadi format kinerja audit program yang dapat diterapkan,
prosedur harus dikombinasikan dengan cara :
Hapus prosedur yang ganda
Pastikan bahwa setiap dokumen akan diuji, semua prosedur akan diterapkan pada dokumen dan akan
selesai pada waktu itu juga
Memungkinkan auditor untuk melakukan urutan prosedur yang lebih efektif.

Retur Penjualan Dan Penukaran Barang


Untuk retur penjualan dan pengurangan harga penekanan umum biasanya pada tes keberadaan pencatatan
transaksi untuk membuka beralihnya uang tunai yang ditarik dari rekening piutang yang disembunyikan melalui
retur penjualan dan pengurangan harga yang fiktif. Pada akhir tahun, penting dilakukan tes kelengkapan.

METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI


PENERIMAAN UANG TUNAI

Kesamaan tes pengawasan dan tes substantif transaksi prosedur audit untuk penerimaan tunai dibuat dengan
kerangka kerja yang sama dengan yang digunakan untuk penjualan, yakni transaksi yang berkaitan dengan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
sasaran audit, kunci pengawasan internal untuk setiap sasarannya telah ditentukan, tes pengawasan dibuat untuk
setiap pengawasan, dan tes substantif transaksi dibuat untuk kesalahan keuangan yang berhubungan dengan
setiap sasaran.
Bagian penting yang menjadi tanggungjawab auditor dalam melakukan audit penerimaan uang tunai adalah
mengidentifikasi kelemahan pengawasan internal yang meningkatkan kemungkinan penipuan.

Contoh matriks resiko pengawasan untuk setiap penerimaan tunai adalah sebagai berikut :

(keberadaa) Pencatatan penerimaan tunai sebagai simpanan yang diterima perusahaan

rekening piutang dan


Penerimaan tunai dicatat pada jurnal penerimaan tunai kas (kelengkapan)

Transaksi penerimaan tunai diklasifikasi secara tepat (klasifikasi)


Penerimaan tunai disetor dalam jumlah yang sama (akurasi)

Penerimaan tunai dicatat sesuai dengan tanggalnya (waktu)

ke dalam
(pembukuan
dengan tepatmasuk rekapitulasi)
data
dan
PENGAWASAN INTERNAL

tunai benar-benar
rekapitulasi
Penerimaan

Akuntan merekonsiliasi rekening bank secara


PENGAWASAN

C C
independen
Daftar penerimaan uang tunai disiapkan C
Cek disahkan secara ketat C
Jumlah total setiap penerimaan tunai
dibandingkan dengan hasil rekapitulasi C C C
rekening di komputer
Rekening dikirim kepada pelanggan setiap
C C C
bulan
Transaksi penerimaan uang tunai diverifikasi C
secara internal

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Prosedur mengharuskan pencatatan kas setiap
C
hari
Komputer secara otomatis memasukkan
transaksi pada catatan tambahan rekening C
piutang dan pada buku besar
Berkas induk piutang disesuaikan dengan buku
C
besar yang dilaporkan setiap bulan

Daftar sementara penerimaan uang tunai tidak


KELEMAHAN

digunakan untuk memverifikasi penerimaan W


tunai

Penilaian terhadap resiko pengawasan Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah

C = Pengawasan; W = Kelemahan
Menentukan Apakah Penerimaan Tunai Telah Dibukukan
Jenis penyalahgunaan uang yang paling sulit untuk dideteksi auditor adalah yang terjadi sebelum uang dicatat
dalam jurnal penerimaan uang tunai atau dalam daftar lainnya, terutama jika tanda terima dan penerimaan uang
tunai dicatat serempak. Untuk mencegah penipuan, pengawasan internal yang sesuai banyak diterapkan oleh
perusahaan.
Prosedur audit yang berguna untuk menguji apakah semua penerimaan tunai yang dicatat telah disimpan di
dalam rekening bank adalah bukti penerimaan uang tunai. Dalam tes ini, total penerimaan uang tunai dicatat di
dalam jurnal penerimaan uang tunai untuk periode tertentu, dan dicocokkan dengan simpanan di bank pada
periode yang sama.

Tes Untuk Menemukan Pemutaran Rekening Penerimaan


Lapping rekening piutang adalah penundaan pencatatan seluruh hasil penerimaan untuk menyembunyikan
kekurangan uang tunai. Penyalahgunaan ini dilakukan oleh orang yang menangani penerimaan tunai dan
kemudian memasukkan ke sistem komputer. Hal ini dapat dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, dan
tanggal yang ada pada berita pengiriman dengan penerimaan tunai yang dimasukkan ke jurnal dan dikaitkan
dengan salinan slip setoran bank.

AUDIT UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH


Keberadaan catatan penghapusan rekening piutang yang tidak tertagih adalah transaksi yang paling penting yang
berkaitan dengan sasaran audit yang harus selalu diingat auditor di dalam memverifikasi penghapusan setiap
rekening piutang. Pengawasan penting untuk mencegah jenis kesalahan adalah otorisasi yang tepat untuk
penghapusan catatan piutang yang tak tertagih dengan menunjuk level manajemen hanya setelah diselidiki bahwa
pelanggan memang benar tidak membayar.

PENGARUH HASIL TES PENGAWASAN DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI

Hasil dari tes pengawasan dan tes substantif transaksi akan mempunyai efek yang signifikan untuk audit, terutama
tes substantif saldo secara rinci. Bagian audit yang paling berpengaruh untuk siklus penjualan dan penagihan
adalah saldo pada rekening piutang, uang tunai, beban penghapusan piutang dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Efek yang paling signifikan atas hasil tes pengawasan dan tes substantif transaksi dalam penjualan dan siklus
penagihan adalah konfirmasi untuk rekening piutang.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Contoh Tipe Tes Audit Untuk Siklus Penjualan Dan Penagihan

Penjualan Rekening Piutang Kas di Bank


Transaksi Penjualan Transaksi Tunai
Diaudit oleh Diaudit oleh
TOC, STOK dan AP TOC, STOK dan AP

Saldo Akhir Saldo Akhir


Diaudit oleh Diaudit oleh
AP & TDB AP & TDB

Tes Pengawasan (termasuk Tes Prosedur Tes Rincian Komponen


prosedur yang digunakan Substantif Analisis Saldo bukti yang
untuk memahami + Transaksi + (AP) + (TDB) = cukup per
pengawasan internal (TOC) (STOT) GAAS

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak


AUDITING II
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak
AUDITING II

Anda mungkin juga menyukai