TUGAS I GAGASAN PENYELESAIAN MASALAH DI KAMPUS ITS
STUDI LITERATUR
No Tema Deskripsi Pustaka/Sumber Belajar
1. Definisi Kebakaran adalah reaksi kimia yang Jurnal APAR ( ALAT
Kebakaran berlangsung cepat serta memancarkan PEMADAM API RINGAN ) panas dan sinar. Reaksi kimia yang timbul DAN INSTALASI termasuk jenis reaksi oksidasi (Zaini 1998 HYDRANT SEBAGAI dalam Santoso 2004). SALAH SATU UPAYA Kebakaran dapat terjadi apabila ada tiga PENCEGAHAN unsur pada DAN kondisi tertentu menjadi satu. Unsur-unsur PENANGGULANGAN tersebut adalah sumber panas, oksigen dan KEBAKARAN DI AREA bahan mudah terbakar (Santoso, 2004). PABRIK I PT. PETROKIMIA GRESIK oleh Sholihah Isnaini 2. Penanggulang Penanggulangan kebakaran adalah segala Kepmenaker No. KEP. 186/ an Kebakaran upaya untuk mencegah timbulnya MEN/ 1999 tentang Unit kebakaran dengan berbagai upaya Penanggulangan Kebakaran pengendalian setiap perwujudan energi, di Tempat Kerja, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan organisasi tanggap darurat untuk memberantas kebakaran. Upaya-upaya tersebut meliputi: 1. Pengendalian setiap bentuk energi, 2. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi. 3. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas. 4. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja. 5. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala. 6. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran dan sarana evakuasi serta pengendalian penyebaran asap, panas dan gas. 3. 2. Fire detectorDalam setiap gedung tinggi (high rise Jurnal SISTEM UTILITAS building) faktor keselamatan manusia PADA KONSTRUKSI merupakan faktor yang sangat GEDUNG oleh diprioritaskan, yang mana sistem deteksi Fahirah F. kebakaran merupakan salah satu unsur faktor. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI): 03 3985 1995 bahwa Sistem Deteksi adalah sistem yang berfungsi mendeteksi awal adanya suatu kebakaran. 3. Alarm Alarm kebakaran adalah komponen dari Jurnal SISTEM UTILITAS Kebakaran sistem yang memberikan isyarat adanya PADA KONSTRUKSI kebakaran. Fire alarm menurut undang- GEDUNG oleh undang merupakan pemeriksaan lonceng, Fahirah F. sirine klakson, teriakan, dan alat yang mengandung suara. 4. Alat Pemadam APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah Jurnal APAR ( ALAT Api Ringan alat pemadam api berbentuk PEMADAM API RINGAN ) (APAR) tabung (berat maksimal 16 kg) yang mudah DAN INSTALASI dilayani/ dioperasikan oleh satu oranguntuk HYDRANT SEBAGAI pemadam api pada awal terjadi keb akaran SALAH SATU UPAYA (APAR, Petrokimia, 1988). PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI AREA PABRIK I PT. PETROKIMIA GRESIK oleh Sholihah Isnaini 5. Hydrant instalasi hydrant kebakaran Jurnal APAR ( ALAT adalah suatu system pemadam kebakaran PEMADAM API RINGAN ) tetap yang menggunakan media pemadam DAN INSTALASI air bertekanan, yang dialirkan melalui pipa- HYDRANT SEBAGAI pipa dan slang kebakaran. System ini SALAH SATU UPAYA terdiri dari system penyediaan air pompa, PENCEGAHAN pemipaan, kopling outlet dan inlet serta DAN slang dan nozzle. PENANGGULANGAN Komponen instalasi hydrant dan KEBAKARAN DI AREA perlengkapannya adalah: PABRIK I PT. 1. Sumber air PETROKIMIA GRESIK 2. Sistem pompa oleh Sholihah Isnaini 3. Sistem pemipaan 4. Kotak hydrant, lengkap dengan slang, kopling penyambung, nozzle dan sisir untuk tempat slang 5. Pillar hydrant dan kunci (khusus hydrant halaman) 6. Prosedur Prosedur tanggap darurat adalah tata http://repository.usu.ac.id/bit Tanggap laksana minimal yang harus diikuti stream/handle/123456789/56 Darurat dalam rangka pencegahan dan 124/Chapter penaggulangan kebakaran. Dengan %20II.pdf;jsessionid=9DE11 mengikuti ketentuan tersebut diharapkan D35D69A241F01043176DE tidak terjadi kebakaran atau kebakaran EB8F20?sequence=4 dapat diminimalkan. Adapun ketentuan . prosedur tanggap darurat adalah sebagai berikut : a. Prosedur tanggap darurat harus dimiliki oleh setiap bangunan gedung, khususnya bangunan gedung umum, perhotelan, perkantoran, pusat belanja, dan rumah sakit b. Setiap bangunan gedung harus memiliki kelengkapan prosedur tanggap darurat, antara lain mengenai : pemberitahuan awal, pemadam kebakaran manual, pelaksanaan evakuasi, pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan proteksi kebakaran. c. Prosedur tanggap darurat dapat diganti atau disempurnakan sesuai dengan kondisi saat ini dan antisipasi untuk kondisi yang akan datang. d. Prosedur tanggap darurat harus dikoordinasikan dengan instansi pemadam kebakaran (KepMen PU No.11/KPTS/2000).