Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISIS SWOT
SAMSUNG VS NOKIA
OLEH :
Didik Prastowo
Robbyanto
Stefanus Garry
Famela Ruri
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah serta
kekuatan yang diberikanNya memampukan kami untuk menyelesaikan makalah ini. Dia juga
yang mengatur dan menjadikan semua ini terselesaikan dengan indah pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi
nilai pada mata kuliah Management Strategic dengan dosen pengajar Prof. Rudy C
Tarumingkeng,PhD, dengan topik yang kami bahas adalah Analisis SWOT : Samsung VS
Nokia. Isi makalah ini merupakan hasil kerjasama dari kami dengan menggunakan teori
yang kami peroleh dari e-book dan silabus mata kuliah Prof. Rudy C Tarumingkeng,PhD.,
survey lapangan dan pemikiran kami.
Dalam penyusunan makalah ini, tentu kami masih terdapat kekurangan dan kesalahan,
oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi tercapai kesempurnaan dalam makalah ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan
membacanya dalam kegiatan belajar mengajar guna peningkatan ilmu pengetahuan terutama
dalam mata kuliah Manajemen Strategi.
Akhir kata semoga Tuhan Memberkati kita semua.
Hormati Kami,
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menyusun rencana yang dapat direalisasikan dalam kegiatan nyata dan berhasil,
diperlukan berbagai pendekatan untuk mengetahui atau memahami sejumlah informasi yang
diperlukan, baik aspek internal maupun aspek ekternal. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Kami
berpandangan bahwa untuk memahami sebuah situasi dan kondisi perusahaan bahkan
memahami kondisi atau karakter seseorang itu maka diperlukan yang namanya pendekatan
analisis SWOT, dimana Analisis SWOT yaitu analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
6
Berdasarkan gambaran di atas maka kami tertarik untuk mengangkat judul makalah
manajemen strategi Analisis SWOT Samsung VS Nokia
7
BAB 2
PEMBAHASAN
8
3. Peluang (opportunity)
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan,
serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang.
4. Ancaman (Treats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam
perusahaan jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang
bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan. Masuknya pesaing baru,
lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau
pemasok penting, perubahan tekhnologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat
menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.
Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang peluang dan
ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang
bersangkutan. Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para
penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan
peluang sehingga berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat
dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe
strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT
dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:
9
IFAS (internal strategic factory analysis summary) dengan kata lain faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal dalam
kerangka strength and weakness. Sedangkan EFAS (eksternal strategic factory analysis
summary) dengan kata lain faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan disusun untuk
merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunities and threaths.
Menurut Freddy Rangkuti (1997, p19), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara
sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkanlogika yang dapat
memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan
ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.
10
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Menurut Ferrel dan Harline (2005, p43) fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan
internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu
yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa
terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang
diinginkan.
Berikut merupakan potensial pokok persoalan yang harus diperhatikan dalam
melakukan analisis SWOT menurut Ferrel dan Harline (2005, p126):
1) Potensial Kekuatan Internal
Kepemilikan sumberdaya keuangan
Kepemilikan nama yang sudah dikenal
Peringkat 1 dalam jenis industrinya
Skala ekonomi
Properti Teknologi
Proses yang paten
Harga yang lebih murah (bahan mentah atau proses)
Kepercayaan dan respek pada perusahaan, produk atau brand image.
Superior talenta manajemen
Kemampuan pemasaran yang lebih baik
Kualitas produk yang superior
Aliansi dengan perusahaan lain.
Kemampuan distribusi yang baik
Karyawan yang berkomitmen
2) Potensial Kelemahan Internal
Kurangnya pengaturan strategi
Terbatasnya sumberdaya finansial
Pengeluaran yang kurang dalam pemasaran dan promosi
11
Sempitnya garis produk
Terbatasnya distribusi
Mahalnya Biaya (Bahan Mentah atau Proses)
Teknologi yang ketinggalan jaman.
Problem proses operasi internal
Imej pasar yang lemah
Kemampuan pemasaran yang kurang baik
Lemahnya bekerjasama dengan perusahaan lain
Karyawan yang tidak terlatih
3) Potensial Peluang Eksternal
Pertumbuhan pasar yang terus meningkat
Perusahaan pesaing yang sudah merasa puas diri
Kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah
Terbukanya pemasaran luar negri
Kecelakaan yang terjadi di perusahaan pesaing
Ditemukannya produk baru
Perubahan Peraturan pemerintah
Teknologi baru
Ekonomi yang meningkat
Pergantian demografi
Perusahaan lain yang mencari aliansi
Penolakan akan subtisusi produk
Perubahan metode distribusi
4) Potensial Ancaman Eksternal
Masuknya kompetitor asing
Pengenalan produk subtitusi baru
Daur hidup produk pada saat penolakan
Perubahan kebutuhan dan keiinginan konsumen
Kepercayaan Konsumen yang berkurang
Perusahaan pesaing mengadopsi strategi baru
Peningkatan peraturan pemerintah
Ekonomi yang mengalami penurunan
12
Teknologi baru
Perubahan demografi
Hambatan perdagangan asing
Lemahnya kinerja perusahaan aliansi
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Perencanaan strategis (strategic planner)
suatu perusahaan harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan
Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT.
2.2 Perusahaan Samsung
2.2.1 Profil Perusahaan Samsung
The Samsung Group adalah konglomerat terbesar didunia. Merupakan bisnis
internasional yang terletak di Korea Selatan, semua kesatuan merk Samsung,
termasuk Samsung Electronics (perusahaan elektronik terbesar di dunia), Samsung
Heavy Industries (salah satu shipbuilders terbesar di dunia), dan Samsung
Engineering & Construction (perusahaan kontraktor global utama).
Dimanapun Anda berada, di tengah keramaian jalan raya atau dalam
kenyamanan rumah Anda, Samsung adalah bagian dari kehidupan Anda. Sebagai
pemimpin global, Samsung ada di garis terdepan perubahan, mengantisipasi apa yang
diinginkan oleh pelanggan di seluruh dunia pada hari esok. Dengan penjualan bersih
yang terus meningkat, pada tahun 2007 mencapai angka $ 174,2 milyar dengan aset
dan kewajiban total pada tahun 2007 sebesar $ 302,9 milyar dan $ 192,7 milyar.
Memperkerjakan 263.000 karyawan yang tersebar diseluruh dunia, memanfaatkan
kekuatan revolusi digital untuk menciptakan terobosan produk dan layanan yang akan
membawa konsumen dan bisnis di luar imajinasi mereka.
Di Samsung, prinsip bisnis Samsung menjadi dasar dari setiap keputusan yang
dibuat, diantaranya: Prinsip memenuhi hukum dan standar etika, prinsip menghargai
konsumen, pemegang saham dan karyawan, prinsip tanggung jawab secara sosial
sebagai warga korporat, prinsip menjaga budaya organisasi yan bersih, prinsip peduli
akan lingkungan, kesehatan, dan keamanan. Berawal dari bisnis ekspor kecil di
Taegu, Korea, Samsung telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan elektronik
13
terkemuka di dunia, dengan spesialisasi pada media dan peralatan digital,
semikonduktor, memori, dan integrasi sistem. Kini proses dan produk inovatif dan
berkualitas Samsung telah diakui di dunia. Itu semua menjadi tonggak utama dalam
sejarah Samsung, menunjukkan bagaimana perusahaan ini telah mengembangkan
jajaran dan pencapaian produknya, meningkatkan pendapatan dan saham pasarnya,
dan mengikuti misinya untuk memberikan hidup yang lebih baik bagi pelanggan di
seluruh dunia.
Pada tanggal 1 Maret 1938, pendiri dan sekaligus chairman Byung-Chull Lee
memulai bisnis di Taegu, Korea dengan modal 30,000 won. Pada awalnya, bisnis
kecil-kecilan Tuan Lee terutama bergerak di bidang ekspor barang dagangan, menjual
ikan, sayur, dan buah-buahan kering dari Korea ke Manchuria dan Beijing. Namun
hanya dalam waktu satu dekade, Samsungyang secara harfiah berarti tiga bintang"
dalam Bahasa Koreatelah memiliki pabrik tepung dan pabrik gula sendiri, berikut
mesin dan operasional penjualannya sendiri, dan akhirnya menjadi cikal-bakal sebuah
perusahaan global modern yang saat ini masih tetap mengemban nama yang sama.
Pada tahun 1970 pada awalnya Samsung memproduksi TV hitam putih (model:
P-3202) yang dimulai oleh Samsung-Sanyo. Bisnis teknologi inti Samsung
mengalami diversifikasi dan dikembangkan secara global pada akhir 1970an dan awal
1980an.
Fokus Samsung yang semakin meningkat pada teknologi menghasilkan
didirikannya dua institut penelitian dan pengembangan perusahaan (R&D) yang
membantu mengembangkan jangkauannya lebih jauh ke dalam elektronika,
semikonduktor, chemical high polymer, genetic engineering, telekomunikasi optik,
aerospace, dan bidang teknologi baru dari nanoteknologi untuk mengembangkan
arsitektur jaringan.
Pada 19 November 1987, Pendiri Samsung Byung-Chull Lee meninggal dunia
setelah hampir lima puluh tahun memimpin perusahaan. Anak laki-lakinya, Kun-Hee
Lee menggantikannya sebagai Chairman baru. Selama periode ini, Samsung memiliki
tantangan untuk me-restrukturisasi bisnis lama dan memasuki bisnis baru dengan
tujuan untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan elektronik teratas dunia. Tahun
1990an menghadirkan tantangan besar untuk bisnis teknologi tinggi. Merger, koalisi
dan pembelian adalah hal biasa ketika persaingan dan konsolidasi semakin
berkembang. Perusahaan ditekan untuk memikirkan kembali teknologi dan penawaran
14
layanannya. Bisnis mulai melintasi perbatasan antarnegara dan perusahaan. Samsung
membuka sebagian besar peluang ini dengan memfokuskan kembali strategis
bisnisnya untuk merespon keinginan pasar dengan lebih baik.
Pada pertengahan 1990an, Samsung merevolusi usahanya melalui dedikasi
untuk membuat produk berkelas dunia, dengan memberikan kepuasan pelanggan
sepenuhnya, dan menjadi perusahaan yang bersih semua di bawah visi "kualitas
adalah yang utama."
Meskipun pada tahun 1997 terjadi krisis keuangan yang mempengaruhi hampir
semua bisnis di Korea, Samsung menjadi salah satu perusahaan yang dapat terus
tumbuh, berkat kepemimpinannya di bidang teknologi digital dan jaringan, dan
konsentrasinya pada bidang elektronik, keuangan dan layanan terkait.
Samsung merespons krisis dengan mengurangi jumlah perusahaan afiliasi
menjadi 45 (jumlah yang sesuai dengan aturan pada Peraturan Monopoli dan Hukum
Perdagangan Bebas), mengurangi hampir 50.000 orang karyawan, menjual 10 unit
bisnis, dan meningkatkan struktur keuangan, menurunkan rasio utang pada tahun
1997 sebesar 365% menjadi 148% pada akhir tahun 1999.
Pada awal tahun 2000-an Era digital telah membawa perubahan dan
kesempatan yang revolusioner bagi bisnis secara global, dan Samsung telah
menjawabnya dengan teknologi yang canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi
yang konstan.
15
Gambar 2.3 Profil Pemasaran Produk Nokia di Indonesia
16
Gambar 2.4 Beragam Jenis Produk Samsung di Indonesia
17
2. Weakness (Kelemahan)
Model dan fitur yang hampir sama antara satu generasi dengan generasi
berikutnya (tidak adanya beda yang sangat signifikan).
Margin keuntungan terlalu rendah
Pesaing utama juga pembeli terbesar
Kurangnya OS dan software sendiri
Fokus pada terlalu banyak produk
3. Opportunity (Peluang)
Pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia
Tumbuh industri mobile advertising
Meningkatnya permintaan untuk prosesor aplikasi berkualitas
Pertumbuhan pasar tablet
Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik
terbaru dan tercanggih
Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple,
dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar
Pengaruh era globalisasi yang mendorong pemasaran barang elektronik tiada
batas
Produk-produk yang ditawarkan Samsung merupakan produk keperluan rumah
tangga yang selalu dicari
Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik
yang sudah merupakan suatu kebutuhan
4. Threat (Ancaman)
Konsumen memiliki banyak pilihan terhadap merek lain
Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain
Kekuatan merek lain yang lebih dahulu mengusai pasar
Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih
murah dengan kualias yang tidak kalah bagus
Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara
Pasar smartphone mulai jenuh di negara maju
18
Perubahan teknologi yang cepat
Penurunan margin pada produksi hardware
Perang harga
19
seluruh dunia. Dan pada 1991 Nokia meluncurkan telepon GSM untuk pertama
kalinya.
