Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

POKOK BAHASAN :

Pendahuluan
Sejarah Perkerasan Jalan
Jenis Perkerasan Jalan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Sipil 01 11015 H.M. Isradi, ST, MT

Abstract Kompetensi
Mahasiswa akan dapat Menganalisa Mahasiswa mampu menunjukan dan
dan Merencanakan berbagai jenis membedakan Jenis Perkerasan
Perkerasan Jalan Jalan

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
KOMPETENSI:
1) Mahasiswa memiliki pengetahuan konsep desain perkerasan jalan dan dapat
merancang campuran perkerasan lentur
2) Dapat menghitung tebal konstruksi perkerasan lentur dan kaku
3) Mengetahui sistem pemeliharaan pekerjaan jalan

POKOK BAHASAN:
1. Teknologi Jalan dan Jenis Konstruksi
2. Klasifikasi Tanah Dasar (AASHTO dan UNIFIED)
3. Metode Analisa Komponen (BM) Konstruksi Langsung

SISTEM EVALUASI (PENILAIAN) :


Kehadiran (Absesnsi) min 61% : 10%
Tugas : 20%
Praktikum : 20%
UTS : 20%
UAS : 30%

1. PENDAHULUAN

Sejak jaman Purbakala, manusia untuk melakukan aktivitas sehari-harinya membuat jalan
setapak, dari tempat tinggalnya untuk mencari sumber makanan dan air.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Bahkan kalau kita perhatikan didaerah-daerah pedalaman pada jaman sekarang ini pun masih
banyak terdapat jalan setapak, dimana jalanan tersebut masih belum dilewati oleh kendaraan.
Demikian pula untuk menghindari rintangan alam seperti tempat yang berlumpur manusia akan
menutupnya dengan batu batu untuk dapat melompatinya, atau ada rintangan sungai kecil
manusia akan membentangkan batang kayu atau pohon yg difungsikan sebagai
penyeberangan atau jembatan. Seiring perkembangan zaman, jalan setapak diperlebar dan
diberi perkerasan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mendistribusikan berbagai
macam kebutuhannya, baik mendistribusikan barang dagangan, pertanian dari gudang dan
pasar. Sehingga fungsi jalan pun berubah menjadi prasarana transportasi.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pada akhir abad ke 18 (1757 1834) Seorang berkebangsaan Scotlandia Thomas Telford
menciptakan konstruksi perkerasan jalan yang prinsipnya adalah Prinsip desak desakan
dengan menggunakan batu kali yang dipasang berdiri dengan tangan. Konstruksi ini yang
akhirnya dikenal dengan Sistem Telford. Konstruksi ini terdiri dari batu kali ukuran 15/20
cm sampai 25/30 cm yang disusun tegak diatas pasir urug yang dipadatkan dan diatasnya
diletakan batu batu kecil 5/7 cm sebagai pengunci agar batu kali tersebut tidak goyang

Batu 5/7 cm

Batu Kali
20/30 cm

PAsir Tebal
10-20 cm

Gambar 1. Model Konstruksi Perkerasan Telford

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Pada waktu itu juga seorang insinyur kostruksi perkerasan jalan dari Scotlandia John Mc Adam
(1756 1836) memperkenalkan konstruksi perkerasan dengan prinsip tumpang tindih dengan
menggunakan agregat batu pecah (crushed aggregate). Batu pecah yang digunakan terdiri dari
berbagai macam ukuran (mixed size) dengan ukuran terbesar 3. Di Indonesia model
perkerasan ini popular dengan nama Makadam, perkerasan system ini sangat berhasil dan
merupakan prinsip pembuat jalan secara masinal/mekanis. Selanjutnya sistem ini disebut
dengan Sistem Mc Adam.

Batu Pecah /
Kerikil

Gambar 2. Kostruksi Perkerasan Mc Adam

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Perkerasan Jalan

Pada saat ini ada 2 jenis perkerasan yang digunakan untuk kostruksi jalan. Pada prinsipnya
jenis jenis perkerasan ini adalah untuk mengikat agregat yang menyatukan agregat. Beban
kendaraan akan disalurkan roda ke perkerasan jalan di bawahnya, jika beban yang bekerja
meningkat dan melebihi kemampuan kuat ikatan agregat maka susunan butiran tersebut akan
lari dan terpencar. Oleh karena itu diperlukan bahan ikat agregat tersebut supaya agregat ini
tetap bersatu. Pada umumnya jenis perkerasan jalan dibedakan menurut bahan ikatnya yaitu
perkerasan jalan aspal dan perkerasan jalan semen/beton.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Perkerasan yang menggunakan jalan aspal sebagai pengikat adalah perkerasan lentur (flexible
pavement). Lapisan lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalulintas
ke tanah dasar yang telah dipadatkan. Perkerasan ini mengadopsi model Makadam dengan
bahan penutup (surfacing) dari campuran aspal agregat. Lapisan lapisan tersebut adalah:
1. Lapisan permukaan (surface coarse)
2. Lapisan pondasi atas (base coarse)
3. Lapisan pondasi bawah (sub-base coarse)
4. Lapisan tanah dasar (subgrade)

Surfacing (lapisan permukaan)

Base
(lapisan pondasi atas)

Sub-base
(lapisan pondasi bawah)

Subgrade (lapisan tanah dasar)

Gambar 3. Bagian Bagian Perkerasan Lentur

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Perkerasan jalan beton/semen adalah perkerasan jalan yang permukaan bagian atasnya
menggunakan campuran agregat semen yang dibentuk menjadi pelat pelat. Diatas pelat beton
tersebut dapat dilapisi aspal agregat/aspal pasir yang tipis atau tidak ada lapisan sama sekali.
Perkerasan jalan beton sering juga disebut perkerasan kaku (rigit pavement). Bagian-bagian
perkerasan kaku terdiri dari:

1. Lapisan aspal agregat/aspal pasir yang tipis, bisa ada atau tidak.
2. Lapisan pelat beton (concrete slab)
3. Lapisan beton B-0 (blindin concrete)
4. Lapisan pondasi bawah (sub-base)
5. Lapisan tanah dasr (subgrade)

Concrete Slabbisa
Surfacing (dengan tulangan
ada/tidak
atau tidak)

Lapisan Beton
B-0

Sub-base
(lapisan pondasi bawah)

Subgrade (lapisan tanah dasar)

Gambar 4. Bagian Bagian Perkerasan Kaku

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Lapisan Perkerasan Jalan

Lapisan Permukaan (Surfacing), berfungsi sebagai bagian perkerasan yang menahan langsung
beban roda, yang mempunyai stabilitas tinggi untuk menahan roda selama pelayanan, kedap
air sebagai pelindung kerusakan akibat cuaca, Fungsi penyedia permukaan yang halus (riding
comfort) dan tahanan terhadap selip (skid resistance).

Lapisan Pondasi Atas (base), bagian lapisan perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah. Fungsinya penahan beban roda dan sebagai penyebar beban ke
lapisan di bawahnya, sebagai bantalan terhadap lapisan permukaan dan peresapan untuk
lapisan bawah.

Lapisan Pondasi Bawah (Sub-base), berfungsi menyebarkan beban roda ke tanah dasar,
peresapan agar air tanah tidak berkumpul di pondasi dan dapat mengalirkan air.

Lapisan Tanah Dasar (Subgrade), merupakan tanah semula atau permukaan tanah galian atau
timbunan yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian bagian
perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan tergantung dari sifat
sifat daya dukung tanah dasar.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daf tar Pustaka
Sukirman Silvia, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, B andung

Direktoral Jendral Bina Marga, Standard Specif ication for Highway Construction
No.01/ST/BM/1972

E.J.Joder-M.W . W itczak, Principles of Pavement Design, John W iley&Sons,


1975

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai