Anda di halaman 1dari 31

SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknologi Sepeda Motor
Yang dibina oleh Andika Bagus N.R.P .,M.Pd

KELOMPOK 2
Lutfi Nuril Anwar 150513604004
Moch Amiril Muminin 150513604508
M. Eky Aruby 150513600500

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURURSAN TEKNIK MESIN
Februari 2017
BAB I

PENGERTIAN SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)

System pengisian adalah suatu system yang bekerja pada kendaraan pembakaran dalam
yang berfungsi untuk mengisi tegangan baterai saat mesin menyala agar voltase baterai tetap
pada kondisi penuh terutama saat mesin di start.

Sistem kelistrikan sepeda motor seperti; sistem starter, system pengapian, sistem
penerangan dan peralatan instrumen kelistrikan lainnya membutuhkan sumber listrik supaya
sistem-sistem tersebut bisa berfungsi. Energi listrik yang dapat disuplai oleh baterai sebagai
sumber listrik (bagi sepeda motor yang dilengkapi baterai) jumlahnya terbatas. Sumber listrik
dalam baterai tersebut akan habis jika terus menerus dipakai untuk menjalankan (mensuplai)
sistem kelistrikan pada sepeda tersebut. Untuk mengatasi hal-hal tadi, maka pada sepeda motor
dilengkapi dengan sistem pengisian ( charging system ).

FUNGSI SYSTEM PENGISIAN

Secara umum sistem pengisian berfungsi untuk menghasilkan energi listrik supaya bisa
mengisi kembali dan mempertahankan kondisi energi listrik pada baterai tetap stabil. Disamping
itu, sistem pengisian juga berfungsi untuk menyuplai energi listrik secara langsung ke sistem-
sistem kelistrikan, khususnya bagi sepeda motor yang menggunakan flywheel magneto (tidak
dilengkapi dengan baterai). Bagi sebagian sepeda motor yang dilengkapi baterai juga masih ada
sistem-sistem (seperti sistem lampu-lampu) yang langsung disuplai dari system pengisian tanpa
lewat baterai terlebih dahulu.

BAB II

KOMPONEN SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

1. Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi
baterai dan mensuplai kebutuhan sistem kelistrikan. Sumber tegangan yang digunakan pada
system pengisian sepeda motor merupakan sumber tegangan AC (Alternating Current), yang
sering disebut Alternator.

A. Tipe Generator/Alternator

Generator yang dipakai pada sistem pengisian sepeda motor dibedakan menjadi dua,
yaitu generator arus searah (DC), dan generator arus bolak-balik (AC). Yang termasuk ke
dalam generator AC antara lain; generator dengan flywheel magnet dan alternator AC 3
Phase.
1). Generator DC

Prinsip kerja dari generator DC sama dengan pada motor starter. Dalam hal ini, jika
diberikan arus listrik maka akan berfungsi sebagai motor dan jika diputar oleh gaya luar
maka akan berfungsi menjadi generator. Oleh karena itu, generator tipe ini sering juga
disebut dynamo starter atau self starter dinamo .Terdapat dua jenis kumparan dalam
stator, yaitu seri field coil (terhubung dengan terminal relay starter) dan shunt field coil
(terhubung dengan regulator sistem pengisian.

Generator DC Yamaha RD200 (1974)


Starter Generator component

1. Armature 13. Ybs66-4 Washer, Plain


2. Stator Assy 14. Washer, Spring
3. Contact Breaker Assy 15. Screw, Panhead W/ Washer
4. Ybs66-4 Washer, Plain (2f0)
5. Washer, Spring 16. Fixture,timing Plate
6. Screw, Pan Head (713) 17. Washer, Spring
7. Condenser 18. Screw, Panhead W/ Washer
8. Condenser (2f0)
9. Ybs66-4 Washer, Plain 19. Brush
10. Washer, Spring 20. Washer, Spring
11. Screw, Pan Head (713) 21. Screw, Pan Head (713)
12. Plate, Timing 22. Spring, Brush
23. Lubricator 27. Washer(6a1)
24. Governor Assy 28. Screw Pan Head
25. Ybs67-8 Washer, Spring 29. Screw Pan Head
26. Screw (372)

2). Generator AC

1) Generator dengan Flywheel Magnet (Flywheel Generator) Generator dengan


flywheel magnet sering disebut sebagai alternator sederhana yang banyak digunakan pada
scooter dan sepeda motor kecil lainnya. Flywheel magnet terdiri dari stator dan flywheel
rotor yang mempunyai magnet permanen. Stator diikatkan ke salah satu sisi crankcase
(bak engkol). Dalam stator terdapat generating coils (kumparan pembangkit listrik).
Generator dengan Flywheel Magnet (Flywheel
Generator)

Contoh konstruksi flywheel generator

1. Komponen-komponen flywheel generator


2. Flywheel rotor
3. Komponen-komponen stator
4. Stator plate (piringan stator)
5. Seperangkat contact breaker (platina)
6. Condenser (kapasitor)
7. Lighting coil (spool lampu)
8. Ignition coil (koil pengapian)

Catatan : Pada gambar ini ignition coil termasuk bagian dari komponen stator. Pada mesin
lainnya kemungkinan digunakan external coil, karenanya ignition coil dalam flywheel generator
diganti dengan ignition source coil yang bentuknya hampir sama dengan lighting coil.

3) Alternator AC 3 Phase

Perkembangan terakhir dari alternator yang digunakan pada sepeda motor adalah dengan
merubah alternator dari satu phase menjadi 3 phase (3 gelombang). Alternator ini
umumnya dipakai pada sepeda motor ukuran menengah dan besar yang sebagian besar
telah menggunakan sistem starter listrik sebagai perlengkapan standarnya. Output
(keluaran) listrik dari alternator membentuk gelombang yang saling menyusul, sehingga
outputnya bisa lebih lembut dan stabil. Hal ini akan membuat output listriknya lebih
tinggi dibanding alternator satu phase.

Salah satu tipe alternator 3 phase yaitu alternator tipe magnet permanen, yang terdiri dari
magnet permanen, stator yang membentuk cincin dengan generating coils (kumparan
pembangkit) disusun secara radial dibagian ujung luarnya, dan rotor dengan kutub
magnetnya dilekatkan didalamnya. Tipe lainnya dari alternator 3 phase adalah yang
menggunakan elektromagnet seperti alternator pada mobil.

Alternator 3 phase tipe magnet permanen


Honda Alternator elektromagnet

Alternator tipe elektromagnetik terdiri dari komponen-komponen :


a) Stator coil : kumparan yang dibentuk dalam hubungan delta atau bintang yang
bertindak sebagai medium terjadinya pembangkitan arus listrik di dalam alternator. Stator
coil statis terhadap housing (tidak berputar).
b) Rotor coil : merupakan kumparan elektromagnet untuk membangkitkan gaya magnet
yang akan memotong stator coil selama berputar hingga menghasilkan arus listrik. Rotor
coil membangkitkan kemagnetan pada claw pole selama mendapat suplai listrik dari
baterai (arus listrik eksitasi).
c) Claw pole : merupakan kutub-kutub inti kumparan rotor (rotor coil) yang dibentuk
sedemikian rupa hingga dihasilkan gaya magnet yang lebih kuat dan terkonsentrasi.
Tiap sisi dari claw pole menghasilkan kutub yang berbeda.
d) Brush dan slip ring : sebagai jalur masuk dan keluarnya arus listrik eksitasi (pemicu)
menuju rotor coil. Dengan cara ini, arus listrik dari baterai dapat disalurkan ke dalam
rotor coil selama rotor berputar.
Pengaturan tegangan dan penyearahan arus pada system pengisian alternator 3
phase pada prinsipnya sama dengan sistem pengisian alternator satu phase seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Namun dalam alternator 3 phase disamping menggunakan
pengaturan tegangan (voltage regulator) secara elektronik menggunakan transistor dan
zener diode, juga ada yang menggunakan voltage regulator mekanik (menggunakan
contact point/platina).
2. Baterai/ aki
Aki merupakan hal tidak dapat dipisahkan dari kendaraan bermotor. Hampir semua kendaraan
bermotor mengaplikasikan aki sebagai baterai dan menyimpan listrik. Aki yang biasa digunakan
pada motor biasanya memiliki tegangan sebesar 12 Volt dengan kapasitas yang bervariasi, mulai
dari 2 ampere hinga 8 ampere. Aki memiliki sel sel yang dapat menyimpan arus listrik dengan
bantuan elektrolit H2SO4.

Di pasaran pun banyak sekali tipe tipe aki yang beredar. Selain itu, tipe aki tersebut juga
memilki pilihan kapasitas yang berbeda beda pula, sesuai dengan kebutuhan kendaraan anda.

1. Aki Basah
Merupakan tipe aki yang sangat umum di pasaran, dan mudah sekali ditemukan di bengkel
bengkel motor biasa. Aki basah adalah bentuk aki standar pada motor, dimana di dalamnya
terkandung larutan elektrolit berupa asam sulfat ( H2SO4 ). Dari era motor motor lawas yang
masih menggunakan karburator dan sistem kelistrikan AC, hingga saat ini dimana motor sudah
menggunakan teknologi injeksi dan teknologi canggih lainnya.

Aki tipe basah ini masih sangat populer dan banyak digunakan, bahkan menjadi aki standar dari
beberapa merek motor di Indonesia. Selain faktor ekonomis, aki jenis ini juga bisa digunakan
berkali kali dengan perawatan rutin, seperti mengecek ketinggian air aki. Tidak hanya pada
motor, kendaraan lain seperti mobil dan truk pun menggunakan aki jenis ini ketika baru keluar
dari dealer.

Kelebihan Aki Basah

Harga yang murah.


Banyak ditemui di bengkel bengkel terdekat.
Dapat digunakan berulang ulang dengan perawatan yang maksimal.

Kekurangan Aki Basah

Kondisi elektrolit yang mudah menguap, sehingga harus dicek ketinggian airnya dalam
jangka waktu tertentu.
Elektrolit merupakan jenis asam H2SO4 yang bersifat keras dan korosif dan
membahayakan apabila tumpah dan mengenai bagian bagian tubuh.

2. Aki Kalsium

Merupakan tipe aki yang mirip dengan aki basah, dan hanya dibedakan berdasarkan kutub positif
dan kutub negative aki yang terbuat dari bahan kalsium. Aki jenis ini cukup populer di kalangan
masyarakat Indonesia, karena selain jarang yang menjual tipe aki ini, masyarakat juga hanya
mengetahui bahwa tipe aki hanya ada dua, yaitu aki basah dan kering.

Kelebihan Aki Kalsium

Memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan Aki Basah dalam hal penyimpanan
arus listrik.

Kekurangan Aki Kalsium

Kurang populer.
Jarang dijual di bengkel bengkel umum.
3. Aki Hybrid

Dilihat dari namanya aki hybrid, tipe aki ini menggabungkan 2 tipe aki menjadi satu. Aki ini
menggabungkan tipe aki basah dengan aki kalsium. Perbedaannya hanya terletak pada bahan
kutub kutub nya saja. Aki hybrid memiliki kutub ( + ) yang terbuat dari bahan Low Antimonial
seperti pada aki basah, dan menggunakan Kalsium pada kutub ( ) nya.

Perbedaanya hanya pada itu saja, yang membuat aki hybrid ini masih kalah populer
dengan aki kering, walaupun katanya memiliki daya tahan yang lebih baik dari aki basah.

Kelebihan Aki Hybrid

Memiliki usia pakai yang lebih baik dibandingkan aki basah.


Elektrolit yang tingkat penguapannya lebih kecil dibandingkan aki basah.

Kekurangan Aki Hybrid

Cukup populer dalam penggunaanya, masih kalah dengan aki MF.


Elektrolit merupakan jenis asam H2SO4 yang bersifat keras dan korosif dan
membahayakan apabila tumpah dan mengenai bagian bagian tubuh.
Sulit ditemui di bengkel bengkel kecil.
4. Aki MF ( Maintenance Free )

Tipe aki berikutnya adalah aki dengan tipe MF atau Maintenance Free. Aki MF ini juga sering
dikenal dengan istilah aki kering. Walaupun dikenal dengan naman aki kering, namun jangan
kira aki ini tidak membutuhkan cairan elektrolit di dalamnya. Aki kering ini tetap memiliki
larutan elektrolit untuk mengaktifkan sel selnya dalam menyimpan arus. Hanya saja aki jenis ini
memiliki segel khusus yang sangat kuat, sehingga dapat menahan penguapan dari larutan
elektrolit pada aki. Karena itu aki ini disebut Maintenance Free, karena anda tidak perlu repot
repot mengecek kondisi air aki yang sudah tersegel rapi dan dijamin mengalami tingkat
penguapan yang kecil sekali.

Aki jenis MF atau aki kering ini dapat menjadi pilihan bagi anda yang malas dan tidak mau repot
dalam mengurus aki. Namun demikian ternya ada kekurangan dan kelebihan lain dari aki
maintenance free ini.

Kelebihan Aki Maintenance Free

Bebas Perawatan.
Tidak membutuhkan penggantian air aki secara rutin.
Praktis dalam Penggunaannya.
Dapat menjadi pilihan bagai anda yang menyukai aksesoris kendaraan yang menambah
beban listrik.

Kekurangan Aki Maintenance Free

Harganya yang lebih mahal dibandingkan aki basah.


Sekali pakai, tidak bisa digunakan berulang ulang seperti aki basah.
Umur aki yang relative singkat.
5. Aki Gel

Aki gel merupakan terobosan baru dalam dunia penyimpanan arus pada kendaraan bermotor.
Apabila aki pada umumnya menggunakan cairan elektrolit yang mudah bocor atau tumpah, maka
aki gel ini menggunkan Gel sebagai elektrolitnya.

Penggunaan gel ini menghindari terjadinya larutan elektrolit yang tumpah dan dapat
membahayakan, selain itu, beberapa perusahaan pembuat aki gel ini mengklaim bahwa agi gel
memiliki umur 2 kali lipat lebih lama dibandingkan aki biasa.

Kelebihan Aki Tipe Gel

MF alias maintenance free tanpa perlu repot mengecek air aki.


Memiliki usia lebih panjang dibandingkan jenis aki lainnya.
Teknologi gel memungkinkan aki dapat dibolak balik tanpa khawatir elektrolitnya
tumpah.

Kekurangan Aki Tipe Gel

Harga yang lebih mahal dari aki kering dan aki basah
Inovasi baru, masih jarang ditemui di bengkel bengkel kecil
Masih belum se-populer aki kering dan aki basah.

3) Kiprok/rectivier
Kiprok dalam sepeda motor memiliki peranan yang cukup penting. Fungsi utama dari
kiprok adalah menangani seluruh kelistrikan yang ada di sepeda motor. Secara umum kiprok
juga berfungsi sebagai regulator. Dengan menggunakan kiprok, seluruh kelistrikan pada sepeda
motor akan diatur, mulai dari kelistrikan dengan arus searah atau DC maupun kelistrikan arus
bolak balik atau AC.
Fungsi yang pertama dari kiprok pada sepeda motor adalah sebagai charger atau pengisi
ulang. Salah satu tegangan keluaran dari kiprok digunakan untuk melakukan pengisian
ulang daya pada aki. Tegangan keluaran dari kiprok yang digunakan untuk melakukan pengisian
ulang pada aki berkisar antara 13 volt hingga 14 volt.
Jika fungsi ini mengalami kerusakan, maka bagian yang akan terpengaruh terlebih dahulu
adalah aki. Karena tegangan pengisian ulang biasanya akan mengalami drop. Jika tegangan yang
dipakai untuk mengisi ulang di bawah standart maka aku juga akan ikut drop.

kiprok
Fungsi yang lain dari kiprok adalah sebagai penstabil tegangan. Tegangan yang
dihasilkan oleh bagian spull ada di kisaran angka 24 volt. Angka ini merupakan angka yang
cukup tinggi dan sangat merusak komponen komponen sepeda motor karena hampir seluruh
komponen pada sepeda motor bekerja pada tegangan 12 volt. Oleh karena itu, tegangan 24
volt harus diubah ke tegangan 12 volt menggunakan kiprok.
Jika fungsi kiprok sebagai penstabil tegangan ini rusak, maka komponen yang akan
terkena dampak pertama kali juga adalah aki. Hal tersebut dikarenakan aku akan mengalami over
charger. Disamping itu, lampu yang bekerja pada tegangan 12 volt juga bisa dipastikan cepat
putus. Contohnya adalah lampu utama bagian depan ataupun lampu panel pada speedometer
Jadi apabila disimpulkan kiprok memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai
regulator, sebagai penyearah tegangan dan sebagai penstabil tegangan. Dengan adanya beberapa
peran tersebut, maka sistem kelistrikan pada sepeda motor akan bisa dipenuhi oleh komponen
kiprok.

