DASAR TEORI
3.1 Pengertian Sandblasting
Sandblasting adalah suatu proses pembersihan dengan cara menembakan
partikel (pasir) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan gesekan atau
tumbukan. Permukaan material tersebut akan menjadi bersih dan kasar. Tingkat
kekasaranya dapat disesuaikan dengan ukuran pasirnya serta tekananya.
Sandblasting banyak digunakan untuk berbagai macam fungsi, yaitu:
Digunakan untuk menghilangkan karat, debu, cat, dan pengotor lainya.
2. Sudut penyemprotan.
Sudut penyemprotan adalah besarnya sudut yang digunakan dalam
penyemprotan antara nozzle dengan benda kerja yang disemprotkan sudut
yang biasa digunakan dalam penyemprotan antara 600 - 1200 . Sudut 900
terhadap permukaan menghasilkan tumbukan yang paling besar.
3. Tekanan penyemprotan.
Tekanan penyemprotan mempengaruhi daya dari abrasifnya. Semakin besar
tekanan yang digunakan, maka daya abrasifnya juga semakin besar.
4. Jarak penyemprotan.
Jarak penyemprotan adalah jarak antara nozzle dengan benda kerja yang
disemprot. Jarak penyemprotan bisa diatur sesuai dengan hasil yang
diinginkan.
5. Waktu penyemprotan.
Waktu penyemprotan permukaan dapat mempengaruhi kekasaran
permukaan benda kerja. Semakin lama penyemprotan, maka permukaan
yang dihasilkan semakin kasar. Rentang waktu yang digunakan ketika
proses penyemprotan biasanya didasarkan pengalaman operator. Dalam
beberapa kasus waktu yang diperlukan selama 40 80 detik untuk setiap
luasan penyemprotan.
1. Membersihkan plat yang akan di Sandblasting dengan cara manual, yaitu dengan
membersihkan permukaan dengan amplas atu cairan untuk menghilangkan kotoran
2. Mempersiapkan alat dan bahan seperti kompresor, bak pasir, selang, nosel dan
permukaan benda kerja sendiri.
3. Pasir yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam bak pasir, pasir harus dalam
keadaan kering. Kapasitas pasir yang dimasukkan seharusnya adalah 80% dari
volume bak pasir, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko pasir yang terbuang
akibat tumpah. Untuk pengisian kembali dapat dilakukan setelah volume berkurang
hingga 40%.
4. Setelah pasir dimasukkan ke dalam bak pasir maka katup bak pasir dibuka. Katup
inilah yang menjadi jalur keluar bak pasir sebelum dan selama di beri tekanan udara.
6. Pasir bertekanan akan keluar melalui nosel. Tekanan pasir pada ujung nosel akan
berkurang tergantung panjang selang yang digunakan. Semakin pendek selang
maka semakin besar pula tekanannya.
b. Steel Grit
Sama dengan steel shot yang diproduksi dari baja, namun memiliki
bentuk yang runcing. Mengandung silica bebas kurang dari 1%. Abrasive
ini dapat berkarat dan mengkontaminasi permukaan yang dibersihkan. Oleh
sebab itu, baik steel grit dan steel shot harus diperhatikan tidak berkarat
sebelum digunakan. Dapat digunakan ulang untuk beberapa kali dan
umummnya digunakan untuk shop blasting saja.
Gambar 3.7 Gambar Material Steel Grit
c. Coal Slag
Coal slag merupakan ampas hasil olah pembakaran industri.
Mengandung silica bebas kurang dari 1 %. Memiliki bentuk persegi-
empat atau agak lonjong dan mempunyai tingkat kekerasan 6 mohs
dengan berat lebih besar dibanding pasir silica. Oleh sebab itu, dapat
digunakan untuk membersihkan permukaan logam dan memperoleh
kedalaman profile, namun umummnya tidak digunakan untuk beberapa
kali pembersihan karena sifatnya agak rapuh.
d. Copper Slag
Copper slag merupakan ampas hasil olah industri yang berasal dari
peleburan tembaga. Bentuknya sama dengan coal slag, persegi-empat
dengan kekerasan 6 Mohs. Abrasive ini memeiliki kekerasan yang lebih
rendah dibanding pasir silica namun mempunyai berat yang lebih besar.
Oleh sebab itu, dapat digunakan untuk membersihkan dan menciptakan
profile permukaan, tetapi mempunyai kelemahan sering menempel
dalam celah profile yang harus dibersihkan secara seksama.
e. Aluminium Oxide
Aluminium oxide merupakan jenis sintetik abrasive yang
mempunyai tingkat kekerasan yang sangat tinggi dan dapat
membersihkan dan menciptakan kekerasan pemukaan dengat cepat
karena beratnya dan bentuknya yang memiliki sudut-sudut yang runcing.
Dipakai untuk shop blasting dan dapat dipergunakan kembali untuk
beberapa kali pembersihan permukaan.
f. Silicon Carbide
Sama dengan aluminium oxide, abrasive ini merupakan jenis
sintetik abrasive yang mempunyai tingkat kekerasan ang sangat tinggi.
Membersihkan dan menghasilkan profile kedalaman permukaan dengan
cepat karena memiliki berat dengan sudut-sudut yang runcing. Dipakai
untuk shop blasting dan dapat dipergunakan kembali untuk beberapa kali
pembersihan permukaan.
b. Selang Angin
Selang angin yang digunakan bila melebihi 30 meter
panjangnya, harus memiliki diameter dalam paling tidak empat kali
lebih besar dari ukuran diameter nozzle blasting yang digunakan. Ini
berfungsi untuk menghindari hilangnya tekanan. Perlu diketahui, setiap
kelipatan 15 meter panjang selang terjadi kehilangan sekitar 2-3 psi dan
untuk setiap tekukan 90o terdapat kehilangan tekanan sekitar 5-6 psi.
Selain itu bahan selang juga harus terbuat dari materi yang memiliki
ketahanan terhadap air dan minyak termasuk tahan terhadap tekanan.
c. Blasting Pot
Blasting pot adalah mesin penyemburan yang diperlukan
untuk melakukan pembersihan. Abrasive dan angin dengan tekanan
tinggi akan bersatu dalam mesin ini. Oleh sebab itu, kualitas blasting pot
yang digunakan harus memiliki ketahan tekanan sampai 150 psi dengan
ketebalan dinding minimal 8 mm serta mempunyai sertifikat pengujian
tekanan
e. Nozzle Blasting
jenis ukuran dan bahan blasting nozzle berhubungan erat
dengan kecepatan produksi dan hasil pembersihan pemukaan.
Terdapat dua jenis blasting nozzle yaitu venture dan straight-
bore. Venture umunya digunakan untuk pemukaan yang lebar dan untuk
membersihkan permukaan yang baru atau pembersihan secara
menyeluruh terhadap permukaan lama.
Sedangkan jenis straight-bore digunakan untuk permukaan
yang kecil dan pembersihan untuk perbaikan pelapisan. Begitupun
terhadap ukuran nozzle bervariasi namun umumnya yang digunakan
untuk pembersihan permukaan baru yang luas adalah ukuran no. 6 dan
ukuran no. 4 untuk permukaan yang kecil atau untuk pemeliharaan atau
kasus untuk perbaikan setempat pada permukaan. Bahan nozzle ada
yang terbuat dari ceramic, tungsten, silicon carbide, dan boron-silicon.
Masing-masing memiliki ketahan dan umur yang berbeda-beda.
f. Safety Equipment
Orang yang melakukan blasting harus menggunakan
blasting hood. Blasting hood yang digunakan harus daapt menutupi
kepala, wajah, leher dan bahu dengan rapat dan dilengkapi alat bantu
pernafasan yang dpat memasok dengan cukup kadar angin yang bersih.
Pakaian pelindung yang digunakan harus terbuat dari bahan yang cukup
untuik menahan benturan balik abrasive yang disemburkan. Sarung
tangan pelindung dan sepatu boot yang digunakan saat penyemburan
harus sesuai dengan stadart.