SKRIPSI
Oleh :
NIM : 138114171
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN JUDUL
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL ISOLAT PC-1 DARI
EKSTRAK METANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.)
PADA MENCIT DIINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 138114171
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan
jalanmu. AMSAL 3:5-6
Do not pray an easy life, pray for the strength to endure a difficult one_ Bruce Lee
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
kasih dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Uji Aktivitas Antiinflamasi Topikal Isolat Pc-1 dari Ekstrak Metanol Daun
Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) pada Mencit Diinduksi Karagenin.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyusunan skripsi telah banyak melibatkan berbagai pihak baik langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................vi
PRAKATA .................................................................................................................vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xii
ABSTRAK .................................................................................................................xiii
ABSTRACT .................................................................................................................xiv
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
METODE PENELITIAN ...........................................................................................2
Rancangan Penelitian .................................................................................................2
Bahan..........................................................................................................................2
Alat .............................................................................................................................2
Proses Isolasi Senyawa Pc-1 ......................................................................................3
Uji Aktivitas Antiinflamasi ........................................................................................4
Analisis.......................................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................5
Isolasi Pc-1 .................................................................................................................5
Pengujian Antiinflamasi .............................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................11
LAMPIRAN ...............................................................................................................13
BIOGRAFI PENULIS ...............................................................................................50
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata-rata AUC dan %PI kontrol dan isolat Pc-1 .......................................8
Tabel II. Rata-rata AUC dan %PI ekstrak, fraksi, dan isolat Pc-1 ............................9
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) merupakan tanaman yang
banyak digunakan sebagai obat tradisional. Isolat Pc-1 dari daun sirih merah memiliki
aktivitas fagositosis makrofag yang tinggi, namun tidak memproduksi NO secara
berlebihan dimana NO merupakan salah satu tanda adanya inflamasi. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi topikal isolat Pc-1 pada
mencit betina galur Swiss yang diinduksi karagenin. Jenis penelitian experimental
murni, dan dilakukan pengujian aktivitas antiinflamasi isolat Pc-1 secara topikal
pada mencit betina galur Swiss yang diinduksi karagenin. Metode edema digunakan
sebagai alat ukur aktivitas antiinflamasi dengan pengamatan ketebalan lipat kulit
mencit yang terlihat dari penurunan tebal lipat kulit punggung mencit (edema).
Kontrol yang digunakan ialah kontrol negatif dan kontrol biocream, pembanding
aktivitas antiinflamasi dengan ekstrak 100 g/mL dan fraksi 100 g/mL. Berdasarkan
uji statistik dengan ANOVA diketahui bahwa isolat Pc-1 100 g/mL berbeda
signifikan dengan kontrol negatif maupun kontrol biocream dengan AUC 17.150.48
dengan % penghambatan inflamasi 34.45%. Ekstrak 100 g/mL memiliki
%penghambatan inflamasi 40.19% dan fraksi 100 g/mL memiliki %penghambatan
inflamasi 16.86%. Hasil penelitian disimpulkan bahwa isolat Pc-1 dari ekstrak
metanol daun sirih merah pada konsentrasi 100 g/mL memiliki aktivitas
antiinflamasi topikal dengan daya penghambatan antiinflamasi sebesar 34.45%.
Kata kunci : daun sirih merah, antiinflamasi, isolat Pc-1, sediaan topikal
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Red betel Leaf (Piper crocatum Ruiz & Pav) was plants that many people
used as traditional medicine. Pc-1 isolated from red betel leaf has high activities as
macrophage phagocytic, but not production NO significantly when NO is one of sign
inflammation. The purpose of this examination is to known the activity of topical
anti-inflammatory of isolate Pc-1 used male Swiss mice induced by carrageenan.
This examination was pure experimental, and tested the topical anti-inflammatory
activity of isolate Pc-1 used male Swiss mice induced by carrageenan. Edema
method used as tools for measured the anti-inflammatory activity with observed
miced skin fold thickness that visible with decreased of the skin fol thickness
(edema). Control used negative control and biocream control, comparator with anti-
inflammatory activity of extract 100 g/mL and fraction 100 g/mL. Based on the
ANOVA statistical analysis known that isolate Pc-1 100 g/mL showed significant
difference between negative control and biocream control with AUC 17.150.48 and
% inflammatory inhibition 34.45%. Extract 100 g/mL has % inflammatory
inhibition 40.19% and fraction 100 g/mL has % inflammatory inhibition 16.86%.
Conclusion of this study to include, 100 g/mL Pc-1 isolated from methanolic extract
from Red betel leaf has topical anti-inflammatory with % inflammatory inhibition
34.45%.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
Tanaman sirih merah dapat memperbaiki kondisi berbagai penyakit seperti diabetes
melitus, hepatitis, batu ginjal, radang mata, nyeri sendi dan berbagai penyakit lainnya (Utami
dan Puspaningtyas, 2013). Pada penelitian efek imunnomodulator dua senyawa neolignan
hasil isolasi dari ekstrak metanol daun sirih merah (Hartini et al, 2014) diketahui bahwa isolat
neolignan daun sirih merah yaitu isolat Pc-1 dan isolat Pc-2 memiliki aktivitas fagositosis
makrofag yang relatif tinggi, tetapi tidak mempunyai produksi NO (nitrit oksida) berlebihan
yang dikatalisis oleh enzim inducible nitric oxide synthase (INOS). Peningkatan ekspresi
INOS dalam jaringan, memperlihatkan adanya proses peradangan pada jaringan (Lukiati,
2012). NO meregulasi inflamasi eritema dan edema, serta meregulasi sintesis beberapa
mediator inflamasi dan beberapa fungsi sel inflamasi. NO disintesis dalam jumlah banyak
yang diaktivasi oleh makrofag sebagai vasodilator memodulasi respon vaskuler pada reaksi
inflamasi akut (Moilanen and Heikki, 1995). Pada isolat Pc-1 tidak terjadi produksi NO
berlebih oleh sebab itu, diduga mengindikasikan adanya aktivitas antiinflamasi.
Neolignan merupakan dimer dari lignan, dimana lignan merupakan salah satu subgroup
polifenol (non-flavonoid). Salah satu mekanisme polifenol sebagai antiinflamasi ialah
menghambat enzim pro-inflamasi, seperti siklooksigenase (COX), lipooksigenase (LOX), dan
inducible nitric oxide synthase (iNOS), melalui aktivasi peroxisome proliferators activated
receptor gamma (PPAR). Polifenol menghambat eicosanoid yang membentuk enzim
fosfolipase A2, siklooksigenase, dan lipooksigenase menyebabkan penurunan konsentrasi
prostanoid dan leukotriene (Santangelo et al, 2007). Sediaan yang digunakan ialah sediaan
topikal dimana penggunaannya melalui rute kulit untuk menghasilkan efek lokal (Syamsuni,
2005), dimana efeknya langsung pada tempat dimana obat diberikan, sehingga obat tidak akan
berkurang karena adanya first pass effect di hepar, lebih nyaman dan praktis digunakan.
Metode yang digunakan ialah metode induksi edema yang dilakukan dengan pemberian
karagenin yang merupakan teknik yang umum digunakan untuk menginduksi inflamasi,
dengan hewan uji mencit betina galur Swiss yang diamati peningkatan ketebalan lipat kulit
punggung (skin fold thickness) dalam jangka pendek (Widyarini et al, 2001).
Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi topikal
isolat Pc-1 dari ekstrak metanol daun sirih merah, dan diharapkan informasi ini dapat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan untuk pengembangan obat jadi maupun sebagai landasan bagi penelitian
selanjutnya terkait formulasi, mekanisme aksi maupun modifikasi struktur dari isolat Pc-1.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni. Variabel
bebas dalam penelitian adalah konsentrasi isolat Pc-1 ekstrak metanol daun sirih merah.
Variabel tergantung dalam penelitian adalah tebal edema kulit punggung mencit (mm).
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian adalah tempat pengambilan daun sirih merah,
hewan uji (jenis kelamin, umur dan berat badan. Variabel pengacau tidak terkendali dalam
penelitian adalah patofisiologi mencit, pelepasan zat aktif isolat Pc-1
Bahan
Bahan yang digunakan ialah daun sirih merah (diambil 3 dari pangkal dan 3 dari ujung
tanaman) diperoleh dari kebun obat MERAPI FARMA daerah KM 21,5, Kaliurang,
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta dengan spesifikasi daun yaitu berbentuk seperti jantung
dengan bagian atas meruncing, bertepi rata, dan permukaannya mengkilap. Warna daun bagian
atas hijau bercorak putih keabu-abuan dengan ruas-ruas merah, bagian bawah daun berwarna
merah hati cerah. Metanol grade teknis dan grade pro analisis (Emsure) sebagai pelarut,
akuades, ekstrak metanol daun sirih merah dan fraksi daun sirih merah yang mengandung
isolat Pc-1 terbanyak, metanol 60%, silika gel 60, eter, n-heksan, kloroform, etil asetat,
metanol, fase gerak kloroform:etil asetat (9:1), pelarut kloroform:metanol (1:1), fase gerak
heksan:etil asetat (3:1), fase gerak heksan:aseton (3:1), fase gerak kloroform:etil asetat (9:2),
hewan uji yaitu mencit Swiss betina berumur sekitar 6-8 minggu dengan bobot sekitar 20-30
gram dalam kondisi sehat yang diperoleh dari Laboratorium Immuno Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, karagenin tipe I (Sigma Chemical co.) sebagai inflamatogen, NaCl 0,9%
sebagai pelarut karagenin, biocream sebagai basis krim, dan veet sebagai perontok bulu.
Alat
Alat yang digunakan untuk pembuatan ekstrak hingga isolat ialah pisau stainless steel,
TM
blender, neraca analitik (Mettler Tolledo), orbital shaker (Innova 2100),corong Buchner,
pompa vakum (GAST USA), vacuum rotary evaporator (BUCHI), waterbath, ayakan No. 40,
oven, alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium analisis (Pyrex), tabung sentrifuge,
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kromatografi vakum cair (KVC), cawan porselen, sintered glass Buchner, kromatografi lapis
tipis (KLT), HPLC, chamber KLT, UV 254nm dan 366nm, vakum, aluminium voil, lempeng
KLT preparatif, jarum, penyaring, pipa kapiler, pengaduk, oven, flakon. Alat yang digunakan
uji antiinflamasi pada mencit ialah gunting, alat pencukur bulu mencit, spuit injeksi 1 ml,
mortir dan stamper, neraca analitik, stopwatch, jangka sorong Digital (TORA) yang telah
dikalibrasi.
Proses Isolasi Senyawa Pc-1
Determinasi sampel daun sirih merah dilakukan di Fakultas Biologi UGM,Yogyakarta
dengan spesifikasi daun yaitu berbentuk seperti jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi
rata, dan permukaannya mengkilap. Warna daun bagian atas hijau bercorak putih keabu-abuan
dengan ruas-ruas merah, bagian bawah daun berwarna merah hati cerah. Setelah diperoleh
hasil determinasi dan tanaman benar daun sirih merah, dilanjutkan preparasi tanaman. Daun
sirih merah dicuci dengan air mengalir, di sortasi basah, lalu dikeringkan, setelah itu di sortasi
kering, dan dibuat serbuk. Serbuk lalu dibuat menjadi ekstrak dengan pelarut metanol
menggunakan metode maserasi yaitu remaserasi dengan bantuan shaker. Hasil maserasi yang
didapatkan dibuat menjadi ekstrak kental dengan bantuan alat vacuum rotary evaporator.
Ekstrak kental yang didapatkan hingga bobot tetap dan dihitung rendemennya.
Ekstrak metanol daun sirih merah yang telah didapatkan lalu difraksinasi dengan
bantuan kromatografi vakum cair (KVC). Fraksinasi dilakukan dengan 5 pelarut yang
digunakan berturut-turut yaitu 50 ml n-heksan, 50 ml kloroform, 50 ml kloroform, 50 ml etil
asetat, dan 100 ml metanol untuk mendapatkan fraksi I, II, III, IV, dan V. Kandungan senyawa
hasil fraksinasi diperiksa dengan metode KLT menggunakan fase diam silica gel GF254 dan
fase gerak menggunakan kloroform : etil asetat (9:1) kemudian di deteksi dengan
menggunakan UV dengan panjang gelombang 254 nm.
Setelah diperiksa dengan KLT dan UV, dipilih fraksi yang memiliki profil yang sama
dengan standar Pc-1. Senyawa yang diisolasi adalah senyawa yang meredam UV 254 nm
dengan warna biru ungu, tidak tampak pada UV 366 nm, dan berwarna coklat pada deteksi
dengan serium (IV) sulfat dan pemanasan. Fraksi yang dipilih dilarutkan dalam pelarut
kloroform : metanol (1:1) kemudian ditotolkan pada lempeng KLT preparatif, lempeng dielusi
dalam bejana berisi fase gerak yaitu kloroform : etil asetat (9:1) kemudian dilihat dibawah UV
254 nm, bercak yang meredam ditandai dengan jarum, untuk kemudian dikerok. Hasil kerokan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikumpulkan lalu dilarutkan dengan kloroform : metanol (1:1) kemudian disaring, diuapkan
pada suhu ruangan hingga didapatkan isolat berupa kristal, setelah itu dilakukan deteksi
kebenaran dan kemurnian senyawa aktif. Deteksi kebenaran dilakukan dengan ko-KLT
menggunakan standar pembanding hasil isolasi isolat Pc-1 yang dilakukan Hartini (2014), dan
deteksi kemurnian untuk membuktikan hanya satu senyawa yang didapatkan, dilakukan
dengan KLT 4 sistem fase gerak. Deteksi kemurnian digunakan dengan 4 sistem fase gerak
yang berbeda yaitu; kloroform:etil asetat (9:1); fase gerak heksan:etil asetat (3:1); fase gerak
heksan:aseton (3:1); fase gerak kloroform:etil asetat (1:9). Setelah diuji kemurnian,
selanjutnya dilakukan uji aktivitas antinflamasi isolat PC-1.
Uji Aktivitas Antiinflamasi
Persetujuan untuk uji terhadap hewan (Ethical Clearance) dilakukan di LPPT
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hewan uji yang dibutuhkan sebanyak 25 ekor mencit
betina galur Swiss. Tiap hewan uji yang telah disiapkan dibagi menjadi 5 kelompok.
Kelompok 1, yaitu kontrol negatif (karagenin), kelompok 2, yaitu kontrol basis krim
(Biocream), kelompok 3, yaitu kelompok ekstrak metanol daun sirih merah dengan
konsentrasi 100 g/ mL, kelompok 4, yaitu kelompok fraksi dari ekstrak metanol daun sirih
merah dengan konsentrasi 100 g/ mL, kelompok 5, yaitu kelompok krim isolat Pc-1 dengan
konsentrasi 100g/mL. Kelompok 1 diinjeksikan karagenin hasil uji pendahuluan secara
subkutan dan diukur edema yang muncul dengan jangka sorong digital setiap 1 jam selama 6
jam. Kelompok 2,3,4,5 setelah diinjeksikan karagenin dioleskan dengan bahan-bahan uji dari
tiap kelompok yang telah dibagi, pada area suntikan dengan luas area 2,25 cm2 kemudian
diukur tebal lipatan kulit punggung mencit dengan jangka sorong digital setiap 1 jam selama 6
jam untuk melihat penghambatan inflamasi.
Analisis
Analisis hasil dilakukan dengan mengukur ketebalan edema kulit punggung mencit
menggunakan jangka sorong digital, lalu dihitung AUC selisih tebal lipat kulit punggung
mencit dan persen penghambatan inflamasi.
a. Nilai selisih edema tiap jam diukur dan dihitung nilai AUC dengan rumus:
[ ]
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
AUC0-6= area di bawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-6 (cm2.jam)
yn-1 = luas area pigmentase pada jam ke-(n-1)(cm2)
yn = luas are pigmentase pada jam ke-n (cm2)
xn = jam ke-n (jam)
xn-1 = jam ke-(n-1) (jam)
(Ikawati dkk., 2007).
b. Perhitungan presentase penghambatan inflamasi
Keterangan :
(AUC0-6)0 = AUC0-6 rata-rata kontrol negatif (mm.jam)
(AUC0-6)n = AUC0-6 masing-masing mencit pada kelompok yang diberi senyawa
uji dengan konsentrasi sebesar n (mm.jam).
(Ikawati dkk, 2007).
Data dianalisis dengan Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data normal atau tidak.
Apabila data terdistribusi dengan normal maka dilanjutkan dengan analisis One-Way ANOVA
dengan taraf kepercayaan 95%. Bila data tidak terdistribusi normal akan dilanjutkan dengan
analisis Kruskal-Wallis. Bila data terdistribusi normal, analisis dilanjutkan dengan uji Post
Hoc dan test Scheffe dan uji Mann-Whitney untuk data yang terdistribusi tidak normal.
Analisis dilakukan untuk mengetahui perbedaan bermakna ataupun tidak bermakna dari uji.
Apabila diperoleh nilai p<0,05 maka secara statistik diartikan perbedaan bermakna, sedangkan
p>0,05 secara statistik diartikan data tidak bermakna (Dahlan, 2014).
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aktif sehingga zat aktif dapat larut karena adanya perbedaan konsentrasi di dalam dan luar sel,
hingga tercapai kesetimbangan. Remaserasi dilakukan untuk mengambil zat aktif yang
mungkin masih tertinggal setelah dilakukan maserasi awal. Pengadukan dengan bantuan
shaker bertujuan untuk mempercepat kontak pelarut dengan senyawa aktif. Rotary evaporator
digunakan untuk mempercepat penguapan pelarut metanol dengan prinsip perbedaan titik
didih, dimana pelarut dapat menguap dibawah suhu titik didihnya karena adanya pengaruh
tekanan. Pada penelitian didapatkan rendemen ekstraksi daun sirih merah sebesar 11,57%.
Fraksinasi dilakukan karena sulitnya menggunakan teknik pemisahan tunggal untuk
mengisolasi komponen spesifik dari campuran. Senyawa aktif dari ekstrak dipisahkan kedalam
beberapa fraksi tersendiri yang mengandung komponen dengan kepolaran sama atau ukuran
molekul yang sama (Sarker, 2006). Fraksinasi dilakukan dengan metode kromatografi vakum
cair berdasarkan perbedaan kepolaran dari tiap senyawa aktif. Rendemen fraksi daun sirih
merah didapatkan rendemen fraksi n-heksan sebesar 1.46%, fraksi kloroform I sebesar 1.72%,
fraksi kloroform II sebesar 5.49%, fraksi etil asetat sebesar 35.39%, fraksi metanol sebesar
35.18%. Isolat Pc-1 memiliki gugus asetil yang membedakannya dengan isolat Pc-2 yang
merupakan isolat neolignan lain dari daun sirih merah (Gambar 1).
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Standar
Pc-1
Standar Pc-1
(A) (B)
Gambar 2. Hasil kromatogram ko-KLT isolat Pc-1 dengan fase gerak kloroform: etil asetat (9:1)
Keterangan: A. penampakan bercak pada UV 254 nm
B. penampakan bercak pada serium (IV) sulfat dan pemanasan
Setelah diketahui bahwa senyawa yang didapatkan benar, lalu dilakukan uji
kemurnian. Uji kemurnian dilakukan juga pada standar untuk membuktikan apakah senyawa
setelah di elusi dengan fase gerak yang berbeda memiliki nilai Rf yang sama. Hasil yang
didapatkan ialah dengan fase gerak kloroform:etil asetat (9:1) didapatkan Rf 0,42 pada standar
dan 0,40 pada sampel; fase gerak heksan:etil asetat (3:1) didapatkan Rf 0.06 pada standar
maupun sampel ; fase gerak heksan:aseton (3:1) didapatkan Rf 0.18 pada standar dan Rf 0,16
pada sampel; fase gerak kloroform:etil asetat (1:9) didapatkan Rf 0.60 pada standar maupun
sampel (Gambar 3).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: Bercak sebelah kiri standar, bercak sebelah kanan Pc-1 yang didapatkan
A. Kloroform: etil asetat (9:1)
B. Kloroform: etil asetat (1:9)
C. Heksan : aseton (3:1)
D. Heksan: etil asetat (3:1)
Dari hasil uji didapatkan bercak hanya satu atau hanya terdapat 1 senyawa tunggal, dengan Rf
yang hampir sama dengan standar (0.1) sehingga dapat diketahui bahwa isolat telah murni
secara KLT dengan 4 sistem fase gerak yang berbeda (Houghton dan Amala, 1998).
Pengujian Antiinflamasi
Uji pendahuluan dilakukan sebelum melakukan pengujian antiinflamasi untuk
menentukan konsentrasi optimal karagenin dimana terjadi penebalan lipat kulit punggung 2-3
kali dari tebal kulit normal dan mampu mempertahankan hingga jam ke-6 (Santoso, 2014) dan
didapatkan hasil pada konsentrasi karagenin 3%. Karagenin digunakan sebagai penginduksi
inflamasi dikarenakan inflamasi yang diinduksi akut, non-imun, dengan reprodusibilitas tinggi
dengan gejala utama ialah edema, yang diukur dalam penelitian ini dari penebalan tebal lipat
kulit punggung mencit. Pengukuran didasarkan pada rata-rata AUC total yang merupakan luas
daerah dibawah kurva, menunjukkan selisih dari tebal lipat kulit punggung mencit. Efek
antiinflamasi isolat Pc-1 ditunjukkan dengan semakin kecilnya nilai AUC (Taufik dkk, 2008)
berarti terdapat penurunan tebal lipat kulit punggung mencit, yang berbeda secara signifikan
bila dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol biocream. Persen penghambatan
inflamasi dihitung dari rata-rata AUC yang didapatkan dan menunjukkan seberapa besar
kemampuan isolat Pc-1 dalam mengurangi tebal lipat punggung. Hasil yang didapatkan dapat
dilihat pada tabel I.
Tabel I. Rata-rata AUC total dan %PI Kontrol dan isolat Pc-1
Kelompok Jumlah (n) AUC SE % Penghambatan
Inflamasi
Kontrol negatif 5 26.18 1.18 - 0.02%
Kontrol Biocream 5 29.41 1.12 - 12.38%
Isolat PC-1 5 17.15 0.48 * 34.45%
*) berbeda signifikan (p < 0,05)
Analisis statistik dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk dan didapatkan seluruh data
terdistribusi normal, lalu dilanjutkan dengan One-Way Anova dengan uji Post Hoc dan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tamhane karena didapatkan variansi yang tidak homogen (p < 0.05) terhadap data kontrol
negative, kontrol biocream dan isolat Pc-1. Analisis statistik menunjukkan bahwa kontrol
negatif dan kontrol biocream (pembawa) tidak berbeda secara signifikan dengan
% penghambatan inflamasi yang dihasilkan negatif sehingga dapat diketahui bahwa biocream
sebagai pembawa tidak mengakibatkan penurunan dari tebal lipat kulit mencit atau tidak
memberikan aktivitas antiinflamasi. Isolat Pc-1 konsentrasi 100 g/mL berbeda signifikan
dengan kontrol negatif dan kontrol biocream dengan rata-rata persen inflamasi 34.45%
menandakan isolat Pc-1 memiliki aktivitas antiinflamasi secara topikal. Neolignan merupakan
salah satu derivat polifenol, walaupun mekanisme secara pasti dari neolignan belum diketahui,
beberapa penelitian mengemukakan bahwa neolignan memiliki aktivitas antiinflamasi. Pada
penelitian neolignan dalam spesies Magnolia diketahui bahwa beberapa neolignan
menghambat produksi PGE2 dalam makrofag dengan menghambat aktivitas COX-2
(Schuhly.W, et al. 2009). Penelitian neolignan pada Myristica fragrans Houtt (Cao, et al.
2015) dan neolignan baru yaitu Sasarindol dari Sassafras randaiense (Hou, et al. 2014)
diketahui bahwa neolignan dapat menghambat aktivitas iNOS dalam memproduksi NO
dengan RAW 264.7 yang distimulasi oleh lipopolisakarida. Penelitian neolignan dari Piper
fotokadsura, diketahui bahwa lignan menghambat produksi NO yang diaktivasi oleh
lipopolisakarida dan interferon gamma (Konishi.T, et al. 2005). Spektrum luas lignan dan
neolignan juga berhasil dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi (Song dan Fisher, 1999).
Penelitian lain mengenai Magnolia officinalis, meneliti 5 macam tipe biphenyl neolignan dan
menemukan beberapa diantaranya berpotensi sebagai antiinflamasi (Kuo et al, 2012).
Pada penelitian ini, dilakukan juga perbandingan aktivitas antiinflamasi dari isolat Pc-1
konsentrasi 100 g/mL dengan ekstrak konsentrasi 100 g/mL dan fraksi konsentrasi
100 g/mL daun sirih merah dan didapatkan hasil seperti pada tabel II.
Tabel II. Perbandingan rata-rata AUC total dan %PI ekstrak, fraksi, dan isolat Pc-1
Kelompok Kelompok Pembanding AUC SE % Penghambatan
Inflamasi
Ekstrak 100 g/mL 15.65 1.12 40.19 %
Isolat Pc-1 100 g/mL
(n=5)
n= 5
Fraksi 100 g/mL (n=5) 21.76 0.72 * 16.86 %
*) berbeda signifikan (p < 0,05)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil analisis yang didapatkan, isolat Pc-1 100 g/mL berbeda signifikan dengan
fraksi 100 g/mL, namun tidak berbeda signifikan dengan ekstrak 100 g/mL dengan daya
penghambatan yang paling besar pada ekstrak, isolat, dan terkecil pada fraksi. Aktivitas dari
suatu senyawa aktif kadang-kadang memperlihatkan aktivitas yang besar pada saat
berinteraksi dalam ekstrak kasar karena adanya interaksi yang sinergi antarsenyawa aktif
(Deharo dan Ginsburg, 2011). Di dalam ekstrak daun sirih ditemukan berbagai macam
senyawa aktif yang bila saling berinteraksi secara sinergi akan memberikan aktivitas yang
lebih besar dibandingkan dengan suatu senyawa tunggal (isolat), salah satu contohnya
flavonoid dan neolignan yang berasal dari golongan yang sama yaitu polifenol. Hal ini
memungkinan adanya interaksi sinergi antarsenyawa aktif yang memberikan efek sinergi dan
mengakibatkan daya antiinflamasi pada ekstrak lebih besar dibandingkan isolat Pc-1 yaitu
40.19%, dengan adanya efek sinergi ini kemampuan dari suatu senyawa aktif lebih besar
dalam memberikan aktivitas. Di dalam tanaman yang memiliki berbagai senyawa aktif dapat
pula terjadi interaksi yang additif dimana beberapa senyawa aktif dapat memberikan efek yang
negatif atau berlawanan sehingga terjadi penurunan aktivitas (Mukherjee dan Houghton,
2009). Fraksi daun sirih merah juga memiliki berbagai senyawa aktif, yang dapat saling
berinteraksi dan kemungkinan satu atau beberapa senyawa aktif memberikan interaksi yang
additif mengakibatkan penurunan aktivitas antiinflamasi pada fraksi yaitu sebesar 16,86%
lebih kecil dibandingkan dengan ekstrak daun sirih merah dan senyawa tunggal Pc-1.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Cao,G., WeiXu., Xiu-Wei., Frank., and Fei,Li., 2015. New neolignans from the seeds of
Myristica fragrans that inhibit nitricoxide production, Food Chemistry., 1(173),
231-237.
Cechinel-Filho, V., 2012. Plant Bioactives and Drug Discovery Principles, Practice, and
Perspecives, John Wiley&Sons Inc, New Jersey, 366-367.
Dahlan, M,S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta, Epidemiologi
Indonesia, 92-135.
Deharo., Eric., and Hagai Ginsburg., 2011. Analysis of Additivity And Synergism in The
Anti-Plasmodial Effect of Purified Compounds From Plant Extracts, Malaria Journal.,
10(1), 5.
Hartini, Y, S., Subagus,W,. Sitarina,W., Agustinus, Y., 2014. In vivo Immunomodulatory
Effect and Histopathological Features of Mouse Liver and Kidney Treated with
Neolignans Isolated from Red Betel (Piper crocatum Ruiz & Pav) Leaf, Tropical
Journal of Pharmaceutical Research., 1(10), 1609-1614.
Hou, Y., Chang Hsun-Shuo, et al., 2014. Sassarandainol: a new neolignan and
anti-inflammatory constituents from the stem of Sassafras randaiense, Natural
Product Research., 1-6.
Houghton, J., and Amala, R., 1998, Laboratory Handbook for the Fractination Of Natural
Extracts, Chapman & Hall, London, 146.
Ikawati ,Z., Supardjan,A,M., Asmara, L,S., 2007. Pengaruh Senyawa Heksagamavunon-1
(HGV-1) Terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilaksis Kutaneus Aktif Pada
Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Konishi,T., Takao,K.. Akihiro,D., Susumu.K., 2005. Neolignans from Piper futokadsura and
Their Inhibition of Nitric Oxide Production, Chemical and Pharmaceutical Bulletin.,
53(1), 121-124.
Kuo, W., Ching-Yi,C., Tsong-long,H., Jih-Jung, C., 2013. Biphenyl-type neolignans from
Magnolia officinalis and their anti-inflammatory activities. Journal Phytochemistry.,
85(1), 153-160.
Kustiawan, P,M., 2012. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Imunostimulan Non Spesifik In Vitro
dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.), Thesis, Program Pascasarjana
Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
Lukiati, B., Aulanniam., Win,D., 2012. Profil Distribusi Inos Dan Kadar No Pankreas Tikus
Diabetes Melitus Hasil Induksi Mld-Stz Pasca Pemberian Ekstrak Etanol Temugiring
(Curcuma Heyneana), Jurnal Kedokteran Hewan., 6(2), 120.
Moilanen, Eeva., and Heikki, V., 1995. Nitric Oxide in Inflammation and Immune Response.
Annals of Medicine. Finland., 27, 359-367.
Mukherjee,P,K., and Houghton, P., 2009. Evaluation of Herbal Medicinal Product.
Pharmaceutical Press, London, 25.
Santangelo, C., Rosaria, V., Beatrice,S. Roberta, B., Carmela., Roberta, M., 2007.
Polyphenols, intracellular signaling and inflammation. Indirizzo per la
corrispondenza., 43 (4), 394-405.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Santoso,Y,I,K., 2014. Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum
L.) Topikal pada Edema Mencit Betina Galur Swiss Terinduksi Karagenin, Tesis,
Universitas Sanata Dharma.
Sarker,S,D. Zahid,L. Alexander, J,G., 2006. Natural Product Isolation, 2nd edition, Humana
Press, New Jarsey, 7-8.
Schuhly,W., S,I,Khan., and N,H, Fischer., 2009. Neolignans from North American Magnolia
Species with Cyclooxygenase 2 Inhibitory Activity. Inflammopharmacology., (17),
106-119.
Song, Q., and Fisher, N, H., 1999. Biologically Active Lignans and Neolignans from
Magnolia Species. Journal Of the Mexican Chemical Society. Mexico., (43), 211-218.
Syamsuni, H., 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC., 36.
Taufik,L., Nurahyanti., dan Arifah., 2008. Efek Antiinflamasi Ekstrak Patikan Kebo
(Euphorbia hirta L) Pada Tikus Putih Jantan. Pharmacon., (9), 1-5.
Utami,P., Desty,E,P., 2013. The Miracle of Herbs. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta., 170.
Widyarini, S., Nicole, S., Alan,J,H., Vivienne, E, R., 2001. Isoflavonoid Compounds from
Red Clover (Trifolium pratense) Protect from Inflammation and Immune Suppression
Induced by UV Radiation. Photochemistry and Photobiology., 74(3), 465-470.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 9. Hasil KLT pada UV 254 dan setelah penyemprotan serum IV sulfat
Keterangan: E1 : Ekstrak replikasi 1
E2 : Ekstrak replikasi 2
E3 : Ekstrak Replikasi 3
Pc-1: Isolat Piper crocatum 1
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 11. Hasil Fraksinasi (kiri-kanan); fraksi n-heksan, fraksi kloroform 1, fraksi
klorofom 2, fraksi etil asetat, fraksi metanol
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 12. Hasil KLT fraksi dibandingkan dengan ekstrak dan standar isolat pada UV
254nm
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 13. Elusi pada chamber dengan fase gerak Kloroform:etil asetat 9:1
Pc 1
Pc 2
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 23. Pengukuran edema setiap 1 jam selama 6 jam setelah pemberian krim
isolat Pc-1
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.5
4
3.5
3
2.5 Kons 1%
2
Kons 2%
1.5
1 Kons 3%
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Jam ke-
Dari hasil uji pendahuluan, dipilih konsentrasi karagenin 3% karena pada konsentrasi
ini edema dapat dipertahankan sekitar 2 kali lipat dari kulit punggung normal,
dibandingkan dengan konsentrasi karagenin 1% dan 2%.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
JAM KE- 1 2 3 4 5
0 1.07 0.69 0.75 0.70 0.67
1 5.43 4.04 5.38 4.30 4.81
2 6.35 5.51 6.26 5.16 5.29
3 6.56 5.76 6.44 5.84 5.87
4 5.60 4.56 5.75 5.14 5.30
5 5.20 4.01 5.26 4.92 5.12
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AUC
JAM KE- 1 2 3 4 5
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 3.25 2.37 3.07 2.50 2.74
2 5.89 4.78 5.82 4.73 5.05
3 6.46 5.64 6.35 5.50 5.58
4 6.08 5.16 6.10 5.49 5.59
5 5.40 4.29 5.51 5.03 5.21
6 4.82 3.93 5.04 4.73 5.00
AUC Total 31.89 26.15 31.87 27.98 29.17
AUC
Jam/Mencit 1 2 3 4 5
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2.39 2.25 2.91 2.77 2.82
2 3.95 3.94 5.01 4.91 5.00
3 4.25 4.33 5.21 5.28 5.27
4 4.36 4.47 5.25 5.32 5.24
5 4.16 4.40 5.06 5.17 4.88
6 3.97 4.18 4.90 4.92 4.37
AUC Total 23.07 23.57 28.32 28.36 27.56
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AUC
Jam/ mencit 1 2 3 4 5
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2.05 2.19 1.78 1.74 2.33
2 3.31 3.48 2.75 2.72 3.77
3 3.07 3.17 2.51 2.48 3.44
4 2.91 2.95 2.28 2.18 3.17
5 2.77 2.71 2.10 1.89 2.95
6 2.69 2.51 1.93 1.66 2.82
AUC total 16.79 17.00 13.35 12.66 18.46
AUC
Jam 1 2 3 4 5
0 0.00 0 0 0 0
1 2.59 2.39 2.86 2.62 2.74
2 4.11 4.11 4.73 4.26 4.49
3 3.85 3.92 4.49 4.06 4.20
4 3.58 3.68 4.23 3.83 3.95
5 3.17 3.38 4.00 3.61 3.66
6 2.71 3.17 3.86 3.35 3.28
AUC Total 20.00 20.64 24.16 21.70 22.31
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencit/jam 0 1 2 3 4 5 6
1 0.96 3.57 3.48 3.08 2.80 2.63 2.30
2 0.88 4.18 3.51 3.11 2.92 2.66 2.32
3 0.72 3.41 2.97 2.78 2.58 2.37 2.24
4 0.75 3.72 3.22 3.05 2.78 2.48 2.19
5 0.84 3.95 3.54 3.30 3.02 2.86 2.39
AUC
Jam/Mencit 1 2 3 4 5
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2.27 2.53 2.07 2.24 2.40
2 3.53 3.85 3.19 3.47 3.75
3 3.28 3.31 2.88 3.14 3.42
4 2.94 3.02 2.68 2.92 3.16
5 2.72 2.79 2.48 2.63 2.94
6 2.47 2.49 2.31 2.34 2.63
AUC Total 17.19 17.98 15.59 16.72 18.29
a. KontrolNegatif
NILAI
Mencit AUC K.NEG AUC %PI
1 26.17 23.07 11.85
2 26.17 23.57 9.94
3 26.17 28.32 -8.22
4 26.17 28.36 -8.37
5 26.17 27.56 -5.31
b. Kontrol Biocream
NILAI
Mencit AUC K.NEG AUC %PI
1 26.17 31.89 -21.86
2 26.17 26.15 0.08
3 26.17 31.87 -21.78
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Ekstrak 100g
AUC
MENCIT K.NEGATIF NILAI AUC %PI
1 26.17 16.79 35.84
2 26.17 17.00 35.04
3 26.17 13.35 48.99
4 26.17 12.66 51.62
5 26.17 18.46 29.46
d. Fraksi100g
Mencit Ke- AUC Kontrol Negatif Nilai AUC % PI
1 26.17 20.00 23.60
2 26.17 20.64 21.14
3 26.17 24.16 7.69
4 26.17 21.70 17.09
5 26.17 22.31 14.76
e. Isolat Pc-1
MENCIT AUC K.NEGATIF NILAI AUC %PI
1 26.17 17.19 34.31
2 26.17 17.98 31.30
3 26.17 15.59 40.43
4 26.17 16.72 36.11
5 26.17 18.29 30.11
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Ekstrak 100g
Descriptives
Std.
Kelompok Statistic Error
AUC Kontrol negatif Mean 26.1760 1.17730
95% Confidence Lower
22.9073
Interval for Mean Bound
Upper
29.4447
Bound
5% Trimmed Mean 26.2272
Median 27.5600
Variance 6.930
Std. Deviation 2.63251
Minimum 23.07
Maximum 28.36
Range 5.29
Interquartile Range 5.02
Skewness -.565 .913
Kurtosis -3.140 2.000
Kontrol biocream Mean 29.4120 1.11651
95% Confidence Lower
26.3121
Interval for Mean Bound
Upper
32.5119
Bound
5% Trimmed Mean 29.4556
Median 29.1700
Variance 6.233
Std. Deviation 2.49660
Minimum 26.15
Maximum 31.89
Range 5.74
Interquartile Range 4.82
Skewness -.203 .913
Kurtosis -1.834 2.000
ekstrak Mean 15.6520 1.12357
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Kontrol negatif .300 5 .159 .784 5 .060
Kontrol
.238 5 .200* .906 5 .447
biocream
ekstrak
.275 5 .200* .888 5 .349
100mikrogram
ANOVA
AUC
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
517.606 2 258.803 39.867 .000
Groups
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Scheffe
95% Confidence
Interval
(I) Kelompok (J) Kelompok Upper Bound
Kontrol negatif Kontrol biocream 1.2560
ekstrak 100mikrogram 15.0160
Kontrol biocream Kontrol negatif 7.7280
ekstrak 100mikrogram 18.2520
ekstrak 100mikrogram Kontrol negatif -6.0320
Kontrol biocream -9.2680
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Homogeneous Subsets
AUC
Scheffea
Subset for alpha =
0.05
Kelompok N 1 2
ekstrak
5 15.6520
100mikrogram
Kontrol negatif 5 26.1760
Kontrol biocream 5 29.4120
Sig. 1.000 .176
a. STATISTIKA FRAKSI
Descriptives
Std.
Kelompok Statistic Error
AUC Kontrol negatif Mean 26.1760 1.17730
95% Confidence Lower
22.9073
Interval for Mean Bound
Upper
29.4447
Bound
5% Trimmed Mean 26.2272
Median 27.5600
Variance 6.930
Std. Deviation 2.63251
Minimum 23.07
Maximum 28.36
Range 5.29
Interquartile Range 5.02
Skewness -.565 .913
Kurtosis -3.140 2.000
Kontrol biocream Mean 29.4120 1.11651
95% Confidence Lower
26.3121
Interval for Mean Bound
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Upper
32.5119
Bound
5% Trimmed Mean 29.4556
Median 29.1700
Variance 6.233
Std. Deviation 2.49660
Minimum 26.15
Maximum 31.89
Range 5.74
Interquartile Range 4.82
Skewness -.203 .913
Kurtosis -1.834 2.000
Fraksi 100 Mean 21.7620 .72174
mikrogram 95% Confidence Lower
19.7581
Interval for Mean Bound
Upper
23.7659
Bound
5% Trimmed Mean 21.7267
Median 21.7000
Variance 2.605
Std. Deviation 1.61385
Minimum 20.00
Maximum 24.16
Range 4.16
Interquartile Range 2.91
Skewness .701 .913
Kurtosis .178 2.000
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Kontrol negatif .300 5 .159 .784 5 .060
Kontrol biocream .238 5 .200* .906 5 .447
Fraksi 100
.167 5 .200* .963 5 .831
mikrogram
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVA
AUC
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
147.463 2 73.731 14.028 .001
Groups
Within Groups 63.071 12 5.256
Total 210.533 14
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Scheffe
95% Confidence
(I) Kelompok (J) Kelompok Interval
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Upper Bound
Kontrol negatif Kontrol biocream .8058
Fraksi 100 mikrogram 8.4558
Kontrol biocream Kontrol negatif 7.2778
Fraksi 100 mikrogram 11.6918
Fraksi 100 mikrogram Kontrol negatif -.3722
Kontrol biocream -3.6082
Homogeneous Subsets
AUC
a
Scheffe
Subset for alpha =
0.05
Kelompok N 1 2
Fraksi 100
5 21.7620
mikrogram
Kontrol negatif 5 26.1760
Kontrol biocream 5 29.4120
Sig. 1.000 .125
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Kontrol negatif .300 5 .159 .784 5 .060
Kontrol
.238 5 .200* .906 5 .447
biocream
Isolat Pc-1 .179 5 .200* .956 5 .778
ANOVA
AUC
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
403.545 2 201.772 42.285 .000
Groups
Within Groups 57.261 12 4.772
Total 460.806 14
Mean
Difference (I- Std.
(I) Kelompok (J) Kelompok J) Error Sig.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
95% Confidence Interval
(I) Kelompok (J) Kelompok Lower Bound Upper Bound
Scheffe Kontrol negatif Kontrol biocream -7.0872 .6152
Isolat Pc-1 5.1708 12.8732
Kontrol biocream Kontrol negatif -.6152 7.0872
Isolat Pc-1 8.4068 16.1092
Isolat Pc-1 Kontrol negatif -12.8732 -5.1708
Kontrol biocream -16.1092 -8.4068
Tamhane Kontrol negatif Kontrol biocream -8.1145 1.6425
Isolat Pc-1 4.6565 13.3875
Kontrol biocream Kontrol negatif -1.6425 8.1145
Isolat Pc-1 8.1275 16.3885
Isolat Pc-1 Kontrol negatif -13.3875 -4.6565
Kontrol biocream -16.3885 -8.1275
Homogeneous Subsets
AUC
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variance 2.605
Std. Deviation 1.61385
Minimum 20.00
Maximum 24.16
Range 4.16
Interquartile Range 2.91
Skewness .701 .913
Kurtosis .178 2.000
Isolat Pc-1 Mean 17.1540 .48003
95% Confidence Lower
15.8212
Interval for Mean Bound
Upper
18.4868
Bound
5% Trimmed Mean 17.1778
Median 17.1900
Variance 1.152
Std. Deviation 1.07337
Minimum 15.59
Maximum 18.29
Range 2.70
Interquartile Range 1.98
Skewness -.633 .913
Kurtosis -.325 2.000
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Ekstrak
.275 5 .200* .888 5 .349
100mikrogram
Fraksi 100
.167 5 .200* .963 5 .831
mikrogram
Isolat Pc-1 .179 5 .200* .956 5 .778
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.582 2 12 .060
ANOVA
AUC
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
101.370 2 50.685 15.102 .001
Groups
Within Groups 40.275 12 3.356
Total 141.644 14
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Scheffe
95% Confidence
Interval
(I) Kelompok (J) Kelompok Upper Bound
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Homogeneous Subsets
AUC
Scheffea
Subset for alpha =
0.05
Kelompok N 1 2
Ekstrak
5 15.6520
100mikrogram
Isolat Pc-1 5 17.1540
Fraksi 100
5 21.7620
mikrogram
Sig. .455 1.000
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Minimum -8.37
Maximum 11.85
Range 20.22
Interquartile Range 19.19
Skewness .565 .913
Kurtosis -3.140 2.000
kontrol biocream Mean -12.3840 4.26718
95% Confidence Lower
-24.2316
Interval for Mean Bound
Upper
-.5364
Bound
5% Trimmed Mean -12.5500
Median -11.4400
Variance 91.044
Std. Deviation 9.54171
Minimum -21.86
Maximum .08
Range 21.94
Interquartile Range 18.40
Skewness .201 .913
Kurtosis -1.835 2.000
ekstrak 100 Mean 40.1900 4.29338
mikrogram 95% Confidence Lower
28.2697
Interval for Mean Bound
Upper
52.1103
Bound
5% Trimmed Mean 40.1511
Median 35.8400
Variance 92.166
Std. Deviation 9.60030
Minimum 29.46
Maximum 51.62
Range 22.16
Interquartile Range 18.06
Skewness .339 .913
Kurtosis -2.499 2.000
fraksi 100 mikrogram Mean 16.8560 2.75951
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
50