Muara Kumpeh dr.Yuliani Kab.Muaro Jambi NIP. 198107242009032010
DEFINISI Keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara.
Ada dua faktor yang menjadi pencetus asma :
a. Pemicu (trigger) yang mengakibatkan terganggunya
saluran pernafasan dan mengakibatkan menyempitnya saluran pernafasan tetapi tidak menyebabkan peradangan spt: perubahan cuaca, rangsangan sesuatu yang bersifat allergen misalnya asap rokok , infeksi saluran pernafasan, gangguan emosi, kerja fisik dan olah raga yang berlebihan. b. Penyebab (inducer) yaitu sel mast disepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamine dan leukotrien sebagai respon terhadap benda asing (allergen) spt debu dll. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien sesak nafas di Puskesmas
KEBIJAKAN Dibawah Pengawasan dan Tanggung Jawab Dokter Puskesmas
PROSEDUR Petugas menyiapkan format laporan penderita baru
Petugas menuliskan identitas pasien yang akan diperiksa Perawat Melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat dalam buku status pasien. Dokter Melakukan anamnesa terhadap pasien terkait Keluhan yang dirasakan. Gambaran klinis
a. Sesak nafas pada asma khas disertai suara mengi akibat
kesulitan ekspirasi b. Pada auskultasi terdengar wheezing dan aspirasi memanjang c. Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot- ASMA BRONKIAL
No. Dokumen :
No. Revisi : SOP Tanggal Terbit :
Halaman : UPTD Puskesmas Rawat Inap
Muara Kumpeh dr.Yuliani Kab.Muaro Jambi NIP. 198107242009032010
otot bantu pernafasan dan sianosis dikenal dengan
STATUS ASMATIKUS d. Batuk, batuknya bisa kering, tapi sering terdapat mukus bening yang diekskresikan dari saluran nafas. Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada paru paru ditemukan bunyi wheezing , ronki (-) Dokter memberikan terapi yang ditulis di kertas resep dan rekam medis Penatalaksanaan
a. Faktor pencetus sedapat mungkin dihilangkan
b. Pada serangan ringan dapat diberikan suntikan adrenalin 1 : 1000 0,2-0,3 ml subkutan yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10-15 menit, dengan memperhatikan tekanan darah, nadi dan fungsi respirasi. Dosis anak 0,01 mg/kgBB subkutan c. Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100-150 mg 3xsehari pada dewasa dan 10-15 mg/kgBB/hari untuk anak d. Pilihan lain salbutamol 2-4 mg 3xsehari untuk dewasa e. Efedrin 10-15 mg 3xsehari dapat dipakai untuk menambah khasiat teofilin f. Prednisone dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan diberikan beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus. Namun pemberiannya tidak boleh terlambat. g. Penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral (kortikosteroid sistemik injeksi), dan bronkodilator kerja cepat inhalasi.
UNIT TERKAIT BP umum
REFERENSI Buku Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas