PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan
kimia. Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam laboratorium, memungkinkan
para pekerja dalam menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja. Laboratorium adalah suatu
pasilitas yang memberikan hasil uji yang bergantung pada batasan-batasan fisik dan ekonomi
daya beli, peraturan-peraturan, kebutuhun industri keluhan diri pribadi dan tuntutan dan
pabrikindustri.
Bahan kimia berbahaya dengan mudah dapat kita temui di pabrik kimia bahkan
laboratorium. Kecelakaan yang terjadi karena bahan kimia berbahaya pun sering terjadi.
Diperlukan tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia berbahaya tersebut tidak
membahayakan kita sebagai pekerja, peralatan dan terutama lingkungan sekitar. Yaitu
perlunya pengetahuan tentang sifat dan karakter bahan kimia mengingat bahan kimia
memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik terhadap kesehatan maupun bahaya
kecelakaan. Hal ini dikarenakan bahan kimia memiliki tipe reaktivitas kmia tertentu dan juga
dapat memiliki sifat mudah terbakar. maka di perlukan penanganan bahan kimia dalam
laboratorium.
Limbah berupakan benda (Padat, Cair, Gas, B3) yang tidak diperlukan dan dibuang,
limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Bila
dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam sehingga
mengganggu keseimbangan ekosistem Alam
Penumpukan limbah di alam menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem tidak dikelolah
dengan baik. Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakan melaksanakan,
memantau, dan mengevaluasi pendaya gunaan limbah, serta pengendalian dampak yang
ditimbulkannya
Upaya pengelolahan limbah tidak mudah dan memerlukan pengetahuan tentang limbah
( Padat, Cair, Gas, B3) unsur-unsur yang terkandung serta penanganan limbah agar tidak
mencemari lingkungan selain itu perlu keterampilan mengelolah limbah menjadi ekonomis
dan mengurang jumlah limbah yang terbuang ke alam.
Makalah ini akan membahas tentang penanganan bahan kimia dan penanganan limbah.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung
bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3
(bahan beracun dan berbahaya).
Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Dalam hal ini
khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah ini dapat berasal dari bahan kimia, peralatan
untuk pekerjaan laboratorium dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko
berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup.
Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari
laboratorium kimia. Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan di laboratorium kimia.
Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri,
baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah
ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi
bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan lain-lain. Dalam jumlah
tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan
manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan
dalam lingkungan pada waktu tertentu.
E. Jenis-jenis Limbah Beracun
Langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah di laboratorium yaitu :
1. Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah digunakan,
setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal ini paling sesuai untuk
pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik seperti etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter
dikumpulkan di dalam laboratorium secara terpisah dan dilakukan destilasi.
2. Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan yang bereaksi
secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan kimia. Selain menghemat
bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi limbah yang dihasilkan.
3. Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat
diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang
dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk
bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya
baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun
seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian
cairannya dinetralkan dan dibuang.
4. Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-
bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik
tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
5. Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan
untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-
senyawa yang bersifat toksik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa dan mahasiswi agar mengetahui bagaimana penanganan
bahan kimia dan penanganan limbah di laboratorium.