net
2010 vol. 4 no. 2
27
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
dan satunya lagi garis penuh tekukan dan patahan namun tetap menerus
eksistensi garis lurus ini sebenarnya tidak akan terlalu terbaca ketika kita melihat
Di sini, saya melihat terjadinya paradoks antara visibilitas dan invisibilitas yang
yang dibuat menurun hingga ke bawah tanah, dengan titik entrance di bawah
terlihat adanya pintu ataupun jalan masuk lainnya, sehingga kita tidak akan bisa
28
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
tanaman yang menyebabkan taman tersebut terlihat mengambang dan
pengunjung akan tetap terpenjara di dalamnya tanpa bisa keluar kecuali kembali
ke aksis dari mana mereka datang, karena permukaan tanah di luar terlalu tinggi
kecil jauh di atas sehingga menegaskan kesan kekosongan dan kegelapan yang
sebuah arsitektur yang dari luar terlihat terdisintegrasi, namun jauh di dalamnya
ada yang menjadi lebih penting dibanding yang lain: invisibilitas dan visibilitas,
sebagai selubung ini kemudian memisahkan massa di luar dari aksis di dalam,
Massa bangunan yang tampak dari luar, akan langsung dapat dipersepsi
memperkirakan bahwa ruang yang ada di dalamnya pasti berbentuk kurang lebih
29
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
dari luar, maka di pikiran akan terbentuk suatu presumsi seperti apa kurang lebih
di dalam juga ternyata tidak sebentuk dengan massa luarnya, melainkan berupa
subyek tersebut dapat masuk ke dalam dan bergerak di sepanjang alurnya dan
kemudian keluar lagi untuk memetakan geometrinya secara keseluruhan di dalam
dalam yang dipahami melalui adanya pengalaman secara kinestetik dan sensori
penting dalam visibilitas ini, karena adanya cahaya memberikan kehadiran bagi
subyek, maka visibilitas obyek tersebut bagi subyek yang bersangkutan amat
kurang jika dibandingkan ketika subyek tersebut jaraknya lebih dekat dengan
dengan suatu obyek, maka kita tidak akan dapat melihat obyek tersebut secara
detil, yang berarti visibilitas obyek tersebut kecil bagi kita, namun ketika jaraknya
didekatkan, maka kita akan dapat melihat dan mengeksplor setiap detil dari obyek
ini juga bergantung pada jenis selubung yang kita gunakan, yang kemudian
mempengaruhi tingkat visibilitas obyek yang ditutupi selubung tersebut terhadap
yang berarti selubung tersebut memutus akses visual kita terhadap obyek yang
dimaksud secara total, maka tingkat visibilitas terhadap benda tersebut sangat
rendah bahkan hampir nol, karena kita sama sekali tidak dapat melihat benda
cahaya masuk ke baliknya, maka kita akan sedikit memperoleh akses untuk
ruang untuk melihat, dan lalu tidak dapat mereka sebenarnya obyek seperti apa
30
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
transparan, kita akan cukup dapat melihat obyek yang ada di baliknya, dan obyek
tersebut dapat diamati lebih jelas dibandingkan dengan selubung tidak tembus
obyek ini, dibandingkan dengan ketika ditutupi dua jenis selubung sebelumnya,
demikian, obyek tidak dapat dipahami secara utuh karena pasti karakter yang
terdapat pada permukaan selubung akan mempengaruhi informasi yang kita lihat
subyek memiliki akses untuk melihat obyek, namun visibilitas obyek tidak
hadir sepenuhnya bagi subyek, sehingga dari sini dapat disimpulkan bahwa
sebagai selubung yang memisahkan yang tampak di luar dengan yang ada di
tersebut dapat hadir bagi subyek pengguna, subyeklah yang harus bergerak
memasuki selubung sehingga apa yang invisible kemudian dapat menjadi visible
ish
Museum ini adalah sebagai berikut:
31
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
yaitu membuat subyek aktif bergerak untuk memasuki selubung dan mengalami
keluar dari dalam selubungnya, sehingga invisibilitas obyek sendiri yang secara
aktif memunculkan dirinya kepada subyek dan invisibilitas tersebut kemudian
dapat dipahami sebagai suatu integrasi secara keseluruhan dengan bagian
secara aktif masuk dan bergerak di dalamnya, di sini bagian obyek yang semula
hadapan subyek pengamat, tidak hanya subyek atau obyek yang dapat berperan
aktif dalam menghadirkan informasi yang masih tersembunyi untuk hadir dan
menjadi visible, namun selubung yang menyembunyikannya juga dapat berperan
kemungkinan ketiga bagaimana informasi dari bagian suatu obyek yang semula
32
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
dan form yang tersembunyi di balik selubung merupakan meaningful image yang
ini dibuat berbeda warna untuk menjadikan ia menjadi satuan elemen informasi
dengan pola lubang tertentu, bagaimanapun pola yang terkandung pada selubung
ini, bagian dots yang tampak tidak dapat terbaca sebagai suatu meaningful
image, apa yang tampak tidak merepresentasikan suatu makna tertentu secara
makna tertentu, jadi bahkan selubung yang diberi muatan lubang seperti ini pun
33
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
setiap bilangan dapat dilihat dan dipahami sebagai sesuatu yang berdiri sendiri,
terbaca dengan jelas ketika ia tertutupi suatu selubung yang diberi muatan pola
34
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
ketika selubung digeser, hasil yang terjadi tidak terlalu berbeda dengan sebelum
nya, maka pada percobaan ini untuk menghadirkan suatu meaningful image saya
berada dibalik selubung akan dapat muncul dan menjadi visible bagi kita dengan
sini, jejak dari teks luar tadi tidak terlalu dapat kita baca, karena ia seolah menyatu
35
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
merupakan selubung yang kedua, dan selubung transparan ini kemudian diberi
sudah dapat melihat apa yang ada di balik selubung, yang merupakan invisible
yang berbeda, namun dapat terlihat bagaimana keduanya dapat menjadi satu
36
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
(You can try with other words and phrases. Find a phrase, then try to see what
word might be contained in the phrase. Make sure that the word consists of any
letter of each words in the phrase).
37
arsitektur.net
2010 vol. 4 no. 2
Referensi
38