Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5

Nama kelompok :
1.Bhimo Chrisandy (ketua kelompok)
2. Aurelya Maharani Putri
3. Pramuditya Arya Wildhan A
4. Ratih Adriany
5. Fajar Surya Laksono
6. Myrell Maharani Azra T

A. Pendahuluan
Latar Belakang
Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana
tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah.
Osteoporois adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan
mikroarsitektur (bentuk mikro/halus) jaringan tulang
yang mengakibatkan menurunnya kekuatan tulang dan
meningkatnya kerapuhan tulang, sehingga
menyebabkan tulang mudah patah. Osteoporosis
dijuluki sebagai silent epidemic diseases, karena
menyerang secara diam-diam, tanpa adanya tanda-
tanda khusus, sampai pasien mengalami patah tulang

Tujuan manfaat
Osteoporosis kini telah menjadi salah satu penyebab
penderitaan dan cacat yang paling sering terjadi pada orang
berusia lanjut, terutama pada wanita. Ketika wanita
mencapai usia menopause, maka semakin menurun pula
kadar kalsium dalam tulang. Sebelum terjadi fase menopause,
biasanya di dahului dengan fase premenopause.
Premenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause.
Bagi kebanyakan perempuan, kejala fase premenopause
mulai muncul pada usia 40 tahunyang menimbulkan gejala
yang sangat mengganggu aktifitas kehidupan wanita,
termasuk hilangnya kesuburan dan meningkatnya risiko
osteoporosis pada kondisi menjelang menopause, wanita
memiliki risiko ostioporosis lebih tinggi dibanding laki-laki.

B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku
pencegahan Osteoporosis pada wanita premenopause.
2. Tujuan khusus
Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan tentang
osteoporosis pada wanita premenopause.
Mengetahui distribusi frekuensi perilaku pencegahan
osteoporosis pada wanita premenopause.
Mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku
pencegahan osteoporosis pada wanita premenopause.

C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat.
Masyarakat dapat menyadari adanya risiko osteoporosis
dan dapat meningkatkan usaha-usaha dalam pencegahan
dalam osteoporosis. Penelitian ini juga dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang perilaku yang
merupakan langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh
kaum wanita sebelum memasuki masa menepause sehingga
kejadian osteoporosis dapat menurun.

a. Deduktif
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah
satu penyakit yang menimpa tulang karena
berkurangnya massa dan kepadatan tulang. Akibat dari
osteoporosis adalah tulang-tulang menjadi rapuh dan
mudah patah akibat kepadatan tulang berkurang.
b. Induktif
Kalsium merupakan unsur pembentuk tulang dan gigi.
Maka, agar kepadatan tulang terus terjaga, penting
untuk mengonsumsi kalsium yang banyak terdapat
dalam susu.
c. Struktur Teks
Kaum muda, seringkali mereka berpikir tidak perlu lagi
mengkonsumsi susu yang dianggap sebagai makanan
anak kecil. Atau karena berpikir tulang tidak tumbuh lagi
sehingga mereka enggan minum susu.

d. Kesimpulan
a. Semakin bertambahnya umur, gambaran
kepadatan tulang semkin menurun yang berarti
risiko untuk mengalami osteoporosis semakin besar
dan korelasinya semakin kuat.
b. Semakin banyak jumlah anak yang dimiliki oleh
seorang wanita, gambaran kepadatan tulang
semakin menurun yang berarti risiko wanita
tersebut untuk mengalami osteoporosis semakin
besar dan korelasinya kuat.
c. Penggunaan kontrasepsi pil berpengaruh positif
terhadap gambaran kepadatan tulang dan
kolerasinya lemah.
e. Saran
Perlu dilakukan penelitian dengan subjek pnelitian
yang lebih banyak.
Perlu dilakukan lanjutan untuk faktor-faktor risiko
osteoporosis lainnya guna mengurangi kejadian patah
tulang karena osteoporosis di kemudian hari.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui
penggunaan koontrasepsi lainnya selain pil yang
berpengaruh terhadap munculnya kejadian
osteoporosis.

Anda mungkin juga menyukai