Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN demi memenuhi tugas ISBD di Universitas
Negeri Makassar yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajarinya.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Tim Penyusun
Page | 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal budaya. Juga dalam
kehidupan sehari-hari, orang tak mungkin berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. setiap
hari orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang merusak kebudayaan. Namun
apakah yang disebut kebudayaan itu ? apakah masalah tersebut penting bagi kehidupan
tersebut penting bagi penyelidikan bagi kebudayaan ?
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi
budaya. Akan tetapi, walaupun demikian, seorang yang memperdalam tentang sosiologi
sehingga memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tak dapat menyampingkan
kebudayaan dengan begitu saja karena dikehidupan nyata , keduanya tak dapat dipisahkan
dan selamanya merupakan dwi tunggal . Sebagaimana telah diuraikan dalam bab I yang
berjudul pendahuluan, masyarakat adalah yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan
sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.
walaupun secara teoritas dan untuk kepentingan analistis, kedua persoalan tersebut dapat
dibedakan dan dipelajari secara terpisah.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melvile J. Herskovit dan bronislaw Malinowski,
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang dapat dalam
masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu ! kemudian,
Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super organic karena kebudayaan
yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus , walaupun orang-orang yang
menjadi anggota masarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kehidupan kebudayaan dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari ?
b. Bagaimana pentingnya kebudayaan dimasyarakat ?
Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari ( bahasa sangsekerta ) buddhayah yang merupakan
jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal.
Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan berasal dari kata latin colore, artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu
mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut, yaitu celore kemudian colture, diartikan
sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusai sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala suatu yang dipelajari
dari pola-polaprilaku yang normative. Artinya mencakup segala cara-cara atau pola-pola
berpikir.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya , rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
benda atau kebudayaan jasmani ( material culture ) yang diperlukan oleh manusiauntuk
menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnyadapat diabdikan untuk keperluan
masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial
yang perlu untuk mengatur masalah-masalah yang masyarakat dalam arti yang luas. Di
dalamnya termasuk misalnyasaj agama, idiologi, kebatinan, kesenian, dan semua unsure yang
merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. selanjutnya,
cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan yang hidup bermasyarakat, dan yang
antara lain menghasilkan filsapat serta ilmu pengetahuan. cipta merupakan, baik yang
berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk dinamakan pula kebudayaan
rohaniah ( spiritual atau imimaterial culture ). Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh
orang-orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagaian besar
atau dengan seluruh masyarakat.
Page | 4
Pendapat tersebut diatas dapat saja dipergunakan sebagian pegangan. Namun demikian,
apabila dianalisi lebih lanjut, manusia sebenarnya mempunyai segi material dan segi spiritual
didalam kehidupannya. Segi material mengandung karya, yaitu kemampuan manusia untuk
menghasilkan benda-benda meupun lain-lainya yang berbentuk benda. Segi spiritual manusia
mengandung cipta yang menghasilkan ilmu pengetahuan, karsa yang menghasilkan
kepercayaan, kesusilaan.kesopanan, dan hukum, seta rasa yang menghasilkan keindahan.
Manusia berusaha menghasilkan ilmu engetahuan melalui logika, menyerasikan perilaku
terhadap kaidah-kaidah melalui etika, dan mendapatkan keindahan melalui estetika. hal itu
merupakan kebudayaan yang juga dapat dipergunakan sebagai patokan analisis.
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-
unsur kecil yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan yang bersifat dari kesatuan.
Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya majlis
permusyawaratan rakyat, disamping adanya unsure-unsur kecil seperti, sisir, kancing, baju,
peniti dan lainya yang dijual dipinggir jalan.
Berapa orang sarjana yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi.
misalnya, Melville J. horskovits mengajukan empat unsur pokok kebudayaan, yaitu :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Brinislaw Molinowski, yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional
dalam antropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan, antara lain :
1. Sistem norma yang kemungkinan kerja sama antara para anggota masyarakat didalam
upaya menguasai alam sekelilingny
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan ; perlu diingat keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang paling utama
4. Organisasi kekuatan
Masing-masing unsur tersebut, beberapa unsur-unsur kebudayaan , untuk kepentingan
ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan,
lazim disebut cultural universals. Istilah ini menunjukan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat
universal, yaitu antropolog yang membahas persoalan tersebut secara dunia ini. Para
Page | 5
antropolog yang membahas persoalan tersebut secara lebih mendalambelum mempunyai
pandangan seragam yang dapat diterima,. antropolog C. kluckhohn didalam sebuah karyanya
yang berjudul universal catefories of culture telah menguraikan ulasan para sarjana mengenai
hal itu.
Page | 9
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
Page | 10
DAFTAR PUSTAKA
Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta.
Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. hlm.115
Ralph linton.1936. A Study of Man, an Introuction. New york : Appleton century-crofts. Inc.
hlm.397
Page | 11