Anda di halaman 1dari 9

Bermimpilah!

Jenis karangan

JENIS - JENIS KARANGAN


Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.
Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan
sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau
merasakan hal yang dideskripsikan.
Contoh : keadaan banjir, suasana di pasar

Menandai Ciri-ciri Paragraf Deskripsi


Bacalah dua kutipan di bawah ini!
KUTIPAN 1
Malam itu, indah sekali. Di langit, bintang bintang berkelip kelip memancarkan cahaya.
Hawa dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar
mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.
KUTIPAN 2
Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi
besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga
putih, berada di kamar dekat dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar
tergantung di dinding selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat
dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar
Kedua kutipan tersebut adalah contoh paragraf deskripsi. Paragraf deskripsi mempunyai ciri-
ciri yang khas, yaitu bertujuan untuk melukiskan suatu objek.
Dalam paragraf deskripsi, hal-hal yang menyentuh pancaindera (penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecapan, atau perabaan) dijelaskan secara terperinci. Inilah ciri-ciri paragraf
deskripsi yang menonjol, seperti dalam kutipan 1.
Ciri yang kedua adalah penyajian urutan ruang. Penggambaran atau pelukisan berupa
perincian disusun secara berurutan; mungkin dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah, dari
depan ke belakang, dan sebagainya, seperti dalam kutipan 2.
Ciri deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat dengan mengamati bentuk,
warna, dan keadaan objek secara detil/terperinci menurut penangkapan si penulis.
.seorang gadis berpakaian hitam..
.tiga lelaki tanpa alas kaki.
Dalam paragraf deskripsi, unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran.
.bersama terpaan angin yang lembut..

Paragraf Eksposisi
Menulis eksposisi sangat besar manfaatnya. Mengapa? Sebagian besar masyarakat menyadari
pentingnya sebuah informasi.
Eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan.
Jika ada paragraf yang menjawab pertanyaan apakah itu? Dari mana asalnya? Paragraf
tersebut merupakan sebuah paragraf eksposisi. Eksposisi adalah karangan yang menyajikan
sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau
informasi yang sejelas jelasnya.
Contoh : laporan
Dalam paragraf eksposisi, ada beberapa jenis pengembangan, yaitu (1) eksposisi definisi, (2)
eksposisi proses, (3) eksposisi klasifikasi, (4) eksposisi ilustrasi (contoh), (5) eksposisi
perbandingan & pertentangan, dan (6) eksposisi laporan.
Mengenali Contoh-contoh Paragraf Eksposisi
PARAGRAF 1
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan
ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita
maupun sebagai pencegah penyakit.
PARAGRAF 2
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban
gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat
kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga
yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak
berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh
aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
PARAGRAF 3
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini
terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini,
warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun
warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di
balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah
kurang merata.
PARAGRAF 4
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara
mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama,
persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua,
pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa
percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima,
untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui
latihan atau belajar sungguh sungguh.
PARAGRAF 5
Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah luluh
lantak. Keadaan ini mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun berdatangan dari
dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di
beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan tersebut lebih cepat.
Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di
beberapa rumah sakit dan tenda tenda darurat.
PARAGRAF 6
Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau dikenal
dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan Risha alias Rumah Instan Sederhana
Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya Pagi Pesan,
Sore Huni. Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini
berbentuk panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi,
usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton bertulang,
diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji
di laboratorium sampai zonasi enam.
Topik topik yang Dapat Dikembangkan Menjadi Paragraf Eksposisi
Tujuan paragraf eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu agar pengetahuan
pembaca bertambah. Oleh karena itu, topik-topik yang dikembangkan dalam paragraf
eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi. Berikut ini contoh contoh topik yang
dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf eksposisi.
1. Manfaat menjadi orang kreatif
2. Bagaimana proses penyaluran bantuan langsung?
3. Konsep bantuan langsung tunai.
4. Faktor faktor penyebab mewabahnya penyakit flu burung.

Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang
sesuatu.
Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data
pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.
Dalam paragraf argumentasi, biasanya ditemukan beberapa ciri yang mudah dikenali. Ciri-
ciri tersebut misalnya (1) ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya;
(2) alasan, data, atau fakta yang mendukung; (3) pembenaran berdasarkan data dan fakta
yang disampaikan. Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf
argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan
penelitian kepustakaan.
Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan. Kesimpulan ini yang
membedakan argumentasi dari eksposisi.
1.
Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki
kanan dan kiri tepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper
lawan. Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar
mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Amin benar-benar pemain
bola jempolan (Tarigan 1981 : 28).
1.
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian.
Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal
kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu
sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan cara menjaga
kesuburannya, dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Tujuan yang ingin dicapai melalui pemaparan argumentasi ini, antara lain :
1. melontarkan pandangan / pendirian
2. mendorong atau mencegah suatu tindakan
3. mengubah tingkah laku pembaca
4. menarik simpati
Contoh : laporan penelitian ilmiah, karya tulis

Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam
karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif
tidak memiliki kalimat utama.
Perhatikan contoh berikut!
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya
dibalut dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta
istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit.
Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut kedatangan Nyonya Marta.
Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara
kronologis. Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang
diceritakan.
Contoh : novel, cerpen, drama
Paragraf narasi dibedakan atas dua jenis, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
Paragraf narasi ekspositoris berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara
informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat.
Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah
kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya.
Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad,
mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung
Meruyung. Mereka membawakan lagu Mars Jalan yang dirasa tepat untuk mengantar
Ahmad, sang pengantin.
Sumber : Tempo, 20 Februari 2005
Paragraf narasi sugestif adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun
sedemikian rupa seehingga merangsang daya khayal pembaca, tentang peristiwa tersebut.
Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke
tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum
mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut
pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang
melakukan hal itu. Akan tetapi, semuanya gagal.
Sumber : Terampil Menulis Paragraf, 2004 : 66
Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi merupakan paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya
disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca.
Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha
membangkitkan dan merangsang emosi.
Contoh : (1) propaganda kelompok / golongan, kampanye, (2) iklan dalam media massa, (2)
selebaran, dsb.
karangan yang bertujuan mempengaruhi dan membujuk pembaca
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi
harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia
yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura,
dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin
menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini
disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan
keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem
pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan
generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan
nasional.

Diposkan oleh Dyah Kurnia Nur Imani Minggu, 26 April 2009 di 20:37

1 komentar

Hmmmmmmmm
Lima karakter guru terbaik menurut saya:
1. Memotivasi : Bercerita tentang orang-orang yang sukses juga selalu mengingatkan
muridnya tentang betapa sulitanya orang tua kita berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak-
anaknya agar kelak menjadi anak-anak yang sukses dan bermanfaat di kemudian hari.
2. Murah senyum : Selama jam pelajaran berlangsung itu tidak terasa tegang karena ketika
beliau masuk kelas atau di tengah-tengah penjelasanya ataupun ketika berpapasan di luar
kelas pasti beliau memberikan senyum.
3. Pengertian : Apabila memberikan tugas atau hafalan selalu dengan persetujuan muridnya
dengan pertimbangan agar sesuai dengan kemampuan muridnya.
4. Sabar : Sabar ketika menjelaskan suatu pelajaran dengan berulang-ulang kali kepada
muridnya yang kurang pintar sampai semua muridnya paham betul dengan pelajaran yang
beliau ajarkan tanpa terkacuali, sabar dalam menghadapi muridnya yang nakal tanpa
membeda-badakan muridnya.
5. Perhatian : selalu bersedia diajak untuk berdiskusi ataupun sering apabila beliau melihat
murinya sedang sedih atau sedang gelisah dengan masalah yang dihadapi murinya ataupun
katika murinya sakit beliau selalu menenangkan muridnya dengan nasehat-nasehat atau
saran-saran yang beliau berikan.
Lima karakter guru yang kurang baik menurut saya :
1. Pilih kasih : selalu mendahulukan kepentingan atau menjawap pertanyaan dari murid yang
lebih pintar atau yang lebih cantik (tampan).
2. Pemarah : katika menegur atau memarahi muridnya selalu dengan emosi di depan teman-
temannya tanpa mempertimbangkan perasaan muridnya padahal muridnya itu tidak sengaja
dansudah berusaha untuk tidak melakukan kesalahan itu.
3. Egois : selalu melampiaskan masalah pribadinya ketika sedang mengajar kapada murid-
muridnya. Merasa paling benar dan tidak mau menerima kritik dari muridnya.
4. Tidak sabar : ketika sedang menerangkan suatu pelajaran beliau hanya mengulang
penjelasanya satu kali padahal murinya masih banyak yang belum paham dengan pelajaran
yang beliau terangkan.
5. Terlalu disiplin : sedikit-sedikit hukuman.

Diposkan oleh Dyah Kurnia Nur Imani Minggu, 19 April 2009 di 20:03

0 komentar

water rocket competition

Water rocket competition: Ajang kreativitas murid SMA IT Al Irsyad

Dewasa ini, perkembangan ilmu teknologi semakin meroket merambah ke segala bidang.
Dalam bidang pendidikan pun, teknologi terapan sudah banyak digunakan sebagai media
pembelajaran. Kita sebagai masyarakat yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mau
tidak mau harus ikut melebur dalam persaingan modernisasi teknologi. Karena kalau tidak,
kita akan menjadi guru konvensional di tengah modernisasi pendidikan. Salah satu kontribusi
untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi adalah diadakannya kegiatan water rocket
competition.
Munculnya water rocket competition karena dianggap telah memenuhi kriteria dasar yaitu
kreatif dengan air sebagai pendorong alternatif roket, inovatif dengan adanya berbagai ide
baru seputar konstruksi dan aerodinamika dari roket tersebut. Kegiatan ini juga merupakan
aplikasi teori dari ilmu fisika yang telah didapat murid-murid kelas X SMA IT Al Irsyad
Purwokerto. Lomba roket ini telah dilaksanakan dalam 2 proyek. Proyek pertama pada
tanggal 27 maret 2009. Pada proyek tahap 1 setiap kelompok hanya membuat 1 roket dan
sebagai alat pendorong peluncur menggunakan pompa tangan. Proyek ke-2 dilaksanakan
pada tanggal 11 April 2009. Pada proyek ke-2 terdapat inovasi yang bebeda, setiap kelompok
membuat 3 roket yang boleh dimodifikasi sebaik mungkin dan menggunakan kompressor
sebagai alat pendorongnya.
Water rocket (roket air) terbuat dari botol-botol mineral yang bagian tutup botol menjadi
sumbu roket. Kemudian badan botol ditempeli dengan sirip-sirip yang terbuat dari gabus.
Sebagai ujung roket terbuat dari kertas manila yang dibentuk kerucut dan ditempelkan di
bagian bawah botol. Untuk membuat peluncur, bahan yang paling sederhana adalah
menggunakan pot bunga. Kualitas peluncur sangat berpengaruh pada jarak tempuh roket
ataupun ketepatan pada sasaran sewaktu roket ditembakkan.
Dengan adanya variabel utama dari pendukung roket air dan tingkat kesulitan serta
kemudahan yang relatif, menjadikan water rocket berpotensi untuk dikembangkan lebih
lanjut. Akhirnya, dengan adanya kegiatan ini diharapkan menjadikan bekal guru dan murid
untuk lebih berkembang dan mampu membuat inovasi-inovasi baru seputar teknologi.
*Dyah Kurnia*

Diposkan oleh Dyah Kurnia Nur Imani Minggu, 12 April 2009 di 21:26

0 komentar

Water Rocket Competition

Hebat juga yah...buat apollo he he

Diposkan oleh Dyah Kurnia Nur Imani Minggu, 05 April 2009 di 19:47

3 komentar

For Palestina
daku yang di depan neh...

Diposkan oleh Dyah Kurnia Nur Imani di 19:40

0 komentar

Foto outbond di Baturaden

me and friend

Diposkan oleh Dyah Kurnia Nur Imani di 19:35

0 komentar

polisi bahasa
Polisi Bahasa: Baku vs Benar?
Bahasa Indonesia memang menarik untuk didiskusikan, sekaligus menjadi pelajaran penting
bagi saya, bagi Anda, bagi kita semua yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Dalam percakapan sehari-hari kita sering mendengar orang mengucapkan kata telepon dan
telefon, mana yang benar? Kebanyakan dari kita tentu akan memilih kata telepon daripada
telefon. Memang, Kamus Besar Bahasa Indonesia mendaftarkan kata telepon sebagai kata
yang baku, bukan telefon. Namun, justru di sinilah letak permasalahannya.
Telepon berasal dari kata telephone, kata serapan dari Bahasa Inggris. Berdasarkan kaidah
ejaan pada penyerapan kata atau istilah asing, gugus konsonan ph diserap dan diganti menjadi
f. Sehingga seharusnya kita membaca telefon dan bukan telepon.
Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah kata lain. Misalnya, fase (phase), fonem (phonem),
mikrofon (mikrophon), foto (photo), telegraf (telegraph), fisiologi (physiology), dan lain-lain.
Kalau kita memaksa mengikuti apa yang telanjur terjadi pada kata telepon, kata-kata di atas
harusnya kita lafalkan pula sebagai pase, ponem, mikropon, poto, telegrap, dan pisiologi.
Faktanya, sekali lagi mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dianggap baku
adalah deret pertama yang disebutkan, bukan yang terakhir.
Apa yang mau disampaikan di sini ialah bahwa bahasa yang baku sebenarnya berbeda dengan
bahasa yang benar. Baku tidak selalu benar. Bahasa yang baku merupakan bahasa yang
standard. Artinya, ditentukan berdasarkan kesepakatan. Dalam hal ini, yang bertanggung
jawab adalah tim penyusun KBBI. Sementara bahasa yang benar adalah bahasa yang
mengikuti kaidah, dalam kasus kita ini kaidah penyerapan.
Bagaiamana kita menanggapi hal ini? Taat kaidah kebakuan atau taat kaidah kebenaran?

Dyah Kurnia Nur Imani


//dari berbagai sumber//

Diposkan oleh Dyah Kurnia Nur Imani di 19:32

0 komentar

Posting Lama
Langgan: Entri (Atom)

About Me

Dyah Kurnia Nur Imani


Lihat profil lengkapku

Labels
Cerpen (1)
every day is happy (1)
Muhasabah (1)
Blog Archive
2009 (11)
o April (7)
Jenis karangan
Hmmmmmmmm
water rocket competition
Water Rocket Competition
For Palestina
Foto outbond di Baturaden
polisi bahasa
o Maret (3)
Resensi Buku
Parafrase Puisi
Ulangan Bahasa Indonesia Kelas X Bilqis
o Februari (1)
perlahan mulai indah...

2008 (13)
o Desember (4)
Bahasa Gaul
lg sibuk buat raport neh..
hari Jumat
lemezzz
o November (6)
Kata Baku
music on
entah
dalam ketidakpastian
pada suatu malam..
sma it al irsyad al islamiyyah purwokerto
o Oktober (2)
Pelajaran Mengarang
assalamualaikum...
o Juli (1)
aku mencintaimu dengan sederhana

Bermimpilah! 2008. Design By JRY

Anda mungkin juga menyukai