Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISIS KASUS
51
kebersihan kamar di pesantren. Perlengkapan tidur di pesantren jarang sekali di
bersihkan dan diganti oleh petugas disana. Kamar tidur pasien di rumah juga
kurang terjaga kebersihannya. Dari segi lingkungan dikamar pesantren dan rumah
tidak ada jendela yang harusnya dibuka sebagai ventilasi, pencahayaan kurang dan
kebersihan sanitasi kurang.
52
IV.3 Prinsip Kedokteran Keluarga
1. Holistic Care
Pada pasien ini telah dilakukan anamnesis disease (berkaitan dengan
klinis pasien) dan anamnesis illness (berkaitan dengan perasaan pasien
terhadap penyakitnya), serta telah dilakukan anamnesis psikososial dan
tergali permasalahan klinis dan psikisnya yang saling berkaitan.
2. Comprehensive Care
Pasien ini telah mendapatkan aspek promotif berupa edukasi tentang
penyakit Skabies serta PHBS. Upaya preventif dilakukan dengan
menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dan menerapkan prinsip
rumah tangga sehat yang memperhatikan syarat rumah sehat yang
merupakan faktor resiko penularan Skabies serta menjaga kondisi fisik
pribadi, self hygene, makan makanan yang bergizi seimbang. Upaya
kuratif telah dilakukan dengan pemberian obat yang sesuai dengan
permethrin salep 5% dan antihistamin. Upaya rehabilitatif dan paliatif
belum dilakukan.
3. Personal Care
Pasien telah diberikan kesempatan untuk bertanya, mendapat informasi
tentang penyakit yang dialaminya, serta dapat menyalurkan ide, perasaan,
harapan, dan masalah psikososial yang dihadapi.
4. Continuing Care
Pasien belum pernah mendapatkan kunjungan rumah untuk mengontrol
perkembangan penyakit dan kesehatan pasien terkait faktor risiko
kebiasaan dan perilaku yang dapat memperburuk maupun memperingan
penyakitnya.
5. Patient centered, family focused, and community oriented
Pasien telah melibatkan orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya
yaitu kedua orang tuanya terhadap penyakit yang diderita pasien.
6. Emphasis of preventive medicine
Pencegahan agar tidak terjadi kekambuhan dan komplikasi dengan terapi
obat telah diberikan dari puskesmas, faktor pencetus dari perilaku pasien
53
dapat dirubah dengan mudah karena pasien memiliki keinginan kuat
untuk sembuh dari penyakitnya.
54
penggunaan air bersih, mencegah kekambuhan
penimbangan,gizi seimbang
Edukasi kepada pihak Pengelola Pengelola pesantren dan
pengelola pesantren serta pesantren teman pasien memahami
teman sekamar pasien dan teman skabies dan cara
tentang skabies dan perilaku pasien pencegahannya sehingga
mencegah skabies seperti dapat mencegah angka
menjemur bantal, guling dan kekambuhan maupun
kasur serta menjaga kesakitan skabies
kebersihan tubuh
55
IV.7 Kesimpulan Pembinaan Keluarga
Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada tanggal 27 April 2017 pada
pukul 14.30 WIB. Dari pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil sebagai
berikut:
1. Tingkat pemahaman : pemahaman terhadap penyuluhan yang dilakukan
cukup baik.
2. Hasil pemeriksaan :
Keadaan umum : Baik
Keluhan : gatal-gatal berkurang
TTV : dalam batas normal
3. Faktor pendukung :
a. Orangtua pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang
diberikan.
b. Pemahaman keluarga pasien untuk hidup sehat, sehingga cukup
kooperatif untuk mengubah perilaku yang tidak baik bagi kesehatan.
c. Pemahaman pihak pengelola pesantren aka pentingnya menjaga
kebersihan ruang kamar di pesantren serta prilaku apasaja yang dapat
dilakukan untuk menanggulanginya
4. Faktor penyulit :
a. Biaya yang masih kurang untuk memperbaiki kondisi dapur yang
cenderung terlihat kotor dan tidak terawat, serta aplikasi perilaku
hidup bersih dan sehat yang masih kurang.
b. Kurangnya biaya untuk mencukupi kebutuhan gizi seimbang, sehingga
dapat mengganggu pertumbuhan anak dan rentan infeksi.
5. Indikator keberhasilan :
a. Pengetahuan meningkat mengenai penyakits skabies sehingga tidak
kambuh
b. Kesadaran orang tua pasien untuk hidup sehat dengan menerapkan
indikator PHBS.
c. Kesadaran pasien untuk mengatur pola makan dengan gizi seimbang
tanpa harus mahal.
56