Stages Time Duration (Indonesia)
20
2.3.2 Analisa SWOT Perusahaan Nokia
1. Strength (Kekuatan)
memiliki brand-image yang melekat di masyarakat
Desain produk-produk Nokia sangat baik dan diunggulkan.
Nokia senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan produknya.
Pengalaman
Keahlian
Pengetahuan tentang pelanggan
Jaringan distribusi di seluruh dunia
2. Weakness (Kelemahan)
Harga mahal untuk teknologi serupa jika dibandingkan dengan competitor
Reaksi lambat untuk persaingan baru
Popularitas rendah sistem operasi symbian
Desain miskin ponsel pintar
Rendahnya kinerja ponsel pintar
3. Opportunity (Peluang)
Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik
yang sudah merupakan suatu kebutuhan.
Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple,
dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar
Cakupan luas/ memiliki jaringan distribusi yang luar
Pertumbuhan pasar baru
Berkonsentrasi pada Smartphone
4. Threat (Ancaman)
Munculnya produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain
Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang
lebih murah dengan kualias yang tidak kalah bagus
Terjadinya krisis financial menyebabkan turunnya daya beli masyarakat
Era globalisasi yang dapat mendorong perusahaan Eropa masuk dan
melakukan penetrasi pasar Asia
Masuknya produk Cina (dengan brand image lebih kompetitif dari sisi harga)
21
Samsung, Motorola, Sony menggunakan google android yang lebih populer
daripada Symbian.
Pesaing seperti Samsung & Apple
Penjualan dapat menurun akibat krisis ekonomi global
22
2.4.2 Brand Awareness Top Of Mind
Brand Awareness Top Of Mind, bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan
konsumen terhadap produk smartphone, Top of Mind (TOM) merupakan salah satu
aspek yang paling penting untuk mengetahui tingkat popular dari produk. Dari hasil
TOM atau smartphone yang diingat pertama kali dan spontan terlintas dalam pikiran
responden ketika berbicara dalam konteks smartphone adalah: Samsung (52.9%)
diikuti oleh Blackberry (10.0%) dan Nokia (7.4%). Dari data ini dapat disimpulkan
bahwa Samsung merupakan produk yang sudah sangat terkenal di Indonesia karena
setengah dari responden yang ditanyakan menjawab Samsung sebagai produk yang
mereka ingat pertama kali.
24
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti terlihat pada matriks SWOT diatas, Samsung dan Nokia harus membuat suatu
pertumbuhan(growth), ekspansi pada pasar, investasi pada inovasi dan riset dan strategi
diferensiasi untuk strategi dimasa mendatang.
1. Pertumbuhan (growth)
Berdasar pada kekuatan kapitalisasi pasar, akses keuangan dan merek yang kuat, mereka
harus secara agresif membuat pertumbuhan melalui cara yang beragam, seperti ekspansi
internasional, ekspansi regional, dan ekspansi melalui akuisisi untuk memastikan Samsung
dapat melewati kondisi ekonomi sebagai perusahaan yang dominan di kelas dunia dan
sebagai pemain terkuat disetiap tempat operasionalnya.
2. Diferensiasi
Dengan alasan untuk menghindari tekanan profitabilitas dan memastikan tidak berkompetisi
pada level rendah pasar, mereka harus lebih kuat pada investasi di bidang R&D dan juga
kemungkinan untuk menambah nilai atau akses untuk mengurangi jurang teknologi melalui
akuisisi. Hal ini akan membuat mereka memiliki profitabilitas lebih baik dan juga akan
menambah nilai pasar pada permintaan.
