Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
STANDAR OPERASIONAL
Jalan Proklamasi No 7 Telepon & Fax ( 0262 )NOMOR
232670 Trg 44151 HALAMAN
PROSEDUR
E.mail : Diskesgrt@Garut.Wasantara.net.ID

REVISI KE 1

TATALAKSANA BALITA GIZI


BURUK TANPA GEJALA / /Pusk/2014 1-Feb
KLINIS
TANGGAL TERBIT
TH. 2014 DITETAPKAN OLEH
Plt. KEPALA DINAS
KESEHATAN KABUPATEN
GARUT

dr. H. Tenni Sewara Rifai,


M.Kes
NIP. 19610117 198902 1 004

1.UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Kesehatan


DASAR HUKUM
2.UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Anak

TUJUAN Sebagai acuan untuk menanggulangi kasus balita gizi buruk di wilayah Puskesmas.

1. Gizi Buruk adalah suatu kondisi kekurangan gizi yang diakibatkan oleh kurangnya
asupan zat gizi terutama energy dan protein, setelah dilakukan antropometri dan merujuk
pada standar WHO-2005 dengan indicator BB/U masuk dalam kategori Buruk (<-3SD) dan
indicator BB/TB masuk dalam kategori Sangat Kurus (<-3SD) DAN KURUS (> - 2 SD).

2. Tatalaksana Gizi Buruk adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka


menanggulangi kasus balita gizi buruk tanpa gejala klinis untuk memperbaiki status gizi.

PENGERTIAN

KEBIJAKAN Seluruh balita gizi buruk yang ditemukan 100 % persen mendapatkan perawatan

1.Dacin / baby scale


2.Infantometer/microtoise
3.Bahan makanan/F100
4.Multivitamin

PERALATAN DAN BAHAN


5.Kapsul vitamin A
PERALATAN DAN BAHAN
6.Buku standar WHO-2005
7.Buku Tatalaksana Gizi Buruk

8.Format pencatatan dan pelaporan

1.Ditemukan kasus gizi buruk (di posyandu, BP anak, wahana/BP desa)

2.Investigasi ke lapangan

PROSEDUR a.Pemeriksaan klinis oleh dokter puskesmas

b.Validasi antropometri (BB, TB/PB, U) oleh TPG

3.Ditetapkan diagnosa gizi buruk tanpa komplikasi oleh dokter puskesmas

4.Pasien mendapatkan rawat jalan di puskesmas :

Pemberian paket PMT Pemulihan

-Bila berat badan < 7 kg, diberikan makanan lumat

-Bila berat badan > 7 kg, diberikan makanan lunak

Pemberian kapsul vitamin A


Pemberian multivitamin syrup
Pemberian konseling gizi

5. Pemantauan dengan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi/panjang badan


setiap 10 hari.

1.Posyandu

UNIT TERKAIT 2.Bidan desa/Pembina Kesehatan Desa

3.Klinik MTBS
4.Dokter puskesmas
5.Bagian obat puskesmas

ALUR
Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan

A. Data Kegiatan
1 Judul SOP :
2 Jenis Kegiatan :
3 Penanggung Jawab
a. Produk :
b. Kegiatan :
4 Scope (Ruang Lingkup) :

B. Identifikasi Kegiatan
1 Judul Kegiatan :

2 Langkah Awal :

3 Langkah Utama :

4 Langkah Akhir :

C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1

2
3

Langkah Utama 4

Langkah Akhir 5
Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan

Penatalaksanaan Balita Gizi Buruk


Pelayanan non medis

Kepala UPT Puskesmas Bungbulang


Petugas Gizi
Kecamatan Bungbulang

Tatalaksana Balita Gizi Buruk Tanpa Gejala Klinis


Pasien/bayi datang ke posyandu yang ada di wilayah kerja
Puskesmas/BP Umum
Petugas gizi/paramedis mengecek tanggal lahir (usia), jenis kelamin,
gejala klinis, status gizi dan menimbang kembali berat badan
menggunakan alat timbang dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. selanjutnya
mengukur balita gizi buruk yang ditemukan/ dilaporkan, usia dibawah
2 tahun menggunakan alat ukur panjang badan,sedangkan yang berusia
di atas 2 tahun menggunakan mikrotoise caranya sbb: anak disuruh
berdiri tegap menempel pada dinding, kaki rapat sejajar, kemudian tarik
meteran sampai kepala anak, kemudian dilihat angka yang tertera pada
mikrotoise

