Anda di halaman 1dari 2

Glomerulonefritis merupakan penyakit pada ginjal yang disertai dengan suatu inflamasi

dan proliferasi sel glomerulus. Penyebab utama peradangan tersebut adalah adanya mekanisme

imunologis yang menimbulkan kelainan patologis pada glomerulus (Maniur, 2003). Umumnya

penyakit ini ditemukan pada anjing, kucing, ruminansia, kuda dan babi. Berdasarkan prinsipnya

glomerulonefritis dibagi menjadi dua macam yaitu glomerulonefritis akut dan glomerulonefritis

kronis. Salah satu jenis dari glomerulonefritis akut adalah Glomerulonefritis Akut Paska

Streptokokal (GNAPS) (Lau and Wyatt, 2005).

Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokal (GNAPS) adalah salah satu jenis

glomerulonefritis yang sering terjadi pada hewan terutama anjing dan kucing. Glomerulonefritis

akut pasca streptokokal merupakan suatu bentuk peradangan pada glomerulus karena adanya

reaksi antara antigen dan antibodi yang terjadi dan mengendap di glomerulus (reaksi

hipersensitivitas tipe III) (Subowo, 2010). Secara histopatologi GNAPS memperlihatkan adanya

proliferasi dan inflamasi pada glomerulus dengan didahului adanya infeksi oleh bakteri Group A

-Hemolytic Streptococci (GABHS) tipe nefritogenik dan kemudian ditandai dengan gejala

nefritik seperti hematuria, edema, hipertensi, oliguria yang terjadi secara akut (Rauf, dkk. 2012).

Terdapat sejumlah faktor dari bakteri tersebut yang memiliki peran dalam patomekanisme

glomerulonefritis, antara lain adalah konsituen somatik, dan produk ekstraselular. Streptokinase

merupakan salah satu produk ekstraselular yang diketahui memiliki peranan penting dalam

patogenesis GNAPS (Rachmadi, 2010).

Glomerulonefritis akut pasca streptokokal akan menyebabkan gangguan fungsi ginjal

terutama pada fungsi filtrasi glomerulus dimana hal tersebut menyebabkan penurunan laju filtrasi

glomerulus (Glomerulo Filtration Rate) serta penurunan filtrasi Blood Urea Nitrogen (BUN) dan

Kreatinin. Jika terdapat kerusakan pada ginjal akan menyebabkan peningkatan kadar BUN dan
kreatinin dalam darah (Bijanti, dkk. 2010). Oleh karena itu salah satu cara untuk mendiagnosa

GNAPS adalah dengan melakukan pemeriksaan serum darah meliputi Blood Urea Nitrogen

(BUN) dan Kreatinin. Etiologi sering tidak jelas, namun kejadiannya meningkat dalam beberapa

tahun terakhir karena pengenalan penyakit yang lebih baik dan pengurangan kejadian nefritis

interstisial kronis pada anjing karena vaksinasi. Ini juga telah menyarankan bahwa peningkatan

penggunaan vaksin hidup yang dimodifikasi dapat menghasilkan stimulasi tingkat rendah yang

berkelanjutan dari respons antigenik pada individu yang divaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai