Anda di halaman 1dari 30

MATA DIKLAT

KONSEP PROYEK PERUBAHAN


DALAM
AGENDA PROYEK PERUBAHAN

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II


LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
PEMBAHARUAN PEMBELAJARAN

SISTEM DIKLAT (pola lama)

Dapat
diaplikasikan
dan bermanfaat

OUT
INPUT PROSES OUTPUT
COME
PRODUK

SISTEM DIKLAT POLA PEMBAHARUAN


MENGAPA DIPERLUKAN PEMIMPIN
PERUBAHAN ?

TANTANGAN
INTERNAL: BIROKRASI TANTANGAN
PELAYANAN EXTERNAL:
- GLOBALISASI
PUBLIK
TUJUAN

Membekali peserta kemampuan untuk


mengidentifikasi area dan cakupan proyek
perubahan strategi kebijakan organisasi
melalui pembelajaran format dan isi
Proyek Perubahan.
Memfasilitasi peserta untuk menuangkan
hasil belajar yang telah diperoleh kedalam
Proyek Perubahan, dengan metoda
penulisan kertas kerja yang bersifat
mandiri.
TUJUAN (lanjutan )

Membekali peserta untuk mampu


menyajikan substansi, mengintegrasi-
kan masukan dan menyempurnakan
Proyek Perubahan.
Membekali peserta dengan
kemampuan menerapkan Proyek
Perubahan ditempat kerjanya melalui
pembelajaran pengelolaan dan
antisipasi mengatasi kendala.
KOMPETENSI PEJABAT ESELON II
Kompetensi Kepemimpinan STRATEJIK yaitu
Kepemimpinan MENETAPKAN STRATEGI
KEBIJAKAN INSTANSINYA dan MEMIMPIN
KEBERHASILAN PELAKSANAANNYA.
Mampu MENGEMBANGKAN KARAKTER dan
SIKAP PERILAKU INTEGRITAS, BERWAWASAN
KEBANGSAAN dan MENJUNJUNG STANDAR
ETIKA PUBLIK.
Mampu MELAKSANAKAN NILAI-NILAI,
NORMA, MORALITAS, dan AKUNTABEL dalam
memimpin unit organisasinya.
KOMPETENSI PEJABAT ESELON II (lanjutan)

Mampu MERUMUSKAN STRATEGI KEBIJAKAN


yang efektif pada organisasinya

Mampu MELAKSANAKAN KOLABORASI secara


INTERNAL dan EKSTERNAl dalam mengelola
tujuan organisasi secara efisien dan efektif

Mampu MELAKUKAN INOVASI sesuai bidang


tugasnya guna mewujudkan STRATEGI
KEBIJAKAN YANG LEBIH EFISIEN DAN EFEKTIF
serta MENGOPTIMALKAN SELURUH POTENSI
SUMBERDAYA INSTANSINYA
BAGI PESERTA YANG SUDAH DUDUK
Peserta memilih proyek perubahan sesuai dengan
tugas dan wewenang pada unit organisasi dimana
ybs saat ini duduk/menjabat
BAGI PESERTA YANG BELUM DUDUK
Peserta dapat memilih proyek perubahan pada
unit kerja eselon II di atasnya langsung atau unit
kerja eselon II bukan di atasnya langsung
HARAPAN PADA PROYEK PERUBAHAN
TERPILIH
Proyek Perubahan harus betul-betul merupakan ide
terobosan dari peserta bukan dari orang lain
Proyek Perubahan merupakan hasil proses diagnosis
pada unit kerja organisasi yang dipilih yang
dilakukan saat ini (isu masih up-to-date)

Proyek Perubahan diyakini mendapat dukungan


penuh baik oleh atasan langsung maupun atasan

Proyek Perubahan diyakini dapat meningkatkan


kinerja organisasi
HARAPAN PADA PROYEK PERUBAHAN
TERPILIH

HARUS FEASIBEL:
Bermanfaat atau memberi keuntungan terhadap
organisasi

HARUS IMPLEMENTABEL:
Mendapat dukungan sumberdaya, restu, dan
manageable karena adanya batasan-batasan
yang harus diperhatikan
PENYELESAIAN PRODUK

DOKUMEN PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN DAN


LAPORAN KEGIATAN TAKING OWNERSHIP pada
saat setelah breakthrough I

BAHAN PAPARAN menjelang seminar Proyek


Perubahan

DOKUMEN PELAKSANAAN PROYEK


PERUBAHAN pada saat menjelang PAPARAN
SEMINAR dan pelaksanaan Laboratorium
Kepemimpinan
PENYELESAIAN PRODUK (lanjutan)

Dokumen Hasil Pelaksanaan Proyek


Perubahan Beserta Lampiran Laporan
Kegiatan SELAMA LABORATORIUM
KEPEMIMPINAN setelah berakhir
breakthrough II telah disiapkan sebagai
bahan paparan SEMINAR
BAHAN PAPARAN tersebut diserahkan
kepada penyelenggara 1 (satu) hari
sebelum Seminar Proyek Perubahan
TUGAS ESELON II
MENYUSUN DAN MENETAPKAN STRATEGI
KEBIJAKAN INSTANSINYA

MELAKSANAKAN ARAH KEBIJAKAN


INSTANSINYA MELALUI PENYUSUNAN DAN
PEMBERLAKUAN NORMA, STANDAR,
PEDOMAN, KRITERIA

JADI TUGAS ESELON II MULAI DARI


MENYUSUN KONSEP KEBIJAKAN STRATEGIS
DAN BAGAIMANA MEMIMPIN
PELAKSANAANNYA
ESENSI
PEMBELAJARAN
MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

Sebagai Ajang Untuk Menyusun Konsep


Strategi Kebijakan Sebagai Terobosan Instansi
Memimpin Pelaksanaan Strategi Kebijakan
Guna Meningkatkan Kinerja Organisasi
Sebagai Ajang Pembuktian Kemampuan
Kepemimpinan Dalam Membuat Konsep
Dan Menerapkan Konsep Kebijakan Yang
Telah Dipilih
AREA PROYEK PERUBAHAN
SESUAI JENIS FUNGSI TUGAS ESELON II

Fungsi Lini: Pada Jajaran Ditjen, proyek


perubahan sesuai bidang tugas (SEKTOR)
dan wewenangnya
Fungsi staffing: Pada Jajaran Sekjen, Staf
Ahli dengan tugas utama memberikan
dukungan atas pengelolaan sumberdaya
instansi kepada pencapaian tujuan
organisasi
ESENSI
PEMBELAJARAN GAGASAN
UNTUK
KEPENTINGAN
ORGANISASI
SELF
MASTERY
BT I DOKUMEN
MERANCANG
PROPOSAL
PROYEK
PROYEK
PERUBAHAN
PERUBAHAN

DIAGNOSTIC KONDISI
READING AWAL
SITUASI
PROBLEMATIK
DAN
GAGASAN
TERAPI
SELF MASTERY

Dengan self mastery (integritas dan wawasan


kebangsaan) diharapkan:
1. Penyusunan Proyek Perubahan bukan untuk
kepentingan pribadi atau golongan tetapi untuk
kepentingan organisasi dan negara
2. Merancang proyek perubahan didasari etikat yang
baik dalam arti dedikasi yang tinggi sebagai pejabat
eselon II motivasi yang tinggi, ide dasar sendiri
bukan pengembangan yang telah ada
3. Bermanfaat bagi rakyat banyak
DIAGNOSTIC READING
Diagnosis (dengan niat baik) situasi problematik pada
organisasinya untuk menemukan kondisi awal yang
dirasakan masih ada kekurangan atau kelemahan yang
bisa ditingkatkan kinerjanya
Menentukan kondisi awal tersebut sedapat mungkin
terukur hingga jelas ukurannya. Hal ini sangat penting
untuk dapat menjelaskan seberapa manfaat terobosan
yang akan menjadi proyek perubahan
Temukan terapi apabila ada masalah, temukan
terobosan apabila ada yang bisa ditingkatkan
kinerjanya
MERANCANG
PROYEK PERUBAHAN
PROSES BERFIKIR:
1. Berfikir sistemik dalam mendiagnosis organisasi
2. Hindari untuk mencari judul dulu supaya tidak terjebak oleh
judul tersebut
3. Fokuskan perhatian pada kondisi awal organisasi yang dirasa
kurang memadai. Urusan apa yang kira-kira bisa digarap
(sebaiknya dapat dijelaskan ukurannya)
4. Pikirkan kira-kira kondisi yang bagaimana yang diinginkan.
Apa ukurannya?
5. Apa alatnya, terobosan, inovasi untuk mewujudkan kondisi
yang diinginkan
6. Bagaimana proses mewujudkannya
7. Butuh berapa lama untuk mewujudkannya
PROYEK PERUBAHAN

Proses Perubahan

Kondisi
Kondisi Terobosan/inovasi yang
awal diinginkan

Pengenalan sistem baru


Penyempurnaan sistem
lama.
Pengantian sistem lama
BAGAIMANA MEMBUAT JUDUL
JUDUL DAPAT DIBUAT apabila DALAM KONDISI:

1. Sudah jelas (terukur) kondisi yang diinginkan


2. Sudah ditemukan apa yang menjadi
terobosan/inovasinya dan bagaimana
beroperasinya terobosan tersebut
3. Sudah dapat disebutkan manfaat terobosan yang
akan di gunakan
4. Sudah jelas kapan batas waktu kondisi yang
diinginkan tersebut terwujud
DENGAN MENGETAHUI 4 (empat) KONDISI TERSEBUT DI
ATAS SUDAH DAPAT DITULISKAN DESKRIPSI
PROYEKNYA YANG MENJADI SARANA MEMBUAT JUDUL
PROYEK PERUBAHAN
CONTOH JUDUL:

1. PEMBANGUNAN KOMUNITAS PERENCANA


MELALUI(sistem baru)

2. PENINGKATAN KINERJA PENGAWASAN


MELALUI..(pengantian sistem lama)

3. OPTIMALISASI SISTIM REKRUITMEN


PEGAWAI MELALUI( penyempurnaan
sistem lama)
JANGKA WAKTU PROYEK PERUBAHAN YANG
BISA DIPILIH

JANGKA PENDEK: Jangka waktu proyek


perubahan sama dengan jangka waktu
pembelajaran pada diklatpim tingkat II ini
JANGKA MENEGAH: Jangka waktu proyek
perubahan selama +/- 1 (satu) Tahun
JANGKA PANJANG: Jangka waktu proyek
perubahan melebihi satu tahun
BAGAIMANA MENENTUKAN JANGKA WAKTU
PROYEK PERUBAHAN.

1. Pastikan atau estimasikan kapan waktu untuk


mewujudkan kondisi yang diinginkan dapat
dicapai
2. Tentukan proses atau tahapan menuju kondisi
yang diinginkan terwujud
3. Tentukan kontribusi proyek perubahan tersebut
sampai pada tahapan proses yang mana. Hal ini
akan menjadi ruang lingkup proyek perubahan.
4. Estimasikan waktu yang diperlukan untuk
mencapai tahapan proses tersebut yang telah
dipilih
BAGAIMANA MENENTUKAN
STAKEHOLDERS?
DASAR PERTIMBANGAN: Penilaian terhadap
kemampuan membangun tim efektif dan
kepemimpinan kolaboratif

Tim tidak hanya staf bawahan, diharapkan bisa


beranggotakan pejabat setingkat dan atau lebih tinggi
baik dari lingkungan internal organisasi maupun
eksternal organisasi

Tim tidak terbatas dari kalangan pemerintah tapi bisa


juga dari kalangan swasta, perguruan tinggi, LSM dll.
BAGAIMANA MEMILIH STAKEHOLDERS?
(lanjutan)

PIKIRKAN SIAPA CUSTOMERNYA?


PIKIRKAN SIAPA AKTOR UTAMA DALAM
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
PIKIRKAN SIAPA AKTOR PENDUKUNG
PIKIRKAN SIAPA SAJA YANG AKAN TERKENA
DAMPAK ATAS PELAKSANAAN PROYEK
PERUBAHAN
DARI PIHAK-PIHAK TERKAIT DI ATAS KIRA-KIRA
SIAPA SAJA YANG PUNYA KOMITMEN UNTUK BISA
MENJADI ANGGOTA TIM EFEKTIF
FORMAT RANCANGAN
PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL

JUDUL:
Judul sebaiknya mencerminkan Area, Ruang lingkup dan
isi perubahan terobosan/inovasi yang akan dilakukan
LATAR BELAKANG:
Menjelaskan isu atau situasi problematik dan inti
permasalahan yang ada pada pelaksanaan tugas instansi
peserta serta mengapa diperlukan suatu perubahan,
terobosan, atau inovasi dalam organisasi
PERMASALAHAN (di ambil dari hasil diagnosis):
Analisis lingkungan strategis eksternal dan Internal
Situasi problematik yang dirasakan dalam unit organisasi
Masalah inti yang menjadi perhatian utama
FORMAT RANCANGAN
PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL
(LANJUTAN)

PERUBAHAN YANG INGIN DIWUJUDKAN:


Menjelaskan outcome dan output dari perubahan
yang diinginkan
Menjelaskan Area, Isi dan Lingkup Proyek
Perubahan
Menjelaskan keuntungan dan kerugian
Menjelaskan asumsi dan batasan yang dipakai
INDIKASI STAKEHOLDERS INTERNAL DAN EKSTERNAL
INDIKASI SUMBERDAYA YANG AKAN
DIPAKAI/DIMANFAATKAN
STAKEHOLDERS:
Memetakan PERANAN masing-
masing stakeholders
Memetakan PENGARUH
masing masing stakeholders
Memetakan FREKUENSI
hubungan kerja stakeholders
RENCANA AKSI:
Menjelaskan TAHAPAN PELAKSANAAN
Proyek Perubahan
Menjelaskan PEMBAGIAN KERJA
siapa megerjakan apa dan kapan.
Menjelaskan Faktor-Faktor
Keberhasilan
Menjelaskan antisipasi KENDALA
dan STRATEGI mengatasinya
Menjelaskan SISTEM MONITORING
kegiatan dan SISTEM PELAPORAN
PENUTUP.

Anda mungkin juga menyukai