Petugas gizi/paramedis mencatat hasil ukur pada buku register dan


membuat kronologis balita gizi buruk serta ada dokumentasi

Pasien/bayi datang ke posyandu yang ada di wilayah kerja


puskesmas/BP Umum
Kader posyandu mendata bayi yang datang ke posyandu
Petugas gizi/paramedis menyiapkan mikrotoise dan metlit dan
memverifikasi data bayi dan balita
Petugas gizi/paramedis mengecek tanggal lahir (usia), jenis kelamin,
gejala klinis, status gizi dan menimbang kembali berat badan
menggunakan alat timbang dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. selanjutnya
mengukur balita gizi buruk yang ditemukan/ dilaporkan, usia dibawah
2 tahun menggunakan alat ukur panjang badan,sedangkan yang berusia
di atas 2 tahun menggunakan mikrotoise caranya sbb: anak disuruh
berdiri tegap menempel pada dinding, kaki rapat sejajar, kemudian tarik
meteran sampai kepala anak, kemudian dilihat angka yang tertera pada
mikrotoise

Petugas gizi/paramedis mencatat hasil ukur pada buku register dan


membuat kronologis balita gizi buruk serta ada dokumentasi
PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS Bungbulang

Dasar Hukum
1. UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Kesehatan
2. UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Anak
3. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


741/Menkes/Per/VII/2008 standar pelayanan minimal bidang kesehatan

5. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I dan Buku II Kemenkes
tahun 2011

6. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk Kemenkes 2014


Keterkaitan SOP

Peringatan
Jika SOP ini tidak dilaksanakan akan berdampak pada terhambatnya pelayanan
rawat jalan
Nomor SOP :
Tanggal Pembuatan : Wednesday, July 12, 2017
Tanggal Revisi :
Tanggal Efektif : tanggal dari mulai diberlakukan
Disahkan oleh : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut

Dr. H. Tenni Sewara Rifai, M. Kes


NIP. 19610117 198902 1 004
Nama SOP : Penatalaksanaan Balita Gizi Buruk

Kualifikasi Pelaksana
1. Memahami prosedur pengukuran panjang badan/tinggi badan bayi/balita
2. Mengetahui sasaran bayi/balita gizi buruk
3. Tenaga Gizi/paramedis

Peralatan/ Perlengkapan
1. Buku register
2. Buku SIP
3. Mikrotoise, alat ukur panjang badan

Pencatatan & Pendataan


(Tuliskan hambatan, penyimpangan, atau usulan perubahan SOP pada kolom di
bawah ini. Bila tidak cukup, dapat ditambahkan pada lembar kosong)
PELAKSANA

No. KEGIATAN
Bayi/Balita

1 Pasien/bayi datang ke posyandu yang ada di wilayah kerja


puskesmas/BP Umum

2 Kader posyandu mendata bayi yang datang ke posyandu

3 Petugas gizi/paramedis menyiapkan mikrotoise dan metlit dan


memverifikasi data bayi dan balita

4 Petugas gizi/paramedis mengukur balita yang beruusia


dibawah 2 tahun menggunakan alat ukur panjang
badan,sedangkan yang berusia di atas 2 tahun menggunakan
mikrotois caranya sbb: anak disuruh berdiri tegap menempel
pada dinding,kaki rapat sejajar,kemudian tarik meteran sampai
kepala anak,kemudian dilihat angka yangb tertera pada
mikrotois

5 Petugas gizi/paramedis mencatat hasil ukur pada buku register


dan membuat kronologis balita gizi buruk serta ada
dokumentasi
PELAKSANA MUTU BAKU
Petugas
Kader Keterangan
gizi/paramed Kelengkapan Waktu Output
Posyandu
is

Buku catatan posyandu Buku catatan


posyandu

Mikrotoise, alat ukur Mikrotoise, alat


panjang badan ukur panjang
badan

Mikrotoise, alat ukur Mikrotoise, alat


panjang badan ukur panjang
badan

Buku register balita gizi Buku register


buruk dan kronologis balita gizi buruk
dan kronologis

Anda mungkin juga menyukai