Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 : Hal. 158-168 I S S N . 1 6 9 3 - 2 5 8 7 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No.

donesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 159

Jurnal Oftalmologi Indonesia JOI Idiopathic Macular Hole JOI

IDIOPATHIC MACULAR HOLE


ANATOMI MAKULA
Makula merupakan suatu area pada kutub
posterior retina dengan diameter sekitar 5-6 mm.
Secara histologi merupakan area dengan lebih
Raden Gunawan Effendi, Wimbo Sasono dari satu lapis sel ganglion.4,7,8,9 Istilah makula
Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UNAIR/RSU Dr. Soetomo Surabaya berasal dari kata macula lutea yang berarti
bintik kuning, dikarenakan adanya warna kekuningan
akibat pigmen karotenoid (xantophyl).8 Terdapat
dua pigmen utama didalam makula yaitu
ABSTRACT zeaxanthin dan lutein. Rasio lutein dibanding
zeaxanthin pada area sentral adalah 1 : 2,4
Macular hole is a hole of full retinal thickness in the central foveal area with central scotoma and (sepanjang radius 0,25 mm dari fovea) dan
metamorphopsia. It is caused by tangensial or anteroposterior traction at foveal area. According to the theory, berangsur meningkat menjadi 2 : 1 pada area
Gass made the classification of macular hole stadium; 1A ( impending hole), 1B ( impending or occult hole), 2, 3, perifer (2,2-8,7 mm dari fovea).8
and 4. The diagnose upheld from clinical inspection including visus, posterior segment with slitlamp Secara topografi makula terdiri dari umbo, Gambar 1. Topografi regio makula,
biomicroscopy ( Watzke-Allen test, laser aiming beam) and the contact lens biomicroscopy; supporting inspection foveola, fovea, parafovea, dan perifovea.7,8 Umbo 1. umbo, 2. foveola, 3. fovea, 4. parafovea,
with Amsler grid, fundal fluorescein angiography (FFA), ultrasonography. Optical coherence tomography ( OCT) adalah pusat dari foveola. Secara histologis terdiri 5. perifovea.7
represent8 new appliance for diagnosing macular hole and other abnormality of the macula, as a gold standart. dari suatu lamina basal yang tipis, sel-sel Muller dan
Recently the management of macular hole tends to surgicalapproach. Vitrectomy with internal limiting membrane sel kerucut.4,7 Foveola merupakan area pusat
peeling was indicated for full-thickness macular hole (2nd, 3rd, and 4th stadium). Sometimes,a substances which cekungan di dalam fovea, dengan lokasi 4 mm
may stimulate cell repair on macular hole area, such as transforming growth factor-2 (TGF-2), autologous kearah temporal dan 0,8 mm ke inferior dari pusat
serum, autologous platelet concentrate (APC), collagen, thrombin-activated fibrinogen, plasmin, trombin and papil optik, dengan diameter sekitar 0,35 mm dan
plasma-trombin, and tissue glue can be given. ketebalan sekitar 0,10 mm pada pusatnya. Berisi sel-
sel kerucut, sel-sel Muller dan sel-sel glial.4,7,8,9,10
Key words: macular hole, vitreous traction, OCT, internal limiting membrane peeling Fovea adalah pusat dari makula berupa cekungan
dengan diameter 1,5 mm.4,7,8,9,10 Pada daerah ini sel
Correspondence : R. Gunawan Effendi, c/o: Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran kerucut akan terdorong ke arah tepi, lapisan
pleksiforma luar (lapisan Henle) menjadi horizontal,
11 Gambar 2. Susunan lapisan makula dan retina normal.
sedangkan serat sel Muller tersusun secara miring.
Gambaran optical coherence
Didalam fovea, dengan diameter 250-600 m
tomography (OCT) hitam putih.
terdapat fovea avascular zone ( FAZ ) atau capillary-
I L M / N F L : i n t e r n a l
free zone.4,8,9 Parafovea setebal 0.5 mm mengelilingi limitingmembrane/nerve fiber layer;
PENDAHULUAN tahun 1994, the eye disease case-control study fovea. Parafovea terdiri dari sepuluh lapisan GCL: ganglion cell layer; IPL: inner
Macular hole merupakan suatu pembukaan melaporkan bahwa 72 % macular hole adalah wanita retina.7,8,9,10 Perifovea mengelilingi parafovea setebal plexiform layer; INL: inner nuclear layer;
atau robekan seluruh ketebalan retina yang meliputi dan lebih dari 50 % terjadi pada usia 65 sampai 74 1,5 mm, area ini merupakan bagian yang paling luar OPL: outer plexiform layer; ONL:
fovea mata. Kasus macular hole pertama kali tahun. Ezra (1998) melaporkan dari pengamatan dari makula. 7,8,9,10 outer nuclear layer; OLM: outer limiting
dilaporkan pada tahun 1869 oleh Knapp, yang terjadi selama 5 tahun pasien dengan full-thickness macular Vaskularisasi makula disuplai oleh arteri retina membrane; ISL: inner segment layer; CL:
pada penderita dengan riwayat trauma.1,2 hole (FTMH) pada satu mata, risiko terjadinya FTMH sentralis, korio kapiler, arteri silio retina yang berjalan connecting cilia; OSL: outer segment
Macular hole akan menyebabkan gangguan berat pada mata jiran adalah sebesar 10% sampai 15%. dari papil nervus optikus ke makula.9,10,13 layer; VM: Verhoeff's membrane;
dari penglihatan sentral dan metamorfopsia, yang Bila mata jiran mengalami posterior vitreous detachment RPE/BM: retinal pigment
sering dirasakan saat membaca, mengemudi atau (PVD), maka risikonya kurang dari 2 %.4,6 BATASAN DAN PATOGENESIS epithelium/Bruch's membrane.12
ketika mata jiran ditutup atau mengalami gangguan.3,4 Dahulu macular hole merupakan penyebab Batasan
Sebagian besar peneliti menyatakan bahwa hilangnya penglihatan sentral yang irreversible dan Macular hole adalah suatu pembukaan atau Teori trauma
macular hole disebabkan tarikan vitreoretinal yang menyebabkan kebutaan. Dengan berkembangnya robekan seluruh ketebalan retina yang mengenai Pada tahun 1869 Knapp melaporkan kasus
idiopatik dan sering terjadi pada wanita dewasa. pengetahuan tentang patofisiologi, diagnosis dan daerah pusat fovea.2,6,14,15 Penderita macular hole macular hole pada seorang pasien yang mengalami
Sebagian kecil dari laporan kasus menyebutkan bedah vitreoretina, memungkinkan dilakukannya mengeluh kabur pada penglihatan sentral dan trauma mata dengan diagnosis dengan perdarahan
trauma sebagai salah satu penyebabnya.5 Pada perbaikan macular hole dan fungsi penglihatan.5 metamorfopsia.3,4 makula. Dua tahun kemudian Noyes menggambarkan

1
158
Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 160 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 161

Idiopathic Macular Hole JOI Idiopathic Macular Hole JOI

macular hole dari energi mekanik yang dihasilkan terjadi perubahan yang tetap dari struktur fovea dan sebagian besar tidak mengandung retina
oleh gelombang cairan vitreus sehingga terjadi epitel pigmen retina, yang pada akhirnya neurosensoris.14,15,18
nekrosis makula.14,15,16 menyebabkan penipisan makula. Tarikan badan
kaca akan menyebabkan lubang pada makula yang KLASIFIKASI
Teori degenerasi sistoid dan vaskular sudah mengalami penipisan tersebut.14,15,16 Gass (1995) mengemukakan suatu diagram
Fuchs (1901) dan Coats (1907) menyatakan Pada tahun 1988 Gass mengemukakan skematik klasifikasi biomikroskopis dan interprestasi
bahwa terjadi perubahan sistik retina di daerah yang klasifikasi urutan terjadinya macular hole yang anatomik mengenai terbentuknya macular hole
berdekatan dengan macular hole dan menduga idiopatik dan perubahan yang mendahuluinya. (gambar 6).
perubahan ini disebabkan oleh trauma ataupun Kemudian pada tahun 1995 dibuat revisi tentang Gambar 6. Perkembangan macular hole dari Gass. a.
mekanisme lainnya. Pada beberapa kasus macular konsep ini. Konsep ini menekankan adanya tarikan Fovea normal. Lapisan vitreous cortex
hole tidak terjadi segera setelah trauma, diduga badan kaca secara tangensial.2,14,15,17
terjadi vasokonstriksi yang diikuti vasodilatasi Gambar 4. Gambaran mikroskopis edema kistoid
sehingga menyebabkan degenerasi sistik pada HISTOPATOLOGI MACULAR HOLE intra retina, macular hole yang bulat dan
pusat makula.2,14,15 Histopatologi full-thickness macular hole tepinya eversi, atrofi fotoreseptor terutama
Degenerasi sistoid makula sentral berkaitan (FTMH) dekat tepi macular hole (pembesaran
dengan beberapa kondisi seperti hipertensi berat, Pemeriksaan histopatologi FTMH, menunjukkan 110 x, hematoxylin dan eosin).14
oklusi arteri retina sentral, oklusi vena retina, kerusakan retina yang oval atau bulat dan sebuah
penyakit Coats, sifilis, makulopati karena sinar, dan manset (cuff) dari retina neurosensoris yang terlepas Histopatologi lamellar macular hole
tarikan badan kaca.14 dan berisi cairan subretinal.2,14,15 Pada penelitian Secara histopatologi, lamellar macular hole
Coats dan Kuhnt menduga terjadi perubahan sebelumnya dilaporkan bahwa dari 21 mata dengan adalah hilangnya sebagian dari neurosensoris retina
vaskular terkait usia yang menimbulkan degenerasi FTMH terkait usia, 79% diantaranya didapatkan yang ditandai dengan penurunan permukaan retina
sistik dan akhirnya menyebabkan terbentuknya adanya edema makula kistoid (cystoid macular bagian dalam berbentuk bulat dengan warna
macular hole.2,14,16 edema (CME)) dan 68% diantaranya didapatkan kemerahan dan berbatas tegas. Sebagian dari kasus
membran epiretinal dengan atrofi fotoreseptor ini tampak adanya lapisan tipis membran epiretina
Teori badan kaca (Vitreous) (sekitar 480m dari tepi batas retina).2,14,15,18 yang mungkin dapat menimbulkan tarikan pada
Pada tahun 1912 Zeeman menggambarkan makula.2,14,15
secara histopatologi adanya kondensasi badan kaca Gambar 5. Gambaran mikroskopis lamellar macular
premacular yang berdekatan dengan fovea yang
mengalami degenerasi sistik. Menurut Lister (1924),
terdapat kontraksi dari pita-fibrous badan kaca
secara anteroposterior yang menyebabkan
terjadinya distorsi makula, traction retinal
detachment, degenerasi sistoid makula, akhirnya (VC) diatas internal limiting membrane
menjadi macular hole.2,14,15 Reese et al. (1967) (ILM) dari retina. b. Stadium 1A impending hole.
menyatakan bahwa separasi badan kaca dari fovea Kontraksi awal dari bagian luar VC dengan lepasnya
dapat menyebabkan avulsi fovea yang pada retina foveola. c. Stadium 1B
hole, terdapat degenerasi sebagian dari lapisan
akhirnya menyebabkan macular hole.14,16 Morgan impending hole. kontraksi dan kondensasi lebih
sel f o t o r e s e p t o r. D i d a p a t k a n a r e a
dan Schatz (1986) mengemukakan suatu proses hipopiqmentasi (tanda panah).
18 lanjut dari prefoveolar VC dengan lepasnya retina
Gambar 3. Gambaran gross dari mata dengan
penipisan involusional pada makula yang fovea. d dan e. Stadium 1B occult hole. Rusaknya
macular hole terkait usia dengan
merupakan gabungan dari teori vitreus, vaskular, lapisan reseptor retina pada umbo. f.
operkulum diatasnya dan macular Histopatologi premacular vitreous dan opercula
dan degenerasi kistik. Lesi makula ini digambarkan Stadium 2. Pemisahan awal dari prefoveolar VC
detachment di sekelilingnya.14 Histopatologi impending macular hole,
sebagai fovea yang tipis dan agak atrofi yang dengan bentukan pseudo-operculum yang lebih
didapatkan suatu lapisan tipis kolagen dan glial yang besar daripada hole. g. Stadium 2 dengan robekan
kehilangan bentuk dan fungsi normalnya. Menurut
Histopatologi lesi premacular hole mempunyai potensi untuk berkontraksi. Lapisan ini VC. h. Stadium 3 dengan pseudo-
teori ini pada awalnya terjadi perubahan pembuluh
Sampai saat ini belum ada laporan histopatologi sulit dideteksi secara biomikroskop dan mungkin operculum. i. Stadium 4 dengan pemisahan vitreous
darah koroid yang akan mengganggu perfusi koroid
dari lesi premacular hole pada stadium 1A atau 1B. tetap ada walaupun telah terjadi PVD. 1 4 , 1 5 posterior.19
dan menyebabkan perubahan fovea, retina dan
Secara klinis akan tampak kistik dengan lapisan Histopatologi operculum pada kasus FTMH ternyata
pigmen epitelial. Perubahan vaskular ini
epitel di atasnya.14 terdiri dari proliferasi astrosit dan sel Muller, dan
menyebabkan degenerasi kistik retina sehingga
Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 162 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 163

Idiopathic Macular Hole JOI Idiopathic Macular Hole JOI

Fovea Normal Stadium 2 (hole) penglihatan pada stadium 3 dan 4 antara 20/70 menunjukkan suatu skotoma yang sesuai dengan
Pada fovea normal, badan kaca menempel Mulai terjadi separasi korteks badan kaca sampai 20/400. Penurunan tajam penglihatan hole disertai dengan adanya skotoma yang sesuai
2,14,15
pada lapisan internal limiting membrane (ILM) dari disertai terbentuknya pseudo-operculum. Menurut disebabkan karena hilangnya fotoreseptor di sentral dengan lepasnya retina neurosensoris di sekitarnya.
retina (gambar 6. a).4,14,15,19 Gass (1995) pada stadium ini mulai dapat dilihat dari kerusakan, yang akan menimbulkan skotoma
2,4,9,14,15,19,20
secara biomikroskopis suatu hole dengan diameter central. Mata jiran dari pasien dengan macular hole
Stadium 1A ( Impending Hole ) kurang dari 400 m, namun kadang-kadang tanda unilateral
Terjadi tarikan tangensial secara spontan oleh ini terlewatkan karena adanya pseudo-operculum Pasien dengan macular hole unilateral akan
badan kaca prefoveolar yang menyebabkan (gambar 6.f). Pseudo-operculum terdiri dari sangat mengkuatirkan mata jirannya. Penelitian
terlepasnya retina foveolar, sehingga menyebabkan kondensasi badan kaca dan proliferasi glial yang menunjukkan resiko tejadinya macular hole pada
titik kekuningan intra retinal dengan diameter 100- aktif.2,4,14,15,19,20 Pada OCT terlihat hialoid posterior mata jiran berkisar antara 3-22%.2,14,15
200 m. Hal ini menyebabkan penurunan gambaran masih melekat pada fovea.9 Terdapat variasi
fovea yang normal (stadium 1A, gambar 6.b).2,4,14,15,20 gambaran klinis pada stadium 2 ini, yaitu adanya DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan dengan optical coherence operculum yang robek sehingga membentuk Gambar 11. Stadium 4 macular hole. Hialoid posterior Diagnosis dari FTMH relative mudah tetapi
tomography (OCT) tampak adanya pseudokista fovea gambaran tear di atas hole tersebut (gambar terlepas sempurna, garis demarkasi merupakan tantangan untuk menentukan stadiumnya.
atau vitreous detachment dari daerah perifovea.9 6.g).14,15 tidak berpigmen dibawah neurosensori yang Terdapat beberapa tes diagnostik untuk macular hole.
terlepas.14
Pemeriksaan visus
PERJALANAN PENYAKIT MACULAR HOLE Tajam penglihatan akan menurun 20/40 sampai
Lesi premacular hole, Stadium 1A dan 1B 20/80 atau bahkan lebih buruk tergantung stadium
Vitrectomy for prevention of macular study dari macular hole. Biasanya pasien menyadari tajam
group (VPMSG) melaporkan, secara umum lesi penglihatan menurun secara tidak sengaja ketika
stadium 1A berkembang menjadi stadium 1B dalam menutup mata yang sehat atau secara kebetulan
Gambar 7. Stadium 1A lesi makula. Lesi kekuningan Gambar 9. Stadium 2 macular hole. Biasanya waktu beberapa minggu sampai dengan beberapa mata jiran yang sehat juga timbul macular hole.4
pada foveola dengan pendangkalan fovea, yellow ditandai oleh robekan pada foveola di dalam cincin bulan. Lesi stadium 1 berkembang menjadi lesi
spot.7 kuning.7 FTMH, dalam waktu rata-rata 4,1 bulan.2,14,15 Pemeriksaan segmen anterior bola mata
Resolusi dari lesi stadium 1 biasanya disertai Pada pemeriksan segmen anterior bola mata,
Stadium 1B (impending hole dan occult hole) Stadium 3 (partial vitreomacular separation) terpisahnya vitreofoveal, perubahan penampakan tidak didapatkan kelainan.
Kontraksi badan kaca akan menyebabkan Kontraksi dan kondensasi korteks badan dan morfologi lesi makula. PVD dipercaya
lepasnya fovea, retina foveal meninggi sampai level kaca akhirnya menyebabkan separasi badan kaca menghambat progresivitas macular hole.14,15 Tajam Pemeriksaan segmen posterior
retina prefoveal. Perubahan ini menyebabkan dan makula. Secara klinis besarnya lebih dari 400 penglihatan pada lesi stadium 1 berkisar antara Metode Watzke-Allen
gambaran cincin berbentuk donat yang berwarna m (gambar 6h). 2,4,14,15,19,20 Hialoid posterior 20/25 sampai 20/80. 2,14,15 Tes Watzke-Allen dilakukan dengan menggunakan
kuning (gambar 6c). Biasanya tajam penglihatan terlepas dari daerah makula, tetapi masih melekat lampu celah biomikroskop dengan sinar celah sempit
2,4,14,15,19,20
antara 20/25-20/70. Dengan OCT terlihat pada optik disc.9 Lesi stadium 2 dan lensa makula yang diarahkan ke fovea.
adanya pseudokista yang secara klinis tampak sebagai Sebagian besar lesi stadium 2 akan Dinyatakan positif bila pasien melihat sinar
cincin kuning.9 Pada akhir stadium 1B (occult berkembang menjadi stadium 3 dan 4 yang berbentuk batang yang patah (ada jarak antara dua
macular hole), terjadi pelepasan lapisan reseptor selanjutnya akan disertai penurunan tajam batang sinar). Sebaiknya pasien diminta untuk
retina bagian umbo dan retraksi secara sentrifugal penglihatan. Perjalanan penyakit dari stadium 2 menggambarkan bentuk sinar yang dilihat. Bila pasien
dari reseptor retina (gambar 6.d dan e).14,15,19 menjadi stadium 3 atau 4 berjalan dalam waktu sekitar melihat adanya distorsi sinar celah tidak spesifik
6 bulan. Resolusi spontan sangat jarang terjadi. 2,14,15

Lesi stadium 3 dan 4


Gambar 10. Stadium 3 macular hole. Kerusakan retina
Sebagian besar FTMH dengan ukuran > 400 m
full-thickness.7
(stadium 3 dan 4) masih memiliki tajam penglihatan
perifer, namun tajam penglihatan sentral menurun
Stadium 4 (complete separation)
antara 20/100-20/400. Sebagian kecil penderita
Pada stadium ini terjadi separasi total antara
Gambar 8. Stadium 1B lesi makula. Terdapat cincin mengalami retinal detachment. Pada pemeriksaan menandakan adanya full-thickness macular hole.2,3,4,14,21,22
badan kaca dan makula (gambar 6.i). Tajam
kuning.7 mikroperimetri, pasien dengan macular holes Gambar 12. Tanda dari Watzke-Allen, kiri negatif dan
Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 164 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 165

Idiopathic Macular Hole JOI Idiopathic Macular Hole JOI

Metode pemandu sinar laser (laser aiming stadium dari macular hole dan menentukan adanya pembuluh darah retina yang berkelok-kelok perbaikan tajam penglihatan, semakin berkembangnya
beam) pendekatan operatif yang akan diambil. Namun dan mengalami kompresi. Tidak tampak adanya tehnik pembedahan dan sekitar 20% kemungkinan
14,15
Caranya sama dengan tes Watzke, namun yang pemeriksaan ultrasonografi tidak cukup sensitif cairan di bawah retina. Pada pemeriksaan dengan mata jiran akan terkena macular hole. Bedah
9,14
digunakan adalah lampu celah untuk pemandu laser untuk membedakan macular hole dengan lesi lain lampu celah tanda Watzke-Allen tidak didapatkan. vitrectomy diindikasikan untuk FTMH (stadium 2, 3,
fotokoagulasi, dengan ukuran 50 m. Dinyatakan yang menyerupai.2,14 dan 4), dikarenakan pada stadium 1 macular hole
positif , bila pasien tidak dapat melihat sinar yang dapat mengalami resolusi spontan.2,5,9,24
diarahkan ke makula namun dapat melihat bila sinar Pemeriksaan Imaging Terbaru
dirahkan pada daerah retina di sekitar makula. Test Confocal laser tomography, laser biomicroscopy, Lesi Premacular Hole
A B
ini dikatakan lebih sensitif dan spesifik pada full- dan OCT sangat membantu dalam menentukan Vitrectomy for treatment of macular hole study
thickness macular holes.2,4,3,14,22 keadaan badan kaca dan makula. Teknik-teknik group (1994) melaporkan bahwa tidak ada
tersebut memberikan resolusi gambar yang baik keuntungan yang signifikan dari vitrektomi pada lesi
Pemeriksaan penunjang mengenai keadaan hubungan badan kaca dan stadium 1A dan 1B, pada stadium 1 dapat membaik
Pemeriksaan Amsler grid makula (vitreomacular interface). secara spontan.17,25,26
Abnormalitas pada pemeriksaan Amsler grid Gambaran tomografi beresolusi tinggi dari OCT C D
sensitif pada lesi makula, namun tidak spesifik untuk dapat membantu dalam membedakan FTMH Vitrektomi untuk Full-Thickness Macular Hole
macular hole. Macular hole tidak menyebabkan dengan pseudoholes maupun lamellar holes. FTMH Gambar 14. Gambaran OCT macular hole. A. Bedah vitrectomy diindikasikan untuk FTMH
suatu skotoma yang absolut bila diperiksa dengan digambarkan dengan hilangnya seluruh jaringan Stadium 1 impending macular hole (stadium 2, 3, dan 4). Tujuannya untuk menghilangkan
Amsler grid, namun biasanya berupa gambaran retina pada fovea, sebaliknya, pseudoholes dan dengan fovea yang datar, B. Stadium 2 tarikan vitreomacular dan memberikan tamponade
melengkung dari garis Amsler atau mikropsia, yang lamellar holes digambarkan dengan adanya macular hole dengan pseudo- retina.17,27 Bedah vitrectomy pada FTMH pertama kali
mungkin disebabkan adanya edema retina perubahan kontur fovea dengan lapisan operculum dan edema disekitarnya, C. diperkenalkan oleh Kelly dan Wendel pada tahun
sekitarnya yang terlepas dari fotoreseptor.2,14 neurosensori retina yang utuh.2,4,14,21,23 OCT Stadium 3 macular hole dengan pseudo-
1991.5,9,14 Teknik bedah vitrectomy yang digunakan
merupakan gold standart dalam mendiagnosis operculum yang besar di anterior dari
saat ini, dasarnya sama dengan yang dilakukan oleh
berbagai stadium macular hole.9 retina, D. Stadium 4 macular hole dengan
Pemeriksaan Fundal Fluorescein Angiography terpisahnya hialoid posterior secara
Kelly dan Wendel, yaitu dengan tehnik pars plana
(FFA) OCT dapat digunakan untuk mengetahui vitrectomy dengan sistem 3 pintu masuk yang
komplit dari retina. 23
stadium idiopathic macular hole menurut kriteria dari meliputi kanul untuk infus cairan, tempat untuk fiber
Pemeriksaan FFA biasanya menunjukkan
Gass. OCT dalam stadium 1 impending macular hole optik endo-illuminator light probe, dan tempat untuk
gambaran hiperfluoresensi sentral pada fase awal Lamellar Hole
menunjukkan hilangnya celah fovea dan adanya alat vitrectomy.22 Setelah bagian tengah badan kaca
(79%), namun pada kelainan makula lain yang Merupakan defek separuh ketebalan makula
rongga dibawah fovea dengan terlepasnya foveola. diangkat, kortek badan kaca posterior diidentifikasi
menyerupai macular hole juga memberikan dengan batas yang tegas. Timbul karena komplikasi
Pada stadium 2, tampak lubang retina full-thickness dan dipisahkan dari permukaan retina, sehingga
gambaran yang sama (sekitar 63%). Sehingga dari edema makula sistoid yang berat dan lama.
yang kecil. Pseudo-operculum bisa terlihat maupun akan terbentuk posterior vitreous detachment.
pemeriksaan FFA tidak banyak menolong untuk Tidak ditemukan adanya cairan di bawah retina dan
tidak. Pada stadium 3, menunjukkan lubang retina Setelah vitrectomy dilakukan secara lengkap, dapat
menegakkan diagnosis macular hole.2,3,4,14,21,22 tanda Watzke-Allen negatif.4,14
full-thickness dengan edema makula dan cairan dilakukan pengangkatan membran epiretina jika
subretina disekelilingnya. Kadang tampak pseudo- diperlukan, selain itu beberapa ahli bedah
operculum yang terpisah dari lubang. OCT pada Pseudo Premacular Hole
mengelupas membran pembatas dalam agar tidak
stadium 4, menunjukkan hilangnya jaringan retina di Pseudo premacular hole atau foveal drusen dapat
terjadi kontraksi oleh membran tersebut nantinya.
fovea secara komplit.23 menyerupai lesi premacular hole. Namun lesi ini
Sesudah semua traksi terlepas, dilakukan
tidak disertai cairan di bawah retina dan terletak pada
penggantian udara-cairan dengan menghisap cairan
DIAGNOSIS BANDING tingkatan epitel pigmen retina dan tidak disertai defek
dengan jarum di atas optic disc. Jika diperlukan dapat
Lesi makula yang paling sering menyerupai dan penurunan dari fovea. Tanda dari Watzke-Allen negatif.14
diberikan bahan-bahan yang merangsang proses
macular hole adalah epiretinal membrane with perbaikan sel di daerah macular hole, seperti
Gambar 13. FFA, tampak window defect pada dasar pseudomacular hole, lamellar macular hole , dan PENATALAKSANAAN autologous serum, autologous platelet concentrate
macular hole. pseudo premacular hole. Sebagian besar pasien macular hole masih (APC), thrombin, transforming growth faktor-beta-2
memiliki tajam penglihatan yang baik pada mata (TGF-2), dan tissue glue. Akhirnya dilakukan
Pemeriksaan Ultrasonografi Membran Epiretinal jiran, sehingga pemilihan tindakan bedah untuk penggantian gas-udara dengan long acting gas yang
Ultrasonografi B-scan dapat digunakan sebagai Lesi yang menyerupai macular hole dapat pengobatan masih diperdebatkan. Namun beberapa dapat memberikan tamponade untuk macular hole
alat prediksi untuk kelainan vitreomakula, oleh menyertai suatu membran epiretinal. Biasanya tajam ahli bedah vitreoretinal memilih intervensi bedah seperti 16% perfluoropropane (C3H8). Beberapa ahli
karena itu mungkin membantu dalam menentukan penglihatan masih cukup baik (20/30) dan tampak dengan pertimbangan adanya kemungkinan bedah juga menggunakan shorter-acting gas seperti
Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 166 Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 167

Idiopathic Macular Hole JOI Idiopathic Macular Hole JOI

Jika pasien tidak dapat melakukan posisi dengan Penggunaan bahan adjuvan RINGKASAN pembatas dalam (internal limiting membrane)
wajah menghadap ke lantai atau melakukan Beberapa peneliti menggunakan bahan Makula merupakan suatu area pada kutub diindikasikan untuk FTMH (stadium 2, 3, dan 4). Jika
perjalanan dengan pesawat terbang segera setelah tambahan pada waktu operasi vitrectomy. Bahan posterior retina dengan diameter sekitar 5-6 mm, diperlukan dapat diberikan bahan-bahan yang dapat
operasi, maka dapat dipertimbangkan tamponade yang pernah diteliti antara lain transforming dikelilingi oleh retina perifer. Secara topografi makula merangsang perbaikan sel di daerah macular hole,
dengan silicon oil.6,24 growth factor-2 (TGF-2), autologous serum, terdiri dari umbo, foveola, fovea, parafovea, dan seperti transforming growth factor-2 (TGF-2),
autologous platelet concentrate (APC), kolagen, perifovea. autologous serum, autologous platelet concentrate
Hasil Operasi thrombin-activated fibrinogen, plasmin, trombin Macular hole adalah suatu pembukaan atau (APC), kolagen, thrombin-activated fibrinogen,
Hasil operasi dikatakan berhasil secara anatomi dan campuran plasma-trombin, dan tissue glue. robekan seluruh ketebalan retina yang mengenai plasmin, trombin dan campuran plasma-trombin, dan
jika terjadi perlekatan kembali cuff dari retina yang Bahan-bahan di atas diharapkan dapat merangsang daerah pusat fovea dengan keluhan kabur pada tissue glue.
mengelilingi macular hole pada epitel piqmen respon selular untuk memperbaiki sel yang rusak, penglihatan sentral dan metamorfopsia.
retina.
27
Menurut American academy of tetapi hal ini masih diperdebatkan.2,6,29 Namun Terdapat tiga teori dasar tentang terjadinya DAFTAR PUSTAKA
ophthalmology (2003) keberhasilan secara anatomi tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa bahan macular hole, yaitu: teori trauma, teori degenerasi 1. Sjaarda RN, Macular Hole. In (Sternberg P and
diperkirakan sekitar 80%-100%. Dengan anatomi adjuvan tersebut meningkatkan hasil operasi.6 sistik dan vaskular, dan teori badan kaca. Dari ketiga Lim JI, eds). Macular Disease. International
yang membaik diperkirakan akan memberikan teori tersebut, konsep yang digunakan saat ini Ophthalmology Clinics. Volume 35:4. Boston:
perbaikan tajam penglihatan sebesar 25% - 40%.6 menekankan adanya tarikan badan kaca secara Little, Brown and Company, 1995, pp 105 - 122
Hasil operasi dan peningkatan tajam penglihatan Mengelupas membran pembatas dalam tangensial dan atau anteroposterior pada daerah 2. Ho AC, Lee HC, Macular Hole. In Duane's Clinical
lebih baik bila durasi dari gejala penyakit kurang (peeling of the internal limiting membrane) fovea. Berdasarkan konsep tersebut, Gass Ophthalmology. Volume 3. Philadelphia: Lippincott
dari 6 bulan. Bila macular hole sudah terjadi Mengelupas lapisan membran pembatas dalam mengemukakan klasifikasi biomikroskopis dan Williams & Wilkins, 2002, pp 1 - 8
selama 2-3 tahun, angka keberhasilan hanya 62,7 retina pada waktu operasi vitrectomy dianjurkan interpretasi anatomik mengenai terjadinya macular 3. Haller JA, Clinical Characteristics and
% dan biasanya tajam penglihatan tidak membaik oleh beberapa peneliti untuk memastikan hilangnya hole yang idiopatik. Klasifikasi tersebut adalah: Epidemiology of Macular Holes. In (Madreperla
secara signifikan. Bila diameter macular hole tarikan di sekitar macular hole. Angka keberhasilan stadium 1A (impending hole), stadium 1B (impending SA, McCuen BW II, eds). Macular Hole:
lebih besar dari 300-400 mikron, angka menutupnya macular hole sebesar 88 % sampai or occult hole), stadium 2, stadium 3, dan stadium 4. Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment.
keberhasilan rendah dan walaupun lubang dapat 100% dan nilai tengah (median) dari tajam Perjalanan lesi macular hole bervariasi Boston: Butterworth-Heinemann, 1999, pp 25 - 36
ditutup namun tajam penglihatan biasanya tidak penglihatan paska operasi sekitar 20/40.6 Beberapa tergantung dari stadiumnya. Lesi stadium 1 4. Kanski JJ, Clinical Ophthalmology. A Systematic
baik. Pasien dengan riwayat kegagalan operasi penelitian memberikan gambaran bahwa internal mempunyai kemungkinan resolusi spontan. Approach. 5th ed. Philadelphia: Butterworth-
sebanyak 2 kali, biasanya sedikit atau tidak limiting membrana (ILM) peeling dapat menambah Kebanyakan dari stadium 2 berkembang menjadi Heinemann, 2003, pp 389 - 390; 418 - 421
mengalami perbaikan tajam penglihatan walaupun tingkat keberhasilan secara anatomi dan tajam stadium 3 atau 4. Risiko terjadinya macular hole 5. Miller DG, Lou PL, Kroll AJ, Ryan EA, Surgical
operasi yang ketiga berhasil memperbaiki secara penglihatan.2,28,30,31 pada mata jiran pasien macular hole berkisar antara Management of Macular Hole. In (Jakobiec FA
anatomis.6 3-22%. and Kryzstolik M, eds). Surgical Advances in
Diagnosis sering ditegakkan dari pemeriksaan Ophthalmology. International Ophthalmology
Komplikasi Operasi klinis yang meliputi pemeriksaan visus; pemeriksaan Clinics. Volume 39:1. Philadelphia: Lippincott
Komplikasi yang dapat terjadi setelah segmen posterior dengan lampu celah Williams & Wilkins, 1999, pp 261-273
operasi vitrectomy untuk memperbaiki macular biomikroskopis (tes Watzke-Allen, laser aiming 6. Chew EY et al., Idiopathic Macular Hole. Preferred
hole meliputi: komplikasi akut, seperti robekan beam) dan lensa kontak biomikroskopi; pemeriksaan Practice Pattern. American Academy of
pada retina dan endoftalmitis; komplikasi dalam penunjang dengan Amsler grid, fundal fluorescein Ophthalmology, 2003.
jangka panjang, seperti katarak, retinal angiography (FFA), ultrasonografi. Optical 7. Federman JL, Gouras P, Schubert H, Slusher
detachment, dan terbentuknya macular hole coherence tomography (OCT) merupakan alat baru MM, Vrabec TR, Retina and Vitreous. In (Podos
kembali (reopening of the macular hole); untuk membantu mendiagnosis macular hole dan SM, Yanoff M, eds). Textbook Of Ophthalmology.
sedangkan komplikasi yang jarang terjadi adalah kelainan makula yang lain, dan saat ini merupakan London: Mosby-Year book Europe, LTD, 1994, pp
toksisitas akibat sinar, vitreoretinopati proliferatif, gold standart. 2.6 2.9; 19.11 19.15
glaukoma, gangguan lapang pandangan.2,4,6,14,22,28 Lesi makula yang sering menyerupai macular 8. Cibis GW, Beaver HA, Johns K et al.,
Setelah menjalani operasi vitrectomy, pasien hole adalah epiretinal membrane dengan Fundamental and Principles of Ophthalmology.
harus dalam posisi wajah menghadap lantai pseudomacular hole, lamellar macular hole, dan Basic and Clinical Science Course Section 2.
selama minimal satu minggu. Posisi ini dapat pseudo premacular hole. American Academy of Ophthalmology. San
memperberat penyakit pasien yang sudah ada, Gambar 15. A. Keyhole technique peeling of the Penatalaksanaan macular hole saat ini Fransisco: LEO, 2005, pp 86 - 88
misal penyakit pada leher, punggung, atau Internal Limiting Membrane (ILM). B. Apple cenderung dengan prosedur pembedahan. Bedah 9. Regillo C, Chang TS, Johnson MW et al., Retina
14 peeling of the Internal Limiting Membrane (ILM).32 vitrektomi dengan disertai pengelupasan membran and Vitreous. Basic and Clinical Science Course
sinus.
Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 3, Desember 2008 168

Idiopathic Macular Hole JOI

Section 12. American Academy of Macular Diseases. International Ophthalmology


Ophthalmology. San Fransisco: LEO, 2005, Clinics. Volume 39:1. Philadelphia: Lippincott
pp 7 - 12; 87 93 Williams & Wilkins, 1999, pp 175 - 189
10. Loewenstein A, Green WR, Retinal Histology. In 22. Sjaarda RN, Thompson JT, Macular Hole. In (Ryan SJ
(Guyer DR, Yannuzzi LA, Chang S, Shields JA, and Wilkinson CP, eds) Retina. 3th Edition. Volume
and Green WR, eds). Retina-Vitreous-Macula. 3. St. Louis: Mosby, Inc., 2001, pp 2547 - 2561
Volume 1. Philadelphia: W.B Saunders 23. Desai VN, Hee MR, Puliafito CA, Optical
Company, 1999, pp 3 - 7 Coherence Tomography of Macular Holes. In
11. Gatut Suhendro, Pembentukan sikatrik retina (Madreperla SA, McCuen BW II, eds). Macular
perifer pada nonproliferatif retinopati diabetic Hole: Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment.
untuk mempertahankan system autoregulasi Boston: Butterworth-Heinemann, 1999, pp 37 - 47
retina sentral. Desertasi, Universitas Airlangga 24. Benson WE et al., Ophthalmic Technology
Surabaya, 1999. Assessment. Surgical Management of Macular Holes.
12. Alam S et al., Clinical Application of Rapid Serial A Report by the American Academy of Ophthalmology.
Fourier-Domain Optical Coherence Tomography Ophthalmology, 2001, pp 108: 1328 - 1335
for Macular Imaging. Ophthalmology, 2006, pp: 1 - 8. 25. Bustros S, Vitrectomy for Prevention of Macular
13. Vaughan D, Asbury T, Eva PR, General holes. Result of a Randomized Multicenter Clinical
Ophthalmology. 5th Edition. Stamford: Appleton & Trial. Ophthalmology, 1994, pp 101: 1055 - 1060
Lange, 1999, pp13-14 26. Judson PH, Yannuzzi LA, Macular Hole. In (Ryan
14. Ho AC, Guyer RD, Fine SL, Macular hole: major SJ and Schachat AP, eds) Retina. 3th Edition. Volume
review. Surv Ophthalmol 42, 1998, pp. 393 416 2. St. Louis: Mosby, Inc., 2001, pp 1182 - 1209
15. Ho AC, Macular Hole. In (Guyer DR, Yannuzzi LA, 27. Huang SS, Wendel RT, Vitreous Surgery for Full-
Chang S, Shields JA, and Green WR, eds). Thickness Macular Holes. In (Madreperla SA,
Retina-Vitreous-Macula. Volume 1. Philadelphia: McCuen BW II, eds). Macular Hole:
W.B Saunders Company, 1999, pp 217 - 229 Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment. Boston:
16. Madreperla SA, McCuen BW, Pathogenesis of Butterworth-Heinemann, 1999, pp 95 - 104
Idiopathic Macular Hole. In (Madreperla SA, 28. Lim SL, Dunbar MT, Update on Current Surgical
McCuen BW II, eds). Macular Hole: Pathogenesis, Management of Idiopathic Macular Holes. Clinical
Diagnosis, and Treatment. Boston: Butterworth- Eye and Vision Care, 2000, pp 12: 51 - 60
Heinemann, 1999, pp 77 - 88 29. Smiddy WE, Pharmacologic Adjuncts and
17. Bustros S, Impending Macular hole. In (Madreperla Macular Hole Surgery. In (Madreperla SA,
SA, McCuen BW II, eds). Macular Hole: McCuen BW II, eds). Macular Hole: Pathogenesis,
Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment. Diagnosis, and Treatment. Boston: Butterworth-
Boston: Butterworth-Heinemann, 1999, pp 89 - 94 Heinemann, 1999, pp 105 - 114
18. Sadda SR, Green WR, Histopathology of Macular 30. Brooks HL, Macular Hole Surgery with and
Holes. In (Madreperla SA, McCuen BW II, eds). without Internal Limiting Membrane Peeling.
Macular Hole: Pathogenesis, Diagnosis, and Ophthalmology, 2000, pp 107: 1939- 1949
Treatment. Boston: Butterworth-Heinemann, 31. Rice TA, Internal Limiting Membrane Removal in
1999, pp 49 - 76 Surgery for Full-Thickness Macular Holes. In
19. G a s s , R e a p p r a i s s a l o f b i o m i c r o s o p i c (Madreperla SA, McCuen BW II, eds). Macular
classification of stages of a macular hole. Am J Hole: Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment.
Ophthalmol, 1995, pp 119: 752-759 Boston: Butterworth-Heinemann, 1999, pp 125 -
20. McNamara JA, Idiopathic Macular Hole. In (Ho 146
AC et al., eds). Retina: Color atlas & synopsis of 32. Witherspoon CD, Morris R, Khun F, Taylor SW,
clinical ophthalmology. New York: McGraw-Hill The Traction Maculopathies. In (Boyd BF, Boyd S,
Companies, 2003, pp 26 - 29 eds). Retinal and Vitreoretinal Surgery Mastering the
21. Pearlman J, Pieramici D, Diagnosis and Latest Techniques. Panama: Highlights of
Management of Macular holes. In (Dunn JP, eds). Ophthalmology Inc., 2002, pp 333 - 351

Anda mungkin juga menyukai