Anda di halaman 1dari 10

BAB III

DASAR TEORI
3.1 Pengertian Sandblasting
Sandblasting adalah suatu proses pembersihan dengan cara menembakan
partikel (pasir) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan gesekan atau
tumbukan. Permukaan material tersebut akan menjadi bersih dan kasar. Tingkat
kekasaranya dapat disesuaikan dengan ukuran pasirnya serta tekananya.
Sandblasting banyak digunakan untuk berbagai macam fungsi, yaitu:
Digunakan untuk menghilangkan karat, debu, cat, dan pengotor lainya.

Digunakan untuk membentuk kekasaran permukaan pada persiapan untuk


proses pelapisan.
Di dalam persiapan permukaan dengan metode ini, harus dilakukan dengan hati
hati dan oleh tenaga yang terampil dan berpengalaman. Sebab apabila dilakukan
oleh orang awam besar kemungkinan orang tersebut justru dapat memperparah
keadaan karena material yang digunakan menjadi rusak. Sandblasting dibagi
menjadi 2 jenis bedasarkan pengunaanya , yaitu:
1. Dry Sandblasting.
Biasa digunakan untuk benda yang berbahan metal / besi yang tidak beresiko
menghasilkan percikan api pada saat penyemprotan , seperti pada tiang pancang,
bodi pada rangka mobil, bodi kapal laut, dan lain sebagainya.
2. Wet Sandblasting.
Biasa digunakan untuk benda yang berbahan metal / besi yang dapat beresiko
terbakar atau terletak di daerah yang beresiko tinggi dalam hal kebakaran, seperti
tangki bahan bakar atau kilang minyak (offshore). Wet sandblasting ini
dicampurkan dengan bahan kimia khusus anti karat yang dapat meminimalisir
percikan api pada proses sandblasting dilakukan.

3.2 Macam Macam Sandblasting


Ada banyak jenis jenis sandblasting, disini saya hanya akan menyebutkan
dua macam sandblasting adalah sebagai berikut :
1. Shotblasting Machine
Gambar 3 Shotblasting Machine.
Shotblasting Machine adalah salah satu mesin blasting yang dikerjakan secara
otomatis oleh mesin itu sendiri yang di perintah oleh seorang operator mesin.
Dimulai dari sebuah mesin transfer conveyor lalu masuk kedalam mesin blasting
dimana dimulai proses penembakan material pasir menggunakan media,
contohnya seperti media steelgrit, steelshot, silica. Mesin ini biasanya terdapat
pada industri perkapalan dimana material plat sebelum masuk fabrikasi di proses
blasting terlebih dahulu.

Gambar 3.1 Contoh media pasir.


Lalu keluar dari mesin blasting untuk dilanjutkan proses selanjutnya yaitu
pengecatan atau marking.

Gambar 3.2 Keluar dari mesin blasting.


2. Manual Blasting.
Jenis ini adalah jenis blasting yang dikerjakan langsung oleh manusia atau
operator menggunakan langsung alatnya atau secara manual. Terdiri dari
beberapa komponen mesin seperti kompresor, spraygun, selang atau pipa lunak
dan media pasir yang sama dengan yang lain sesuai tujuan proyek.

Gambar 3.3 Proses Sandblasting.


Jenis blasting ini terdapat pada material material yang besar yang tidak berbentuk
plat seperti pipa, lambung kapal dan material material lainnya. Dan yang paling
penting pada jenis ini yang perlu diperhatikan adalah dari segi safety. Alat-alat
utama yang digunakan untuk blasting adalah:
1. Kompressor sebagai media utama untuk penekanan udara.
2. Tandon angin sebagai tempat untuk penyimpanan angin.
3. Separator sebagai alat untuk menyaring udara dari minyak dan air.
4. Pot Blast sebagai tangki untuk menyimpan pasir.
5. Selang Blasting
6. Nozzle atau spraygun.
Alat keselamatan kerja untuk proses blasting adalah:
1. APD (Alat Pelindung Diri) standart
2. Respirator (alat Bantu pernafasan)
3. Depment valve (katub yang dioperasikan langsung oleh blaster)
3.4 Parameter Yang Mempengaruhi Proses Sandblasting
Parameter yang bisa mempengaruhi proses Sandblasting antara lain:
1. Ukuran butir pasir.
Ukuran butir berkaitan dengan bentuk profil permukaan yang terbentuk.
Pada butiran yang kecil, bentuk profil permukaan yang dihasilkan
cenderung lebih halus dibandingkan dengan ukuran butir yang lebih besar.

2. Sudut penyemprotan.
Sudut penyemprotan adalah besarnya sudut yang digunakan dalam
penyemprotan antara nozzle dengan benda kerja yang disemprotkan sudut
yang biasa digunakan dalam penyemprotan antara 600 - 1200 . Sudut 900
terhadap permukaan menghasilkan tumbukan yang paling besar.

3. Tekanan penyemprotan.
Tekanan penyemprotan mempengaruhi daya dari abrasifnya. Semakin besar
tekanan yang digunakan, maka daya abrasifnya juga semakin besar.

4. Jarak penyemprotan.
Jarak penyemprotan adalah jarak antara nozzle dengan benda kerja yang
disemprot. Jarak penyemprotan bisa diatur sesuai dengan hasil yang
diinginkan.

5. Waktu penyemprotan.
Waktu penyemprotan permukaan dapat mempengaruhi kekasaran
permukaan benda kerja. Semakin lama penyemprotan, maka permukaan
yang dihasilkan semakin kasar. Rentang waktu yang digunakan ketika
proses penyemprotan biasanya didasarkan pengalaman operator. Dalam
beberapa kasus waktu yang diperlukan selama 40 80 detik untuk setiap
luasan penyemprotan.

3.5 Prinsip Kerja Sandblasting


Prinsip utama kerja Sandblasting adalah menyemprotkan pasir bertekanan
udara tinggi ke permukaan pipa agar permukaan pipa menjadi bersih dan siap untuk
di cat. Ilustrasi cara kerja sanblasting dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.4 Ilustrasi gambar blasting mini.
Secara detail care kerja mesin blasting adalah sebagi berikut :

1. Membersihkan plat yang akan di Sandblasting dengan cara manual, yaitu dengan
membersihkan permukaan dengan amplas atu cairan untuk menghilangkan kotoran

2. Mempersiapkan alat dan bahan seperti kompresor, bak pasir, selang, nosel dan
permukaan benda kerja sendiri.

3. Pasir yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam bak pasir, pasir harus dalam
keadaan kering. Kapasitas pasir yang dimasukkan seharusnya adalah 80% dari
volume bak pasir, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko pasir yang terbuang
akibat tumpah. Untuk pengisian kembali dapat dilakukan setelah volume berkurang
hingga 40%.

4. Setelah pasir dimasukkan ke dalam bak pasir maka katup bak pasir dibuka. Katup
inilah yang menjadi jalur keluar bak pasir sebelum dan selama di beri tekanan udara.

5. Menyalakan mesin kompresor. Mesin yang digunakan di kebanyakan galangan


di Indonesia adalah mesin kompresor listrik yang sumber energinya berasal dari
generator listrik.

6. Pasir bertekanan akan keluar melalui nosel. Tekanan pasir pada ujung nosel akan
berkurang tergantung panjang selang yang digunakan. Semakin pendek selang
maka semakin besar pula tekanannya.

7. Penggunaan nozel tidaklah sembarangan. Nosel tidak boleh diletakkan terlalu


dekat dengan terlalu jauh dengan plat yang akan dibersihkan.
8. Plat yang terkena sandblasting akan mengikis. Pengikisan ini akan menumbulkan
tekstur kasar yang sangat berpengaruh pada hasil pengecatan setelah sandblasting.

9. Setelah semua plat selesai di sanblasting maka sebelum dilakukan pengecatan


permukaan plat harus disemprotkan udara bertekanan guna menghilangkan debu-
debu yang kemungkinan masih menempel pada permukaan plat.

3.6 Jenis Abrasive Untuk Sand Blasting


a. Steel Shot
Steel shot merupakan bahan abarasive yang diproduksi dari baja.
Memiliki bentuk yang bundar dan mengandung silica bebas 1 %. Steel shot
baik digunakan untuk membersihkan permukaan namun kurang efektif
untuk menciptakan kedalaman profile, oleh karena itu, umumnya dicampur
dengan steel grit. Dapat digunakan kembali untuk beberapa kali dan dipakai
untuk shop blasting saja (pekerjaan blasting dalam ruang tertutup).

Gambar 3.6 Gambar Material Steel Shot

b. Steel Grit
Sama dengan steel shot yang diproduksi dari baja, namun memiliki
bentuk yang runcing. Mengandung silica bebas kurang dari 1%. Abrasive
ini dapat berkarat dan mengkontaminasi permukaan yang dibersihkan. Oleh
sebab itu, baik steel grit dan steel shot harus diperhatikan tidak berkarat
sebelum digunakan. Dapat digunakan ulang untuk beberapa kali dan
umummnya digunakan untuk shop blasting saja.
Gambar 3.7 Gambar Material Steel Grit
c. Coal Slag
Coal slag merupakan ampas hasil olah pembakaran industri.
Mengandung silica bebas kurang dari 1 %. Memiliki bentuk persegi-
empat atau agak lonjong dan mempunyai tingkat kekerasan 6 mohs
dengan berat lebih besar dibanding pasir silica. Oleh sebab itu, dapat
digunakan untuk membersihkan permukaan logam dan memperoleh
kedalaman profile, namun umummnya tidak digunakan untuk beberapa
kali pembersihan karena sifatnya agak rapuh.
d. Copper Slag
Copper slag merupakan ampas hasil olah industri yang berasal dari
peleburan tembaga. Bentuknya sama dengan coal slag, persegi-empat
dengan kekerasan 6 Mohs. Abrasive ini memeiliki kekerasan yang lebih
rendah dibanding pasir silica namun mempunyai berat yang lebih besar.
Oleh sebab itu, dapat digunakan untuk membersihkan dan menciptakan
profile permukaan, tetapi mempunyai kelemahan sering menempel
dalam celah profile yang harus dibersihkan secara seksama.
e. Aluminium Oxide
Aluminium oxide merupakan jenis sintetik abrasive yang
mempunyai tingkat kekerasan yang sangat tinggi dan dapat
membersihkan dan menciptakan kekerasan pemukaan dengat cepat
karena beratnya dan bentuknya yang memiliki sudut-sudut yang runcing.
Dipakai untuk shop blasting dan dapat dipergunakan kembali untuk
beberapa kali pembersihan permukaan.
f. Silicon Carbide
Sama dengan aluminium oxide, abrasive ini merupakan jenis
sintetik abrasive yang mempunyai tingkat kekerasan ang sangat tinggi.
Membersihkan dan menghasilkan profile kedalaman permukaan dengan
cepat karena memiliki berat dengan sudut-sudut yang runcing. Dipakai
untuk shop blasting dan dapat dipergunakan kembali untuk beberapa kali
pembersihan permukaan.

Tabel 3.1 Tabel Karakteristik Material Abrasive.


2.1.2 Komponen Peralatan Sandblasting
a. Kompresor
Kompresor digunakan sebagai sumber tenaga untuk
menghasilkan angin yang dibutuhkan oleh alat penyemburan dan
pernafasan. Kapasitas kompresor harus memenuhi persyaratan, yaitu
memiliki kemampuan untuk menghasilkan tekanan angin sampai
dengan 100 psi (7 bar) dan volume angin yang memadai sekitar 375 cfm
(dua kali lebih besar dari volume angin yang diperlukan oleh blasting
nozzle). Selain itu, kompresor yang digunakan sangat disarankan
memiliki penyaring air dan minyak karena kualitas angin yang
dihasilkan harus benar-benar kering dan tidak boleh mengandung air
dan minyak yang dapat mengkontaminasi permukaan yang dibersihkan

b. Selang Angin
Selang angin yang digunakan bila melebihi 30 meter
panjangnya, harus memiliki diameter dalam paling tidak empat kali
lebih besar dari ukuran diameter nozzle blasting yang digunakan. Ini
berfungsi untuk menghindari hilangnya tekanan. Perlu diketahui, setiap
kelipatan 15 meter panjang selang terjadi kehilangan sekitar 2-3 psi dan
untuk setiap tekukan 90o terdapat kehilangan tekanan sekitar 5-6 psi.
Selain itu bahan selang juga harus terbuat dari materi yang memiliki
ketahanan terhadap air dan minyak termasuk tahan terhadap tekanan.

c. Blasting Pot
Blasting pot adalah mesin penyemburan yang diperlukan
untuk melakukan pembersihan. Abrasive dan angin dengan tekanan
tinggi akan bersatu dalam mesin ini. Oleh sebab itu, kualitas blasting pot
yang digunakan harus memiliki ketahan tekanan sampai 150 psi dengan
ketebalan dinding minimal 8 mm serta mempunyai sertifikat pengujian
tekanan

Gambar 3.3 Gambar Blasting Pot


d. Selang Blasting
Ukuran selang blasting yang digunakan untuk penyemburan
harus memiliki diameter dalam minimal empat kali lebih besar dari
diameter blasting nozzle yang digunakan. Selang ini membawa abrasive
dan tekanan anagin yang disemburkan. Oleh sebab itu, selang blasting
tersebut harus memiliki ketahan yang kuat terhadap gesekan abrasive
dan dapat menampung tekan sampai dengan 175 psi serta mempunyai
ketahanan terhadap panas sampai dengan 80o C. selang tersebut juga
harus memiliki tingkat fleksibilitas yang cukup agar tidak sulit
digunakan. Untuk alasan keselamatan kerja, gunakan selalu selang
blasting yang terdiri dari tiga lapis selang atau three-ply blast hose.

e. Nozzle Blasting
jenis ukuran dan bahan blasting nozzle berhubungan erat
dengan kecepatan produksi dan hasil pembersihan pemukaan.
Terdapat dua jenis blasting nozzle yaitu venture dan straight-
bore. Venture umunya digunakan untuk pemukaan yang lebar dan untuk
membersihkan permukaan yang baru atau pembersihan secara
menyeluruh terhadap permukaan lama.
Sedangkan jenis straight-bore digunakan untuk permukaan
yang kecil dan pembersihan untuk perbaikan pelapisan. Begitupun
terhadap ukuran nozzle bervariasi namun umumnya yang digunakan
untuk pembersihan permukaan baru yang luas adalah ukuran no. 6 dan
ukuran no. 4 untuk permukaan yang kecil atau untuk pemeliharaan atau
kasus untuk perbaikan setempat pada permukaan. Bahan nozzle ada
yang terbuat dari ceramic, tungsten, silicon carbide, dan boron-silicon.
Masing-masing memiliki ketahan dan umur yang berbeda-beda.
f. Safety Equipment
Orang yang melakukan blasting harus menggunakan
blasting hood. Blasting hood yang digunakan harus daapt menutupi
kepala, wajah, leher dan bahu dengan rapat dan dilengkapi alat bantu
pernafasan yang dpat memasok dengan cukup kadar angin yang bersih.
Pakaian pelindung yang digunakan harus terbuat dari bahan yang cukup
untuik menahan benturan balik abrasive yang disemburkan. Sarung
tangan pelindung dan sepatu boot yang digunakan saat penyemburan
harus sesuai dengan stadart.

Anda mungkin juga menyukai