Anda di halaman 1dari 7

CATATAN MINGGUAN PRAKTIK PRODUKSI DAN INDUSTRI

Minggu Ke : 2 Tanggal : 31 Juli 2017 s.d. Tanggal : 4 Agustus 2017


WAKTU
HARI KEGIATAN
(JAM)

SENIN Apel dan Senam Pagi 07.30-08.00


31 Pendalaman Materi tentang Perancangan Coran 08.00-12.15
Juli ISOMA 12.15-13.00
2017 Pendalaman Materi tentang Perancangan Coran 13.00-16.30
Pulang 16.30-

SELASA Apel dan Senam Pagi 07.30-08.00

1 Pendalaman Materi tentang Perancangan Coran 08.00-12.15


Agustus ISOMA 12.15-13.00
2017 Pendalaman Materi tentang FC/FCD dan Nomogram 13.00-16.30
Pulang 16.30-

RABU Apel dan Senam Pagi 07.30-08.00

2 Sektor pola 08.00-12.15


Agustus ISOMA 12.15-13.00
2017 Sektor pola 13.00-16.30
Pulang 16.30-

KAMIS Apel dan Senam Pagi 07.30-08.00

3 Sektor pola 08.00-12.15


Agustus ISOMA 12.15-13.00
2017 Sektor pola 13.00-16.30
Pulang 16.30-

JUM'AT Apel dan Senam Pagi 07.30-08.00

4 Pendalaman Materi tentang Perancangan Pola 08.00-11.30


Agustus Istirahat Sholat Jumat 11.30-13.00
2017 Sektor pola 13.00-16.30
Pulang 16.00-

SABTU L
5 I
Agustus B
2017 U
R
TOTAL 44,5 Jam
Nama : Andreas Prodi : Pola Kelas : 2FEA
NILAI PEMBIMBING
Catatan Absensi (jam)
A Memuaskan
AB Sangat Baik Sakit
B Baik Izin
BC Lebih dari Cukup Alpa
C Cukup Lembur
D Kurang Kompensasi (........................................................)
E Sangat Kurang ............................. (Tanda tangan, nama jelas dan
cap perusahaan)
Beri tanda
No Praktikum :

Topik : Pola

Semester :5

Waktu : 41 jam 40 mnt

A. TUJUAN UMUM

A.1. Tujuan Umum

Mengetahui proses pembuatan pola dari awal hingga akhir.

A.2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perancangan pola


Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perancangan coran
B. DASAR TEORI

Sebelum pola dan kotak inti dibuat, proses pertama kali yang harus
dilakukan adalah perancangan pola dan kotak inti. Pada gambar perancangan
tersebut harus ditentukan kaidah-kaidah pola yang akan diaplikasikan pada pola
yang akan dibuat, diantarnya yaitu:

Belahan / Parting Line


Belahan diberikan untuk mempermudah pembuatan rongga cetak saat pola
dicetak nantinya

Tambahan pengerjaan
Tambahan pengerjaan diberikan untuk proses machining selanjutnya.
Tambahan pengerjaan yang diberikan pada pola Penutup Motor ini adalah 2
mm

kemiringan
Memberi kemiringan pada sisi-sisi pola untuk mempermudah pengeluaran pola
pada proses pembuatan cetakan
radius tuang
Pemberian radius pada ujung-ujung pola yang sesuai untuk menhindari bentuk
yang tajam dan memudahkan pembuatan cetakan

Kemiringan yang digunakan untuk telapak inti atas adalah 10o, dan untuk telapak
bawah adalah 5o. Telapak inti ini berfungsi untuk membuat inti dapat berdiri secara
stabil di dalam rongga cetak.
Setelah finishing, pola dan kotak inti dicat, untuk pola dan kotak initii berwarna merah,
sedangkan untuk telapak inti berwarna hitam.

Pada telapak inti diberikan ukuran lebih 1 mm, yang berfungsi sebagai clearance
agar inti mudah dipasang dicetakan nantinya.
C. DATA PRAKTIKUM

1. Resin

Macam macam resin yang di gunakan di bengkel pola PT Geteka Founindo :


- Resin Merah (SG700)
Memiliki sifat mudah patah, mampu cor baik, dimensi yang dihasilkan akurat,
serba guna, cepat kering, lebih cepat aus jika bersentuhan dengan pasir
dibandingkan dengan resin biru.
Perbandingan resin : hardener = 100 : 15
- Resin Biru
Memiliki sifat anti gores
Proses pengerasan lebih lama dibandingkan resin merah
Perbandingan resin : hardener = 100 : 8
- Resin Butek
- Resin Bening
Digunakan sebagai pengisi
Perbandingan resin : hardener = 100 : 20 + serbuk kayu

Perbedaan Resin Butek dan Resin Bening :


1. Warna
2. Takaran Katalis
Resin bening menggunakan katalis yang lebih sedikit daripada resin butek
Karena jika terlalu banyak menggunakan katalis akan menimbulkan
gelembung
3. Harga
Resin bening lebih mahal dibandingkan resin butek Karena menggunakan
bahan dasar yang lebih mahal.
4. Penggunaan
Resin bening digunakan untuk menampilkan sifat transparanya, tidak
seperti resin butek.

Proses pembuatan pola ada sebagai berikut :


1. Melihat dan mengamati gambar kerja pola
2. Merancang bentuk 3D dari gambar tersebut
3. Melihat spesifikasi bahan benda coran
4. Membuat Perancangan Pola (Kaidah Pola) berdasarkan prinsip
Quality Cost Delivery (QCD)
Quality : Menentukan tambahan pengerjaan, belahan, kemiringan,
penyusutan, radius tuang, dan toleransi ukuran.
Cost : Menentukan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan
pola
Delivery : Menentukan kecepatan pembuatan pola
5. Membuat perhitungan system saluran dan penambah
6. Mebuat Layout Casting Design
Macam macam alat ukur yang digunakan di bengkel pola PT Geteka Founindo
adalah :
- Mistar Baja 60 cm 1%
- Mistar Baja 60 cm 1,5%
- Mistar Baja 100 cm 0%
- Mistar Baja 180 cm 0%
- Jangka Sorong 60 cm 1%
- Jangka Sorong 30 cm 1%
- Jangka Sorong 30 cm 1,5%
- Jangka Sorong 40 cm 1,5%
- Heighgage 60 cm
- Heighgage 100 cm
- Bevel Protector (Busur) 1800
- Jangka Gores

D. ANALISA

1. Pada proses perbaikan pola, gunakan mal untuk mengukur bagian radius
yang tidak bisa diukur menggunakan alat ukur.
2. Proses perancangan pola harus dipikirkan matang matang karena akan
berpengaruh terhadap proses pembuatan cetakan.

E. KESIMPULAN

Pada proses pembuatan pola, diawali dengan proses perancangan pola, di


proses perancangan pola ini kita harus memperhatikan QCD (Quality Cost
Delivery) untuk menghasilkan sebuah pola yang efektif dalam penggunaanya.

Anda mungkin juga menyukai