Anda di halaman 1dari 3

Sabtu, 18 Juni 2011

KONSEP PEMIMPIN IDEAL PERSEPEKTIF ISLAM


Pemimpin ideal yang diharapkan seolah-olah berada dalam mimpi-mimpi belaka,


pemimpin ideal, pemimpin amanah, hanyalah dijadikan sebagai ramuan untuk pelaris
dagangan dimana baranga yang ditawarkan sesungguhnya sudah tidak layak jual lagi,
akhirnya sang pembeli terasa terluka, tersakiti dan terhianati. Pertanyaan besar
kemudian para pengemban amanah, para memimpin rakyat hari ini sudahkah
mengkaji dan memahami, sudah memahami namun belum menyadari seperti apakah
sesungguhnya pemimpin yang diharapkan rakyatnya? Sungguh pertanyaan yang
membutuhkan jawaban segera mungkin sebelum dating kehancuran.
Potret pemimpin amanah, pemimpin ideal yang merupakan harapan masyarakat
sesungguhnya sudah sangat jelas digambarkan dalam diri rasulullah SAW, dimana
beliau sejak beberapa tahun silam sampai sekarang masih diakui dunia sebagai orang
nomor satu dalam menjalankan amanah kepemimpinannya, baik sebagai pemimpin
ummat maupun pemimpin bangsa.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin ummat dan pemimpin bangsa
Rasulullah SAW pada saat itu menggunakan empat konsep utama:
Pertama Siddiq (benar) artinya seorang pemimpin dalam memberikan kebijakan
semestinya berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan pertimbangan-pertimbangan secara
onjektif demi kesejahteraan rakyat bukan berdasarkan kepentingan pribadi secara
objektif.
Kedua amanah, yang artinya trasparan, dimana seorang pemimpin semestinya
bersifat terbuka, trasparan terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukannya, dalam
permasalahan hukum pemimpin yang transparan akan mampu memberikan rasa
keadilan akan mampu menciptakan kejujuran kalau memang salah, salah dia kata, kalu
memang benar, benar kata dia bukan kemudian kebenaran atau kekelirian diukur dari
siapa yang brbuat.
Pemimpin yang ketiga tabling, atau pemimpin yang komunikatif artinya
pemimpin yang sikap melepaskan sikap yang egoism terhadap jabatan yang
disandangnya, ia sikap berkomunokasi dengan rakyat siap mendengarkan aspirasi
rakyatnya yang pada akhirnya setiap konsultasi dan konsolidasi yang dilakukan
bersama jajarannya hanyalah demi kemaslahatan rakyatnya sehingga kebijakan yang
dikeluarkan bagaikan istruksi bagi rakyatnya karna berdasarkan aspirasi rakyat
semata
Yang keempat, Fatonah yakni sosok pemimpin yang memiliki kemampuan
menata, mengelola kekayaan rakyat sehingga tercapailah dari rakyat oleh rakyat untuk
rakyat (Pemimpin Ideal).
HMI BAGU di 20.07

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai