TINJAUAN PUSTAKA
Agregat memiliki bentuk butir dari bulat (rounded) sampai bersudut (angular),
sepertiyang diilustrasikan pada gambar 12. Bentuk butir agregat ini dapat mempengaruhi
workabilitas campuran perkerasan selama penghamparan, yaitu dalam hal energy pemadatan
yang dibutuhkan untuk memadatkan campuran, dan kekuatan struktur perkerasan selama
umur pelayanannya.Bentuk partikel agregat yang bersudut memberikan ikatan antara agregat
Agregat yang bersudut tajam, berbentuk kubikal dan agregat yangmemiliki lebih
dari satu bidang pecah akan menghasilkan ikatan antar agregat yang paling baik. Dalam
campuran beraspal, penggunaan agregat yang bersudut saja atau bulat saja tidak akan
menghasilkan campuran beraspal yang baik. Kombinasi penggunaan kedua bentuk partikel
agregat ini sangatlah dibutuhkan untuk menjamin kekuatan pada struktur perkerasan dan
pakai dan agregat yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum dipakai.
Agregat siap pakai adalah agregat yang dapat dipergunakan sebagai material
perkerasan jalan dengan bentuk dan ukuran sebagaimana diperoleh di lokasi asalnya,
atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi
dan degradasi. Agregat siap pakai sering disebut sebagai agregat alam. Bentuk
partikel agregat alam ditentukan berdasarkan proses yang dialaminya. Aliran air
membentuk agregat bersudut dan kasar. Dua bentuk dan ukuran agregat alam yang
sering dipergunakan sebagai material perkerasan jalan yaitu kerikil dan pasir.
Agregat yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum dipakai adalah agregat
di bukit dan di gunung umumnya ditemui dalam bentuk massif, sehingga perlu
dilakukan pemecahan dahulu supaya dapat diangkat ke tempat mesin pemecah batu
yang ditentukan. Guna dapat dipergunakan sebagai material perkerasan jalan, agregat
ini harus diolah dahulu secara manual dengan mempergunakan tenaga manusia, atau
melalui proses mekanis dengan mesin pemecah batu. Agregat yang berasal dari
gunung, bukit, atau sungai yang perlu melalui proses pengolahan terlebih dahulu di
mesin pemecah batu, umumnya lebih baik sebagai material perkerasan jalan, karena
mempunyai bidang pecahan bertekstur kasar dan ukuran agregat sesuai yang
diinginkan.
seperti semen dan kapur, atau limbah industri seperti abu terbang.
agregat halus, dan bahan pengisi (filler). Batasan dari masing-masing agregat ini
Agregat kasar, adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari saringan
Agregat halus, adalah agregat dengan ukuran butir lebih halus dari saringan
Bahan pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang lolos saringan
Agregat kasar, adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari saringan
Agregat halus, adalah agregat dengan ukuran lebih halus dari saringan No.4
(=4,75 mm)
Bahan pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75%
II.2.1. Umum
ditentukan oleh pengaturan dan pengawasan yang dilakukan pada unit stone crusher.
Sebelum masuk ke unit stone crusher bahan baku batuan harus sudah memenuhi
persyaratan kekerasan dan keawetan. Demikian juga setelah keluar dari unit
produksi, harus memenuhi persyaratan sifat fisik yang ditentukan dalam spesifikasi.
Jika bahan baku batuan tersebut mengandung tanah atau kotoran organik lainnya,
kotorannya. Sering dijumpai bahan baku batuan yang mengandung lempung masuk
ke unit pemecah batu. Akibatnya kotoran dan tanah lempung tersebut bersatu dengan
agregat hasil pemecahan. Secara visual fraksi abu batu akan terlihat menggumpal dan
jika dimasukkan ke air akan terlihat kotor (air menjadi keruh). Dengan mengacu pada
spesifikasi mengenai batas kandungan lempung maka agregat hasil produksi tersebut
harus ditolak bila dipakai sebagai agregat untuk campuran beraspal. Pemakaian
agregat yang kotor akan memberi pengaruh yang negatif pada kinerja campuran
beraspal nantinya, salah satunya adalah campuran beraspal mudah mengalami retak
akibat dari rendahnya ikatan antar agregat dengan aspal. Untuk membersihkan bahan
baku batuan tersebut dapat digunakan beberapa cara, antara lain dengan pemisahan
besar.Hal ini dilakukan untuk efesiensi alat dan dapat mengurangi masuknya
lempung ke unit pemecah batu. Dengan penggunaan scalping, kapasitas produksi alat
dan lempung yang menempel pada pasir dan kerikil dengan cara menyemprotkan air
memisahkan lempung tersebut dari pasir dan kerikil. Pencucian (cleaning) dilakukan
dengan cara penyaringan basah. Saringan digetarkan dengan frekuensi yang tinggi.
Saringan terbuat dari bahan dengan tahanan gesek yang rendah seperti dari bahan
plastik atau karet, sehingga pasir dan kerikil dapat bergerak lebih bebas.
primer langsung menerima bahan baku dari kuari dan kemudian memperkecil ukuran
bahan baku tersebut dengan cara dipecahkan. Hasil dari pemecah primer masuk ke
pemecah sekunder dan demikian seterusnya sampai diperoleh ukuran butir yang
disyaratkan. Pada umumnya jenis pemecah batu yang digunakan untuk tiap urutan
hammer mill
hammer mill
c) Pemecah tersier : digunakan pemecah batu jenis roll, rod mill atau ball
mill.
Tipikal skema unit produksi agregat diperlihatkan pada Gambar 13. Bahan
baku batuan disaring terlebih dahulu untuk memisahkan batuan berukuran kecil
dengan yang berukuran besar. Batuan yang berukuran besar selanjutnya masuk ke
pemecah primer. Metoda pemisahan ini (scalping) dapat meningkatkan efisiensi alat
batu.
mendekati gradsi yang diinginkan, maka dipergunakan apa yang disebut Stone
Sebagai primary crusher banyak digunakan jaw crusher, pemecah batu ini
dimaksudkan untuk mengurangi besar butiran pada tingkat pertama, untuk kemudian
dipecah lebih lanjut oleh crusher lainnya. Pengisian dengan batu-batu yang terlampau
kecil dalam pemecahan oleh jaw crusher, selain tidak ekonomis juga akan
memberikan keausan pada jaw bagian bawah. Batu yang cocok untuk dipecahkan
oleh jaw crusher berukuran 0.8 kali ukuran feed opening, hal ini berlaku untuk
dimasukkan lewat feed opening (F), bagian moveble jaw (yang bergerak ke depan
dan ke belakang dan turun naik), akibat excentric shaft yang digerakkan oleh fly
wheel, batu tadi dihancurkan oleh dua buah jaw karena gerakan moveble jaw, batu
diatur dengan menyetel setting sedemikian rupa oleh suatu baut penyetel adjustment.
Ukuran dari crusher ditentukan oleh jaw dan lebar feed opening (1), sebagai
contoh jika lebar feed opening 24 dan lebar jaw 36, maka dikatakan bahwa
ukuran 24x 36. Ukuran batu yang dapat dipecah oleh crusher jenis ini tergantung
kepada ukuran feed opening, tanpa menyebabkan meloncatnya batu keluar pada
waktu dipecahkan, tentu saja hal ini juga tergantung kepada kekerasan batu yang
dipecahkan.
Mesin jenis konus ini sama dengan jenis gyratory di atas kecuali mempunyai
konus yang lebih pendek, bukaan yang lebih kecil, berputar lebih cepat (dari 430 rpm
sampai 580 rpm), dan menghasilkan agregat dengan ukuran yang lebih seragam
Pemecah batu jenis konus digunakan secara luas sebagai mesin pemecah
batusekunder dan tersier seperti halnya jenis jaw yang umum digunakan untuk
dan kerikil serta material yang memiliki ukuran butir (sebelum dipecah) 20 cm - 25
cm, yang tidak memerlukan lagi pemecah primer. Untuk batu hasil ledakan, pemecah
jenis konus berfungsi sebagai pemecah lanjutan dan/atau pemecah akhir setelah
pemecah primer.
Jenis pemecah batu konus yang standar dapat memecah batu dengan rasio
mm. Sementara jenis konus halus dapat mengurangi material menjadi kurang dari 6
pemecah berbentuk conis, karenanya juga kadang-kadang disebut cone crusher. Cone
ini dipasang pada sumbu excentric yang berdiri tegak, sehingga apabila cone ini
berputar akan memberikan gerakan kisaran. Bagian crusher yang lain berbentuk bowl
merupakan crusher plate cekung yang berdiri vertical. Ketika bekerja, cone berputar
excentric (membuat kisaran) sehingga celah antara cone dan bagian bowl akan
melebar dan menyempit pada setiap putaran, pelebaran dan penyempitan inilah yang
hamper sam dengan jaw crusher, perbedaannya terletak kepada cara pemberian
tekana, untuk gyratory crusher tekanan diberiakan dari arah samping. Jika crusher ini
akan dipergunakan sebagai secondary crusher maka terlebih dahulu harus diadakan
uniform, ini karena bentuk lengkung dari cone dan bowl yang mempunyai
II.2.2.d.
II.2.2.d. Impact Crusher
suatu palu besi besar, tetapi cara ini tidak terkontrol ditinjau dari pemechannya
Suatu cara yang prinsipnya sama dengan cara pukulan tadi, tetapi
dipakai dalam pemecahan tingkat pertama (primary crusher), disini ada dua jenis
1. Impact breaker
2. Hammer mill
dan ukurannya, impact breaker mempunyai satu atau dua buah rotor dan ukurannya
Rotor yang dilengkapi oleh tiga buah row atau lebih yang ujung ujungnya
terbuat dari baja keras, berputar dengan kecepatan tinggi, kedalaman feed opening
dimasukkan batu, batu batu ini terpukul oleh row yang berputar tadi dalam ruang
pemecahan (crusher chamber), dinding dari crusher chamber ini dibuat dari plat
plat baja. Dinding ini juga disebut breaker plate. Batu btu yang terpukul oleh row
tadi terbanting oleh breaker plate, pecahan pecahan nya kembali dan dipukul oleh
untuk kedua kalinya. Proses ini berlangsung dengan dan hasil pemecahan keluar dari
walau bagaimanapun kerasnya baja yang digunakan. Umur row- row tadi menurut
pengalaman berkisar antara 100-200 jam kerja (1). Tetapi untuk jenis reversibek
impactor, jika salah satu bidang telah aus, maka putarannya dibalik hingga bidang
akhir, jika ternyata belum didapatkan gradasi yang diinginkan untuk keperluan
konstruksi. Untuk pemecahan tahap akhir ini digunakan roll crusher. Ada beberapa
macam roll crusher, jika ditinjau dari jumlah rollnya (1), yaitu : single roll, double
tersendiri, dalam tenaga tekanan yang diberikan oleh roll yang saling berdekatan itu.
Permukaan roll ini dilapisi oleh baja keras, ada yang licin (plain) ada juga yang
beralur (corrugated). Roll ini berputar sendiri sendiri, yang digerakkan oleh belt.
Masing masing roll dilengkapi oleh pegas untuk keamanan bila ada benda keras
namanya single hanya mempunyai satu buah roll yang berbentuk silinder yang
porosnya dipasang horizontal. Roll ini berputar diatas sebuah pelat yang dapat diatur,
dan berfungsi sebagai pelayan roll dalam memecahkan batu. Crusher jenis ini
ukurannya ditentukan oleh diameter roll dan panjangnya, dinyatakan dalam inchi.
dibawah . Twin roll mempunyai dua buah roll yangb dipasang horizontal, masing
masing berputar berlawanan arah. Ukuran twin roll crusher ditentukan oleh dua
dimensi yaitu : diameter dan panjang dari roll. (lihat gambar II-6)
F = 0.085 R + S
S = Setting (inchi)
Pemecah batu lainnya, yang sering dijumpai dalam pekrjaannya itu rod mill
dan ball mill. Tipe ini termasuk kedalam impact crusher, tetapi dimaksudkan untuk
mendapatkan material yang lebih halus. Jenis lain adalah centrifugal Crusher yang
berbentuk pipih hingga bidang enam, cocok untuk aspal beton atau lapisan hot mix.
diperlukan alat pembantu atau pelengkap pada unit crusher. Alat pelengkap ini
II.2.3.a. Feeder
Feeder adalah komponen dan peralatan pemecah batu yang berfungsi sebagai
pengatur aliran, pemisah bahan dan penerima bahan baku. Tujuan pemisahan bahan
a) Menyeleksi ukuran partikel yang akan masuk ke alat pemecah batu sehingga
demikian juga batu-batu kecil hasil peledakan yang sudah sesuai ukurannya
dipisahkan.
untuk pemisah dapat juga dibuat di lokasi. Saringan tersebut berbentuk persegi
Jarak antar besi tulangan yang berfungsi sebagai saringan adalah 4,5 cm sampai 6,5
cm. Secara umum terdapat dua jenis pemasok (feeder), yaitu apron feeder dan
mekanikal atau reciprocating plate feeder. Apron feeder umumnya digunakan untuk
memasok batu belah (rock) ke pemecah primer. Lebar pemasok umumnya berkisar
antara 76,2 cm s/d 243,84 cm dan panjang 2 s/d 3 kali lebarnya. Pemasok dapat
kapasitas yang ada). Mekanikal atau reciprocating plate feeder umumnya untuk
material lebih halus (gravel pit). Reciprocating plate digerakkan oleh poros esentrik
dengan tenaga motor sekitar 3 horsepower s/d 20 horsepower. Ukuran atau dimensi
II.2.3.b Penyalur
Penyalur berfungsi untuk memindahkan material dari satu unit ke unit lain
atau ke tempat peyimpanan atau penimbunan (stockpile). Pada umumnya suatu unit
penyalur terdiri atas komponen sabuk conveyor, dudukan conveyor, dan motor
conveyor), pemasok (feed conveyor ), dan fungsi balik untuk dipecah lagi (return
conveyor)
II.2.3.c Saringan
memisahkan ukuran material yang lebih besar (oversize) atau ukuran yang lebih kecil
saringan diperlihatkan pada Gambar II-9. Saringan pada unit pemecah batu yang
berfungsi penerima awal atau penerima yang pertama. Posisi dek atau lembaran
saringan terpisah secara paralel dengan jarak yang cukup sehingga tidak
mengganggu pergerakan material di atas dek. Material yang tertahan pada dek bagian
atas akan dipecah lagi oleh pemecah primer, material yang lolos dari dek pertama
dan yang tertahan pada dek bagian kedua akan dipecah oleh unit crusher selanjutnya.
Untuk material berlebih yang halus (abu batu) akan melalui saringan paling bawah
berukuran dek.
Pada umumnya saringan terbuat dari kawat baja yang dianyam berbentuk
bidang persegi empat. Terdapat dua jenis saringan yang biasa dipakai, yaitu saringan
getar (vibrating screen) dan saringan putar (revolving screen). Saringan putar terdiri
atas lembaran atau dek yang rata dan miring ke bawah searah aliran agregat.
Vibrating screen digetarkan oleh sebuah penggetar yang ditempelkan di atas atau di
kiri dan kanan ayakan. Saringan putar biasanya terbuat dari drum yang dinding-
agregat. Saringan dengan bahan karet Saringan getar Grizzly dengan dek ganda.
jarak menengah sampai jarak jauh (>500 m). Muatannya diisikan oleh alat pemuat,
sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri. Dump truck ada
Wheel loader merupakan alat pemuat yang beroda karet atau ban.
Penggunaannya mirip dengan Dozer Shovel, hanya beda landasan kenjanya saja.
Wheel Loader efisien untuk daerah yang relatif rata, kering dan kokoh. Digunakan
memuat material. Istimewa untuk menggali parit-parit, saluran air atau pipa. Bagian
alas dari mesin dimana muatan berada dapat berputar 360 derajat sehingga
mesin penggeraknya adalah Diesel, bisa juga menggunakan angin atau air. Banyak
misal 150 KVA dll. Mesin generator adalah kombinasi dari sebuah generator listrik
dan sebuah mesin (prime mover) yang dipasang bersama untuk membentuk satu
peralatan.
kendaraan barang/truk yang dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat
Kapasitas stone crusher adalah banyaknya atau jumlah agregat yang dapat
diproduksi oleh setiap jenis stone crusher dalam setiap jam. Dengan demikian
besarnya kapastas itu akan mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
produksi agregat oleh stone crusher. Kapasitas ini akan berbeda-beda untuk tiap jenis
stone crusher, karena adanya perbedaan dari dimensi stone crusher itu sendiri.
Kapasitas dari jaw crusher dirumuskan oleh Taggart adalah sebagai berikut :
Dimana :
Kapasitas dari jaw crusher dirumuskan oleh Lewenson adalah sebagai berikut
Dimana :
Kapasitas dari jaw crusher dirumuskan oleh Giesking adalah sebagai berikut :
Dimana :
= angka perbandingan kapasitas crusher antara teori dan praktek (0,8 0,9)
Kapasitas dari jaw crusher untuk berbagai setting adalah sebagai berikut :
S
etting
(inch)
1/2 1/2
ype /4 0
S
ize (inch)
1
0x20 0 7 4 3 0
1
0x36 0 8 0 3 0 0
1
5x30 3 3 3 2
1
8x36 2 1 7 3 25
3
0x42 25 50 00 50 00
4
2x48 30 15 80 55
4
2x48 80 20 10 80
4
8x60 80 70 60
Hubungan antara tabel II-1 dengan rumus kapasitas giesking adalah bahwa
setting pada tabel II-1 dan bukaan pada rumus giesking, berbanding lurus dengan
500 x 16
05.03 30 70 50
300 19
570 x 23-
57 40 90 60
300 27
670 x 45
67 50 100 70
400 53
800 x 90
08.06 70 140 100
600 110
900 x 115
09.07 90 170 120
700 135
1000 x 170
10.08 90 200 140
800 215
Setting
Bukaa Kapasit Settin
Model min/max
n (mm) as tph g (mm)
(mm)
800 x 20
08.02 24 30 50
200 80
920 x 30
92 30 38 50
250 80
Dimana:
0,9)
" #
bahwa setting pada tabel dan bukaan (B) pada rumus giesking berbanding lurus
dengan kapasitas.
n=Stroke number,rpm
Openi
ng open
Capacities
/closed side
Mod min setting
el
d d
56 -
71 16 12.5 33 40
2 78 - 19 20 54 65
93 22 25 63 65
100 -
103 -
115
36 20 90 65
124 -
3 50 25 125 65
143
90 40 160 80
180 -
196
130 -
144
85 25 180 65
157 -
176 105 32 225 80
4
182 - 140 40 270 100
204
150 40 300 100
216 -
237
131 -
150
100 25 225 80
205 -
224 150 40 280 100
4
229 - 200 50 320 100
253
215 50 370 125
242 -
270
343 -
368
254 -
680
279
330 38 100 80
292 -
0
324 450 45 100
7 125
343 - 680 65 125
0
378
780 75 125
125
425 -
0
460
Hubungan antara tabel II-5 dan rumus kapasitas cone crusher adalah bahwa
setting pada tabel dan ukuran rata-rata material hasil pemecahan (d),berbanding lurus
dengan kapasitas.
D=diameter rotor ,m
Kapasitas hammer mill crusher untuk berbagai setting adalah sebagai berikut:
%
& & & & & #
#
$ " "
Hubungan antara tabel II-6 dan rumus kapasitas hammmermill adalah bahwa
semakin besar diameter rotor semakin kecil kecepatan poros dan semakin besar pula
kapasitas hammmermill.
Dimana:
L =panjang roll,(m)
D =diameter roll,(m)
' !
)
(
* +* & & & " "
,
$ ,
,
$ ,
,
$ ,
,
$ ,
,
$ ,
Keterangan :
-yang disebut pertama ( 16,24,30,40,dan 54) adalah diameter roll dan yang
Hubungan antara tabel II-7 dan rumus kapasitas roll crusher adalah bahwa
diameter (D) dan panjang roll pada tabel, berbanding lurus dengan kapasitas roll
crusher.
Dimana:
E:job efficiency
batu,maka untuk mengetahui tingkat pemecahan itu ditunjukkan oleh suatu istilah
ukuran maksimum feed(F) dari crusher dengan setting(s). Selain ratio of reduction
pada pekerjaan crushing juga dikenal istilah stage of reduction,karena pada setiap
ini dikatakan sebagai selisih antara ukuran maksimum batu yang dihasilkan nya.lebih
lanjut ratio of reduction untuk berbagai jenis crusher dapat dilihat pada tabel II-9.
Jaw crusher 5 10 6 14
Gyratory crusher 3 -6 6 -8
Cone crusher 29 5 15
gradasi ,walaupun kita beri setting yang sama.Hasil-hasil pemecahan batu ini tentu
membantu pra penentuan hasil pemecahan dalam berbagai setting yang diberikan
pada crusher,maka digunakan Grid Chart ,Hal ini juga penting untuk menentukan
kapasitas tahap selanjutnya.Grid Chart ini dapat dilihat pada tabel II-10.
Dari tabel dapat dilihat ,bahwa pada setting 1 ,maka hasil crusher yang
bergradasi lebih kecil atau sama dengan 5/8 adalah sebesar 35%,sedang jika diberi
setting 2 maka yang bergradasi di bawah 5/8 adalah sebesar 32% lolos
(passing),atau sisanya (retained) lebih kurang 68% untuk diatas ukuran 5/8 .Dari
sini dapat diperoleh keterangan bahwa jika suatu jenis crusher pada setting 2
mempunyai kapasitas 43 ton per jam dan gradasi yang diperlukan %/8,maka pada
ton/jam=29 ton/jam.
Dari beberapa jenis stone crusher yang ada perlu dikombinasikan antara satu
jenis dengan yang lain.Hal ini tentunya untuk mendapatkan agregat dengan ukuran
yang diinginkan atau gradasi yang minimal mendekati gradasi yang minimal
crusher dengan jenis secondary crusher .Contohnya antara lain sebagai berikut:
Pada gambar II 10 dapat dilihat salah satu proses pemecahan batu dengan
Dalam penempatan stone crusher tentunya diusahakan untuk tidak jauh dari
adalah ukuran crusher.Hal ini adalah untuk menyesuaikan dengan luas lokasi dan