Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA

KANTOR KABUPATEN KOTABARU


JalanZamrud I KotabaruTelp./Faxs.(0518) 21245 Kotabaru 72116

TATA CARA PENOMORAN DAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF

TATA CARA PENOMORAN DAN PENDAFTARAN WAKAF

1. AIW : Contoh penomoran : W2/1/001/IV/2013


ket. W2 : Akta Ikrar Wakaf
1 : Nomor indeks KUA kecamatan
001 : Nomor urut AIW di tahun berjalan
1V : Nomor bulan keluar AIW
2013 : Tahun pembuatan AIW

Contoh Kec. Pulau Sembilan : W2/1/001/IV/2013

2. APAIW : Contoh penomoran : W3/1/001/1V/2013


ket. W3 : Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf
1 : Nomor indeks KUA kecamatan
001 : Nomor urut APAIW di tahun berjalan
1V : Nomor bulan keluar AIW
2013 : Tahun pembuatan AIW

3. W5 (Pengesahan Nazir) : Contoh penomoran :


Nazir wakaf Kelompok Perorangan : W5/1/001//KP/1V/2013
ket. W5 : Surat Pengesahan Nazir Perorangan
1 : Nomor indeks KUA kecamatan
001 : Nomor urut W5 di tahun berjalan
KP : Kelompok Perorangan
01 : Nomor bulan keluar APAIW
2013 : Tahun pembuatan W5

Nazir wakaf Badan Hukum : W5a/1/001//BH/1V/2013


ket. W5a : Surat Pengesahan Nazir Badan Hukum
1 : Nomor indeks KUA kecamatan
001 : Nomor urut W5 ditahun berjalan (2008)
BH : Badan Hukum
1V : Nomor indeks KUA kecamatan
2013 : Tahun pembuatan W5a

Berkas wakaf yang perlu dipersiapkan :


1. AIW atau APAIW
2. W5 (Surat Pengesahan Nazir)
3. WK (Surat Ket. Kepemilikan Harta (Sertipikat Tanah,Segel/Surat Pernyataan Penguasaan
Fisik Bidang Tanah)serta Pernyataan Tanah/Barang tidak dalam sengketa dari
Kelurahan/Kepala Desa yang diketahui oleh Camat, )
4. Fotocopy KTP Nazir (4 lbr)
5. Fotocopy KTP Wakif (4 lbr)
6. Fotocopy KTP 2 orang Saksi (masing-masing 4 lbr)
7. Ikrar Wakaf (W1)
8. Materai 6000

Semua berkas dibuat sebanyak 4 rangkap

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian AIW :

1. Prioritas untuk masjid, madrasah, kantor KUA, yang berada di lokasi strategis
2. Bukan tanah wakaf yang masuk kawasan hutan lindung (lihat daftar terdahulu)
3. Cantumkan nama masjid atau madrasah pada AIW/APAIW, cont. Masjid Al Huda,
Madrasah GUPPI, dst.
4. Formulir wakaf yang ada harap digandakan, jangan dibuat (ketik) ulang yang baru untuk
menghindari kesalahan sesuai dengan bunyi yang sebenarnya.
PROSEDUR PERSYARATAN PENGURUSAN AKTA IKRAR WAKAF

LANDASAN HUKUM :

1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf;


2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perubahan Penyebutan
Departemen Agama Menjadi Kementerian Agama;
7. Peraturan Kepala BPN Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyederhanaan dan
Percepatan Standar Prosedur Operasi Pengaturan dan pelayanan Pertanahan untuk
Jenis Pelayanan Pertanahan Tertentu;
8. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Wakaf;
9. Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1978 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No.
28 tahun 1997 tentang Perwakafan Tanah milik;
10. SKB Menteri Agama dan Kepala BPN Nomor 03 Tahun 2004 tentang Sertifikasi
Tanah Wakaf;

BERKAS YANG HARUS DISIAPKAN:

1. Foto Copy KK & KTP Wakif 4 lembar,


2. Foto Copy KTP Nadzir (yang mendapat amanah untuk mengelola wakaf) 4 lembar
dan menunjukkan SK Nadzir dari KUA,
3. Foto Copy KTP 2 orang Saksi 4 lembar,
4. Foto Copy Bukti Kepemilikan Harta/Tanah (Sertifikat/Akta jual beli/Petok D) yang
akan diwakafkan 4 lembar,
5. Surat Keterangan Kepemilikan Harta/Tanah Tidak Dalam Sengketa dari
Kelurahan/Desa dan mengisi Formulir Model W.K 4 lembar,
6. Menyediakan Materai Rp. 6000,- 6 lembar,
7. Peruntukkan Harta/Tanah Wakaf (produktif. bangunan tempat ibadah
Masjid/Musholla, pendidikan Madrasah/Sekolah, dsb.),
8. Wakif, Nadzir dan 2 Saksi harus hadir di KUA di depan PPAIW untuk diikrarkan.

BERKAS :
UNTUK BERKAS W DISIAPKAN DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN,
ADAPUN KETENTUAN SBB :

YANG SUDAH SERTIFIKAT HAK MILIK

1. Memakai Model W1. tentang Ikrar Wakaf sebanyak 1 lembar untuk PPAIW,
2. Memakai Model W2. tentang Akta Ikrar Wakaf sebanyak 3 lembar,
3. Memakai Model W2.a tentang Salinan Akta Ikrar Wakaf sebanyak 4 lembar,
4. Memakai Model W5. tentang Surat Pengesahan Nadzir sebanyak 7 atau 8 lembar,
5. Memakai Model W7. tentang Surat Pengantar Permohonan Tanah Wakaf ke
BPN,dari KUA,
6. Melampirkan Sertifikat Hak Milik yang asli dan foto copy-nya untuk KUA.
Keterangan:

1. Model W2. masing-masing diberi materai Rp.6000,- lembar pertama untuk BPN,
lembar Kedua untuk PPAIW, dan lembar ketiga untuk Kementerian Agama.
2. Model W2.a. lembar pertama untuk Wakif, lembar kedua untuk Nadzir, lembar ketiga
untuk Kelurahan/Desa, dan lembar keempat untuk Kementerian Agama.
3. Model W5. satu lembar untuk arsip KUA, 1 (satu) lembar untuk BPN, 5 (lima) lembar
masing-masing untuk Nadzir, 1 (satu) lembar untuk Kelurahan/Desa serta 1 (satu)
lembar untuk Organisasi/Yayasan.
4. Surat Keterangan dari Kelurahan/Desa diketahui Camat bahwa Tanah Tersebut
Tidak Dalam Sengketa.

YANG BELUM SERTIFIKAT

1. Memakai Model W1, W2, W2.a, W5, W7,


2. Surat Keterangan dari Kelurahan (Model WK),
3. Surat Akta Jual Beli/Petok D,
4. Surat Keterangan Ahli Waris/Hibah diberi Materai Rp.6000,-
5. Surat Permohonan Penegasan Konversi,
6. Surat Pernyataan Pemasangan Tanda Batas (PMA No. 8/1961),
7. Surat Keterangan (PP. 10/1961 dan PMRA No. 2/1962),
8. Surat Pernyataan,
9. Surat Keterangan Riwayat Tanah,
10. Surat Tanda Bukti Sebagai Ganti Segel Hilang,
11. SSB - Surat Pajak.

Keterangan

1. Model W2, dan W2.a.


2. Sedangkan b s.d. j masing-masing 4 lembar diketahui Lurah/Kepala Desa dan
Camat, Kemudian 3 lembar untuk BPN, dan 1 lembar untuk PPAIW.
3. Surat keterangan dari BPN bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa.

WAKIF MENINGGAL DUNIA

1. Memakai Model W1, W3 adalah Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf, W5 dan W7, serta
W3.a, tentang Salinan Akta Pengaganti Akta Ikrar Wakaf,
2. Bila Ada Sertifikat Hak Milik idem I. F,
3. Bila Tidak Ada Sertifikat idem II. B s/ d J.

Keterangan:
Model W3.a lembar pertama untuk Wakif, lembar kedua untuk Nadzir, lembar ketiga untuk
Kelurahan/Desa, dan lembar keempat untuk Kementerian Agama.

NADZIR
Bagi yang Berbadan Hukum mengajukan Susunan Permohonan Pengesahan Nadzir dari
Lembaga yang bersangkutan (Yayasan, Organisasi Formal, Pondok Pesantren), dengan
melampirkan surat Kepada Kepala KUA dan W5.a. tentang Surat Pengesahan Nadzir,

1. Lembar pertama untuk Nadzir,


2. Lembar kedua untuk Kementerian Agama,
3. Lembar ketiga untuk KUA.
4. Untuk Perorangan/Kelompok mengajukan Surat Permohonan Susunan Nadzir
diketahui Lurah/Kepala Desa Kepada Kepala KUA.

Keterangan:

1. Ditiap-tiap Kelurahan/Desa hanya ada 1 Susunan Nadzir.


2. Bagi yang sudah ada sertifikat hak milik harus dilampiri surat tidak ada sengketa dari
Lurah/Kepala Desa dan Camat 4 lembar.
3. Bagi yang belum ada sertifikat hak milik harus dilampiri surat tidak ada sengketa dari
BPN sebanyak 4 lembar.

PROSEDUR WAKAF
Pihak yang berkepentingan (Wakif, Nadzir, dan Saksi) datang ke KUA untuk pembuatan
AIW/APAIW dengan membawa dokumen sebagai berikut:

1. Sertifikat Hak Atas Tanah (bagi yang sudah sertifikat), atau surat-surat pemilikan
tanah (termasuk surat pemindahan hak, surat keterangan warisan, girik, dll.) bagi
tanah hak milik yang belum bersertifikat,
2. Surat Pernyataan Wakaf, asli dan Foto Copy rangkap 4,
3. Surat Keterangan dari Lurah/Kepala Desa setempat yang diketahui Camat bahwa
tanah tersebut tidak dalam sengketa,
4. Susunan Pengurus Organisasi/Yayasan/Masjid atau lainnya yang ditandatangani
Ketua dan diketahui oleh Lurah/Kepala Desa setempat,
5. Mengisi Formulir Model WK dan WD,
6. Foto Copy KTP Wakif (yang berwakaf) apabila masih hidup,
7. Foto Copy KTP para Pengurus yang akan ditetapkan sebagai Nadzir Wakaf (yang
mendapat amanah untuk mengelola wakaf),
8. Foto Copy KTP para Saksi,
9. Menyerahkan Materai bernilai Rp. 6.000 (enam ribu rupiah) sebanyak 7 lembar,
10. Menanda tangani Ikrar Wakaf (W1) bagi Wakif yang masih hidup dan Akta Ikrar
Wakaf (AIW)/Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf (APAIW) setelah semua surat-surat
lengkap dan diketik oleh petugas,
11. Membuat surat kuasa kepada PPAIW/Kementerian Agama untuk proses pendaftaran
ke BPN (blanko ada di KUA).

PROSES SERTIFIKASI TANAH WAKAF


(Gambar Searah jarum jam)
1. Sebuah keluarga bermusyawarah terlebih dahulu untuk mewakafkan tanah miliknya,
2. Kepala Keluarga (selaku Wakif), bersama Nadzir (Pengurus wakaf) dan saksi datang
ke KUA menghadap Kepala KUA selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW),
3. PPAIW memeriksa persyaratan Wakaf dan selanjutnya mengesahkan Nadzir,
4. Wakif mengucapkan Ikrar Wakaf dihadapan saksi-saksi dan PPAIW, selanjutnya
membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW) dan salinannya,
5. Wakif, Nadzir dan saksi pulang dengan membawa AIW (form W.2a),
6. PPAIW atas nama Nadzir menuju ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten /Kota
untuk diteruskan ke Badan Pertanahan Kabupaten/Kota dengan membawa berkas
permohonan Sertipikat Tanah Wakaf,
7. Kantor Pertanahan memproses sertifikat Tanah Wakaf,
8. Kepala Kantor Pertanahan menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada Nadzir,
selanjutnya ditunjukkan kepada PPAIW untuk dicatat pada daftar Akta Ikrar Wakaf
form W.4.

Anda mungkin juga menyukai