Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

Teorema Nilai Rata-Rata Integral Bentuk Kedua

Oleh
Fatmadhanti Sukma
140312600009

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2016
TEOREMA NILAI RATA-RATA INTEGRAL BENTUK KEDUA
Fatmadhanti Sukma1
1
Matematika, FMIPA, UM
Email: fatmadhantyy@gmail.com

Abstrak
Kajian-kajian mengenai integral difokuskan kepada bagaimana definisi dari integral-integral tersebut,
sifat-sifat yang berlaku, dan perluasan dari integral tersebut. Salah satu perluasan dari integral adalah
teorema nilai rata-rata. Integral yang merupakan suatu anti-turunan dari diferensial mempunyai
beberap aturan dan syarat-syarat tertentu sedemikian sehingga aturan tersebut dapat dipakai
seperlunya. Perluasan integral mengenai teorema nilai rata-rata dikaji lebih dalam sehingga muncul
suatu teorema nilai rata-rata integral bentuk kedua yang kedudukannya lebih kuat karena ruang
lingkupnya lebih sempit dan lebih eksak.
Kata Kunci: Integral, Teorema Nilai Rata-Rata

Abstract

Integral researches are focused on how the definitions of integral, properties that apply, and the
integral extensions. Integral as an anti-derivative of the differential has some rules and terms
requirements such that can be used as necessarily. One of the expansion of integral is mean value
tehorem for integral. Integral researches about the mean value theorem for integral studied more
seriously such that there is a new version of mean value theorem for integral called second version of
mean value theorem for integral. This terms is stronger because of this researches also studied about
the smallest thing and more exact.
Keywords: Integral, Mean Value Theorem

1. PENDAHULUAN Analisis real yang berperan sebagai ide


dari perluasan kajian integral merupakan salah
Matematika sebagai induk dari segala
satun cabang dari analisis matematika yang
bidang ilmu pengetahuan, sehingga
semestanya meliputi himpunan bilangan real,
matematika memiliki peranan dan pengaruh
operasi-operasi yang mengenainya, fungsi-
yang sangat besar di segala aspek kehidupan.
fungsi dan segala hal yang berhubungan
Perkembangan matematika berawal dari
dengan himpunan bilangan real dan ukuran
pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam
fungsi. Analisis real merupakan pembahasan
pikiran para matematikawan dan berusaha
lanjut dari kalkulus yang di dalamnya dibahas
dijawab sendiri meskipun belum diketahui
kembali mengenai kekontinuan, limit, barisan
penerapannya. Para ilmuwan matematika
dari fungsi-fungsi, turunan, integral dan juga
membentuk pola dari hal-hal yang tidak
konsep integral secara mendalam. Konsep
berpola, dilanjutkan dengan menciptakan
integral yang dibahas oleh analisis real
dugaan-dugaan yang berhubungan pola
merupakan penjelasan dari sifat-sifat dari
tersebut, lalu dilakukan analisa-analisa yang
suatu fungsi. Dalam banyak cabang analisis
komperehensif dan diinterpretasi dalam
matematika, integral digunakan untuk
penarikan kesimpulan secara deduktif yang
menghitung luasan dari daerah-daerah yang
ditunjang dengan aksioma-aksioma serta
luasannya tidak bisa diinterpolasi secara
definisi-definisi yang bersesuaian. Oleh
geometri.
karenanya, kesimpulan yang diperoleh sangat
logis dan sistematis. Integral merupakan salah satu cabang dari
matematika yang diaplikasikan pada bidang
matematika yang lainnya. Integral dibedakan integral-integral tersebut, sifat-sifat yang
menjadi dua jenis, integral deskriptif dan berlaku, dan perluasan dari integral tersebut.
integral konstruktif. Integral Riemann Salah satu perluasan dari integral adalah
merupakan salah satu jenis integral yang teorema nilai rata-rata (Mean Value Theorem
didefinisikan secara konstruktif. Definisi for Integral). Dalam jurnal yang berjudul A
integral Riemann diberikan oleh Bernhard stronger version of the second mean value
Riemann untuk pertama kalinya pada tahun theorem for integral oleh Roman Witula, dkk
1850. Sejak itu, penelitian mengenai integral pada taun 2012 dijelaskan mengenai
terus berlanjut. pembuktian teorema nilai rata-rata untuk
integran di dalam bentuk yang lebih kuat dari
Pendefinisian Integral Riemann dimulai
teorema nilai rata-rata kedua.
dengan pemartisian domain dari sebuah fungsi
yang berbentuk intecal menjadi subinterval- 2. METODE TEORITIK
subinterval, kemudian ditentukan jumlah Definisi Limit
Riemann atas dan jumlah jumlah Riemann Secara intuitif, limit didefinisikan
bawah fungsi tersebut. Himpunan semua sebagai berikut
fungsi yang terintegral secara Riemann lim () = .