Tipe penyearahan rectivier


Ada 3 type penyearahan yang digunakan pada sepeda motor, yaitu :
1. single phase half wave rectification
2. single phase full wave rectification
3. three phase full wave rectification
1. Single Phase Half Wave Rectification

Rangkaian Single Phase Half Wave Rectification

Pada rangkaian ini, rectifier mengalirkan arus hanya saat bagian A dari sumber arus AC (+)
sehingga arus mengalir ke resistor. Saat A (-), arus tidak lagi mengalir. Konsekuensinya bentuk
gelombang menjadi arus terputus-putus.
Type penyearahan seperti ini sudah jarang digunakan pada sepeda motor.

Rectifier Single Phase Half Wave Rectification

2. Single Phase Full Wave Rectification


Rangkaian Single Phase Full Wave Rectification

Pada metode ini, empat buah dioda digunakan pada rangkaian seperti pada gambar disamping.
Hasil dari rangkaian ini adalah arus yang mengalir dua kali lebih banyak dibandingkan hal-wave
rectification, rektifikasi konstan dan kecilnya fluktuasi bentuk gelombang.

Jika titik A merupakan arus positif + dan titik B negatif, maka arus akan diteruskan ke dioda no
1, kemudian resistor / beban, kemudian ke dioda no 4 dan ke titik B.

Jika titik B merupakan arus positif + dan titik A negatif, maka arus akan diteruskan ke dioda no
2, kemudian resistor / beban, kemudian ke dioda no 3 dan ke titik A.

Penyearahan type ini paling banyak digunakan pada sepeda motor berkapasitas kecil dan sedang
pada saat ini.

Rectifier Single Phase Full Wave Rectification


3. Three Phase Full Wave Rectification

Rangkaian dan Gelombang Three Phase Full Wave Rectification

Pada metode ini enam buah dioda digunakan pada rangkaian ini . Rangkaian ini juga
memungkinkan untuk menghasilkan arus DC yang lebih baik.

Coba kita perhatikan gambar di atas : kita perhatikan titik 1 dan titik 2 saja. Jika titik 1 positif
dan titik 2 negatif, maka arus akan mengalir dari titik 1 ke 1, kemudian ke dioda d, lalu ke titik
B, resistor R, titik E, dioda c, titik 3 lalu ke titik 2

Sebaliknaya Jika titik 2 positif dan titik 1 negatif, maka arus akan mengalir dari titik 2 ke 3,
kemudian ke dioda e, lalu ke titik B, resistor R, titik E, dioda a, titik 1 lalu ke titik 1

Dengan cara yang sama, tegangan AC antara terminal 2 dan 3, dan antara 3 dan 1 akan
mengalami rectifikasi gelombang penuh.

Type penyearahan seperti ini banyak digunakan pada sepeda motor dengan kapasitas yang lebih
besar (125 cc ke atas, seperti Thunder, Tiger, dll).
Rectivier fullwave 3 fase v- ixion

CARA KERJA SYSTEM PENGISIAN

Cara Kerja Sistem Pengisian Tipe Generator DC (Self Starter Dinamo)

Pada saat starter switch (saklar starter) dihubungkan, arus akan mengalir dari relay starter ke seri
field coil terus ke armature coil dan berakhir ke massa. Motor akan berputar untuk
memutarkan/menghidupkan mesin. Setelah mesin hidup, kontak pada relay starter diputuskan
(starter switch tidak lagi ditekan), sehingga tidak ada lagi arus yang mengalir ke seri field coil.
Akibatnya motor berubah fungsi menjadi generator karena armature coil saat ini menghasilkan
arus listrik yang disalurkan ke regulator pengisian melewati shunt field coil.
Rangkaian sistem pengisian dengan tipe generator DC (dinamo starter) Sistem pengisian dengan
generator DC tidak secara luas digunakan pada sepeda motor karena tidak dapat menghasilkan
gaya putar/engkol yang tinggi serta agak kurang efisien sebagai fungsi generatornya. Salah satu
contoh yang menggunakan tipe ini adalah mesin dua langkah (yamaha RD200).

Cara Kerja Sistem Pengisian Generator AC


Carakerja:

dinamo (alternator) diputar boleh mesin maka akan menghasilkan listrik , listrik itu kemudian
dialirkan ke lampu dan kiprok. kiprok akan menyearahkan arus dari dinamo. arus yang telah
disearahkan digunakan untuk mengisi batere atau aki dan mensuplai listrik untuk aksesoris
seperti sein, lempu rem, klakson dan lain lain. arus yang disalurkan ke aki hanya 14,3 volt,
apabila sudah melebihi itu maka kiprok akan membuangnya ke masaa.

Cara Kerja Sistem Pengisian Generator AC yang dilengkapi voltage regulator dan rectifier
Rangkaian sistem pengisian yang dilengkapi voltage regulator dan rectifier

Arus AC yang dihasilkan alternator disearahkan oleh rectifier dioda. Kemudian arus DC
mengalir untuk mengisi baterai. Arus juga mengalir menuju voltage regulator jika saklar untuk
penerangan (biasanya malam hari) dihubungkan. Pada kondisi siang hari, arus listrik yang
dihasilkan lebih sedikit karena tidak semua kumparan (coil) pada alternator digunakan. Pada saat
tegangan dalam baterai masih belum mencapai tegangan maksimum yang ditentukan, ZD masih
belum aktif (off) sehingga SCR juga belum bekerja. Setelah tegangan yang dihasilkan sistem
pengisian naik seiring dengan naiknya putaran mesin, dan telah mencapai tegangan tembus ZD,
maka ZD akan bekerja dari arah kebalikan (katoda ke anoda) menuju gate pada SCR.

Selanjutnya SCR akan bekerja mengalirkan arus ke massa. Saat ini proses pengisian ke
baterai terhenti. Ketika tegangan baterai kembali menurun akibat konsumsi arus listrik oleh
sistem kelistrikan (misalnya untuk penerangan) dan telah berada di bawah tegangan tembus ZD,
maka ZD kembali bersifat sebagai dioda biasa. SCR akan menjadi off kembali sehingga tidak
ada aliran arus yang di buang ke massa. Pengisian arus listrik ke baterai kembali seperti biasa.
Begitu seterusnya proses tadi akan terus berulang sehingga pengisian baterai akan sesuai dengan
yang dibutuhkan. Inilah yang dinamakan proses pengaturan tegangan pada sistem pengisian yang
dilakukan oleh voltage regulator.

Alternator satu phase (single-phase alternator) merupakan alternator yang menghasilkan


arus AC satu gelombang, masing-masing setengah siklus (180o) untuk gelombang positif dan
negatifnya (gambar A). Jika disearahkan hanya dengan satu buah dioda, maka hanya akan
menghasilkan setengah gelombang penuh (gambar B). Untuk itu pada rangkaian sistem
pengisian yang menggunakan alternator, dipasangkan rectifier (dioda) setidaknya 4 buah untuk
menyearahkan arus yang menuju baterai, sehingga bisa menghasilkan gelombang penuh pada sisi
positifnya walau hanya menggunakan alternator satu phase (gambar C).

BAB III

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR


A. pemeriksaan tegangan pengisian

1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal.


2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter) seperti pada gambar di
bawah:
Standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm:
13,0 16, 0 V (Suzuki)
14,0 15,0 V (Honda)
14,5 V (Yamaha)
3) Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar. Lihat bagian 3
(menemukan sumber-sumber kerusakan) untuk menentukan kemungkinan penyebab yang terjadi
jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.
Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada sistem pengisian
tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu karena bisa merusak alat uji dan
komponen listrik.
b) Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan sistem
pengisian.

B. pemeriksaan kebocoran arus


1) Matikan kunci kontak (putar ke posisi OFF) lalu lepaskan kabel negatif dari terminal baterai.
2) Hubungkan jarum positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan jarum negatif (-
) ke terminal negatif baterai seperti gambar di bawah:
Standar kebocoran arus : maksimum 1 A
3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan terjadi korslet pada
rangkaian sistem pengisian. Periksa dengan melepas satu persatu sambungansambungan pada
rangkaian sistem pengisian sampai jarum penunjuk ampermeter tidak bergerak.

C. pemeriksaan kumparan alternator


1) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan
pengisian (charging coil) dengan massa seperti gambar di bawah:
Standar tahanan kumparan pengisian (pada suhu 200C):
0,2 1,5 ohm () untuk Honda Astrea
0,3 - 1,1 (Honda Supra PGM-FI)
0,6 - 1,2 (Suzuki Shogun)
0,32 0,48 (Yamaha Vega)
2) Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang ditentukan, ganti kumparan stator
alternator (koil pengisian).

Catatan:
a) Warna kabel koil pengisian setiap merek sepeda motor berbeda, lihat buku manual
yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Pengukuran tahanan tersebut bisa dilakukan dengan kumparan stator dalam keadaan
terpasang.

D. pemeriksaan regulator/rectifier
1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa konektor terhadap terminal-terminal yang
longgar atau berkarat.
2) Periksa (ukur) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan pada terminal
konektor regulator/rectifier seperti gambar di bawah:
Catatan:
a) Warna kabel pada konektor regulator/rectifier setiap merek sepeda motor kemungkinan
berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Standar tahanan (spesifikasi) pada konektor regulator/rectifier setiap merek sepeda
motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
c) Tabel 3 berikut ini adalah contoh spesifikasi tahanan dan tegangan (voltage)
regulator/rectifier sepeda motor Honda Tiger

3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti regulator/rectifier dengan yang baru.
DIAGNOSIS SISTEM PENGISIAN

1. Pengisian baterai kurang


2. Pengisian baterai berlebihan

BAB IV

FUTURE TECH

Baterai lithium iron phosphate (LiFePO4)


Aki asal Amerika Serikat (AS) ini merupakan baterai ultra ringan, bobotnya hanya seperlima dari
baterai umum lead-acid. Aki baru ini menggunakan bahan lithium, yang biasa digunakan pada
gadget atau handphone, sehingga lebih ringan, tidak mengandung asam sulfat, gel, dan juga
bukan seperti model aki kering biasa. LiFePO4 Takkan ada kemungkinan meledak mengeluarkan
gas ketika melakukan pengisian ulang listrik, karena tidak ada cairan. Dengan pemakaian aki
lithium Mesin menyala lebih mudah dan cepat ketika di starter dan lebih minim perawatan.
Lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan cairan acid, zero sulfation. Karena tidak
menggunakan cairan, para modifikator bisa meletakkannya di berbagai posisi.

Biaya dan energy yang bisa digunakan

Baterai lithium 3 kali lebih mahal dari baterai lead acid, tenaga yang dihasilkan pun lebih baik
dari baterai lead acid.
Perbandingan energy yang dihasilkan pada lithium dengan lead acid

Siklus baterai

Tergantung bagaimana baterai diperlakukan, merawat baterai sesuai manual dan standar pabrik
bisa memperpanjang umur baterai. suhu juga menentukan ketahanan baterai. semakin panas
baterai semakin sedikit umur baterai. suhu lingkungan juga mempengaruhi kapasitas
baterai. Dasar suhu lingkungan standar adalah 25 derajat Celcius.

Perbandingan siklus pengisian baterai lithium dan baterai lead acid

BAB V
REFERENSI

JAMA, Jalius. Teknik Sepeda Motor Jilid 1 untuk SMK /oleh Jalius Jama, Wagino ---- Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

https://empatlawang84.blogspot.co.id/2014/01/2014motorcycle-pemeriksaan-dan.html

https://ridepackerindonesia.wordpress.com/2015/10/20/fungsi-kiprok-pada-sepeda-motor/

http://www.guruotomotif.com/2016/01/cara-kerja-sistem-pengisian-sepeda_12.html

http://www.popsci.com/cars/article/2013-05/concept-electric-motorcycle-recharges-10-minutes

https://charis7512.blogspot.co.id/2016/06/sistem-pengisian-charging-pada-sepeda.html

https://www.victronenergy.com/blog/2015/03/30/batteries-lithium-ion-vs-agm/

http://www.otosia.com/berita/sorai-power-aki-canggih-buat-motor-besar.html

http://hargamotor.co.id/sparepart/5-tipe-aki-sepeda-motor

Anda mungkin juga menyukai