Untuk memastikan target pasisi dan juga produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen,
mereka harus memperluas teknoligi informasi untuk memuaskan yang terbaik kebutuhan
konsumen. Ini akan memperkuat kekuatan pada presentasi pasar yang besar dan pelanggan
tahu bagaimana untuk mencegah profitabilitas yang rendah dan mendapat tingkat kepuasan
yang tinggi.
Untuk memerangi kompetisi dan menik mati posisi utama yang dapat memperbaiki margins,
mereka harus berinvestasi pada merk dan program loyalitas pelanggan yang membuat mereka
menjadi pilihan pertama ketika pelanggan ingin membeli sesuatu. Dan juga, loyalitas
25
pelanggan merupakan peran penting pada kondisi ekonomi seperti ini dan akan menolong
konsumen untuk memilih Samsung aripada merk lainnya.
3.2 Saran
3.2.1 Saran Untuk Samsung
Strength Weakness
Opportunity 1. Melakukan akuisisi untuk berkembang 1. Pangsa pasar baru untuk
2. Memperkenalkan merek untuk meningkatkan profitabilitas
petumbuhan usaha dan perluasan pasar 2. Menaikkan margin inovasi produk
3. Menciptakan produk sesuai selera untuk mengendalikan keuntungan
konsumen 3. Akuisisi teknologi baru untuk
4. Selalu meng-update produk - produk inovasi
sesuai perkembangan jaman 4. Memenuhi kebutuhan konsumen dan
menjual produk berkuallitas dunia
Treat 1. Memperkenalkan merek untuk 1. Diferensiasi untuk menghindari
diferensiasi komoditas pasar yang serupa
2. Fokus pada inovasi untuk menaikkan 2. Diversifikasi ke pangsa pasar baru
tingkat penjualan 3. Investasi pada merek dan program
3. Memperluas jaringan kerjasama loyalitas pelanggan
dengan perusahaan lain yang
berkualitas lebih
26
Treat 1. 1. Memberikan edukasi dan pemahaman 1. 1. Meminimalkandariharga agar produk-
kepada pasar terhadap pemakaian produk produkmurahdariCinatidaksepenuhnya
yang kualitas tinggi agar meminimalkan menguasaipasar.
penguasaan pasar oleh produk dari Cina
yang murah. 2. Meminimalkan dari harga produk
2. terhadap krisis financial masyarakat
2. 2. Memberikan pemahaamaan dan edukasi agar pruduk tidak mengalami kerugian
produk nokia yang nilai jual kembalinya yang cukup besar.
tinggi terhadap pasar yang sedang
mengalami krisis finansial.
27
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2011. Strategic Management Concepts and Cases, 13th Edition.
USA: Prentice Hall.
Freddy, Rangkuti. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Utama.
Kotler, Philip. 2008. Marketing Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rowe, Allan J. 1993. Strategic management: a methodological approach.
USA: Addison-Wesley.
Sodik,Ikhsan. 2011. Analisis SWOT Untuk Merumuskan Strategi Pengembangan
Komoditas Karet. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tjiptono,Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi Tiga. Yogyakarta: BPFE.
Triton,PB. 2008. Marketing Strategi Meningkatkan Bangsa Pasar dan Daya Saing.
Yogyakarta: Yudhistira.
http://manajemenstrategis.wordpress.com. Manajemen Strategis.
SWOT Analysis Samsung 2015 [Internet] Bersumber dari
http://www.strategicmanagementinsight.com/swot-analyses/samsung-swot-analysis.html
[Diakses tanggal 5 Mei 2015]
SWOT Analysis of Samsung [Internet]. Bersumber dari http://www.marketing91.com/swot-
analysis-samsung/ [Diakses tanggal 7 Mei]
SWOT Diagram Nokia [Internet]. Bersumber dari
http://creately.com/diagram/example/g86yb88e3/SWOT+Analysis+of+Nokia [Diakses
tanggal 5 Mei 2015]
Analisis SWOT [Internet]. Bersumber dari
http://dearamandha.blogspot.com/2010/11/analisis-swot-perusahaan-nokia.html
[Diakses tanggal 5 Mei 2015]
W&S Reserearch, PT Nusaresearch. Indonesias Smartphone Market 2014 [internet]
Bersumber dari www.nusaresearch.com [Diakses tanggal 5 Mei 2015].
28