Anda di halaman 1dari 2

C.

Istilah Kewirausahaan, Kewiraswastaan, dan Entrepreneurship

Istilah kewirausahaan meulai dipopulerkan tahun 1990-an. Saat-saat


sebelumnya yang banyak digunakan adalah istilah kewiraswastaan dan
entrepreneurship. Istilah kewirausahaan dianggap lebih pas untuk dipadankan
dengan istilah entrepreneurship daripada istilah kewiraswastaan yang lebih
cenderung diartikan bersangkuan denagn kepengusahaan bisnis, serta segala
aktivitas yang non pemerintah. Namun demikian dalam prekatek sampai saat ini
ketiga istilah itu sering dipakai secara bergantian, yang satu seolah-olah sebagai
padanan bagi yang lain.

1. Pengertian harafiah
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ked
an akhiran an yang bersifat membuat kata benda wirausaha mempunyai
pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha.
Lebih lanjut bila wira diartikan sebagai berani dan usaha diartikan sebagai
kegiatan bisnis yang komersial maupun yang non bisnis dan non
komersial, maka kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan keberanian seorang seseorang untuk melaksanakan
sesuatu kegiatan bisnis/no bisnis (cara mandiri).

2. Menurut A. Pekerti
Dalam makalahnya yang dimuat pada jurnal P&PT No. 9 Th. 1999
menyatakan bahwa:

Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk


mendirikan, mengelolaa, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan
miliknya sendiri. kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha
yang terungkap dalam sepereangkat tindakan yang membuahkan hasil
berupa organisasi yang melembaga, produktif, dan inovatif.
Kewirausahaan bersangkutan dengan kemampuan seseorang untuk
menciptakan lapangan pekerjaaan bagi diri sendiri dan orang lain dengan
berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang
normal dapat menjadi wirausahawan asal mau dan mempunyai
kesempatan untuk belajar berwirausaha. Berdasarkan deinisi ini A. Pekerti
membagi kewirausahaan dalam dua pola seperti digambarkan dalam bagan
di bawah ini:
POLA TANGGAPAN POLA PELUANG
- Karakteristik Perorangan - Kebutuhan Ekonomi
- Karakteristik Kelompok - Kemajuan Teknologi

PERILAKU WIRA USAHA


Mendirikan
mengembangkan

HASIL USAHA
PERUSAHAAN
Tepat Guna
3. Menurut Hasil Simposium Nasional Kewirausahaan 7-8 Februari
1995 di Jakarta:
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai
dan prinsip serta sikap, kiat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu,
tepat, dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau
kegiatan lain yang mengarah kepada pelayanan terbaik kepada langganan
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa,
dan negara.
Pengertian ini kemudian diakomodasi dan dimantapkan dalam
Inpres No. 4 Tahun 1995 Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan
dan Membudayakan Kewirausahaan, dengan kalimat sebagai berikut:
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan
prosuk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Yang menarik dari definisi ini adalah bahwa kewirausahaan tidak
hanya menyangkut kegiatan yang bersifat komersial (mencari untung
semata) tapi juga kegiatan yang tidak komersial sejauh dilakukan dengan
semangat, sikap atau perilaku yang tepat dan unggul untuk meningkatkan
efisiensi dalam arti seluas-luasnya dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik kepada semua pihak yang berkepentingan (langganan
dalam arti luas, termasuk masyarakat, bangsa, dan negara).

Anda mungkin juga menyukai