dinotasikan dengan . Lebih khususnya, Artinya, ketika berada sangat dekat
semua fungsi yang terintegral secara Riemann dengan dantidak sama dengan maka
pada interval [, ]dinotasikan dengan [, ]. nilai limit fungsi daripada () adalah
Tetapi, kelemahan integral Riemann adalah sama dengan .
tidak semua fungsi dapat diintegral secara Teorema Kekontinuan
Riemann. Sebagai contoh, fungsi yang tidak Misalkan = [, ]dan
terintegral secara Riemann adalah Fungsi
terintegral pada I maka fungsi :
Dirichlet, [0,1] didefinisikan sebagai

1, x rasional
() = {
0, x irrasional ()

Seiring dengan perkembangan penelitian
yang kontinu secara keseluruhan pada .
mengenai teori integral, matematikawan
Bukti:
Perancis, Henry Leon Lebesgue (1875-1941)
Misalkan < untuk , maka
mendefinisikan suatu aturan integral baru
dalam tesisnya yang sampai sekarang dikenal
() () =
sebagai Integral Lebesgue. Fungsi Dirichlet

tidak dapat diintegral secara Riemann, tetapi Karena < maka < yang
dapat diintegral secara Lebesgue. Integral
mengakibatkan < < , sehingga
Lebesgue memfokuskan pemartisian pada rang
dari fungsi yang terukur Lebesgue. Dengan
() () =
demikian, integral dari fungsi terukur

Lebesgue dapat didekati oleh barisan fungsi-
fungsi sederhana. Himpunan semua fungsi
yang terintegralkan secara Lebesgue = ( + )
1
dinotasikan dengan . Lebih khususnya,
himpunan semua fungsi yang terinteralkan
secara Lebesgue pada suatu himpunan yang
terukur Lebesgue dinotasikan dengan 1 ().

Kajian-kajian mengenai integral


difokuskan kepada bagaimana definisi dari
, maka () = ()untuk
setiap .
= + Ada suatu konstanta sedemikian
sehingga () = () + untuk

setiap . Ketika () =
= 0, maka() = .
Oleh karena itu
Karena terintegral pada , maka ada
suatu batas untuk ||. Oleh karena itu () () = () =


| () ()| || ( ) Corollary
Jika kontinu pada = [, ]
Jika diketahui > 0 dan pilih ()
dan jika () = ()untuk setiap

maka untuk setiap , sedemikian
maka
sehingga | | < yang berakibat

| () ()| < .
Sehingga, kontinu secara () () =
keseluruhan di .

Teorema dasar Integral pada Kalkulus Bukti:

Misalkan kontinu pada sebuah Misalkan = untuk suatu


interval [, ]. Maka suatu fungsi
= memenuhi

Maka berlaku
() () =

() () =
Jika dan hanya jika () = ()

untuk setiap .
Bukti: Jumlah Atas dan Jumlah Bawah
() Misalkan fungsi : terbatas
Jika untuk setiap dan P x0 , x1 ,..., xn , xi I adalah
memenuhi persamaan diatas maka, partisi untuk I .
Ada () () = () untuk
setiap . Untuk k 1, 2,3, , n misalkan:
Perhatikan bahwa: mk inf f x : x xk 1 , xk
dan
= () maka
M k sup f x : x xk 1 , xk
Misalkan
() = () ()
() = () + () Lower sum (jumlah bawah) dari
Karena () = ()dan () = fungsi f terhadap partisi P
() didefinisikan sebagai
Maka berakibat bahwa () = n
L P; f mk xk xk 1
() = () untuk setiap . k 1 .
Upper sum (jumlah bawah) dari
()
fungsi f terhadap partisi P
Jika : sedemikian sehingga
() = () untuk setiap didefinisikan sebagai
n Ekivalen dengan
U P; f M k xk xk 1
k 1 .



Definisi Integral Riemann
Misalkan I a, b dan fungsi
Karena kontinu, menurut Teorema Nilai
: terbatas. Fungsi f dikatakan Tengah Bolzano***) ada suatu titik
terintegralkan Riemann pada I jika dimana ()sama dengan hasil bagi pada
L f U f . pertidaksamaan di atas.

Jika () sama dengan hasil bagi pada


Notasi: Fungsi f terintegralkan
pertidaksamaan di atas, maka () =
b b
Riemann ditulis f
a
atau f x dx
a
() = .

*)
Teorema Keintegralan dari Fungsi Kontinu
Teorema Nilai Rata-Rata Untuk Integral Misalkan [, ],
Misalkan kontinu pada = [, ], kontinu pada , maka terintegralkan
terintegral pada I sedemikian sehingga pada .
() 0 untuk setiap . Bukti:
Maka ada suatu sedemikian Karena maka kontinu
sehingga seragam di . Sehingga, untuk setiap > 0

maka ada () > 0 sedemikian sehingga,
()() = () () Jika , dan | | < () maka

|() ()| < .
Bukti: ()
Berdasarkan teorema Keintegralan Fungsi Sekarang misalkan sedemikian
()
Kontinu*) sehingga > dan misalkan
()
dan teorema Perkalian Integral **)
(0 , 1 , , merupakan partisi dari
diperoleh bahwa terintegral.
menjadi bagian, maka
Misalkan = inf () dan
( )
sup () sedemikian sehingga () 1 = < ()

()() () untuk setiap . Oleh karena itu,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa

= sup{() ()}: ,

[1 , ]} <
Jika 0, pilih sebarang sehingga ( )
diperoleh **)
Teorema Perkalian Integral
Misalkan = [, ] dan ,



merupakan suatu fungsi yang terintegral
pada . Maka hasil perkalian keduanya
juga terintegral pada .
dan harus berukuran cukup besar untuk
Bukti: menurunkan dugaan Darboux saat = 1.
Untuk dua fungsi yang terintegral
pada berakibat ( + ), ( + Integral dari Fungsi Tak Negatif
2 2 2 Misalkan : (, ) (, ()) suatu
) , , juga terintegral pada . Karena,
1 fungsi terukur dan tak negatif, dimana
= {( + )2 2 2 }
2 () aljabar Borel. Maka definisikan
Maka terintegral pada . integralnya sebagai
***)
Teorema Nilai Tengah Bolzano
Misalkan = [, ] dan = sup { : sederhana, 0
kontinu pada .

Jika , dan sedemikian


}
sehingga () < < (), aka ada
suatu dan < < sedemikian
Perhatikan bahwa [0, ].
sehingga () = .

Integral dari Sebarang Fungsi Terukur


Integral Lebesgue
Misalkan : (, ) (, ()) suatu
Fungsi karakteristik : [0,1] untuk
fungsi terukur. Selanjutnya fungsi tak
himpunan adalah
negatif + dan adalah didefinisikan
1jika
() = { titik demi titik sebagai + = max{, 0}
0jika
Suatu fungsi tersebut fungsi dan = max{, 0}. Perhatikan bahwa
sederhana jika = =1 untuk = + dan || = + +
, , , , , dan Jika + < dan <
Maka definisi integral Lebesgue dari maka dikatakan terintegralkan dan
fungsi sederhana = =1 adalah didefiniskan

= ( ) = +

=1
Jelas, terintegralkan jika dan hanya jika
Darboux Property || < .
Misalkan merupakan ruang Euclid
berdimensi-. Suatu fungsi 1 1 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dikatakan mempunyai Darboux-Property Teorema 1
Misalkan
jika untuk < dan di antara
: [, ] [0, ) fungsi monoton
(), () ada (, ) yang memenuhi
: [, ] terintegral secara
() = .
Lebesgue.
Sifat Darboux dari suatu fungsi pada
1 adalah ekuivalen dengan dugaan dari Jika tidak turun maka ada [, ]
suatu pemetaan terhubung. Permasalahan sedemikian sehingga
yang muncul selanjutnya adalah untuk

mendefinisikan kelas dari himpunan- ()() = ( ) ()
himpunan terhubung di dalam yang
disebut dengan kelas Darboux, yang
( ) lim ()
sifatnya relatif untuk suatu sifat Darboux
yang dari suatu fungsi terdefinisi. Suatu Jika tidak naik maka ada [, ]
Kelas Darboux untuk harus memuat sedemikian sehingga
subset-subset buka dari yang terhubung

()() = (+ ) () , [, )
2

, [, 0)
(+ ) lim+ (). ()
, [0, )
2

(Pembuktiannya menggunakan {, [ , ]
2
JORDANTest mengenai konvergensi Sehingga diperoleh
trigonometri deret Fourier).

Teorema 2 () sin = + +
Misalkan
Oleh karena itu ada
: [, ] [0, ) fungsi monoton
[, ] sedemikian sehingga
: [, ] terintegral secara
Lebesgue.
() sin
Maka ada [, ]sedemikian

sehingga

= () sin

()() = (+ ) ()
+ () sin


+ ( ) () = +

+ ( ) cos
Jika dan hanya jika | |
Bukti:
| |
Andaikan fungsi tidak turun. Ambil
(): = () (+ )
Contoh 2
Akibatnya, tidak turun dan
Misalkan (0, ), ,
berdasarkan teorema (1), ada
, () = sin dan
[, ] sedemikian sehingga
()

, [, ]
={
, [, ) (, ]
()() = (+ ) ( ()

Sehingga didapat

()()
() )

= () ()
+ ( ) ()

+ () ()

+)
= ( () = () ()



+ ( ) () + () ()

Contoh di atas mengimplikasikan
Contoh 1 secara penjumlahan bahwa suatu nilai
Misalkan , , , . Tentukan dari , dari thesis pada teorema 2,
tidak diputuskan secara tunggal (jika
= , maka bisa disubtitusi dengan
sebarang bilangan anggota (0, )).
Teorema 3

()()
Misalkan [, ]


: [, ] [0, ) fungsi monoton = ()
0
[, ] terintegral secara
Lebesgue + 0 ()


Asumsikan (+ ) ( ), dan Jika 0 > 0 dan () 0
0

(+ ) lim+ (), Maka untuk sebarang <



0 ada = ()
( ) lim ().
(0 , )sedemikian sehingga

(i) Jika untuk setiap (, ),
diperoleh ()()


0 () ()
= ()
0
Maka untuk sebarang
(, min{(+ ), ( )}) + 0 ()
Dan

(max{(+ ), ( )}, )

Ada = (, ) [, ] sehingga ()() =
(+ ) < ( )
0 () + ()


()() = .
Bukti:
() + () ;
1) Akan dibuktikan (ii).
+)
( > ( )

Asumsikan bahwa < 0 < 0
()() =
dan 0 () 0. Definisikan

() + () ; suatu fungsi

(ii) Generalisasi () ()

Misalkan 0 , 0 , (, ]
maka + 0 ()

0

()() = 0 ()

0 0 () 0 () ,
0

Dimana [, 0 ].
+ 0 ()
0 Diketahui

Jika 0 < 0 dan 0 () () = ( 0 ) () +
0

Maka untuk sebarang < 0 ( 0 ) ()
ada = ()
(, 0 ) sedemikian sehingga Secara langsung berakibat,
fungsi kontinu dan
()(0 ) = ( 0 )(0 Teorema Nilai Rata-Rata Integral
0 2 bentuk pertama dikaji dengan memperhatikan
0 ) ( () ) kekontinuan fungsi pada suatu interval tertentu

dengan semesta bilangan real. Kajian ini
<0
dilanjutkan dengan maksud memperluas ilmu
Di dalam sudut pandang Sifat Darboux,
yang mengkaji integral dengan mengecilkan
hal ini berarti bahwa ada = ()
ruang lingkup sedemikian sehingga hasil
(, 0 ) sedemikian sehingga () = 0
penghitungannya menjadi lebih eksak. Dalam
yang secara mudah mengimplikasikan
teorema nilai rata-rata integral bentuk kedua
persamaan
ini dilakukan kajian lebih rinci mengenai

integral untuk suatu fungsi terukur yang
()() = ()
0 terintegral secara Lebesgue dan memenuhi

sifat-sifat Darboux. Integral Lebesgue
+ 0 () merupakan salah satu perluasan dari integral

Riemann karena tidak semua fungsi dapat
Sekarang misalkan 0 > 0 > dihitung dengan menggunakan integral
Riemann.
dan () 0, maka
0


Teorema nilai rata-rata integral bentuk
() 0 () + () kedua menghitung nilai integral dari suatu
fungsi yang penghitungannya melibatkan nilai
limit dari suatu fungsi dengan arah pendekatan

0 0 () 0 () = yang ditentukan oleh syarat nilai suatu
0
konstanta yang menjadi koefisien dari integral
(0 ) () + (
0 tersebut sehingga nilai integral lebih eksak dan

0 ) () lebih mendekati nilai luasan yang

Untuk [0 , ], akibatnya, adalah sesungguhnya.
fungsi kontinu dan 5. REFERENSI
(0 )() = (0 0 )( Bartle, G. Robert. 2000. Introduction To Real
2
Analysis 4th Edition. New York. John
0 ) ( () )
0 Wiley & Sons, Inc.
<0
Oleh karena itu, berdasarkan sifat Witula, Roman dkk. 2012. A Stronger Version
Darboux, ada = () (0 , ) of The Second Mean Value Theorem for
sedemikian sehingga ()0 yang Integral. Jurnal: Institute Of Mathematics
mengimplikasikan
Bartle, G. Robert. Introduction To Real Analysis
()() =
2nd Edition. New York. John Wiley &

0 () + () . Sons, Inc.

Sekarang akan dibuktikan (i). Zitkovic, Gordan. 2013. Theory Of Probability


Berdasarkan asusmsi sebelumnya, diperoleh I.
bahwa
NEUGEBAUER, C. J. Darboux Property for
() 0 dan () 0
Functions of Several Variables. Artikel:
Untuk sebarang (, ). Bukti selesai. Purdue University.

4. KESIMPULAN
Varberg, Dale. E., 2011. Calculus 9th Edition
(Terjemahan). Jakarta. Erlangga. Kolodiziej, W. 2009. Mathematical Analysis.
PWN, Warsaw.
Hetmaniok, D. dkk. Mean Value Theorems.
Jurnal: in Polish.

Anda mungkin juga menyukai