Epilepsi Oke 1
Epilepsi Oke 1
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
kejang umum, kejang fokal, penurunan kesadaran, gangguan tingkah laku sampai
terjadi berulang kali dengan pola yang sama, tanpa memperhatikan tempat, waktu
dan keadaan. Epilepsi bukanlah homogen, tetapi bervariasi luas dalam bentuk,
penyebab dan beratnya. Cetusan abnormal mungkin melibatkan sebagian otak saja
(serangan parsial/fokal) atau daerah luas pada kedua belahan otak (serangan
umum).
A. Definisi
B. Etiologi
1. Epilepsi primer atau epilepsi idiopatik yang hingga kini tidak ditemukan
area otak yang abnormal, hingga menimbulkan muatan listrik yang abnormal.
e. Pada dewasa
C. Epidemiologi
1,8 juta penderita. Laki-laki lebih sering dari pada perempuan. Serangan pertama
pada anak dibawah 4 tahun: + 33% diatas 4-10 tahun: 52%. Usia 20 tahun
kebawah + 80%, usia 21 tahun sampai 55 tahun + 15%, usia diatas 55 tahun +
1-2%.
D. Mekanisme Epilepsi
neuron yang menseleksi ion-ion K, Na, Ca, Cl dari dalam /luar sel neuron.
Diagnosis ditegakkan bila serangan lebih dari satu kali dalam kurun waktu
1 tahun. Serangan ini dapat dari anamnesis, jarang yang dilihat. Bia mungkin
mencari etiologi.
E. Gejala Klinik
Serangan motorik, tonik klonik pada 1 anggota badan bisa berupa spasmus
(Jacksonian March).
satu anggota badan dapat meluas. Cetusan epileptik ini di daerah rolandik
otak yang berperan dalam sensasi. Bisa serangan pucat atau pelebaran
d. Epilepsi fokal lain yaitu epilepsi ekuivalent dimana kesadaran utuh dengan
gejala sakit kepala, sakit perut, pusing secara paroksismal. Bisa kelainan
kontinue (status berjam-jam, berhari pada satu anggota) dapat diikuti oleh
umum sekunder. Serangan fokal pada satu anggota badan atau epilepsi fokal
4. Epilepsi Umum
a. Grand mall
sampai jam fase lemas dan pasien kecapean lupa pada kejadian (amnesia).
b. Petit mal (serangan lena absence)
motorik terhenti (makan, bicara, jalan) pasien diam tak bereaksi. Apa yang
disusul amnesia.
c. Serangan mioklonik
atau berulang. Mulai gerakan halus sampai sentakan hebat. Biasa pasien
d. Serangan atonik
tidak diikuti gerakan atau serangan tonik klonik, bisa kepala terkulai tiba-
tiba.
terjadi berurutan, disertai teriakan, umumnya pada bayi usia 3-12 bulan,
kepala, badan, tangan dan tungkai kiri kanan serentak terfleksi ( seolah-
dll. Mortalitas lebih dari 50% sisanya 50% diikuti dengan mental
retardasi, speech gejala sisa neurologi, 50% lagi menjadi epilepsi kronik.
f. Kejang demam
Epilepsi timbul waktu anak demam > 390C pada umur 4 bulan sampai 5
tahun
Kejang singkat
Kejang < 15 menit
Tidak berulang Kejang demam sederhana
Tanpa defisit neurologi
EEG normal
Bila diluar tanda-tanda diatas berarti gejala demam maligna, bisa menjadi
F. Terapi
Prinsip pengobatan:
- seleksi obat anti epilepsi (OAE) yang tepat sesuai jenis epilepsi
- bila dengan obat I belum efektif ditukar dengan obat II (caranya: obat I
dinaikkan)
Kegagalan disebabkan:
1. Fenobarbital dosis dewasa 2-5mg/kgBB/hr, pemberian 1-2 kali per hari. Untuk
2. Fenitoin atau dilantin. Dosis dewasa 200-400mg/hr. Bisa untuk Grandmall dan
OAE pilihan II
sekunder.
2. Lamotrigin (lamietal). Dosis dewasa 50-400 mg/hr untuk grandmall, fokal,
umum sekunder.
G. Status Epileptikus
dengan luminal pada penderita epilepsi dihentikan secara mendadak. Suatu status
epileptikus harus selalu kita pandang sebagai suatu keadaan darurat dan bangkitan
itu harus segera dihentikan. Suatu status epileptikus yang tidak dapat
maut.
2. Hentikan kejang
dilakukan di ICU
< 20 menit
5 menit.
> 60 menit