POKOK BAHASAN :
Pendahuluan
Sejarah Perkerasan Jalan
Jenis Perkerasan Jalan
Abstract Kompetensi
Mahasiswa akan dapat Menganalisa Mahasiswa mampu menunjukan dan
dan Merencanakan berbagai jenis membedakan Jenis Perkerasan
Perkerasan Jalan Jalan
POKOK BAHASAN:
1. Teknologi Jalan dan Jenis Konstruksi
2. Klasifikasi Tanah Dasar (AASHTO dan UNIFIED)
3. Metode Analisa Komponen (BM) Konstruksi Langsung
1. PENDAHULUAN
Sejak jaman Purbakala, manusia untuk melakukan aktivitas sehari-harinya membuat jalan
setapak, dari tempat tinggalnya untuk mencari sumber makanan dan air.
Batu 5/7 cm
Batu Kali
20/30 cm
PAsir Tebal
10-20 cm
Batu Pecah /
Kerikil
Pada saat ini ada 2 jenis perkerasan yang digunakan untuk kostruksi jalan. Pada prinsipnya
jenis jenis perkerasan ini adalah untuk mengikat agregat yang menyatukan agregat. Beban
kendaraan akan disalurkan roda ke perkerasan jalan di bawahnya, jika beban yang bekerja
meningkat dan melebihi kemampuan kuat ikatan agregat maka susunan butiran tersebut akan
lari dan terpencar. Oleh karena itu diperlukan bahan ikat agregat tersebut supaya agregat ini
tetap bersatu. Pada umumnya jenis perkerasan jalan dibedakan menurut bahan ikatnya yaitu
perkerasan jalan aspal dan perkerasan jalan semen/beton.
Base
(lapisan pondasi atas)
Sub-base
(lapisan pondasi bawah)
1. Lapisan aspal agregat/aspal pasir yang tipis, bisa ada atau tidak.
2. Lapisan pelat beton (concrete slab)
3. Lapisan beton B-0 (blindin concrete)
4. Lapisan pondasi bawah (sub-base)
5. Lapisan tanah dasr (subgrade)
Concrete Slabbisa
Surfacing (dengan tulangan
ada/tidak
atau tidak)
Lapisan Beton
B-0
Sub-base
(lapisan pondasi bawah)
Lapisan Permukaan (Surfacing), berfungsi sebagai bagian perkerasan yang menahan langsung
beban roda, yang mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan roda selama pelayanan, kedap
air sebagai pelindung kerusakan akibat cuaca, Fungsi penyedia permukaan yang halus (riding
comfort) dan tahanan terhadap selip (skid resistance).
Lapisan Pondasi Atas (base), bagian lapisan perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah. Fungsinya penahan beban roda dan sebagai penyebar beban ke
lapisan di bawahnya, sebagai bantalan terhadap lapisan permukaan dan peresapan untuk
lapisan bawah.
Lapisan Pondasi Bawah (Sub-base), berfungsi menyebarkan beban roda ke tanah dasar,
peresapan agar air tanah tidak berkumpul di pondasi dan dapat mengalirkan air.
Lapisan Tanah Dasar (Subgrade), merupakan tanah semula atau permukaan tanah galian atau
timbunan yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian bagian
perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan tergantung dari sifat
sifat daya dukung tanah dasar.
Direktoral Jendral Bina Marga, Standard Specif ication for Highway Construction
No.01/ST/BM/1972