Pada pesawat roentgen condensator discharge tabung yang dipergunakan adalah tabung
triode, berbeda dengan tabung sistim diaode yang mempunyai dua electrode yaitu anode
ban katode, tabung triode. mempunyai tiga electrode yaitu, anode , katode dan grid.
Fungsi masing masing electrode adalah :
Keterangan gambar :
T : Tabung rontgen Rg : Tahanan grid
Eg : Sumber tegangan grid S : Saklar pengatur grid
C : Condensator tegangan tinggi
Prinsip kerja :
Pada saat saklar S terbuka maka :
Keterangan gambar :
Va : Tegangan condensator C sebelum terjadi loncatan electron
O T1 : Waktu pengisian tegangan Condensator C
T1-T2 :Waktu terjadi loncatan electron
Vb : Tegangan sisa pada kondensator C
Waktu antara O-T menunjukkan saat saklar S terbuka merupakan waktu pengisian
tegangan tinggi kondensator C sampai nilai tertentu ( KV ) yang diinginkan.
Apabila saklar S tertutup selama T1-T2 kondensator akan discharge, terjadi loncatan
electron pada tabung x-ray, pada akhir discharge masih ada tegangan sisa pada condensator
Dari semua uraian diatas terlihat bahwa perlu adanya pengaturan pengaturan sebagai berikut
1. Waktu lamanya pengisian tegangan pada kondensator yang dibutuhkan untuk
membangkitkan tegangan tinggi ( keperluan anode katode ) dan
pengaman pembatas agar pengisian kondensator berhenti sebelum
melewati batas maksimum kemampuan kondensator.
2. Pengaturan waktu membuka dan menutupnya saklar S
Dengan menggunakan condensator sebagai sumber tegangan tinggi maka tegangan anode
katode akan menjadi rata, sehingga loncatan electron lebih kontinyu.
Pengatur tegangan grid tabung roentgen
Transformator Tr 6 sebagai sumber tegangan bias untuk tabung alat roentgen, sedangkan
relay RY-5 sebagai pengatur radiasi sinar roentgen.
Untuk memperlihatkan rangkaian pengatur tegangan pada grid dapat diperhatikan gambar
berikut :
T : Tabung
Tr-5 : Filamen transformator
Tr-6 : Bias transformator
AT : Autotrasnfoprmator
Ry 2 : Relay power suply
Ry 3 : Relay persiapan
Ry 4 : Time delay relay atau relay pengaman pemanasan katode
Ry 5 : Relay pengatur tegangan grid
Ry 9 : Relay pemberi rangasangan tegangan pada saat starting coil
Rotating anode
Ry - 10 : Mempunyai fungsi yang sama dengan relay Ry- 9
Ry - 13 : Relay X Ray
1 Dari gambar terlihat bahwa tansformator bias TR-6 mendapat tegangan dari auto
transfo melalui kontak rerlay Ry -2 yang tersambung seri dengan kontak relay
( Ry -4 , Ry-9 , Ry 10 , Ry 13 yang disambung secara parallel )
Pada saat yang bersamaan Ry-5 mendapat tegangan dari autotrafo dan kontak
Ry-5 yang berada pada rangkaian grid akan terbuka, maka tegangan secundair
TR 6 ( 2300 V ) akan memberikan tegangan pada grid melalui penyearah D 6 ,
ujung positip tersambung dengan katode dan ujung negatip tersambung dengan
grid atau tegangan grid dengan katode sebesar -2300 Volt.
3. Saklar X_RAY atau exposure, dengan menekan saklar ini solenoid R28
Energize ( time delay ) , beberapa saat kemudian kontak 80 tertutup relay
Ry-13 energize, kontak Ry-13 ( 1-5 ) tertutup, kontak Ry 13 ( 3-7) tebuka. maka
a. Ry 5 deenergize, kontak Ry- 5 ternutup, muatan C9 dibuang lewat R 19
b. TR-6 terputus dari sumberi tegangan
Dua kejadian tersebut mengakibatkan hilangnya tegangan grid dengan katode,
Apabila tegangan menjadi nol, electron akan meloncat dari katode ke anode,
terjadilah x-ray.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tegangan grid akan menjadi nol
Apabila Ry-4,Ry-9,Ry10,Ry-13 tersambung parallel energize , pada rangkian
parallel ini dapat ditambah beberapa pengaman,misalnya collimator, panas
tabung
Catatan :
1. Untuk menghindari keluarnya radiasi yang tidak diinginkan kolimator selalu
tertutup menggunakan shutter, terbuka hanya pada saat saklar exposure
ditekan.
2. Apabila terjadi panas yang berlebihan pada tabung perlu diamankan dengan
menggunakan micro switch atau bimetal sehingga terhindar dari kerusakan.
Keterangan gambar :
AT : Autotransformator
Tr-4 : Tranformator tegangan tinggi
D-4,D-5 : Perata tegangan tinggi
C6-C7 : Condensator tegangan tinggi
R15,R16 : Resistor pengaman C6 C 7
R17 : Pengaman pengisi tegangan
T : X-Ray tube
Ry-1 : Relay pengisi tegangan
CHARGE : Saklar pengisi tegangan
Cara kerja rangkaian
1. Saat saklar CHARGE ditekan, relay Ry-1 energize merubah kedudukan kontak
Ry 1 ( 6 8 , 14 15 ) menjadi ON.
Kontak Ry 1 ( 14 15 ) adalah self holding dengan saklar charge, meskipun
saklar ditekan sesaat rangkaian masih tetap tersambung
Kontak relay 6-8 sebagai penghubung primer tegangan tinggi HTT.