Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

PT Sari Alam Sukabumi, berdiri sejak tahun 2000, PT Sari Alam


Sukabumi Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang obat-obatan
Herbal yaitu ekstraksi buah dan tumbuh-tumbuhan. PT Sari Alam Sukabumi
memproduksi obat herbal salah satunya memproduksi ekstrak kulit manggis,
Perusahaan ini masih mempunyai beberapa permasalahan dalam proses produksi
yang disebabkan oleh berbagai macam faktor yang menyebabkan penurunan
kualitas Pada setiap proses kegiatan produksi ekstrak kulit manggis, untuk
mengatasi permasalahan di atas, perlunya suatu metode yang tepat untuk mencari
akar dari penyebab kecacatan untuk penurunan tingkat kecacatan produk pada
perusahaan.
Pengendalian kualitas merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan
oleh perusahaan didalam menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan.
Banyaknya produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan menunjukkan bahwa
proses produksi yang dilakukan perusahaan tidak baik. pada penelitian ini terfokus
pada produk ekstrak kulit manggis yang diproduksi oleh PT Sari Alam Sukabumi
yang mengalami masalah pada pengendalian kualitas yang disebabkan oleh
adanya kecacatan yang melebihi batas toleransi yaitu sebesar 5%.
Metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kecacatan produk yaitu
dengan mengidentifikasi alur proses produksi perusahaan dengan metode Fault
Tree Analysis (FTA). FTA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini
dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan
asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event) kemudian
merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar (root
cause) Hal ini dapat membantu dalam pembuatan Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) dalam menentukan bagian-bagian yang penting untuk
diperbaiki. Selanjutnya adalah membuat analisis untuk perbaikan dengan
menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). FMEA merupakan
teknik yang digunakan untuk mendefinisikan, mengidentifikasi, dan
menghilangkan kegagalan dan masalah pada proses produksi, baik permasalahan
yang telah diketahui maupun yang potensial terjadi pada sistem. Keterkaitan
antara FTA dan FMEA terdapat pada analisis yang telah dibuat berdasarkan
pohon kesalahan yang selanjutnya digunakan untuk perhitungan nilai occurance
berdasarkan tabel FMEA, setelah itu melakukan pembobotan nilai dan pengurutan
berdasarkan Risk Priority Number (RPN).

Kata kunci : Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA).

iii
ABSTRACT

PT Sari Alam Sukabumi, established since 2000, PT Sari Alam Sukabumi


It is a company engaged in pharmaceuticals Herbal extraction of fruit and herbs.
PT Sari Alam Sukabumi producing herbal remedy one of them producing the
mangosteen peel extract, this company still has some problems in the production
process caused by various factors that cause loss of quality In every process of
production of mangosteen peel extract, to overcome the above problems, the need
for a the correct method to find the root of the cause of disability for the decline in
the company's product defect rate.
Quality control is one of the activities to be undertaken by the company in
maintaining the quality of products produced. The number of defective products
produced by the company shows that the production process of the company is
not good. This research focused on the mangosteen peel extract product produced
by PT Sari Alam Sukabumi having problems on quality control caused by defects
that exceed the tolerance limit of 5%.
The method can be used to resolve product defects is to identify the
company's production process flow with the method Fault Tree Analysis (FTA).
FTA is a technique used to identify risks that contribute to the occurrence of the
failure. This method is done with the approach is top down, starting with the
assumption of failure or loss of peak incidence (Top Event) then detailing the
causes of a Top Event come to a basic failure (root cause) It can assist in making
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) in determining the parts necessary to
repair. The next is to make analysis for improvements using Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA). FMEA is a technique used to define, identify, and
eliminate failures and problems in the production process, both issues that have
been known and potential occurs in the system. The linkage between the FTA and
FMEA contained in the analysis that has been made based on the fault tree that is
then used for the calculation of the value of occurance based FMEA table, then
perform the weighting value and sorting based Risk Priority Number (RPN).

Keywords: Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA).

iv

Anda mungkin juga menyukai