Skripsi ini berjudul Perbandingan Kualitas Tempe Kacang Kedelai (Glycine
max) dengan Pengolahan Direbus secara Langsung dan Direndam Air Panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas tempe kacang kedelai (Glycine max) dengan pengolahan direbus secara langsung dan direndam dalam air panas. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai mekanisme pengolahan tempe yang tepat sehingga menghasilkan tempe yang memiliki kualitas baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan yaitu: pertama dengan pengolahan direbus secara langsung dan kedua dengan pengolahan direndam dalam air panas. Data yang dikumpulkan berupa kualitas tempe kacang kedelai (Glycine max) yang dilihat dari kandungan gizi yaitu kadar protein dan mutu fisik tempe dengan uji organoleptik berupa tekstur, warna dan rasa. Analisis data menggunakan uji liliefors untuk uji normalitas data, uji homogenitas varian untuk uji homogen, dan uji t serta uji Wilcoxon untuk uji hipotesis. Uji statistik pada kadar protein menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pengolahan yang direbus secara langsung dan direndam dalam air panas. Begitu pula untuk uji statistik pada kualitas mutu fisik tempe melalui uji organoleptik yang mencakup kualitas tekstur, warna dan rasa, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan baik pada tekstur, warna dan rasa antara pengolahan yang direbus secara langsung dan direndam dalam air panas. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa produksi tempe dengan cara perebusan langsung menghasilkan kualitas yang lebih baik, baik dari segi kadar protein maupun organoleptik (tekstur, warna dan rasa).
Kata kunci: Tempe, Kacang kedelai (Glycine max), Direbus, Direndam air panas.