Anda di halaman 1dari 2

Reza Maulana Yudistira Amhar

21100115140073

TUGAS MIKROPALEONTOLOGI JENIS FOSIL

JENIS-JENIS MIKROFOSIL
A. Calcareous mikrofosil :
Dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis antara lain ada Foraminifera, Clalcareous alga,
Ostracoda, Pteropoda, dan Bryozoa. Kemudian pada tugas ini saya akan menjelaskan tentang
jenis dari Foraminifera.
Foraminifera merupakan organisme satu sel yang memiliki cangkang kalsit dan merupakan
salah satu organisme dari kingdom protista yang sering dikenal dengan rhizopoda (kaki
semu). Foraminifera merupakan kerabat dekat Amoeba, hanya saja amoeba tidak memiliki
cangkang untuk melindungi protoplasmanya.
Di dunia ini banyak sekali keterdapatan jenis foraminifera, sehingga foraminifera dapat
diklasifikasikan berdasarkan pada bentuk cangkang dan cara hidupnya. Berikut merupakan
klasifikasinya :

a. Berdasarakan cara hidupnya, foraminifera dibagi menjadi 2, yaitu:


Foraminifera benthonik merupakan foraminifera yang hidup dengan cara menambatkan
diri dengan menggunakan vegile atau sesile, dan juga hidup didasar laut pada
kedalaman tertentu. Foraminifera didefenisikan sebagai organisme bersel tunggal yang
hidupnya secara akuatik (terutama hidup di laut), mempunyai satu atau lebih kamar
yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa) yang ditembusi
oleh banyak lubang halus (foramen).

Foraminifera planktonik merupakan foraminifera yang cara hidupnya mengambang


atau melayang di air, sehingga fosil ini sangat baik untuk menentukan umur dari suatu
lingkungan pengendapan (umur dari suatu batuan). Secara umum foraminifera dibagi
berdasarkan family, genus, serta spesies yang didasarkan antara ciri-ciri yang nampak

b. Berdasarkan bentuk cangkangnya, foraminifera terbagi menjadi 3, yaitu:


Reza Maulana Yudistira Amhar
21100115140073

Arenaceous (Foraminifera bercangkang pasiran), biasanya ditemukan di lingkungan


yang ekstrim seperti perairan payau atau di perairan laut dalam. Disebut pasiran karena
kenampakkan permukaan cangkang terlihat kasar seperti taburan gula pasir.

Porcelaneous (Foraminifera bercangkang gampingan tanpa pori), biasanya hidup


soliter dengan membenamkan cangkangnya ke dalam sedimen kecuali bagian
mulutnya (aperture) yang muncul kepermukaan sedimen. Dinamakan Porselaneous
karena pada cangkang dewasa, kenampakan foraminifera porcellaneous tampak seperti
jambangan porselen dengan bentuk kamar bersegi atau lonjong.

Hyalin (Foraminifera bercangkang gampingan berpori), merupakan jenis yang


memiliki variasi bentuk cangkang sangat banyak seperti lampu kristal dengan ornamen
rumit, bening dan berkilau.

Foraminifera bentik hidup di lapisan sedimen hingga kedalaman beberapa puluh


sentimeter, sedangkan Foraminifera planktonik hidup didaerah perairan. Foraminifera
planktonik tersebar luas di laut-laut terbuka dengan kedalam air lebih dari 10 meter.
Brdasarkan ukuran mikroskopis, kekerasan cangkang, serta sebaran geografis dan
geologisnya, jenis hewan ini sangat potensial untuk digunakan sebagai petunjuk kondisi
suatu lingkungan, baik pada masa kini maupun masa lalu.

Cangkang foraminifera terbuat dari kalsium karbonat (CaCO 3) dan fosilnya dapat
digunakansebagai petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral.
Selain itu karena keanekaragama dan morfologinya kompleks, fosil Foraminifera juga
berguna untuk biostratigrafi, dan dapat memberikan tanggal relatif terhadap batuan.
Beberapa jenis batu, seperti batu gamping biasanya banyak ditemukan mengandung fosil
foraminifera dengan cara itu peneliti dapat mencocokan sampel batuan dan mencari
sumber asal batuan tersebut berdasarkan kesesuaian jenis fosil foraminifera yang
dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai