Tahap
Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media
Kegiatan
Pembukaan - Salam pembukaan Tanya
(5 Menit) - Memperkenalkan diri Jawab
- Menjelaskan maksud dan
tujuan
- Menggali pengetahuan peserta
mengenai materi yang
disampaikan
Penyajian Penyampaian materi - Memperhatikan penjelasan Ceramah
(15 menit)1. Menjelaskan dan menguraikan dan demonstrasi dengan & Tanya
tentang: cermat jawab
- Pengertian Kejang demam - Menanyakan hal yang
- Penyebab kejang demam belum jelas
- Tanda Dan Gejala kejang - Memperhatikan jawaban
demam penyuluh
- Pencegahan kejang demam
- Pentalaksanaan kejang
demam
2. Medemonstrasikan cara
melakukan penanganan kejang
demam pada anak
3. Memberi kesempata peserta
untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan peserta
Penutup - Evaluasi materi - Mendengarkan dan Tanya
(10 menit)- Menyimpulkan hasil dari menjawab pertanyaan jawab,
kegiatan penyuluhan bersama - Peserta menjawab salam leaflat
peserta
- Menutup kegiatan penyuluhan
dengan salam.
B. Perbedaan kejang demam dan kejang
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh(suhu rektal di
atas 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium (diluar rongga kepala). Bangkitan
kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan kerusakan sel-sel otak kurang
menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya cacat baik secara fisik, mental atau sosial
yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Fase dari aktifitas kejang adalah
fase prodromal, aura, iktal, dan posiktal. Fase prodromal meliputi perubahan alam perasaan
atau tingkah laku yang mungkin mengawali kejang beberapa jam / beberapa hari. Fase aura
adalah awal dari munculnya aktifitas kejang dan mungkin berupa gangguan penglihatan,
pendengaran atau fase raba. Fase iktal merupakan fase dari aktifitas kejang, yang biasanya
terjadi gangguan muskuloskeletal. Fase optiakal adalah periode waktu dari kekacauan mental
/somnolen/peka rangsang yang terjadi setelah kejang tersebut.
Kejang adalah suatu keadaan di mana tubuh seseorang bergetar cepat takterkendali. Selama
kejang, otot seseorang berkontraksi dan berelaksasi berulang kali. Di sini terjadi perubahan mendadak
pada aktivitas elektrik korteks serebri yang secara klinis bermanifestasi dalam bentuk perubahan
kesadaran atau gejala motorik, sensorik atau perilaku. Epilepsi adalah manifestasi gangguan fungsi
(malfungsi) otak secara intermitten sebagai kondisi kronis hasil dari lepas muatan listrik abnormal
neuron- neuron secara paroksismal akibat berbagai macam sebab selain penyakit otak akut
(unprovoked). Epilepsi adalah sebuah sindrom, bukan suatu penyakit. Keadaan ini bisa disebabkan
oleh sebab apapun yang mempengaruhi korteks cerebri. Epilepsi tidak selalu berciri kejang.
Sebaliknya, kejang tidak secara otomatis berarti epilepsi.
Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu :
1. Kejang demam kompleks
Diagnosisnya :
o Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
o Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
o Kejang bersifat fokal/multipel
o Didapatkan kelainan neurologis
o EEG abnormal
o Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
Temperatur kurang dari 39C
2. Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
o Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
o Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
o Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
o Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
o Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
o Temperatur lebih dari 39C
3. Kejang demam berulang
Diagnosisnya :
o Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam
Fase-fase Kejang :
Mata ke atas
Kesadaran hilang dengan segera.
Bila berdiri jatuh ke lantai/tanah
Tangisan aneh, melengking
Sesak napas
Air ludahnya banyak.Fase Klonik :
Gerakan tubuh menyentak kasar.
Mulut berbusa
Tidak mampu menahan urin dan feses keluar
PROGNOSIS
Dengan penanganan cepat dan tepat prognosa baik dan tidak menyebabkan kematian resiko yang
akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita kejang demam tergantung dari faktor :