SEMARANG
TAHUN 2012
BORANG EVALUASI DIRI
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah, karena perkenan-Nya, Universtas Negeri Semarang dapat
menyelesaikan pengisian Borang Evaluasi Diri Institusi Perguruan Tinggi tahun 2012.
Pengisian borang ini ditujukan untuk mengetahui gambaran riil mengenai keadaan dan
kinerja Unnes melalui pengkajian dan analsisis yang mendalam terhadap kekuatan,
kelemahan, kekuatan dan peluang. Proses penyusunan evaluasi diri meliputi
tujuhkomponen seperti yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan
Tinggi. Tujuh komponen tersebut adalah; (A) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Serta Strategi
Pencapaian; (B) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu;
(C) Mahasiswa dan Lulusan; (D) Sumber Daya Manusia; (E) Kurikulum, Pembelajaran dan
Suasana Akademik; (F) Pembiayaan, Prasarana, Sarana dan Sistem Informasi; dan, (G)
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama.
Guna keperluan pengisian borang evaluasi diri ini, Unnes mengumpulkan data dan informasi
yang dibutuhkan, selaras dengan tujuh komponen di atas. Unnes merasa beruntung karena
sistem-sistem informasi online yang dimiliki, baik menyangkut aspek akademik, keuangan,
kemahasiswaan, kerjasama, kepegawaian dan lainnya, telah memudahkan proses
penggalian data yang dibutuhkan, secara akurat dan cepat.
Tentu saja di samping keberadaan sistem-sistem informasi manajemen di atas, laporan ini
dapat tersusun atas partisipasi dan dukungan seluruh elemen kelembagaan dan warga
Unnes baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan pejabat struktural. Secara khusus
Unnes memberikan apresiasi kepada Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan gugus kerja yang
dibentuk atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan guna mengisi borang evaluasi diri ini.
Unnes menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi dan penghargaan setingg-
tingginya atas dedikasi dan kerja keras semua pihak dalam mempersiapkan dan
menyelesaikan pengisian borang ini.
Terima kasih.
Sudijono Sastroatmodjo
NIP. 195208151982031007
i
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RANGKUMAN EKSEKUTIF
SUSUNAN TIM PENYUSUN
II. ANALISIS SWOT program studi secara keseluruhan, merujuk kepada deskripsi SWOT
setiap komponen.
1. Analisis antarkomponen
2. Strategi dan pengembangan
ii
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
RINGKASAN EKSEKUTIF
Guna memastikan ketercapaian visi dan misi, Universitas Negeri Semarang (Unnes)
secara periodik dan kontinyu melakukan evaluasi diri. Keberadaan evaluasi diri ini
memegang peran yang penting guna menopang upaya pengembangan Unnes lebih lanjut.
Secara umum evaluasi diri ini dilaksanakan untuk menilai kinerja Unnes dan memanatu
perjalanannya dalam mewujudkan visinya menjadi Universitas Konservasi bertaraf
internasional internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020. Secara
khusus evaluasi diri kali ini dilaksanakan secara komprehensif dan ditujukan untuk
memenuhi kepentingan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).
Evaluasi diri yang tersaji dalam dokumen ini dibuat berdasarkan pemaparan
sejumlah kelompok data yang kemudian ditafsirkan dengan menggunakan pendekatan
analisis SWOT. Hal-hal yang dikemukakan dalam dokumen evaluasi diri ini mencakupi
sejumlah informasi, yaitu; (1) informasi dasar tentang Unnes, yang menyangkut visi, misi,
tujuan, sasaran, dan strategi; (2) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan
penjaminan mutu; (3) mahasiswa dan lulusan; (4) sumberdaya manusia; (5) kurikulum,
pembelajaran, dan suasana akaemik; (6) pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem
informasi; dan, (7) penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.
Pemaparan informasi ini dilanjutkan dengan analisis untuk tiap komponen dan analisis lintas
komponen. Dari analisis yang telah dilakukan, secara umum performa Unnes pada tujuh
aspek tersebut dapat disampaikan sebagai berikut.
Pertama, visi, misi, tujuan, dan sasaran dirumuskan berdasarkan komitmen pimpinan
dan semua warga Unnes telah dipahami secara baik oleh pemangku kepentingan ua civitas
akademika. Unnes juga memiliki visi yang khas dan tidak banyak dimiliki oleh perguruan
tinggi lain, yaitu Universitas Konservasi, yang sejalan dengan tren perubahan dan tantangan
global masa kini. Selain itu visi tersebut juga telah diterjemahkan dalam misi yang jelas serta
didukung oleh kemampuan dan kecukupan sumberdaya untuk mewujudkannya. Mengusung
visi konservasi memberikan peluang bagi Unnes untuk meningkatkan peran dan
kontribusinya, seiring dengan meningkatnya perhatian masyarakat baik pada tingkat
nasional maupun global terhadap isu-isu lingkungan dan krisis kemanusiaan-kebudayaan.
Dalam konteks pembangunan nasional dan posisi Unnes sebagai LPTK visi konservasi juga
memiliki kaitan erat dengan pengarusutamaan pendidikan karakter, sehingga membuka
peluang peran dan kontribusi Unnes yang lebih besar.
Terlepas dari kekuatan tersebut, pencapaian visi Unnes 2020 masih
terkendala oleh sejumlah persoalan, di antaranya; (1) belum meratanya kemampuan antar
elemen dan warga Unnes dalam merealisasikan upaya-upaya pencapaian visi dan misi; (2)
kenyataan bahwa masih banyak stakeholder eksternal yang belum memahami visi
konservasi meskipun mengetahui keberadaan Unnes sebagai Universitas Konservasi; (3)
kenyataan merebaknya budaya instan dan pragmatisme, yang bertentangan dengan visi
konservasi, di kalangan masyarakat termasuk mahasiswa; dan, (4) merebaknya budaya
asing yang tidak selalu selaras dengan nilai-nilai konservasi Unnes.
Kedua, dalam hal tata pamong, dapat dinyatakan bahwa Unnes memiliki kekuatan
berupa komitmen kepemimpinan yang tangguh, didukung dengan kelengkapan struktur
organisasi dan keberadaan sistem-sistem informasi manajemen yang membantu
implementasi praktik tatakelola universitas yang bersih dan baik (good, clean university
governance) dan menjadi pendukung pengembangan kebijakan (decision support system,
DSS). Pada aspek ini, Unnes juga memiliki kekuatan berupa ketersediaan dokumen
Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Bisnis Strategis, didukung unit dan prosedur
penjaminan mutu yang mengawal upaya pelaksanaan rencana-rencana pengembangan
tersebut dan unit serta prosedur audit yang menjamin pelaksanaan anggaran pendukungnya
secara akuntabel. Selain itu mayoritas program studi Unnes juga terakreditasi B dan A.
Kekuatan ini memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut seiring dengan
keberterimaan Unnes di mata publik (public acceptance) yang semakin baik. Dalam
iii
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
kapasitasnya sebagai LPTK, Unnes juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan diri
sebagai pusat unggulan (center of excellence) profesi guru dan kependidikan pada
umumnya. Selain itu, membaiknya daya belanja pendidikan masyarakat, di satu sisi serta
komitmen pemerintah di bidang peningkatan akses pendidikan tinggi, juga memberikan
peluang bagi Unnes untuk mengembangkan dan melakukan diversifikasi program
pendidikan akademik, vokasi, dan profesi.
Terlepas dari kekuatan tersebut di atas, tata pamong Unnes masih dihadapkan pada
sejumlah kendala. Di antaranya adalah kenyataan bahwa; (1) Statuta dan OTK Unnes saat
ini belum diselaraskan dengan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; (2)
sistem-sistem informasi manajemen yang dimiliki belum sepenuhnya terintegrasi satu sama
lain; (3) jumlah pelatihan akademik-manajerial untuk pengembangan kompetensi dosen dan
tenaga kependidikan masih minim; dan, (4) belum terpetakannya unggulan fakultas dan
program studi.
Ketiga, pada aspek mahasiswa, Unnes menunjukkan performa yang semakin baik.
Minat masyarakat untuk melanjutkan studi di Unnes tampak semakin meningkat. Tahun
2012 ini Unnes menerima sebanyak 7.500 orang mahasiswa baru. Untuk mendukung studi
mahasiswa, Unnes juga memberikan dan menyalurkan beasiswa. Tercatat 2.706 orang
(sekitar 11,5%) mahasiswa merupakan penerima berbagai beasiswa di Unnes, lebih dari
20% mahasiswa baru juga dibebaskan dari biaya kuliah. Administrasi akademik mahasiswa
juga kian mapan dengan introduksi system akademik terpadu (akademik.unnes.ac.id). Pada
saat ini Sikadu telah mampu mengoptimalkan sistem pelayanan dan administrasi
penerimaan mahasiswa baru, registrasi, yudisium, proses pembelajaran dan pendaftaran
wisuda secara on-line. Sistem-sistem ini masih berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut
misalnya untuk mengelola alumni, mengingat pengelolaan almni yang belum optimal.
Kekuatan pada aspek mahasiswa ini Unnes masih dibayang-bayangi sejumlah
potensi penghambat. Sampai saat ini, pengembangan soft-skills mahasiswa dirasa belum
memadai daris segi variasi dan kemampuannya menjangkau total mahasiswa.
Keempat, pada aspek sumberdaya manusia Unnes memiliki sejumlah titik kekuatan,
antara lain; (1) tersedianya prosedur baku pengelolaan pegawai (dosen dan tenaga
kependidikan0; (2) jumlah dosen yang telah tersertifikasi profesi mencapai 60% dan memiliki
jabatan Lektor ke atas mencapai 77%; (3) jumlah dosen yang berkualifikasi S-2 dan S-3
mencapai 92%; dan, (4) keberadaan supportive leadership bagi pengembangan karir dosen,
misalnya melalui fasilotasi peer-review bagi calon guru besar, dan tenaga pendidikan,
misalnya melalui serangkaian pendidikan dan latihan. Kekuatan ini masih dapat
dikembangkan lebih maksimal lagi mengingat adanya sejumlah peluang antara lain; (1)
keberadaan program hibah penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan buku teks
tingkat nasional; (2) insentif dari Kementerian untuk karya ilmiah yang dipresentasikan dan
published di jurnal internasional; (3) terbukanya peluang joint-research dengan peneliti dan
lembaga internasional; (4) tersedianya beasiswa bagi dosen untuk melanjutkan studi baik di
dalam maupun luar negeri. Kendatipun demikian, pada aspek sumberdaya manusia Unnes
masih dihadapkan pada sejumlah persoalan, antara lain; (1) masih terdapat sejumlah kecil
dosen yang belum memenuhi kualifikasi; (2) para laboran selain jumahnya kecil juga
tersertifikasi; dan, (3) rendahnya daya publikasi internasional para dosen.
Kelima, pada aspek kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik, Unnes
memiliki sejumlah kekuatan yaitu; (1) tersedianya prosedur dan mekanisme pengembangan
kurikulum yang baku; (2) tersedianya prosedur dan mekanisme penjaminan mutu
pembelajaran yang baku; (3) dukungan sistem informasi manajemen kurikulum yang mapan;
dan, (4) dukungan kepemimpinan yang baik terhadap suasana akademik yang dinamis.
Kekuatan ini dapat dikembangkan lebih jauh, misalnya dengan memperhatikan bahwa
status professional guru semakin baik sehingga dalam kapasitasnya sebagai LPTK, Unnes
dapat dikembangkan menjadi pusat unggulan pendidikan dan pengembangan profesi guru.
Sekalipun demikian, Unnes masih dihadapkan pada persoalan internal yaitu belum
berimbangnya kemampuan antar program studi dalam pengembangan kurikulum dan
persoalan eksternal yaitu lemahnya kontrol terhadap perguruan tinggi swasta yang
membuka program studi kependidikan yang sama dengan yang Unnes miliki.
iv
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
Keenam, pada aspek pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi,
Unnes didukung oleh kekuatan berupa prinsip penganggaran partisipatif, jumlah penerimaan
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan kenyataan bahwa besaran unit-cost
mahasiswa Unnes relatif lebih rendah di banding perguruan tinggi lain. Selain sarana dan
prasarana yang dimiliki Unnes mengalami peningkatan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Unnes juga berpeluang untuk menggali dana dari beragam program hibah di dalam
dan luar negeri guna mendukung aktivitas tri darma perguruan tingginya. Namun demikian
Unnes juga dihadapkan pada sejumlah titik lemah, di antaranya yaitu; (1) kenyataan bahwa
pemerintah masih merupakan sumber penerimaan utama (APBN); (2) keterbatasan dana
operasional pemeliharaan sarana dan prasarana.
Ketujuh, pada aspek penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan
kerjasama, Unnes memiliki sejumlah titik kekuatan, di antaranya adalah bahwa Unnes saat
ini memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan status Utama,
yang memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam pengembangan dan pengelolaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Secara internal Unnes juga memiliki
komitmen untuk menyediakan dana penelitian sebesar 10% dari total anggaran Unnes.
Selain itu, Unnes juga telah memiliki dan mengimplementasikan sistem penjaminan mutu
penelitian dan pengabdian. Dengan kekuatan ini, khususnya status Utama yang kini
disandang Unnes, aktivitas penelitian dan pengadbian dapat diarahkan untuk mengakses
program-program penelitian dengan sumber-sumber dana yang lebih besar dan bervariasi.
Sayangnya, meskipun telah menyandang status Utama, di bidang penelitian Unnes masih
dihadapkan pada sejumlah kendala, di antaranya adalah kenyataan bahwa hingga kini
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan selama ini belum jelas
mengarah pada unggulan tertentu dan bahwa jumlah hasil penelitian dan pengabdian yang
dipatenkan dan dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi masih sedikit.
Merefleksikan seluruh kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada,
Unnes berpandangan bahwa saat ini Unnes memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk
berkembang dan untuk memanfaatkan semua peluang yang ada guna mencapai visi 2020-
nya. Untuk itu maka sejumlah langkah strategis perlu ditempuh, antara lain; (1)
menyelaraskan aturan-aturan kelembagaan dan sistem tata pamong internal Unnes dengan
tata aturan dan perudang-undangan yang berlaku, utamanya Undang-Undang No. 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi; (2) memperkuat system-sistem informasi manajemen yang
saat ini dimiliki agar menjadi Decision Support System yang terintegrasi; (3) mengarahkan
aktivitas pengembangan utamanya pada pilar konservasi dan internasionalisasi tentang
tetap menjaga ketercapaian pilar Sutera; (4) memetakan potensi unggulan fakultas, dan
menjadikannya sebagai agenda strategis penelitian dan pengembangan lembaga; (5)
mendayagunakan jejaring dan kerjasama yang dimiliki untuk pengembangan kelembagaan;
(6) melakukan diversifikasi pengembangan non-akademik pada bidang kemahasiswaan;
dan, (7) memperkuat sumberdaya manusia akademik dan non akademik melalui diversifikasi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang relevan.
Tentu saja guna menjamin ketercapaian visi, pemahaman kolektif, komitmen
kepemimpinan, dan dukungan stakeholder merupakan faktor kunci. Untuk itu Unnes harus
menjaga tradisinya selama ini yang senantiasa berupaya taat azas dan menyelaraskan diri
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan memperkuat relasi serta
hubungan dengan para stakeholder yang relevan. Di samping itu, tentu saja Unnes perlu
menjamin tumbuhnya pemahaman kolektif dan komitmen kepemimpinannya yang selama ini
telah terbukti membawa kemajuan bagi perkembangan Unnes.
v
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
IDENTITAS TIM INTI PENGISI BORANG EVALUASI DIRI
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
vi
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
Nama : Dr. Sugianto. M.Si
NIDN : 0019026105
Jabatan : Ketua Badan Penjaminan Mutu Unnes
Tanggal Pengisian : 20 November 2012
Tanda Tangan :
vii
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012
DAFTAR LAMPIRAN
DOKUMEN EVALUASI DIRI
Nomor
No. Keterangan
Butir
1 A.1 Dokumen Deklarasi Unnes Sebagai Universitas Konservasi
2 B.1 (a) Statuta Unnes
3 B.1 (b) Dokumen sistem tata pamong (OTK)
4 B.4 Restra Bisnis Unnes ( Peraturan Rektor No. 35 Tahun 2011)
5 B.6 Laporan Hasil tracer study
6 B.7 (a) Laporan monev hasil penjaminan mutu
7 B.7. (b) Dokumen tentang jaminan mutu.
8 C6 Dokumen kebijakan dan program layanan bimbingan karir dan
informasi kerja untuk mahasiswa dan lulusan
9 D1 Dokumen sistem pengelolaan sumberdaya manusia
10 D2 Fotokopi ijazah dan sertifikat kompetensi tenaga kependidikan
11 D5 Dokumen tentang aturan etika dosen, etika mahasiswa, etika
tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi, serta
pedoman dan prosedur pelayanan.
12 F1 Dokumen pengelolaan dana
BAB I
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
A.1. Visi
Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah perguruan tinggi negeri yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan
pendidikan akademik dan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu, teknologi, olah
raga, seni, dan budaya. Untuk pengembangan institusi kedepan, Unnes telah
menyusun visi yang melibatkan unsur pimpinan, dosen (gurubesar dan pakar), tenaga
kependidikan, mahasiswa, lulusan dan pengguna lulusan. Penyusunan visi didasarkan
pada hasil evaluasi diri dan telaah mendalam terhadap kondisi dan kebutuhan internal
dan eksternal.
Visi Unnes dirumuskan atas dasar empat komitmen kuat dari unsur pimpinan
dan seluruh civitas akademika. Empat komitmen tersebut adalah: (1) komitmen
konservasi1 (2) komitmen untuk membangun organisasi yang sehat, (3) komitmen
untuk mencapai keunggulan dalam era kompetisi global yang semakin kuat, dan (4)
komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika, alumni,
masyarakat, bangsa dan negara, dengan berbasis pada kinerja layanan publik yang
prima. Keempat komitmen ini diharapkan dapat bermuara pada terwujudnya Unnes
yang mampu berprestasi pada taraf internasional. Visi tersebut telah menjadi acuan
penyusunan visi unit kerja (Fakultas, PPs, Lembaga, Biro, Badan, dan UPT) dalam
lingkup universitas. Rumusan visi Unnes adalah:
Visi di atas dipandang sangat strategis karena dengan berpedoman pada visi
tersebut akan dapat ditentukan tingkat keberhasilan penyelenggaraan pendidikan atau
Tri Daharma Perguruan Tinggi di Unnes untuk kurun waktu tertentu.
Visi Unnes mengandung makna konservasi, internasionalisasi dan sutera
2020, dengan penjelasan sebagai berikut:
1
Lampiran A.1 Dokumen deklarasi Unnes sebagai universitas konservasi
Unggul
Anak tangga kedua setelah sehat adalah unggul (excellent). Pengertian unggul
memiliki makna substantif yang bernilai competitiveness tinggi. Keunggulan sebuah
perguruan tinggi mesti dibangun dari karya-karya akademik yang bersifat substansial
dan dapat dikompetisikan baik pada ranah nasional dan internasional. Dimensi
keunggulan yang dikembangkan Unnes mengarah kepada lima pilar keunggulan yakni:
(a) akademik; (b) penelitian; (c) pengabdian pada masyarakat; (d) kemahasiswaan;
dan (e) kelembagaan. Setiap pilar didorong untuk memiliki keunggulan spesifik
sehingga memiliki nilai competitiveness yang tinggi.
Sejahtera
Anak tangga ke tiga dalam visi sutera setelah sehat dan unggul adalah
sejahtera. Sejahtera adalah buah manis yang dapat dipetik, tatkala upaya sehat telah
dilakukan, dan predikat unggul telah diraih. Sejahtera adalah sebuah konsekuensi dari
upaya, usaha, yang telah dilakukan. Sopo nandur mesthi ngundhuh, Sopo nggawe
mesthi nganggo, sopo wutah bakal wutuh. Namun demikian, sekalipun sejatera
adalah sebuah konsekuensi, bukan berarti untuk meraihnya tanpa upaya. Sejahtera
harus diambil, dipetik, diupayakan, melalui langkah yang terencana, sistematis, taat
asas, dan memperhatikan aspek norma dan kepatutan.
Visi sejahtera bagi Unnes, memuat makna berupa cita-cita yang terencana dan
terarah untuk mewujudkan kesejahteraan mahasiswa, dosen, tenaga administrasi,
alumni, dan masyarakat, dalam dimensi jasmani, rohani, dan sosial. Secara umum
indikator kesejahteraan adalah : (1) terpenuhinya kondisi sosial dan pemenuhan
kebutuhan dasar, (2) terpenuhinya kesempatan untuk belajar, bekerja atau berusaha,
(3) terwujudnya keadilan dalam distribusi pendapatan, (4) perwujudan tingkat
Konservasi
Universitas konservasi adalah sebuah universitas yang dalam pelaksanaan
tridarma perguruan tinggi mengacu pada prinsip-prinsip konservasi (perlindungan,
pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari) sumber daya alam dan seni budaya,
serta berwawasan ramah lingkungan. Dengan demikian, pengembangan Unnes
sebagai universitas konservasi mengandung sejumlah tujuan. Pertama, mendukung
upaya pemerintah dalam melaksanakan pengelolaan sumber daya alam hayati dan
eksosistem. Kedua, melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan sumber daya alam
secara lestari di lingkungan Unnes dan sekitarnya melalui kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian bagi terciptanya keseimbangan ekosistem yang ada di
dalamnya. Ketiga, menumbuhkan sikap mental, perilaku, yang bertanggungjawab dan
peran serta seluruh warga Unnes dalam upaya konservasi keaneka ragaman hayati,
dan pelestarian lingkungan serta seni dan budaya.
A.2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Unnes menjabarkan ke dalam beberapa misi
sebagai berikut:
1) menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang unggul dan bertaraf
internasional di bidang kependidikan dan non kependidikan.
2) mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan bermanfaat.
3) mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi nilai
nilai konservasi.
Misi Unnes di atas telah menjadi acuan dalam pengelolaan fakultas, lembaga,
biro, badan, UPT serta seluruh unit kerja di lingkup universitas.
A.3. Tujuan
Tujuan Unnes adalah penjabaran atau spesifikasi dari visi dan misi Unnes,
meliputi:
1) menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi yang memiliki kompetensi
unggul.
2) menghasilkan karya ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga yang
bermakna dan bermanfaat.
G. Bidang Kerjasama
SU.19 Peningkatan kerja sama 1) Pengembangan kerjasama dalam dan luar
dengan institusi pemerintah negeri berdasarkan peta kebutuhan dan
dan swasta dalam dan luar prioritas pengembangan lembaga;
negeri: 2) Pelaksanaan dan peningkatan kerjasama
untuk peningkatan sumberdana, promosi,
dan kapasitas institusi;
3) Peningkatan kerjasama dan
pemberdayaan lulusan dan pengguna
lulusan.
4) Pengembangan kerjasama dalam dan luar
negeri berdasarkan peta kebutuhan dan
prioritas pengembangan lembaga;
5) Pelaksanaan dan peningkatan kerjasama
untuk peningkatan sumberdana, promosi,
dan kapasitas institusi;
6) Peningkatan kerjasama dan
pemberdayaan lulusan dan pengguna
lulusan.
A.5. Analisis Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Lembaga
Visi Unnes pada intinya merupakan konsep atau rumusan yang bersifat ideal.
Visi Unnes menjadi universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul,
dan sejahtera pada tahun 2020, telah dijabarkan dalam bentuk misi sebagai
konsekuensi institusi untuk mewujudkannya. Misi Unnes: (1) menyelenggarakan dan
2. Kelemahan
a. Komitmen dan konsistensi sebagian sivitas akademika belum optimal dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai
3. Peluang
a. Pengembangan Ipteks terbuka luas bagi perguruan tinggi
b. Visi konservasi sejalan dengan pengarusutamaan pendidikan karakter
c. Terbukanya kesempatan luas bagi Unnes untuk berperan dalam masyarakat
internasional seiring dengan perhatian dunia terhadap lingkungan
4. Ancaman
a. Sikap masyarakat yang masih menyukai jalan pintas untuk memperoleh hasil
belajar
b. Hadirnya perguruan tinggi asing di Indonesia
c. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia
2
Lampiran B.1 (a) : Statuta Unnes
3
Lampiran B.1 (b) : Dokumen Sistem Tata Pamong (OTK)
Salah satu ciri kepemimpinan yang sehat adalah tingkat partisipasi warga
institusi yang tinggi. Berkenaan dengan hal ini, dapat dinyatakan bahwa tingkat
partisipasi civitas academica Unnes dalam proses kepemimpinan cukup baik.
Sejumlah upaya memang dilaksanakan untuk menumbuhkan partisipasi tersebut.
Upaya konvensional yang dilakukan jajaran pimpinan dalam menumbuhkan partisipasi
tersebut antara lain adalah dengan menggelar Safari Rektorat yang dilaksanakan
secara ruting ke setiap fakultas dan program pasca sarjana secara bergantian. Melalui
kegiatan ini aspirasi riil civitas academica digali, ditampung, dan direspons secara
proporsional berdasarkan skala prioritas.
Pada tingkat fakultas dan jurusan, upaya serupa juga dilaksanakan. Setiap
fakultas misalnya memiliki hari khusus yang dipilih, dan didesain menjadi waktu
bersama warga fakultas untuk bertemu dan berdiskusi serta menyampaikan aspirasi
4
Lampiran B.4 : Rencana Bisnis Unnes
5
Lampiran B.6 : Laporan Hasil Tracer Study
6
Lampiran B.7 : Laporan monev hasil penjaminan mutu
KODE Aktif
Unit Kerja Nama Unit Penjaminan Mutu No SK Pembentukan
PT (Ya/Tidak)
SK Rektor No 29 Tahun
001002 Institusi Badan Penjaminan Mutu Ya
2009
Lembaga/Fa Gugus Penjaminan Mutu SK Ketua No.
001002 Ya
kultas LP2M 218/H37.3.1/TU/2011
Lembaga/Fa SK Dekan No.
001002 Gugus Penjaminan Mutu FIP Ya
kultas 67A/UN37.1.1/PP/2012
Lembaga/Fa SK Dekan No.
001002 Gugus Penjaminan Mutu FBS Ya
kultas 270/FBS/2012
Lembaga/Fa SK Dekan No.
001002 Gugus Penjaminan Mutu FIS Ya
kultas 24/FIS/2012
Lembaga/Fa Gugus Penjaminan Mutu ST Dekan No.
001002 Ya
kultas FMIPA 561/UN37.1.4/PP/2011
Lembaga/Fa SK Dekan No.
001002 Gugus Penjaminan Mutu FT Ya
kultas 09/P/2012
Lembaga/Fa SK Dekan No.
001002 Gugus Penjaminan Mutu FIK Ya
kultas 22/FIK/2012
Lembaga/Fa SK Dekan No.
001002 Gugus Penjaminan Mutu FE Ya
kultas 01/0/2012
Lembaga/Fa SK Dekan No.
001002 Gugus Penjaminan Mutu FH Ya
kultas 22/P/2011
Lembaga/Fa Gugus Penjaminan Mutu SK Direktur No.
001002 Ya
kultas Pascasarjana 22/FIK/2012
Tim Penjaminan Mutu SK Jurusan masing-
001002 Jurusan Ya
Jurusan masing
Siklus penjaminan mutu seperti yang dijelaskan diatas meliputi Plan, Do,
Check, Action. Dalam proses pembelajaran, sistem penjaminan mutu internal
diarahkan untuk menjamin kualitas bahwa input, proses dan output pembelajaran
berjalan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Mulai dari proses
penerimaaan mahasiswa baru sampai dengan wisuda benar-benar berjalan sesuai
dengan mapping proses bisnis yang telah ditetapkan (lampiran mapping proses bisnis
SPMI Unnes).
Dampak nyata yang akan dihasilkan dari siklus penjaminan mutu bagi
pengalaman dan mutu belajar siswa dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dosen didorong mempersiapkan perangkat perkuliahan yang baik sesuai dengan
kandungan kurikulum yang telah ditetapkan
2. Dosen melakukan penyusunan kontrak perkuliahan yang sesuai dengan SAP dan
disepakati bersama dengan peserta didik/mahasiswa
3. Jumlah pertemuan dilaksanakan sesuai dengan kontrak perkuliahan
4. Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan dosen berdasarkan
monitoring perkuliahan yang berjalan secara online
5. Dosen menyusun kisi-kisi dan soal UTS dan UAS sesuai dengan SAP dan kontrak
perkuliahan yang telah disepakati
6. Kinerja dosen dalam pembelajaran semakin baik dengan adanya kesempatan
kepada mahasiswa untuk memberikan feedback berupa kewajiban mahasiswa
memberikan penilaian kinerja dosen dalam pembelajaran secara online melalui
SIKADU sebelum yudisium dilakukan
Evaluasi internal dilakukan melalui monitoring dan evaluasi internal serta audit
internal baik bidang akademik maupun non akademik. Hasil monevin dan audit internal
digunakan sebagai evaluasi diri internal bagi Program Studi, Fakultas, dan unit
pendukung akademiknya dalam melihat kinerja pelaksanaan program yang ditunjukan
dari kinerja capaian sasaran mutu berbasis renstra. Hasil capain kinerja renstra
dimanfaatkan untuk semua unit untuk menganalisis akar penunjang dan akar
penyebab dari capaian yang diatas target maupun yang dibawah target. Dari Akar
penunjang yang ada digunakan sebagai modal kekuatan serta percontohan pada unit
lain. Sedangkan akar penyebab masalah akan segera dicari solusi pemecahannya.
2. Kelemahan
a. Muatan Statuta dan OTK yang belum diselaraskan dengan UU No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi
b. Belum terintegrasinya sistem-sistem informasi manajemen yang dimiliki untuk
mendukung pengembangan keputusan dan kebijakan (decision support system,
DSS).
c. Masih adanya program studi yang terakreditasi C dan program studi yang belum
terakreditasi
d. Belum adanya rencana pengembangan sumberdaya yang mapan
e. Kurangnya jumlah pelatihan akademik-manajerial untuk pengembangan
kompetensi dosen dan tenaga kependidikan.
f. Belum optimalnya sistem pengembangan kompetensi manajerial dosen dengan
tambahan tugas
g. Belum mapannya peta keunggulan fakultas dan
h. Minimnya dukungan bagi fungsi laboratorium sebagai pusat riset
3. Peluang
a. Terbitnya UU No. 12 Tahun 2012 memberikan peluang bagi Unnes untuk
4. Ancaman
a. Ketidakberimbangan daya dukung antar elemen-elemen dan unit kerja dalam
mewujudkan visi Unnes 2020.
b. Belum stabilnya posisi Unnes dalam perangkingan internasional
c. Belum teridentifikasinya unggulan (points of excellence)
d. Merebaknya budaya instan di kalangan masyarakat termasuk generasi muda,
yang memicu sejumlah masalah seperti plagiarism dan budaya akademik.
e. Masih rendahnya sistem punishment bagai PT yang tidak mengindahkan
peraturan perundangan.
f. Praktik diskriminatif pemerintah daerah dalam penerimaan pegawai dari lulusan
PT
Prosedur Pendaftaran
Calon peserta tes SPMU diwajibkan mengikuti prosedur sebagai berikut:
Menyiapkan file pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm, berformat JPG atau PNG,
dengan ukuran maksimum 100 KB.
Melalui portal http://spmu.unnes.ac.id calon peserta mengisi formulir pendaftaran
secara online untuk memperoleh Personal Identification Number (PIN) yang
berupa 8 karakter.
Mengunggah (upload) file pas foto pada formulir yang telah tersedia.
Mencetak PIN untuk syarat pembayaran biaya pendaftaran SPMU.
Melakukan pembayaran biaya pendaftaran sesuai dengan pilihan program
studinya: (1) Rp 200.000,- bagi peserta yang memilih selain kelompok
Jurusan/Prodi Seni atau Olahraga; dan (2) Rp 250.000,- bagi peserta yang
memilih kelompok Jurusan/Prodi Seni atau Olahraga.
Pembayaran biaya pendaftaran dilakukan melalui bank yang telah ditunjuk
Peserta mencetak Kartu Tes melalui portal SPMU. Kartu tes dicetak rangkap
dua: (1) untuk peserta; dan (2) diserahkan ke pegawas pada saat tes.
Waktu Kegiatan
Tes Tertulis
30 menit Penjelasan Umum
30 menit Tes Potensi Akademik
90 menit Bhs. Indonesia dan Bhs. Inggris
120 menit Penjelasan Umum
Tes Keterampilan
Tes Keterampilan untuk Jurusan/Prodi Seni dan
Olahraga
Penskoran
Peserta mengerjakan ujian tertulis dalam LJK. LJK kemudian dipindai dengan
menggunakan pemindai gambar dan didapatkan data jawaban peserta.
Berdasarkan jawaban peserta dan kunci yang telah disusun oleh tim penyusun
soal seleksi, dilakukan skoring sesuai dengan bidang mata uji.
Skor mentah dari setiap peserta untuk tiap-tiap mata uji dikonversi menjadi z-skor
dan kemudiaan dikonversikan menjadi skor college entrance examination board
(CEEB)
Berdasarkan skor CEEB, Nilai Tes Tulis (NTT) setiap peserta dihitung dengan
kriteria/bobot tiap mata uji sebagai berikut:
MATA UJI/ IPA IPS BAHASA
KEL. PRODI
TPA 30% 30% 30%
BHS INDO 7% 7% 25%
BHS INGGRIS 7% 7% 25%
MATEMATIKA 14% 14% 5%
FISIKA 14%
KIMIA 14%
BIOLOGI 14%
SEJARAH 14% 5%
GEOGRAFI 14% 5%
EKONOMI 14% 5%
Sesuai UUD Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 31, negara wajib
melindungi hak seluruh warga negara mendapatkan akses pendidikan. Hal ini juga
telah diamanatkan dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) Pasal 24 ayat (4). Sebagaimana tercantum dalam Buku Pedoman
Penerimaan Mahasiswa Unnes, Unnes tidak menyertakan variabel kemampuan
ekonomi dan keadaan fisik peserta sebagai dasar (kriteria) perankingan peserta yang
mengikuti seleksi. Semua peserta diranking sesuai dengan kriteria yang telah dibuat
sesuai dengan jalur dan jenjang tes. Jauh sebelum lahirnya UU No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi yang mengamanatkan PTN untuk wajib mencari dan
menjaring calon Mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang
mampu secara ekonomi dan calon Mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan
tertinggal untuk diterima paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh Mahasiswa
baru yang diterima dan tersebar pada semua Program Studi, mulai tahun 2009 Unnes
telah mencanangkan beasiswa studi penuh bagi calon mahasiswa yang memiliki
potensi akademik tinggi dan memiliki keterbatasan ekonomi. Skema program yang
dilaksanakan oleh Unnes antara lain melalui beasiswa bagi mahasiswa yang tidak
mampu (program hibah kompetisi institusi-PHKI dan program IMHERE-II), dan
beasiswa bagi mahasiswa dari daerah tertinggal di Jawa Tengah. Unnes melalukan
terobosan dengan melakukan jemput bola terhadap calon yang potensial dengan
membuka usulan secara online melalui portal SPMU serta dari promosi melalui koran
yang ada di Jawa Tengah. Selain pemberian beasiswa full studi, beasiswa juga
diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi oleh pihak yang
peduli dan menjalin kerjasama dengan Unnes, baik dari swasta, perusahaan BUMN,
maupun perorangan. Mulai tahun 2010 Unnes memberikan beasiswa studi penuh
sebanyak 400 orang dan pada tahun 2011 Unnes membebaskan seluruh biaya kuliah
untuk 1.450 orang mahasiswa melalui beasiswa bidikmisi dan 26 orang melalui
beasiswa Setiakawan Unnes. Keberanian Unnes untuk menerima mahasiswa dari
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada berdasarkan angket 100%
menyatakan sangat baik. Peran universitas, berdasarkan hasil angket dinyatakan
dalam gambar berikut:
1. Kegiatan ekstra-kurikuler
Untuk memenuhi pelayanan dalam membina dan mengembangkan penalaran,
minat, bakat, seni, dan kesejahteraan mahasiswa, Universitas Negeri Semarang
(Unnes) memfasilitasi melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dari keseluruhan
jumlah UKM yang dimiliki dapat diklasifikasi ke dalam 7 bidang yaitu: (1) bidang
penalaran, (2) bidang seni, (3) bidang minat dan kegemaran, (4) bidang minat dan
teknologi, (5) bidang olahraga, dan (6) bidang kerokhanian dan kesejahteraan, (7)
bidang pengabdian kepada masyarakat.
Ketujuh bidang UKM tersebut, dalam rentang waktu 4 tahun terakhir (2009-2012)
terinci sebagai berikut: (1) tahun 2009 memiliki 54 UKM (SK Rektor Unnes No:......),
(2) tahun 2010 memiliki 54 UKM (SK Rektor Unnes No:), (3) tahun 2011 memiliki 54
UKM (SK Rektor Unnes No:), dan (4) tahun 2012 memiliki 54 UKM (SK Rektor
Unnes No: ). Informasi UKM ada di Buku Profil UKM Unnes). Lihat tabel di bawah
ini.
Jenis dan jumlah UKM ini dimungkinkan terus berkembang sesuai dengan
kebutuhan para mahasiswa karena munculnya UKM-UKM ini merupakan respon
Unnes memiliki Buku Profil Kemahasiswaan dan Buku Kode Etik Mahasiswa. Buku
ini hadir sebagai media informasi kemahasiswaan bagi para mahasiswa, pembina,
pendamping, serta pembimbing kemahasiswaan. Buku ini mencakupi informasi
lembaga kemahasiswaan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta etika
kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang yang disajikan dengan bilingual.
Informasi yang ada pada buku ini sebagai pedoman normatif dalam menyiapkan
dan mengoptimalkan lulusan yang mengarah pada terciptanya lulusan yang
mempunyai kualitas akademik, sikap profesional, dan kepribadian yang utuh. Kode
etik ini disusun untuk acuan bagi mahasiswa, baik secara individual maupun
kelompok dalam bersikap dan berperilaku di dalam dan di luar kampus. Kode etik
tersebut memuat garis-garis besar nilai moral dan etika yang mencerminkan
masyarakat kampus yang religius, ilmiah dan edukatif.
Dalam rentang tiga tahun terakhir (2010-2011-2012), kode etik mahasiswa telah
tersosialisasikan kepada seluruh mahasiswa Unnes. Dengan memperhatikan
pentingnya pedoman normatif tersebut, ke depan Unnes melalui bidang
kemahasiswaan akan lebih mengintensifkan pola sosialisasi dan melengkapi butir-
butir yang telah ada sesuai dengan dinamika kehidupan kampus.
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada berdasarkan angket
100% menyatakan sangat baik. Peran universitas, berdasarkan hasil angket
dinyakan bahwa
2. Penalaran
Saat ini, terdapat 3 UKM yang bergerak dalam bidang penalaran, yakni UKM
Penelitian dan EDS (English Debate Society). Ditinjau dari aspek reorganisasi
dapat dilihat dari data di bawah.
Ditinjau dari aspek antusias mahasiswa, antusias para saat recruitment dapat
dilihat dari gambar di bawah
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang penalaran dapat
dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM penalaran
berdasarkan angket 100% berperan dalam organisasi.
Selain itu, dalam hal penalaran terdapat beberapa program yang telah
terlaksana dengan baik, yakni dalam pembinaan karya tulis mahasiswa. Di
Unnes terdapat tim pembina karya tulis mahasiswa yang merupakan
perwakilan dari setiap fakultas, sejumlah 8 orang.
Sebagai tindak lanjut dari hasil PKM, diterbitkan Jurnal Kreativitas Mahasiswa
Cendekia yang telah terbit sebanyak 2 kali dalam satu tahun.
Ditinjau dari aspek reorganisasi 60% UKM termasuk dalam kategori sangat baik
dan 40% dalam kategori baik.
Ditinjau dari aspek antusias mahasiswa, antusias para saat recruitment dapat
dilihat dari gambar di bawah
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang minat dan
kegemaran dapat dilihat dari data di bawah
Gambar 3.10 Persentase keaktifan pengurus pada UKM bidang Minat dan
Kegemaran
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM minat dan
kegemaran berdasarkan angket dapat dilihat dari data di bawah
Gambar 3.12 Persentase Peran Pendamping pada UKM bidang Minat dan
Kegemaran
4. Seni
Dalam bidang seni, terdapat 13 UKM, yakni UKM Seni Rupa/Desain, UKM Tari
Klasik, UKM Tari Kreasi Baru/Modern, UKM Marching Band, UKM Pecinta
Sastra Cakra UKM Teater SS, UKM Ketoprak, UKM Paduan Suara, UKM Band,
UKM Panembromo, UKM Karawitan, UKM Rebana Modern, dan UKM
Campursari. Ditinjau dari aspek reorganisasi 100% UKM termasuk dalam
kategori baik.
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang Seni dapat dilihat
dari data di bawah
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Seni 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai kegiatan, seperti
pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Seni
berdasarkan angket dapat dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang Kerohanian dan
Kesejahteraan dapat dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek antusias mahasiswa, antusias para saat recruitment dapat
dilihat dari gambar di bawah
Gambar 3.29 Persentase Keaktifan Pengurus pada UKM bidang Minat dan
Teknologi
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Minat dan Teknologi 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai
kegiatan, seperti pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
Ditinjau dari aspek ketercapaian pelaksanaan program, pada UKM bidang
Minat dan Teknologi dapat dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Minat dan
Teknologi berdasarkan angket 100% menyatakan sangat baik. Peran
universitas, berdasarkan hasil angket dinyakan bahwa 100% universitas sangat
berperan dalam organisasi.
Ditinjau dari aspek antusias mahasiswa, antusias para saat recruitment 100
persen dikategorikan antusias.
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang Olah Raga dapat
dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek ketercapaian pelaksanaan program, pada UKM bidang Olah
Raga dapat dilihat dari data di bawah
Gambar 3.25 Persentase Ketercapaian Program pada UKM bidang Olah Raga
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Olah Raga
berdasarkan angket dapat dilihat pada gambar di bawah
Gambar 3.26 Persentase Peran Pendamping pada UKM bidang Olah Raga
Gambar 3.27 Persentase Peran Universitas pada UKM bidang Olah Raga
Ditinjau dari aspek keaktifan pengurus, pada UKM bidang Minat dan Teknologi
dapat dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek intensitas pembinaan bagi mahasiswa, pada UKM bidang
Minat dan Teknologi 100% tercapai secara rutin dan berkala melalui berbagai
kegiatan, seperti pelatihan kepemimpinan, workshop soft skill bagi mahasiswa.
Ditinjau dari aspek ketercapaian pelaksanaan program, pada UKM bidang
pengabdian kepada masyarakat dapat dilihat dari data di bawah
Ditinjau dari aspek pendamping dan peran lembaga, pada UKM Minat dan
Teknologi berdasarkan angket 100% menyatakan baik. Peran universitas,
berdasarkan hasil angket dinyakan bahwa 100% universitas berperan dalam
organisasi.
C.10. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
(mohon dibantu bidang akademik dan LP2M)
b. Kelemahan
1. Pengembangan softskill mahasiswa masih jauh dari memadai. Fungsi dosen
pembimbing akademik masih belum disadari pentingnya oleh mahasiswa. Unit-unit
yang berfungsi mengembangkan softskill mahasiswa juga belum berfungsi secara
optimal.
2. Belum optimalnya fungsi bidang alumni mahasiswa yang secara teoretis menjadi
aset yang mampu menyediakan informasi kerja, penelusuran alumni dan dukungan
dalam penyediaan beasiswa.
c. Peluang
1. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan UU Nomor 20 tahun 2003 dan
PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara umum
merubah paradigma pendidikan nasional dengan adanya tuntutan pembaharuan.
Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan sistem pendidikan, diantaranya
pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik
dan potensi daerah yang beragam, diversifikasi jenis pendidikan yang dilakukan
secara profesional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang berlaku secara
nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat; penyusunan
standar kualifikasi pendidik yang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas
secara profesional; penyusunan standar pendanaan pendidikan untuk setiap
satuan pendidikan sesuai prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan; pelaksanaan
manajemen pendidikan berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi; serta
penyelenggaraan pendidikan dengan sistem terbuka dan multimakna.
2. Otonomi daerah memberikan peluang kepada Unnes untuk menyumbangkan hasil
karyanya bagi pemerintah daerah baik di bidang pendidikan, penelitian dan
pengembangan. Disamping itu memberikan peluang untuk mengembangkan
jaringan kerjasama dengan pemerintah daerah
3. Kemajuan teknologi informasi dan kebutuhan masyarakat terhadap teknologi
informasi, memberikan peluang yang luas kepada Unnes yang telah
mengembangkan sistem informasinya berbasis ICT (Information and
Communication Technology) untuk meningkatkan pencitraan publik, kemudahan
d. Ancaman
1. Fenomena yang terjadi pada era globalisasi berdampak terhadap tatanan
kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam bidang politik, perekonomian, sosial
maupun kebudayaan. Sebagai contoh Indonesia pernah mengalami krisis multi
dimensional di segala bidang. Akibatnya meningkatnya angka pengangguran,
berkurangnya pendapatan rata-rata penduduk, dekadensi moral dikalangan
remaja.
2. Akibat globalisasi maka adanya peluang negara asing mendirikan pendidikan
tinggi di Indonesia, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pendidikan tinggi
internasional. Hal ini merupakan ancaman bagi pembangunan pendidikan
nasional, selain juga meningkatnya persaingan memperoleh kesempatan kerja
bagi lulusan.
3. Ancaman liberasisasi pendidikan sangat potensial untuk menurunkan minat
masyarakat melanjutkan studi ke Unnes dan berpaling ke lembaga-lembaga
pendidikan internasional. Implikasinya perguruan tinggi harus meningkatkan
berbagai aspek internal yang dimiliki dalam memberikan layanan prima.
4. Munculnya lembaga pendidikan bertaraf internasional dan diijinkannya perguruan
tinggi luar negeri melaksanakan pendidikan jarak jauh, merupakan ancaman untuk
menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional.
5. Tuntutan masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta
menguasai hardskill dan softskill agar mampu bersaing di tingkat global.
9
Lampiran D1 : Dokumen sistem pengelolaan sumberdaya manusia
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 76
seluruh tahapan tes serta pengumuman yang diterima dipublikasikan melalui web
Unnes sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 77
kenaikan pangkat masing-masing dosen akan dimasukkan oleh dosen yang
bersangkutan secara kontinyu kedalam sistem. Monitoring kinerja dosen juga bisa
terpantau melalui sistem monitoring kehadiran dosen (SIMOHAN) maupun Sistem
Informasi Kinerja Dosen (SILKADOS). Melalui SIMOHAN seluruh civitas akademika
dapat mengetahui kehadiran dosen dalam pembelajaran sehingga kualitas
pembelajaran dapat terpantau dengan baik. Kinerja dosen dalam pelaksanaan tridarma
setiap tahun terangkum dalam SILKADOS. Disamping penilaian pelaksanaan tridarma
yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian, kinerja dosen dalam bidang akademik
juga dilakukan penilaian.
Pengembangan SDM berbasis kinerja terus diupayakan untuk memenuhi
dinamika pekerjaan. Pengembangan Dosen diwujudkan dalam bentuk pemberian
tugas/ijin belajar. Dari tahun ketahun jumlah dosen yang study lanjut terutama S3 terus
mengalami kenaikan seperti yang nampak dalam gambar 3.1. Jumlah dosen yang
menempuh S3 pada tahun 2010 adalah 23, tahun 2011 sebanyak 38 dan tahun 2010
34 dosen. Secara berturut-turut jumlah dosen yang sedang study S2 tahun 2010
2012 adalah 5 dosen, 9 dosen dan 6 dosen. Sedangkan total study tanpa gelar selama
3 tahun berjumlah 138 dosen. Kegiatan ini diantaranya adalah pelatihan bahasa
mandarin di china selama 2 tahun sejak 2012 yang diikuti oleh 4 dosen bahasa asing.
Program ini merupakan kerja sama Unnes dengan pemerintah china.pelatihan lainnya
antara lain adalah pelatihan bahasa ingris di beberapa kota seperti bandung, jakarta,
malang, bali dan makasar. Program ini diselenggarakan oleh Dikti selama 3 6 bulan
sesuai dengan kelas masing-masing. Pelatihan lainnya adalah training mengajar kelas
bilingual di bali selama 1 bulan.
Kesempatan untuk mengikuti pelatihan, seminar, workshop, call for papers baik
nasional maupun internasional terbuka seluas-luasnya bagi seluruh dosen untuk
peningkatan kompetensinya. Selain dosen, pengembangan tenaga kependidikan
dilakukan melalui program Diklat, Bimtek, Training, Pelatihan maupun studi banding.
Program pelatihan tersebut didasarkan pada kebutuhan dalam rangka peningkatan
kompetensi/ketrampilan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misalnya Diklat
Fungsional Bendahara, Pelatihan Pengelolaan Arsip, Diklat Peningkatan Kemampuan
Teknis Pengelolaan Kepegawaian dan lainnya10. Komitmen pimpinan untuk
memfasilitasi pengembangan diri dan peningkatan kualitas baik bagi dosen maupun
tenaga kependidikan salah satunya melalui support dana tiap tahunnya. Program hibah
I-MHERE B.2a juga memberikan kontribusi positif dalam rangka peningkatan
10
Lampiran D2 : Fotokopi ijazah dan sertifikat kompetensi tenaga kependidikan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 78
kompetensi tenaga kependidikan dalam bentuk Non Degree Training dengan total
dana Rp 407.500.000,00 dalam tahun 2011.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 79
class university. Dalam surat edaran tersebut, bagi dosen dengan usia kurang dari 35
tahun dihimbau untuk melanjutkan study ke luar negri. Tentu saja peraturan tersebut
diimbangi dengan fasilitasi peningkatan kemampuan bahasa asing seperti bahasa
inggris melalui program pelatihan, kursus, in house training, english meeting dan
lainnya baik pada tingkat universitas, fakultas, maupun prodi. Bantuan beasiswa untuk
melanjutkan study S3 dari program hibah Islamic Development Bank (IDB) juga
merupakan peluang emas peningkatan jumlah doktor luar negeri. Dari proyek tersebut,
Unnes memperoleh kuota beasiswa sebanyak 16 orang, dimana tahun 2012 ini sudah
berangkat 9 orang untuk studi S3 di luar negeri.
Berbagai upaya dilakukan untuk memacu motivasi para dosen dalam hal
peningkatan kualifikasi pendidikannya melalui sistem pembinaan yang terstruktur dan
terarah. Unnes memfasilitasi dalam bentuk dukungan finansial bagi dosen yang
melanjutkan studi ke jenjang tertinggi. Di samping itu, fakultas juga memberikan
kontribusi yang signifikan bagi pola pembinaan yang memacu pada peningkatan
kualifikasi pendidikan dosen ini.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 80
Jumlah dosen tidak tetap relatif kecil jika dibandingkan dengan total jumlah
dosen tetap yang dimilki Unnes, yaitu hanya 74 orang. Artinya Unnes tidak
menggantungkan diri dalam proses pembelajaran dan kegiatan akademik lainnya pada
dosen dari luar Unnes. Jumlah tersebut digunakan untuk menutup kekurangan dosen
Unnes agar komposisi beban pekerjaannya seimbang dalam tri dharma perguruan
tinggi. Angka tersebut merupakan dosen pramubhakti yang diambil dari lulusan terbaik
Unnes. Kebijakan ini merupakan terobosan untuk mempertahankan lulusan terbaik
Unnes agar berkarya di Unnes. Dosen pramubhakti ini selanjutnya bersama dengan
dosen muda diberi fasilitasi pelatihan bahasa asing untuk dapat melanjutkan studi S2
di luar negeri. Selanjutnya dosen pramubhakti ini terus dibina sebagai bentuk
kaderisasi internal sesuai karakter dan budaya keilmuan khas yang dikembangkan
Unnes.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 81
melayani mahasiswa dan dosen yang, baik D3, S1, S2 maupun S3 yang mempunyai
kemampuan keilmuan tinggi.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 82
kearsipan yang terhubung secara online dengan semua komputer karyawan bagian
administrasi. Cross check dokumen, pemanggilan dokumen yang dibutuhkan,
penyimpanan dokumen, sortir surat berdasarkan kata kunci tertentu, pelacakan surat
sampai di mana prosesnya, bentuk rekomendasi yang diberikan pejabat dalam surat,
dan sebagainya akan dengan mudah dilakukan.
Perlu diketahui bahwa dari 90 orang tersebut, jumlah Laboran, Teknisi, Analis,
Operator, dan Programmer yang memiliki sertifikat sebanyak 71 orang (79%). Kinerja
mereka sangat handal dalam menjalankan tugas. Sebagai contoh untuk menunjukkan
kinerja yang bagus tersebut, bahwa semua sistem informasi yang dikembangkan di
Unnes yang jumlahnya tidak kurang dari 10 sistem informasi, semuanya dibangun dan
dikembangkan sendiri oleh para programmer yang ada. Semua permasalahan
menyangkut IT, jaringan, listrik juga cukup bisa ditangani oleh para teknisi yang ada.
Demikian pula aktifitas laboratorium yang sedemikian padat untuk mendukung proses
pembelajaran dan penelitian dapat di-handle oleh para laboran yang setiap saat siap
mensupport aktifitas yang menggunakan laboratorium.
Namun demikian masih perlu adanya peningkatan jumlah dan kualitas agar
bisa memberikan layanan yang lebih optimal kepada para pengguna ke depan,
mengingat jumlah pengguna layanan (mahasiswa, dosen, karyawan, pihak eksternal)
terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 83
forum yang semakin bergengsi di tingkat internasional. Sehingga kedepan diharapkan
mampu memberikan dorongan lebih besar pada jumlah dan kualitas penelitian maupun
produktivitas ilmiah dosen, sehingga diharapkan kedepan menjadi salah satu pilar
kekuatan universitas.
Jumlah karya ilmiah buku yang diterbitkan terus tumbuh dari waktu ke waktu
dan menjadi salah satu kekuatan baru dan sekaligus berperan sebagai media promosi
Unnes ke masyarakat. Bahkan beberapa buku karya dosen Unnes dipakai secara
nasional. Program penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat salah satunya
juga diarahkan untuk menghasilkan buku. Program ini semakin nyata dengan adanya
dukungan finansial bagi dosen penulis buku serta fasilitasi review oleh pakar. Program
ini semakin nyata dengan dimasukkannya program peningkatan kompetensi akademik
dan profesional dosen dalam sasaran utama renstra (SU 11)
11
Lampiran D5 : Dokumen tentang aturan etika dosen
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 84
terjadi pelanggaran disiplin dan aturan dan atau kasus yang dapat mempengaruhi
kinerja pegawai, baik oleh dosen atau tenaga kependidikan.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 85
3. Dosen tetap dengan kualifikasi S2 dan S3 sebesar 92%.
4. Dosen tetap tersertifikasi sebanyak 60%.
5. Penilaian internal kinerja dosen dan karyawan dilakukan tiap semester.
6. Tersedia sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)
7. Tersedia sistem informasi kinerja dosen (SIMPAKDOS)
8. Tersedia sistem penilaian kinerja karyawan.
9. Output kompetensi dosen berupa hasil penelitian dan pengabdian masyarakat
dosen.
10. Motivasi dosen untuk studi lanjut dan mengembangkan kompetensi.
11. Dana dan fasilitasi administratif bagi dosen untuk studi lanjut, penulisan tesis,
disertasi, dan buku.
12. Dana dan fasilitasi pelatihan dan pengembangan bagi tenaga kependidikan.
13. Fasilitasi dosen untuk penelitian, pengabdian masyarakat dan publikasi karya
ilmiah.
14. Fasilitasi perolehan sertifikasi pendidik profesional.
15. Keberlanjutan pengembangan regulasi dan evaluasi pengelolaan SDM.
16. Fasilitasi peer-review bagi calon guru besar
b. Kelemahan
1. Kualifikasi pendidikan dosen masih belum terpenuhi di sejumlah program studi.
2. Kualifikasi laboran belum semua bersertifikasi.
3. Kuantitas dan kualitas hasil penelitian yang published di jurnal terakreditasi dan
internasional minim.
4. Kuantitas dan kualitas buku dosen yang diterbitkan dan didistribusikan secara
nasional masih rendah.
5. Stimulus finansial dan non finansial bagi penerbitan buku karya dosen rendah.
6. Jumlah dosen yang studi lanjut ke luar negeri masih terbatas.
7. Kerjasama peningkatan kualitas dosen dengan institusi lain terbatas.
8. Kualifikasi pendidikan dan kemampuan pengelolaan layanan tenaga kependidikan
rendah.
9. Pendidikan, pelatihan, training peningkatan profesionalitas tenaga kependidikan
terbatas.
10. Profesionalitas dosen belum maksimal.
11. Dosen dengan pendidikan S3 masih belum banyak.
c. Peluang
1. Program remunerasi pegawai dari pemerintah.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 86
2. Program sertifikasi dosen.
3. Program hibah penelitian, pengabdian masyarakat, dan penulisan buku teks
tingkat nasional.
4. Insentif dari Kementerian untuk karya ilmiah yang dipresentasikan dan published
di jurnal internasional.
5. Kerjasama penerbitan dan pengelolan jurnal dengan perguruan tinggi asing.
6. Peningkatan kompetensi dosen melalui joint research.
7. Tawaran beasiswa dan program sandwich dari berbagai perguruan tinggi.
8. Kerjasama pengembangan dosen dengan perguruan tinggi asing.
9. Kerjasama pengembangan kompetensi tenaga kependidikan dengan institusi
terkait.
10. Program dosen dan karyawan teladan dari Kementerian.
11. Perolehan sertifikasi standar mutu pengelolaan dan layanan prima.
12. Kerjasama penerbitan buku karya dosen.
13. Perolehan tunjangan guru besar.
d. Ancaman
1. Semua kebijakan Dikti didasarkan pada PDPT.
2. Kesulitan mendapatkan sertifikasi standar mutu pengelolaan dan layanan prima
3. Peraturan penghentian tunjangan guru besar yang tidak memenuhi ketentuan
pemerintah.
4. Persyaratan dan proses menjadi guru besar semakin berat dan ketat.
5. Ketentuan pendidikan minimal dosen S1 harus S2 pada tahun 2014.
6. Terbatasnya jumlah dan frekuensi terbit jurnal terakreditasi
7. Sulit dan lamanya proses publikasi artikel dosen dalam jurnal terakreditasi dan
internasional.
8. Dana beasiswa BPPS penerimaannya sering terlambat.
9. Aturan pelarangan menggunakan tenaga outsourcing.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 87
SOP. minim.
2. Dosen dengan jabatan Lektor ke atas 4. Kuantitas dan kualitas buku
lebih dari 77%. dosen yang diterbitkan dan
3. Dosen tetap dengan kualifikasi S2 didistribusikan secara nasional
dan S3 sebesar 92%. masih rendah.
4. Dosen tetap tersertifikasi sebanyak 5. Stimulus finansial dan non
60%. finansial bagi penerbitan buku
5. Penilaian internal kinerja dosen dan karya dosen rendah.
karyawan dilakukan tiap semester. 6. Jumlah dosen yang studi lanjut ke
6. Tersedia sistem informasi luar negeri masih terbatas.
kepegawaian (SIMPEG) 7. Kerjasama peningkatan kualitas
7. Tersedia sistem informasi kinerja dosen dengan institusi lain
dosen (SIMPAKDOS) terbatas.
8. Tersedia sistem penilaian kinerja 8. Kualifikasi pendidikan dan
karyawan. kemampuan pengelolaan layanan
9. Output kompetensi dosen berupa tenaga kependidikan rendah.
hasil penelitian dan pengabdian 9. Pendidikan, pelatihan, training
masyarakat dosen. peningkatan profesionalitas
10. Motivasi dosen untuk studi lanjut dan tenaga kependidikan terbatas.
mengembangkan kompetensi. 10. Profesionalitas dosen belum
11. Dana dan fasilitasi administratif bagi maksimal.
dosen untuk studi lanjut, penulisan 11. Dosen dengan pendidikan S3
tesis, disertasi, dan buku. masih belum banyak.
12. Dana dan fasilitasi pelatihan dan
pengembangan bagi tenaga
kependidikan.
13. Fasilitasi dosen untuk penelitian,
pengabdian masyarakat dan publikasi
karya ilmiah.
14. Fasilitasi perolehan sertifikasi
pendidik profesional.
15. Keberlanjutan pengembangan
regulasi dan evaluasi pengelolaan
SDM.
16. Fasilitasi peer-review bagi calon guru
besar
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 88
8. Kerjasama pengembangan dosen terakreditasi
dengan perguruan tinggi asing. 7. Sulit dan lamanya proses
9. Kerjasama pengembangan publikasi artikel dosen dalam
kompetensi tenaga kependidikan jurnal terakreditasi dan
dengan institusi terkait. internasional.
10. Program dosen dan karyawan teladan 8. Dana beasiswa BPPS
dari Kementerian. penerimaannya sering terlambat.
11. Perolehan sertifikasi standar mutu 9. Aturan pelarangan menggunakan
pengelolaan dan layanan prima. tenaga outsourcing.
12. Kerjasama penerbitan buku karya
dosen.
13. Perolehan tunjangan guru besar.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unnes 2012 89
KOMPONEN E: KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK
Kurikulum Prodi
Semester I
MK Pengantar Mata Kuliah Prasyarat
atas MK Akuntansi
Akuntansi
Menengah I dan
Akuntansi Biaya
Semester II
MK Akuntansi MK Akuntansi
Menengah I Biaya
Semester III
Berdasarkan jenis status mata kuliah, Unnes juga membentuk mata kuliah
pilihan.Penentuan mata kuliah ini didasarkan pada kebutuhan mahasiswa untuk
menambah kemampuan dan keahlian mereka dalam menghadapi dunia
kerja.Penentuan mata kuliah dan bobot SKS dilakukan pada saat penyusunan
kurikulum.
Selain melalui penawaran mata kuliah pilihan, mahasiswa juga dapat
memberikan masukan terhadap silabus atas suatu mata kuliah yang
diikuti.Kesempatan ini dapat dilakukan oleh mahasiswa pada setiap pertemuan awal
perkuliahan. Pada pertemuan awal perkuliahan, dosen pengampu mata kuliah akan
membicarakan kontrak kuliah yang isinya salah satunya silabus. Jika terdapat
masukan dari mahasiswa, maka doen akan memasukkannya ke dalam kontrak.
Akhirnya kontrak yang telah disepati harus ditandatangani oleh dosen dan perwakilan
mahasiswa dan dijadikan sebagai pedoman dosen dalam melakukan proses belajar
mengajar.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pengembangan kurikulum juga
memperhatikan masukan, harapan/kebutuhan mahasiswa.Kebijakan ini akan
berdampak pada kualitas pembelajaran melalui peningkatan minat mahasiswa untuk
belajar suatu materi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Monitoring dan
Monitoring dan Evaluasi Menyeluruh Evaluasi
Audit Mutu Internal (AMI)
E.9. Mengajar
a. Kesesuaian Strategi dan Metode Dengan Tujuan
Unnes sangat menekankan kesesuaian antara strategi dan metode
pengajaran dengan tujuan.Kesesuaian ini dirumuskan pada saat dosen melakukan
penyusunan silabus dan SAP yang dilakukan bersama dengan dosen
KBK.Penekanan ini terbukukan dalam pedoman yang berupa Prosedur Mutu
Akademik nomor 5 dan 6 tentang Penyusunan Silabus dan SAP menyebutkan
bahwa proses penentuan strategi atau metode pembelajaran harus mengacu pada
tujuan mata kuliah. Berikut adalah gambar tentang format SAP yang harus disusun
oleh dosen sebelum perkuliahan dimulai.
Standar penyusunan SAP ini telah terimplementasi dengan baik.Pernyataan
ini sesuai dengan telah diperolehnya sertifikat ISO 9001:2008 dan IWA 2 yang salah
satu obyek penilaiannya adalah implementasi SAP dan realisasinya dalam
perkuliahan.Selain itu, kegiatan audit juga dilakukan secara internal oleh Badan
Penjaminan Mutu.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 100
Jika dihubungkan dengan proses perkuliahan yang diawali dari perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi, terdapat beberapa fasilitas yang
disediakan oleh Sikadu dan mensupport kegiatan akademik, yaitu:
a) Setelah kurikulum disahkan oleh Dekan, maka akan diinput dalam menu
kurikulum. Selanjutnya, masing-masing mata kuliah yang ada, akan secara
otomatis menjadi mata kuliah yang ditawarkan pada saat awal semester.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 101
c) Sistem Monitoring Perkuliahan. Sistem ini dibentuk sebagai sarana dosen dalam
melaporkan setiap pertemuan perkuliahan yang telah dilakukan. Kehadiran
maupun ketidak hadiran salah satu mahasiswa yang telah diinput dalam sistem
iniakan secara otomatis menjadi informasi prosentase kehadiran setiap mata
kuliah yang sedang ditempuh pada semester berjalan pada menu Sikadu masing-
masing mahasiswa yang bersangkutan. Pada akhir semester, prosentase
kehadiran mahasiswa ini juga mengakumulasi menjadi syarat mahasiswa
memngikuti ujian akhir semester. Sesuai dengan panduan akademik, syarat
kehadiran mahasiswa minimal 75% dari perkuliahan. Mahasiswa yang jumlah
kehadirannya dibawah 75%, secara sistemtidak bisa memperoleh nilai akhir.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 102
Gambar 5.11 Tampilan Sistem E-Lena
f) Evaluasi kinerja dosen dalam pembelajaran. Evaluasi ini diedarkan secara online
pada saat mahasiswa mengikuti yudisium. Pengisian angket ini merupakan
kewajiban bagi mahasiswa sebelum mereka membuka menu yudisium. Hasil dari
evaluasi akan dilaporkan oleh Badan Penjaminan Mutu kepada pihak terkait
sebagai bahan evaluasi. Bahkan hasil evaluasi ini sebagai salah satu bahan untuk
menentukan dosen berprestasi dalam pembelajaran. Berikut adalah nilai rata-rata
hasil pengukuran evaluasi kinerja dosen Unnes
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 103
Tabel 5.2
Hasil Evaluasi Kinerja Dosen Semester Gasal Tahun 2011/2012
dan Genap 2011/2012
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 104
mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah skripsi dengan membuka web
browser dengan URL http://skripsi.unnes.ac.id. Berikut adalah tampilan siskripsi
E.10. Belajar
a. Keterlibatan Mahasiswa
Dalam perkuliahan, Unnes sangat menekankan keterlibatan mahasiswa.Hal
ini tercermin dalam aturan panduan akademik yang mensyaratkan mahasiswa untuk
hadir dalam perkuliahan minimal 75%.Kehadiran mahasiswa minimal 75% dari
perkuliahan ini merupakan persyaratan mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir
semester.
Keterlibatan mahasiswa juga ditekankan dalam perkuliahan di
kelas.Beberapa mata kuliah.Hal ini dibuktikan dengan beberapa dosen yang
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 105
memberikan nilai lebih terhadap mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan.Metode ini
biasanya lebih banyak diaplikasikan pada mata kuliah praktik.
Panduan akademik Unnes juga menenkankan keterlibatan mahasiswa
dalam perkuliahan.Hal ini terlihat dari pengaturan waktu pembelajaran untuk setiap
sks mata kuliah teori atau seminar sebanyak 50 menit kegiatan terstruktur dan 60
menit kegiatan mandiri.
b. Bimbingan Skripsi/Tesis/Disertasi
Salah satu mata kuliah akhir yang harus ditempuh mahasiswa adalah skripsi
(jenjang S1), tesis (jenjang S2) dan disertasi (jenjang S3).Penyelesaian mata kuliah
ini membutuhkan intensifitas pembimbingan yang diberikan dosen pembimbing
terhadap mahasiswa yang dibimbingnya.
Proses pembimbingan ini dapat dilaksanakan dengan tatap muka langsung
ataupun tidak langsung. Setiap mahasiswa akan melaksanakan bimbingan,
mahasiswa yang bersangkutan harus melakukan permintaan bimbingan pada
Siskripsi. Permintaan mahasiswa ini akan terkoneksi langsung dengan Siskripsi
dosen. Dosen akan menjawab permintaan mahasiswa tersebut. Setelah dosen dan
mahasiswa melakukan bimbingan, maka keduanya harus melaporkannya di
Sisikripsi sebgaai tanda bahwa telah terlaksana bimbingan skripsi.
Pejabat jurusan, fakultas, BPM dan Universitas memiliki akses untuk melihat
laporan yang dihasilkan oleh Siskripsi.Berdasarkan informasi yang di sediakan oleh
Siskripsi ini, para pejabat dapat mengontrol efektifitas pelaksanaan bimbingan dan
sebagai dasar untuk mengambil kebijakan terkait Skripsi.
Untuk meningkatkan kualitas skripsi, Siskripsi mensyaratkan bahwa
pelaksanaan pembimbingan minimal delapan kali (sesuai dengan standard
akreditasi BAN-PT).Jika pembimbingan dilaksanakan kurang dari delapan kali
pertemuan, maka skripsi tidak bisa divalidasi untuk mendaftar ujian skripsi. Hal ini
dikarenakan proses pendaftaran ujian skripsi, pencetakan surat tugas dan penilaian
dilakukan melalui Siskripsi.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 106
Peluang mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
materi khusus yang sesuia dengan bidangnya juga diberikan ketika mahasiswa
menempuh skripsi.Kebijakan universitas tentang pelaksanaan skripsi yang
mewajibkan mahasiswa untuk mengajukan topik sebelum penentuan dosen
pembimbing skripsi juga memberikan ruang gerak kepada mahasiswa untuk
mendalami pengetahuan tertentu untuk dijadikan sebagai riset.Kebijakan ini juga
didukung oleh kebijakan penentuan dosen pembimbing skripsi harus berdasarkan
keahlian dosen dengan topik skripsi mahasiswa.
Kebijakan lain adalah dengan dibentuknya unit kegiatan mahasiswa yang
mengkaji pokok keilmuan tertentu, seperti UKM Penelitian, UKM English Deating
Society, UKM Tari Klasik, UKM Tari Modern, UKM Pecinta Sastra Cakra, UKM
Kerohanian Islam, dan lain-lain. Pembentukan unit kegiatan ini juga terdapat pada
fakultas.Seperti pada fakultas ekonomi telah dibentuk Kelompok Studi Ekonomi
Islam (KSEI) yang mengakaji pengetahuan tentang ekonomi syariah, Accounting
Study Club (ASC) danKomunitas Ilmiah Mahasiswa Ekonomi (KIME).
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 107
Pengidentifikasian metode perkuliahan ini dapat dilakukan melalui
pengecekan terhadap SAP dan kontrak kuliah. Sehingga universitas belum
mengetahui berapa prosentase perkuliahan yang menggunakan metode ini. Sampai
saat ini, universitas hanya mengatur kesediaan silabus, SAP dan kontrak kuliah
sebelum perkuliahan dilaksanakan.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 108
mahasiswa program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk
terbit pada jurnal internasional; (c) mahasiswa program Strata Satu (S1) dan
Diploma, Strata Dua (S2), Strata 3 (S3) dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan
sekurang-kurangnya mencapai IP Kumulatif berturut-turut 2,00; 3,00 dan 3,25.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 109
Sangat Memuaskan dengan IPK : (S1) 2,75-3,50, (S2) 3,30-3,60, (S3) 3,50-3,70; kategori
Memuaskan dengan IPK : (S1) 2,00-2,75, (S2) 3,00-3,30, (S3) 3,25-3,50
E.13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas academica lainnya
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 110
seperti memungkinkan terciptanya pandangan mahasiswa terhadap kinerja dosen
dinilai positif oleh mahasiswa. Dengan demikian suasana akademik di kampus dapat
berjalan baik.
Untuk meningkatkan kualitas suasana akademik yang kondusif, maka setiap
dosen diharuskan membuat/menggunakan Kontrak Perkuliahan, Sulabus, dan Satuan
Acara Perkuliahan yang disampaikan pada perkuliahan pertama. Fungsinya agar
mahasiswa dan dosen terikat suatu kegiatan akademik yang terencana secara ilmiah
dan kreatif selama semester berjalan. Dengan adanyakontrak perkuliahan, mahasiswa
dapat mempersiapkan diri mengikuti perkuliahan dan menyelesaikan tugas- tugasnya
dengan baik.
Di samping tugas perkuliahan, dosen juga diberi tugas pembimbingan yakni
sebagai Penasehat Akademik (PA) dan pembimbingan tugas akhir mahasiswa.
Kualitas dan kuantitas pelaksanaan bimbingan oleh para dosen PA belum optimal.
Pada umumnya mahasiswa belum memperoleh bimbingan dosen PA kecuali sebagai
penandatangan KRS-nya pada setiap awal semester. Masih jarang ada mahasiswa
yang sengaja menemui dosen PA-nya untuk menyampaikan masalah pribadi/sosial
yang dihadapinya. Dengan demikian dosen PA baru berfungsi menandatangani KRS
mahasiswa bimbingannya. Namun demikian ada sebagain mahasiswa yang
melakukan konsultasi aktif dengan dosen PA-nya.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 111
Fakultas dan Universitas, serta kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lain yang sifatnya
tidak terstruktur melalui kelompok kajian dan diskusi.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 112
bidang pendidikan dasar sehingga dapat berupaya meningkatkan kualitas
pendidikan.
Jumlah alumni/lulusan Unnes dalam kurung waktu 5 tahun terakhir (Butir 3.2
Borang Unnes), (1) Program S1 7224 orang, (2) Program D3 303 orang, (3)
Program S2 959 orang, (5) Program S3 116 orang.Mahasiswa pada umumnya
dapat menyelesaikan studi untuk 3 tahun terakhir dengan rata-rata 4.45; 4.49; 4.75
pada program S1, Program S2 dengan rata-rata 2.48; 3.03; 2.48, program S3 rata-
rata 4.10; 7.10; 3.92, Program D3 rata-rata 3.58; 3.78; 3.60 (borang 3.2.2)
d. Kepuasan lulusan
Kepuasan Lulusan dilakukan melalui pengukuran yang dilakukan oleh Tim Tracer
studi yang dilakukan setiap tahun. Unnes telah mengembangkan sistem informasi
tracer studi yang digunakan sebagai alat pengumpul data alumni dan data lain yang
berkaitan dengan alumni/lulusan salah satunya kepuasan lulusan. Hasil dari tracer
studi bisa diakses melalui laman karir.unnes.ac.id.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 113
terhadap lulusan Unnes yang diharapkan ada di lapangan kerja sebagai tenaga
pengajar setiap jenjang pendidikan baik di sekolah negeri maupun swasta
Lulusan Unnes telah terserap sekitar 85 %. Menjadi tenaga guru di berbagai
daerah yang tersebar di Jawa Tengah dan sekitarnya. Melihat peta kebutuhan guru di
Indonesia yang tinggi, ditambah banyaknya jumlah guru yang akan pensiun, maka
daya serap terhadap lulusan Unnes, khususnya kependidikan sangat menjanjikan dan
akan terus berkelanjutan setiap tahun. Bahkan beberapa program studi tertentu seni
dan olahraga kehabisan stok, sehingga beberapa daerah yang membuka formasi ini
belum bisa memenuhi seluruh kebutuhannya karena jumlah kebutuhan lebih banyak di
banding jumlah pelamar yang mendaftar.
E.19. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 114
6. Sistem Penjaminan Mutu yang telah tersertifikasi ISO 9001:2008 dan IWA 2.
Melalui sertifikasi ini membuktikan bahwa semua kegiatan institusi terutama dalam
hal perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi telah
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
7. Kebijakan tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik menimbulkan suasana kondusif untuk meningkatkan suasana akademik
yang baik.
b. Kelemahan
1. Implementasi kurikulum belum terjadi secara maksimal di tingkat prodi sehingga
dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran belum maksimal.
2. Sistem pembelajaran yang telah dilakukan berkaitan dengan: materi, metode
pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran, evaluasi belum cukup selaras
terhadap kompetensi kurikulum.
3. Implementasi sistem informasi dalam seluruh kegiatan akademik berdampak pada
semakin tergantungnya pelaksanaan akademik terhadap IT, sehingga kerusakan
pada sistem akan menyebabkan kurang efektifnya pelaksanaan kegiatan
akademik.
4. Penetapan prosedur mutu dalam setiap kegiatan menyebabkan kreatifitas dosen
dan tenaga akademik terbatasi. Dosen dan tenaga akademik hanya berpacu
dalam standar.
5. Sebagai dampak wider mandate penciptaan suasana akademik spesifik untuk
prodi-prodi Kependidikan dan Non Kependidikan cukup sulit terealisasikan, karena
mahasiswa-mahasiswa tersebut berada dalam ruang fisik (kampus) yang sama.
6. Interaksi akademik dosen-mahasiswa pada aspek penelitian dan pengabdian
masih kurang untuk pembentukan pribadi kecendekiawanan mahasiswa.
c. Peluang
1. Implementasi kurikulum dalam pembelajaran sangat terbuka untuk
mengakomodasi berbagai hal untuk kebutuhan peserta didik.
2. Sebagai salah satu LPTK yang memiliki banyak kerjasama pendidikan dengan
pemerintah daerah, lembaga swasta dan institusi pendidikan
3. Era sistem informasi dan teknologi yang menuntut sistem dan materi pembelajaran
perlu penyesuaian
4. Banyak tawaran bagi lulusan untuk bekerja di sekolah RSBI/SBI/Internasional;
5. Tersedia dana penelitian kompetitif yang dapat digunakan penelitian kolaboratif
dosen-mahasiswa;
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 115
d. Ancaman
1. Tuntutan kebutuhan stakeholder terhadap lulusan Unnes tidak berjalan seimbang
dengan perubahan kurikulum di masing-masing Program Studi.
2. Perguruan tinggi swasta banyak yang membuka program studi kependidikan yang
sama dengan program stdui kependidikan di Unnes;
3. Tuntutan perusahaan-perusahaan swasta yang semakin ketat terhadap aspek
softskill lulusan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 116
terutama dalam hal perencanaan kecendekiawanan mahasiswa.
pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi telah
sesuai dengan standard yang telah
ditetapkan
12. Kebijakan tentang otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik menimbulkan
suasana kondusif untuk meningkatkan
suasana akademik yang baik.
Peluang (opportunity) Ancaman (threat)
1. Implementasi kurikulum dalam 1. Tuntutan kebutuhan stakeholder
pembelajaran sangat terbuka untuk terhadap lulusan Unnes tidak
mengakomodasi berbagai hal untuk berjalan seimbang dengan
kebutuhan peserta didik. perubahan kurikulum di masing-
2. Sebagai salah satu LPTK yang masing Program Studi.
memiliki banyak kerjasama 2. Perguruan tinggi swasta banyak
pendidikan dengan pemerintah yang membuka program studi
daerah, lembaga swasta dan institusi kependidikan yang sama dengan
pendidikan program studi kependidikan di
3. Era sistem informasi dan teknologi Unnes;
yang menuntut sistem dan materi 3. Tuntutan perusahaan-perusahaan
pembelajaran perlu penyesuaian swasta yang semakin ketat
4. Banyak tawaran bagi lulusan untuk terhadap aspek softskill lulusan
bekerja di sekolah
RSBI/SBI/Internasional;
5. Tersedia dana penelitian kompetitif
yang dapat digunakan penelitian
kolaboratif dosen-mahasiswa;
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 117
KOMPONEN F: PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM
INFORMASI
12
Lampiran F1 : Dokumen pengelolaan dana
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 118
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebagai dasar dalam melaksanakan anggaran.
Perkembangan DIPA Unnes dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 6.1 Perkembangan DIPA Unnes Tahun 2008 2011
Jenis Tahun
No
Anggaran 2008 2009 2010 2011
1. Rupiah Murni 95.479.357.000 132.652.531.000 231.421.060.000 280.391.417.000
2. PNBP 72.647.387.000 106.400.752.000 128.611.930.000 131.334.554.000
Pinjaman/Hibah
3. 4.340.371.000 8.506.634.000 20.039.028.000
luar Negeri
Penerimaan
4. pembiayaan
BLU
Jumlah 168.126.744.000 160.562.463.000 368.539.624.000 368.539.600.000
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 119
b. Penerimaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan non operasional
(diluar dari ketentuan PP 47 tahun 2004), yaitu: penerimaan dari UPT
Perpustakaan, UPT Unnes Press, UPT Pengelola Aset Unnes (PAU)dan lainnya.
PNBP akan dikelola secara profesional yang ditujukan kepada peningkatan
pelayanan mutu pendidikan tinggi sesuai dengan standar pelayanan minimum yang
telah ditetapkan. Pengelolaan pendidikan dengan mengutamakan peningkatan
pengelolaan sumber daya secara ekonomis, efisien, dan efektif dengan pertimbangan
praktik bisnis yang sehat.
Tabel Tabel 6.2 Realisasi Pendapatan PNBP Non Operasional
Tahun 2009 2011
Jumlah Dana (juta rupiah) Jumlah (juta
Sumber Dana Jenis Dana
TS-2 TS-1 TS rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Unnes Press 155 390 390 935
PAU 300 46 46 392
Labschool 17 226 226 469
Pusat Bahasa 46 414 414 874
Pendapatan
Unit Bisnis Lainnya 152 152 304
Usaha Bisnis
Pendapatan Kerjasama
6.564 6.564 13.128
Penelitian dan Pengabdian
Pendapatan Kerjasama 469 4.980 4.980 10.429
Pendapatan Usaha Lainnya 1.561 3.030 3.230 7.821
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 120
Proyeksi penerimaan diprediksi meningkat setiap tahun sehingga dibutuhkan
pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang baik untuk merealisasikan target
penerimaan sesuai dengan yang ditetapkan. Kondisi proporsi dana PNBP relative
semakin meningkat dibandingkan dengan dana yang bersumber dari APBN, menuntut
para pimpinan dan jajaran manajemen Unnes untuk berupaya menggali sumber dana.
Guna menjamin keandalan sumber pendanaan dan pemanfaatannya sesuai
dengan perencanaan program dan penganggarannya, Unnes telah memiliki Tim
Auditor Internal yang bekerja secara profesional sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi yang diembannya. Tim Auditor Internal bidang keuangan dan aset memeriksa
kesesuaian antara penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan dari setiap satuan
kerja. Secara periodik, tim ini melaporkan hasil pemeriksaannya kepada pimpinan
lembaga (rektor) sebagai dasar evaluasi, pembenahan di masa mendatang dan dasar
pengambilan keputusan. Laporan periodik hasil monitoring dan evaluasi disusun oleh
Tim Auditor Internal. Sub bagian yang menangani monitoring dan evaluasi di Unnes
secara periodik juga melaporkan perkembangan daya serap setiap unit kerja kepada
pimpinan universitas dan pimpinan di setiap unit kerja secara rutin.
Sistem monitoring dan evaluasi selama ini masih berbasis pada sistem
manual. Ke depan perlu dikembangkan sistem monitoring dan evaluasi berbasis web,
yang dapat diintegrasikan dengan SIKADU yang sudah ada, SIMAWA, SIANGGAR, SIKEU,
SIAKUN, SIMPEG, dan lainnya..
Jumlah anggaran yang senantiasa meningkat setiap tahunnya memerlukan
pengelolaan yang senantiasa ditingkatkan melalui penyempurnaan sistem
pengelolaan keuangan sehingga Unnes kedepan juga perlu mengembangkan system
informasi perencanaan dan penganggaran. Selain itu, Unnes juga perlu merencanakan
pengembangan merit system dalam bidang keuangan. Upaya tersebut dilakukan untuk
mencapai tata kelola yang bersih dan akuntabel. Upaya-upaya yang telah dilakukan
sampai saat ini guna menuju upaya tersebut, antara lain:
1. Mengajukan usulan perubahan tata kelola keuangan dari pengelolaan keuangan
satker instansi pemerintah, menjadi pengelola keuangan BLU ini telah diterima dan
disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, sehingga sejak tanggal 17
Desember 2008, Unnes telah menerapkan Pola Pengelolaan BLU
2. Menyusun sistem akuntansi dan sistem akuntansi biaya pengelolaan keuangan.
Penyusunan ini bertujuan memberikan pedoman pelaksanaan dan pertanggung
jawaban anggaran menuju Good University Governance. Kegiatan penyusunan
sistem akuntansi pengelolaan keuangan ini didanai oleh Program Hibah Kompetisi
Institusi Tema A, mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dan Imhere tahun
2010-2011.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 121
3. Menyesuaikan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) melalui pengajuan usulan revisi
OTK yang disusun dengan senantiasa memperhatikan aspek pengendalian internal
organisasi yang sehat dan baik. Sampai saat ini, proses pembahasan usulan
perubahan OTK masih berlangsung, dan diprediksi pada akhir tahun 2012, Unnes
dapat menerapkan dan menjalankan organisasi berdasarkan OTK yang baru. Revisi
OTK memiliki kontribusi yang signifikan dalam upaya pengelolaan keuangan yang
akuntabel dan penguatan unit untuk penggalian sumber sumber keuangan non
akademik. Beberapa hal yang dilakukan dalam revisi antara lain:
a. Menata struktur pengelola keuangan dengan memisahkan secara tegas antara
fungsi pembayar, fungsi operasi/belanja, dan fungsi pencatat.
b. Meningkatkan peran dan fungsi Audit Internal.
c. Meningkatkan peran dan fungsi Satuan Pengembang Bisnis.
d. Meningkatkan peran Badan Pengembang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
e. Meningkatkan peran Badan Pengembang Konservasi
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata kelola keuangan
difokuskan pada ketercapaian visi, misi, dan tujuan Unnes. Hal ini dapat dilihat dari
alokasi PNBP yang sebagian besar untukaktifitas operasi perguruan tinggi, pengunaan
dana tersebut seharusnya didukung oleh kegiatan yang melibatkan unit-unit bisnis dan
laboratorium. Dana-dana tersebut dikelola secara transparan dan akuntabel digunakan
untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih berkualitas.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 122
Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendukung kegiatan admistrasi perkantoran, proses belajar mengajar, dan kegiatan
kemahasiswaan yang berkaitan dengan prasarana gedung, ruang kantor dan ruang
perkuliahan, ruang pusat ke dilakukan bersama-sama antara Jurusan, Fakultas, BAUK.
Dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Universitas Negeri Semarang mengacu kepada:
a) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
b) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara
Hal ini ditempuh dalam pemanfaatan sarana dan prasarana untuk tercapainya
efektivitas seluruh proses kegiatan bagi seluruh sivitas akademika Universitas Negeri
Semarang.
a. Bangunan Gedung
Saat ini Unnes memiliki aset kampus Sekaran seluas 1.251.416 m2,
sebagian digunakan untuk 8 bangunan fakultas, rektorat, perpustakaan pusat, gedung
gelar karya, koperasi, bank, kantor pos, PKM, poliklinik, kafetaria, audorium, dan
masjid. Aset di jalan Kelud seluas 53.477 m2, antara lain digunakan untuk auditorium,
Unnes Press, Koperasi, toko buku, warnet, apotek, dan bank. Kampus Tegal seluas
25.000 m2 dimanfaatkan untuk kegiatan PGSD. Kampus Wonosari Tugu seluas
53.613 m2 digunakan untuk kegiatan PGSD dan PGTK, sedangkan kampus Bendan
seluas 25.006 m2 digunakan untuk kegiatan program Pascasarjana. Unnes juga
memiliki kampus Pegandan seluas 28.345 m2 yang digunakan sebagai tempat
kegiatan olahraga.Lahan dan bangunan di Rejosari Semarang seluas 836 m2 dan
Suwakul Ungaran seluas 5.542 m2 belum dimanfaatkan secara optimal.
Dalam rangka memanfaatkan seluruh lahan kampus secara optimal, Unnes
telah memiliki Blog Plan 2012 yang menjadi acuan dalam pengembangan Unnes 20
tahun ke depan. Dengan Penyusunan Block-Plan Unnes Tahun 2012 ini diharapkan
bagi pengambil kebijakan di lingkungan Unnes dapat menjadi rujukan acuan, dan
pengendalian dalam perencanaan pengembangan kampus Unnes sehingga karakter
ruang tetap terjaga sesuai dengan visi Unnes dan tercipta lingkungan terbangun yang
aman dan nyaman.Setelah disusunnya Block-Plan terhadap penataan ruang di
lingkungan UNNES ini diharapkan pengambil Kebijakan dapat merancang peletakan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 123
bangunan dan sarana pendukungnya yang memenuhi persyaratan teknis lingkungan
tanpa merusak karakter ruang lingkungan.Menjadi acuan dan pengendali pelaksanaan
pengembangan/pembangunan di lingkungan UNNES.Karakter lingkungan fisik
Kampus yang terarah sesuai dengan visi Unnes sebagai Universitas Konservasi.
Sejalan kampus Sekaran dibangun dari tahun ke tahun Unnes selalu
melakukan pembangunan fisik dan infrastruktur kampus. Berkenaan dengan
perkembangan teknologi informasi, Unnes juga telah merespon dengan cara
mengintegrasikan rektorat, lembaga, perpustakaan, fakultas dan unit-unit lain. Jaringan
ini telah dilengkapi dengan fasilitas teleconference yang terhubung fasilitas jaringan
Dikti melalui program Indonesian Higher Education Network (Inherent). Fasilitas ini
memungkinkan Unnes melakukan information andresource sharing dengan seluruh PT
yang tergabung program Inherent. Selain itu, tahun 2012 ini juga melakukan integrasi
sistem menggunakan dana Inhere B2a batch III.
Salah satu infrastruktur yang menunjang kegiatan pendidikan adalah
bangunan gedung, Sampai saat ini Unnes telah memiliki 8 fakultas dan 1 program
pasca sarjana, setiap fakultas memiliki gedung sendiri. dan umumnya mengelompok
berdasarkan fakultasnya. Pada titik-titik tertentu dibuat landmark yang menandakan
fakultas tertentu. Kondisi setiap bangunan fakultas cukup terawat. Bangunan gedung
rata-rata tiga lantai dengan atap limasan joglo. Selain gedung untuk aktivitas
perkuliahan fasilitas juga dilengkapi dengan peribadatan, gazebo, kantin dan fasilitas
lainnya.
Sebagian besar bangunan tersebut tersebar dan terletak jauh dari jalan raya
utama sehingga sangat nyaman sebagai tempat perkuliahan karena jauh dari
kebisingan. Disekitar gedung kuliah setiap fakultas dilengkapi dengan fasilitas parkir
kendaraan, kantin, gazebo, lapangan, fasilitas olahraga, dan sarana peribadatan
seperti mushola. Di Fakultas Bahasa dan Seni, terdapat gedung khusus teater dan
pementasan seni dan juga dilengkapi dengan panggung terbuka permanen. Setiap
gedung fakultas memiliki fungsi yang berbeda, yaitu terdiri atas ruang kuliah, ruang
praktikum, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang tata usaha dan ruang penunjang
lainnya. Setiap ruang memiliki standar luasan sesuai dengan fungsi dan daya
tampung.
b. Kecukupan dan Mutu Prasarana Akademik
Ketersediaan sarana dan prasarana dalam konteks pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi sangat penting karena tugas dan fungsi perguruan tinggi diantaranya
adalah penyelenggaraan pendidikan tinggi, Oleh karenanya, ketersediaan sarana
prasarana ini dijadikan salah satu prioritas program. Sekalipun masih terdapat
keterbatasan, sarana dan prasarana yang ada dioptimalkan penggunaannya untuk
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 124
menyokong proses pembelajaran. Adapun kualitas sarana dan prasarana yang dikelola
Universitas Negeri Semarang dikelola langsung oleh unit antara lain:
1. Fakultas, Pascasarjana, Lembaga, dan Biro. Secara umum sarana dan prasarana
dalam rangka mendukung penyelenggaraan Tri Dharma terdiri atas:
1) Lahan Kampus:
a) Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang seluas 1.262.804 m2
b) Kampus Jalan Kelud Raya, Kelurahan Petompon Kecamatan Gajah
Mungkur Kota Semarang seluas 53.957 m2
c) Kampus Jalan Lamongan, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah
Mungkur Kota Semarang seluas 25.551 m2
d) Kampus Jalan Meoreh Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajah Mungkur
Kota Semarang seluas 28.345 m2
e) Kampus Jalan Ki Sarino Mangun Pranoto, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan
Ungaran Barat, Kabupaten Semarang seluas 1.690 m2
f) Kampus Jalan Raya Karanganyar, Kelurahan Naglian, Kecamatan Tugu,
Kota Semarang seluas 53.614 m2
g) Kampus Jalan Kompol Suprapto No. 4 Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal
seluas 25.000 m2.
2) Ruang kuliah berkapasitas rata 40 orang/kelas
a) Fakultas Ilmu Pendidikan 16 ruang kuliah
b) Fakultas Bahasa dan Seni 63 ruang kuliah
c) Fakultas Ilmu Sosial 19 ruang kuliah
d) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 44 ruang kuliah
e) Fakultas Teknik 36 raung kuliah
f) Fakultas Keolahragaan 21 ruang kuliah
g) Fakultas Ekonomi 19 raung kuliah
h) Fakultas Hukum 4 ruang kuliah
i) Program Pascasarjana 42 ruang kuliah.
Luasan ruang kuliah yang dimiliki Unnes seluas 32.184,40 m2
3) Ruang laboratorium yang dimiliki Unnes yang resebar di berbagai fakultas
seluas 54.416,60 m2
4) Ruang studio 119 m2
5) Ruang serbaguna 2,948 m2
6) Ruang dosen 7.058 m2
7) Ruang Administrasi 8,344,40 m2
8) Ruang Perpustakaan 4,326 m2
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 125
c. Kecukupan dan Mutu Prasarana Akademik Prasarana non-akademik (fasilitas
pengembangan minat, bakat, dan kesejahteraan)
Beberapa fasilitas pengembangan minat, bakat, dan kesejahteraan selalu
diupayakan pengembangannya. Daftar fasilitas tersebut dapat dilihat pada tabel .
Tabel 6.4 Daftar Fasilitas Non Akademik di Unnes
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 126
Proses pengadaan, memeliharaan, dan pemanfaatannya telah disusun Standar
Operasional Prosedur (SOP) baik tingkat Universitas maupun Fakultas, Lembaga dan
Biro. Sarana dan prasarana tersebut di atas sangat sesuai dengan aktivitas
penyelenggaraan pendidikan tinggi, dan mengingat sejak awal telah dilakukan
perencanaan kebutuhan bangunan dan sarana prasarana lainnya. Pada tahun 2012
sambai dengan tahun 2013 telah dilakukan perencanaan pembangunan gedung untuk
fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dilihat dari jumlah ruang ruliah fakultas Ekonomi
dan Fakultas Hukum dirasa masih kurang, secara perencanaan bahwa pembangunan
dengan biaya pinjaman dari Islamic Development Bank..
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 127
Perpustakaan Unnes terdapat di gedung G Kampus Sekaran. Perpustakaan
melayanistakeholder hari senin sampai Jumat dari jam 07.00 sampai jam 16.00 dan
hari sabtu dari jam 07.00 sampai jam 13.00. Rata-rata pendatang per bulannya
adalahsekitar 10.000 pengunjung.
Di perpustakaan Unnes, pengunjung bebas mencari bahan pustaka, bebas
meminjam, dan bebas memohon bantuan mencari bahan pustaka dari perpustakaan
lain. Unnes telah melakukan kerjasama dengan perpustakaan di luar Unnes misal
perpustakaan daerah, Undip, UGM, Unsoed, dan lainnya.Perhatian pimpinan
universitas terhadap peningkatan layanan perpustakaan semakin membaik,
sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan anggaran untuk menambah koleksi bahan
pustaka. Kenaikan anggaran yang cukup signifkan terjadi pada tahun 2008 sampai
2011 dengan adanya pembelian beberapa jurnal dan CD ROM.
Perpustakaan universitas saat ini juga menunjukkan sebagai perpustakaan
universitas yang progresif dengan banyak inisiatif, terutama dalam mewujudkan dan
mengimplementasikan on line library sistem. Selain itu, perpustakaan Unnes telah
tumbuh menjadi pusat pembelajaran dan infomasi yang dapat mendukung kebutuhan
universitas. Perpustakaan universitas menempati bangunan yang cukup representatif
dengan luas lantai 6.111,20 m2 dan terletak di bagian tengah dari kampus. Ruang
yang tersedia dialokasikan untuk berbagai tujuan, yang sebagian besar untuk ruang
baca dan koleksi buku.
Jumlah pustakawan di Unnes adalah 18 orang sehingga belum memadai untuk
melayani jumlah koleksi dan kunjungan. Oleh karena hal tersebut, justru memicu
Unnes terus mengembangkan digitalisasi perpustakaan. Penerapan teknologi
informasi dan komunikasi dalam pelayanan pepustakaan telah menyentuh manajemen
perpustakaan. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi ini makin
meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Pemanfaatan TIK selanjutnya ditingkatkan untuk
memberikan layanan informasi.
Koleksi buku perpustakaan universitas terbanyak dalam bidang ilmu sosial
diikuti ilmu terapan dan sejarah serta geografi. Pembagian ini ternyata belum sesuai
dengan proporsi jumlah mahasiswa pada setiap jurusan atau fakultas. Koleksi bentuk
pustaka lainnya, seperti CD-ROM, jurnal juga menunjukkan kesamaan. Pada tiga
tahun terakhir jumlah koleksi perpustakaan universitas menunjukkan pertumbuhan
yang signifikan. Untuk mengantisipasi kondisi ini, manajemen universitas telah
membantu mengembangkan sistem informasi guna mengelola koleksi buku menjadi
bahan ajar dari staf edukatif. Strategi untuk menjadikan tugas akhir (skripsi, thesis dan
disertasi) menjadi koleksi pustaka perlu perbaikan.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 128
Jurnal on line dapat diakses diseluruh jaringan serat optik Unnes untuk 24 jam
dan gratis. Keberadaan jumlah judul jurnal selalu meningkat setiap saat sesuai dengan
ketersediaan jurnal di server luar`negeri yang selalu menampilkan judul artikel terbaru.
On line Journal ini juga dilengkapi dengan back up data yang berupa CDROM. Namun
bedanya untuk on line datanya selalu terkini (current). Hal ini untuk mengantisipasi
bagi pengguna yang membutuhkan journal dengan edisi lama (back issue) cukup
akses via CDROM sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan bandwidth
internasional yang tersedia.
Ketersediaan koleksi yang memadai ini direspon cukup positif oleh sivitas
akademika. Jumlah transaksi baik manual maupun on line dari waktu ke waktu terus
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan telah berkembang menjadi salah
satu kekuatan Unnes dalam penyelenggaraan kegiatan akademik, khususnya dalam
penyediaan informasi. Ini juga ditunjukkan dengan kinerja perpustakaan yang baik dan
dapat menjadi rujukan nasional untuk pengembangan perpustakaan.
Terhubungnya ruang baca dengan Perpustakaan pusat semakin memudahkan
para sivitas akademika untuk mendapatkan informasi pustaka yang dibutuhkan.
Dengan demikian resources sharing dan efisiensi dapat dilakukan
Pertukaran data antar PT (interoperability) sudah dimulai terutama dengan PTN
lain, yaitu antara UGM, Undip, Polines, dan lainnya dengan memanfaatkan jaringan
INHERENT. Dengan demikian, ILL (Inter Library Loan) dan Document Delivery
Services antar Perguruan Tinggi sudah dapat terwujud walaupun masih antar PT di
Jawa Tengah dan DIY. Hal ini disebabkan karena faktor kesiapan PT masing-masing
dan kesiapan SDM yang mumpuni. Perpustakaan tanpa ditunjang dengan kemampuan
skill SDM yang handal sangat sulit untuk mewujudkan layanan kepada user yang
memadai dalam kondisi keterbatasan dana sementara tuntutan user semakin
beragam.
Dalam IDLN dikembangkan koleksi tercetak menjadi dokumen elektronik yang
akan lebih cepat diakses, lebih mudah dan dapat diakses secara on line. Sehingga
konsep perpustakaan yang sekarang menjadi perpustakaan tanpa dinding. Untuk itu
semua koleksi Unnesseperti laporan penelitian, tesis, disertasi, skripsi, hasil kegiatan
ilmiah seperti workshop, lokakarya, seminar dimasukkan dalam dokumen elektronik
yang dikenal dengan Digital Library. Kerjasama ini dilakukan tidak hanya dalam negeri
bahkan sampai ke perpustakaan maupun sumber informasi yang diluar negeri pun
dapat dilayani asalkan pemakai mampu menanggung biaya koneksi, maupun
pengiriman dan biaya informasi itu sendiri.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 129
g. Penyediaan prasarana dan sarana pembelajaran terpusat untuk mendukung
interaksi akademik antara mahasiswa, dosen, pakar, dan nara sumber
lainnya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dan aksesibilitasnya
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 130
Kelengkapan lain: Media layanan yang disediakan semuanya menggunakan Fiber
Optik yang homogen (tidak bercampur dengan wireless). Rasio dedicated 1;1. SLG
(service level guarance), 99% (waktu downtime maksial 15 menit per hari).
Kelengkapan lain helpdesk 24 jam. Grafik monitoring/utilisasi layanan yang selalu
terupdate. Perangkat aktif berupa aktif berupa reuter distribusi di sisi client disediakan
penyedia. DNS management untuk unnes.ac.ic per hari.
Untuk mendukung pengembangan aplikasi TIK di atas, Unnes telah
mengembangkan Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Renstra
berisi kebijakan strategis pengembangan, implementasi, dan pengelolaan TIK untuk
jangka waktu lima tahun, mulai tahun 2007 hingga tahun 2012. Arah umum
pengembangan TIK di Unnes adalah; (1) keberadaan TIK sebagai piranti pendukung
utama Decision Support System (DSS) sekaligus pemanfaatan sistem tersebut dalam
berbagai pengembangan kebijakan dan keputusan Unnes; (2) pendayagunaan
software TIK legal.
Pada perkembangannya, success story layanan administrasi akademik online
(http://akademik.unnes.ac.id) juga diimplementasikan bagi tata administrasi bidang
lain, seperti bidang keuangan (http://sikeu.unnes.ac.id), kepegawaian
(http://simpeg.unnes.ac.id). perpustakaan (http://lib.unnes.ac.id) dan kemahasiswaan
(http://simawa. unnes.ac.id).Pencapaian tertinggi Unnes dalam konteks
pengembangan sistem aplikasi ini adalah kemampuan Unnes untuk menyatukan basis
data. Implikasinya kontradiksi informasi yang terjadi selama era sebelum pertengahan
2000-an tidak lagi terjadi. Pengembangan sistem ini didukung antara lain melalui
skema hibah K-2, K-1, PHKI tema A tahun 2009-2011, PHKI tema B tahun 2010-2012,
Imhere B1 2 tahun 009-2012, dan Imhere B2a tahun 2010-2012.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 131
Gambar 6.1 Keterpaduan Sistem Informasi Basis Data
Menyangkut daya dukung TIK dapat dikemukakan beberapa data berikut. Pada
tahun 2005 bandwidth internet Unnes masih 512Kbps, tahun 2006 meningkat menjadi
4 kali lipat yaitu 2Mbps. Pada akhir tahun 2007 dengan bekerjasama dengan PT
Telkom tbk, bandwidth Unnes akan diupgrade menjadi 5 Mbps dan tahun 2009
ditingkatkan menjadi 10Mbps. Sedangkan pada tahun 2012ini telah mencapai 1 Gbps.
dengan kata lain rasio bandwidth di Unnes melebihi 1Kbps per mahasiswa. Meski rasio
bandwith per mahasiswa dipandang ideal namun pelayanan akses oleh mahasiswa
terkadang dinilai cukup memadai.Hal tersebut karena akses ke jaringan data lokal
dilakukan melalui jaringan serat optik.
Berkaitan dengan daya dukung infrastruktur jaringan komputer.Jaringan serat
optik dilingkungan kampus utama Unnes digelar untuk menghubungkan Rektorat ke
seluruh gedung fakultas dan perpustakaan pusat.Jaringan ini sebagai usaha untuk
memberikan jaminan koneksi dan akses terhadap data dan informasi baik akademik,
keuangan, dan juga kepegawaian.Meskipun jaringan ini belum ideal namun dirasakan
cukup memadai dalam memberikan layanan koneksi dan akses informasi.
Selain itu, Unnes menyediakan perangkat pendukung sistem disaster recovery
berupa 12 server yang berperan sebagai server backup dan data storage serta genset
khusus. Hal tersebut untuk mengatasi terjadinya kemungkinan terburuk yaitu hilangnya
data dan tidak jalannya sistem, selain itu juga akan berdampak positif dalam efisiensi
dan efektifitas layanan. Efisiensi dan efektivitas layanan ini dengan didasarkan pada
kebijakan yang mengatur aliran dan otorisasi akses data yang dirumuskan
berdasarkan konsep sentralisasi sistem dan desentralisasi kewenangan. Kebijakan ini
tertuang dalam Peraturan Rektor No. 10 Tahun 2007 tentang pembagian tugas
operator Sikadu (Sistem Informasi Akademik Terpadu) di pusat dan fakultas,
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 132
penyusunan buku panduan Sikadu versi mahasiswa, dosen dan Administrator serta
Operator.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 133
No Bidang/Unit Fungsionalisasi URL
BPM http://bpm.unnes.ac.id/
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 134
No Bidang/Unit Fungsionalisasi URL
Software (POSS)
Meskipun sistem TIK yang telah dikembangkan Unnes belum genap berumur
lima tahun, namun berbekal success story yang telah dicapai, Unnes merasa
terpanggil secara moral dan percaya diri untuk mulai mengabdikan sebagian karya-
karya terbaiknya di bidang TIK kepada publik. Salah satu karya Unnes dalam bidang
TIK yang mulai didedikasikan bagi pengembangan pendidikan di Jawa Tengah adalah
Sistem Informasi Sekolah (SIS).Sistem ini dihibahkan Unnes secara cuma-cuma
kepada sekolah yang bersedia bergabung. Unnes juga menyediakan layanan lain yang
disediakan untuk sekolah-sekolah yang bergabung. Layanan tersebut mempunyai sifat
berlangganan bagi sekolah yang bersedia, dengan biaya tertentu. Produk-produknya
antara lain perangkat pendukung dan media pembelajaran. Meskipun demikian, hal ini
tidak dimaksudkan sebagai bentuk komersialisasi pembelajaran, karena secara
spesifik langkah tersebut dimasa mendatang digunakan untuk mendukung pembiayaan
operasional mahasiswa Unnes yang berasal dari kelompok masyarakat kurang
beruntung.
a. Kekuatan
1. Pengelolaan pendanaan menganut prinsip penganggaran partisipatif
2. Setiap program dievaluasi setiap tahun melalui dokumen LAKIP
3. Penerimaan Unnes setiap tahun mengalami peningkatan
4. Besarnya unit kos tunggal mahasiswa Unnes relatif lebih rendah dari mahasiswa
PTN lainnya
5. Jaminan pengelolaan keuangan yang bersih dan penggunaan yang dapat
dipertanggungjawabkan
6. Sarana dan prasarana yang dimiliki Unnes cukup memadai. Hal ini sangat
menunjang kegiatan tridarma perguruan tinggi, dan kegiatan administrasi.
7. Sarana dan prasarana yang dimiliki Unnes cukup beragam. Hal ini sangat
menunjang kegiatan-kegiatan yang sifatnya spesifik dan membutuhkan sarana dan
prasarana spesifik pula
8. Memiliki Renstra TIK tahun 2007 2012
9. Sudah mengembangkan dan menggunakan sejumlah sistem informasi untuk
menyelenggarakan adminstrasi akademik, keuangan, kepegawaian dan juga
kemahasiswaan
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 135
10. Memiliki daya dukung akses internet yang cukup memadai (20Mbps)
11. Memiliki 12 server sebagai sistem disaster recovey
12. Unnes masuk orbit Webometrics wujud komitmen yang kuat untuk meningkatkan
performance layanan TIK kepada seluruh stakeholder
13. ASG wujud kepercayaan nasional terhadap Unnes dalam penguasaan TIK
14. Pemberdayaan OSS untuk meningkatkan daya saing Unnes
15. Jaringan serat optik yang menghubungkan rektorat ke seluruh gedung fakultas dan
perpustakaan pusat.
16. Penghibahan SIS ke sekolah-sekolah untuk menunjang administrasi akademik
b. Kelemahan
1. Sumber dana utama masih diperoleh dari pemerintah
2. Penerimaan pendapatan unit bisnis belum maksimal
3. Penggalian dana dari kerjasama belum optimal
4. Promosi usaha potensial yang telah dikembangkan belum optimal
5. Masih terbatasnya dana operasional pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal ini
mengakibatkan adanya skala prioritas dalam pemeriharaan sarana dan prasarana.
6. Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki Unnes untuk
mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi
7. Belum memiliki sistem informasi perencanaan dan penganggaran untuk
mendukung BHPP
8. Belum mempunyai redudant network untuk meningkatkan jaminan koneksi dan
akses data dan informasi
9. Pada sisi pengguna aplikasi dan sistem informasi perlu ditingkatkan dan
disebarluaskan
10. Pengelolaan dan pemeliharaan redudant network
c. Peluang
1. Sumber dana yang berasal dari negara diharapkan dapat mengurangi satuan biaya
prodi
2. Tersedia dana kompetitif dari pemerintah yang rutin dikompetisikan setiap tahun
3. Adanya tawaran hibah/pinjaman luar negeri
4. Adanya peluang kerjasama dengan pihak lain untuk penyandang dana pengadaan
sarana dan prasarana
5. Sumber Anggaran untuk pemeliharaan berdasarkan sarana dan prasarana yang
dimiliki
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 136
6. Berpeluang besar untuk mendapatkan berbagai program hibah kompetitif yang
terkait dengan pengembangan TIK
7. Meningkatkan peran Unnes untuk memberikan solusi berkaitan dengan penerapan
TIK pada tingkat regional maupun nasional
8. Pemberdayaan dan berbagi aplikasi open source software
9. Globalisasi membuka peluang persaingan menuju perguruan tinggi profesional di
dalam maupun di luar negeri
d. Ancaman
1. Meningkatnya kebutuhan dana operasional sebagai penunjang kegiatan Unnes
2. Meningkatnya biaya operasional mahasiwa terkait peningkatan harga alat-alat
laboratorium dan literatur
3. Perkembangan pendidikan dan layanan dari lembaga lain yang lebih marketable
4. Inflasi yang tinggi, kemampuan ekonomi masyarakat yang lemah.
5. Ancaman terhadap pemeliharaan dan pemanfaatan fasilitas yang ada dapat berupa
bencana alam, pencurian, penyalahgunaan, bahkan human error.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 137
menggunakan sejumlah sistem 9. Pada sisi pengguna aplikasi dan
informasi untuk menyelenggarakan sistem informasi perlu ditingkatkan
adminstrasi akademik, keuangan, dan disebarluaskan
kepegawaian dan juga 10. Pengelolaan dan pemeliharaan
kemahasiswaan redudant network
10. Memiliki daya dukung akses
internet yang cukup memadai
(20Mbps)
11. Memiliki 12 server sebagai sistem
disaster recovey
12. Unnes masuk orbit Webometrics
wujud komitmen yang kuat untuk
meningkatkan performance layanan
TIK kepada seluruh stakeholder
13. ASG wujud kepercayaan nasional
terhadap Unnes dalam penguasaan
TIK
14. Pemberdayaan OSS untuk
meningkatkan daya saing Unnes
15. Jaringan serat optik yang
menghubungkan rektorat ke seluruh
gedung fakultas dan perpustakaan
pusat.
16. Penghibahan SIS ke sekolah-
sekolah untuk menunjang
administrasi akademik
17. Jaringan serat optik yang
menghubungkan rektorat ke seluruh
gedung fakultas dan perpustakaan
pusat
18. Penghibahan SIS ke sekolah-
sekolah untuk menunjang
administrasi akademik
Peluang (O) Ancaman (T)
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 138
dengan penerapan TIK pada tingkat
regional maupun nasional
8. Pemberdayaan dan berbagi aplikasi
open source software
9. Globalisasi membuka peluang
persaingan menuju perguruan tinggi
profesional di dalam maupun di luar
negeri
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 139
KOMPONEN G. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 139
masyarakat bagi semua pihak yang membutuhkan, termasuk di dalamnya masyarakat
luas.
Peningkatan kualifikasi jurnal ilmiah yang diterbitkan LP2M Unnes sehingga
menjadi jurnal yang terakreditasi, minimal dari 4 jurnal ada 2 yang bisa terakreditasi.
Menyelenggarakan seminar internasional dan nasional. Pembuatan buku profil
teknologi tepat guna. Penerbitan buku ajar dan referensi berbasis penelitian dengan
ISBN. Pengadaan show room dan portal hasil penelitian, pengabdian, dan KKN, juga
produk lokal unggulan, serta pendirian sentra tempe dan mosium tempe Indonesia.
Peningkatan secara terus menerus tata kelola bidang
administrasi/ketatausahaan baik perencanaan, keuangan, akuntansi, kepegawaian,
perlengkapan, kerumahtanggaan juga jaringan IT agar penyelenggaraan adminitrasi
kantor bisa efisien, efektif, transparan, dan akuntabel, serta selalu tercipta good
government.
Pemberdayaan dan optimalisasi kinerja pusat-pusat serta Sentra HKI yang ada
di LP2M Unnes sehingga banyak hal yang bisa dilakukan dan dihasilkan bagi lembaga
dan masyarakat luas pada umumnya, sebagai bentuk perluasan jenis pengabdian
kepada masyarakat.
Untuk keperluan pengukuran produktivitas ketercapaian tujuan strategis bidang
kelembagaan diperlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian
sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2015. Relevansi
Sasaran yang akan dicapai dapat terdiri atas sasaran khusus dan sasaran umum.
Sasaran khusus adalah sasaran dari setiap program penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dikembangkan, sedang sasaran umum bersifat kelembagaan terkait
capaian standart kualitas manajemen (Renstra LP2M 2010-2012).
Relevansi Sasaran adalah target yang ingin dicapai pada tahun 2014 di bidang
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan pusat-pusat penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, KKN, pegembangan jurnal ilmiah, dan perolehan
HAKI dan paten.
a. Bidang Penelitian
Hasil-hasil penelitian diharapkan terus meningkat kualitasnya sehingga dapat
dipublikasikan di jurnal berkualitas dan memiliki keunggulan yang dapat menjadi
cirikhas penelitian Unnes Konservasi. Penelitian berpotensi paten dikembangkan dan
difasilitasi perolehannya. Untuk mempercepat peningkatan kualitas penelitian
ditetapkan sasaran berikut:
1) Meningkatkan jumlah penelitian unggulan dengan tingkat kompetisi tinggi.
2) Meningkatkan jumlah publikasi hasil riset di jurnal nasional terakreditasi
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 140
3) Meningkatkan jumlah publikasi hasil riset di jurnal internasional
4) Meningkatkan jumlah penelitian unggulan Unnes berciri konservasi
5) Meningkatkan jumlah penelitian kolaborasi dengan institusi lain baik di dalam
maupun di luar negeri.
6) Meningkatkan perolehan HAKI dan paten dari hasil riset
7) Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian.
Indikator untuk mengukur ketercapaian sasaran tersebut disajikan pada Tabel
dibawah ini:
Tabel 7.1 Indikator sasaran bidang penelitian dan capaian tahun 2010-2014
Kondisi Capaian tahun
Indikator awal
(2009) 2010 2011 2012 2013 2014
1. Jumlah publikasi riset
dalam jurnal nasional 5 10 20 35 55 80
terakreditasi
2. Jumlah publikasi riset
dalam jurnal 2 5 8 12 18 26
internasional
3. Jumlah HAKI/patent 0 2 4 6 9 12
4. Jumlah Teknologi
5 10 15 20 25 30
Tepat Guna (TTG)
5. Jumlah Model/Prototipe/
Desain/Karya 5 10 15 20 25 30
Seni/Rekayasa Sosial
6. Jumlah publikasi riset
dalam prosiding seminar 20 40 60 80 100 120
nasional
7. Jumlah publikasi riset
dalam prosiding seminar 0 5 10 15 25 35
internasional
8. Jumlah indeks sitasi
0 2 5 8 12 20
(citation index)
9. Jumlah jurnal
0 0 0 0 1 2
Internasional
10. Jumlah jurnal nasional
0 0 2 3 4 5
terakreditasi
11. Jumlah riset unggulan 0 10 20 40 50 60
12. Rasio jumlah dosen
20 25 30 35 40 50
yang terlibat Riset(%)
13. Jumlah mahasiswa
terlibat dalam setiap 1 1 2 2 3 4
Penelitian
14. Jumlah mahasiswa
terlibat dalam setiap 1 1 2 2 3 4
pengabdian
15. Jumlah buku ajar hasil
0 0 5 10 20 35
penelitian
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 141
b. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
Relevansi Sasaran Pengabdian kepada Masyarakat yang dikembangkan LP2M
adalah meningkatkan kontribusi perguruan tinggi pada pembangunan masyarakat dan
pencapaian MDGs.
1) Meningkatkan jumlah pengabdian kepada masyarakat dengan tingkat kompetisi
tinggi.
2) Meningkatkan jumlah desa binaan.
3) Meningkatkan jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
4) Meningkatkan jumlah mitra baik institusi Pemerintah maupun Swasta dalam
program
5) Pemberdayaan masyarakat.
Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang pengabdian kepada
masyarakat disajikan pada Tabel dibawah ini:.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 142
Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang pengabdian kepada
masyarakat disajikan pada Tabel dibawah ini:
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 143
d. Efisiensi dan strategi pendanaan
Efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dilakukan dengan menerapkan strategi pendanaan yang meliputi
1) Dana Rutin
Dana rutin diperoleh dari DIPA Unnes yang jumlahnya 10% dari total anggaran
yang dikelola Unnes.
2) Dana Dikti
Dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang bersumber dari DP2M Dikti
terdiri atas dana untuk jenis penelitian yang dikelola Unnes dan dana yang
diperoleh melalui kompetisi untuk jenis penelitian strategis yang dikelola DP2M
Dikti. Sumber pendanaan lain dari Dikti adalah Research Grant yang
dikompetisikan di Program Studi penerima hibah PHKI maupun IMHERE.
Disamping itu terdapatskim-skim penelitian lain yang dikompetisikan oleh
Kemendikbud.
3) Dana Pemerintah Daerah
Dana yang bersumber dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dapat
dieroleh melalui kompetisi penelitian Dosen Muda dan Penelitian Terapan dan
kerjasama dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4) Dana Penelitian Ristek
Penelitian dosen dapat pula diperoleh dari skim penelitian Kementerian Ristek
yang ditawarkan setiap tahun.
5) Dana Bantuan dan Kerjasama
Dalam beberapa tahun terakhir Unnes telah mendapatkan kesempatan
memperoleh pendanaan CSR yang bersumber dari Pertamina, Yayasan
Damandiri, Bank Jateng, BRI, BNI46, dan Bank Mandiri. Sumber pendanaan ini
dapat dimanfaatkan dosen untuk kegiatan pengbdian kepada masyarakat.
Kerjasama dengan pihak luar Unnes pun memiliki peluang untuk dikembangkan
guna memperoleh pendanaan kegiatan peningkatan kualitas sumberdaya,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
LP2M Unnes berupaya untuk terus menggali pendanaan secara kreatif dengan
pemberdayaan Pusat-pusat dan potensi yang dimiliki Unnes sehingga rasio sumber
pendanaan non rutin terus meningkat.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 144
G.2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pelayanan/
pengabdian kepada masyarakat
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 145
mahasiswa, Seminar hasil pengabdian kepada masyarakat bagi dosen, Seminar hasil
penelitian dosen, FGD Membangun jejaring penelitian kependidikan, dan workshop
Better Teaching and Learning dan Implementasinya dalam PBM.
Tabel 7.5 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Penelitian
LP2M Unnes Tahun 2009
Usul Diterima
No Program Penelitian Didanai Sumber Dana
(judul) (Judul)
1 Dosen Muda 118 33 198.000.000 DIPA PNBP
2 Dosen Senior 29 28 280.000.000 DIPA PNBP
3 Dasar 61 20 200.000.000 DIPA PNBP
4 PTK/PPKP 58 29 222.000.000 DIPA PNBP
5 Terapan 95 30 300.000.000 DIPA PNBP
6 Puslit 20 15 150.000.000 DIPA PNBP
7 Kerjasama 4 4 40.000.000 DIPA PNBP
8 Kelembagaan 17 17 255.000.000 DIPA PNBP
9 Akademik 1 1 40.000.000 DIPA PNBP
10 Mahasiswa 150 52 130.000.000 DIPA PNBP
11 Hibah Pascasarjana 7 6 510.250.000 DIPA Eks. Proyek
12 Hibah Pekerti 4 2 140.000.000 DIPA Eks. Proyek
13 Riset Fundamental 26 11 413.500.000 DIPA Eks. Proyek
14 Hibah Bersaing 86 24 1.102.250.000 DIPA Eks. Proyek
15 RAPID 1 1 250.000.000 DIPA Eks. Proyek
16 Strategi Nasional 92 33 3.300.000.000 DIPA Eks. Proyek
17 Potensi Pendidikan 14 5 500.000.000 DIPA Eks. Proyek
Kabupaten/Kota
18 Dosen Muda 7 3 26.000.000 Dinas P dan K
Provinsi Jawa
Tengah (Kompetitif)
19 Terapan 24 3 80.000.000 Dinas P dan K
Provinsi Jawa
Tengah (Kompetitif)
Unggulan Strategi Nasional 1 200.000.000
20 Batch I 6 DIPA DP2M
21 Hibah Kompetensi 7 1 100.000.000 DIPA DP2M
Seseuai Prioritas Nasional 2 200.000.000
Batch 1
22 2 DIPA DP2M
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 146
Usul Diterima
No Program Penelitian Didanai Sumber Dana
(judul) (Judul)
Sesuai Prioritas Nasional 20 1.793.910.000
23 Batch 2 90 DIPA DP2M
Sesuai Prioritas Nasional 3 284.500.000
24 Batch 4 3 DIPA DP2M
25 Penulisan Buku Teks 2 2 40.000.000 DIPA DP2M
26 Publikasi Internasional 5 4 120.000.000 DIPA DP2M
27 Insentif Riset Terapan 1 1 300.000.000 Menristek
11.175.410.00
930 351 0
Tabel 7.6 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Penelitian
LP2M Unnes Tahun 2010
Tabel 7.7 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Penelitian
LP2M Unnes Tahun 2011
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 148
No Usul Diterima Jumlah Dana
Program Penelitian Sumber Dana
. (judul) (Judul) (Rp)
Tabel 7.8 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang
Pengabdian kepada Masyarakat LP2M Unnes Tahun 2009
Program Pengabdian Usul Diterima Jumlah Dana
No Sumber Dana
kepada masyarakat (judul) (Judul) (Rp)
1 Pengabdian kepada 167 120 430.750.000 DIPA PNBP
Masyarakat (Dosen)
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 149
Tabel 7.9 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Pengabdian
kepada Masyarakat LP2M Unnes Tahun 2010
Tabel 7.10 Data Usul, Diterima, Didanai, dan Sumber Dana Bidang Pengabdian
kepada Masyarakat LP2M Unnes Tahun 2011
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 150
Program Pengabdian Usul Diterima Jumlah Dana
No. Sumber Dana
kepada Masyarakat (judul) (Judul) (Rp)
10 Iptek Bagi Inovasi dan 9 1 90.000.000 DP2M DIKTI
Kreativitas Kampus
(IbIKK)
11 Program Peningkatan 1 1 750.000.000 DIPA Ditjen
Profesionalisme Tenaga Pendidikan
pengajara berbasis TIK Menengah,
dengan Pola Direktorat
Pendampingan SMK SMK
Jumlah Pengabdian kepada
Masyarakat 88 5 975.000.000
Tabel 7.11 Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dosen dan
mahasiswa fakultas tiga tahun terakhir
Program Jumlah
No Fakultas Penelitian/Pengabdian kepada Tahun Judul Jumlah Dana
Masyarakat
Penelitian
1 FIP 2009 25 308.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009 9 39.500.000
Penelitian
2010 32 396.500.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010 9 58.500.000
Penelitian
2011 44 450.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2011 21 105.000.000
Penelitian
2 FBS 2009 90 695.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009 43 180.000.000
Penelitian
2010 91 774.500.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010 61 292.000.000
Penelitian
2011 94 773.500.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2011 69 325.000.000
Penelitian
3 FIS 2009 31 271.500.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009 23 61.000.000
Penelitian
2010 37 32.870.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010 21 83.000.000
Penelitian
2011 37 275.000.000
Pengabdian kepada
2011 27
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 151
Program Jumlah
No Fakultas Penelitian/Pengabdian kepada Tahun Judul Jumlah Dana
Masyarakat
Masyarakat 102.500.000
Penelitian
4 FMIPA 2009 12 24.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009 13 135.000.000
Penelitian
2010 11 45.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010
Penelitian
2011
Pengabdian kepada
Masyarakat 2011
Penelitian
5 FT 2009 9 70.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009 13 32.500.000
Penelitian
2010 21 150.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010 23 57.500.000
Penelitian
2011 31 222.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2011 29 92.500.000
Penelitian
6 FIK 2009
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009
Penelitian
2010 15 144.300.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010 2 19.000.000
Penelitian
2011 18 149.088.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2011 10 54.888.000
Penelitian
7 FE 2009 27 190.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009 21 92.500.000
Penelitian
2010 27 190.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010 18 92.500.000
Penelitian
2011 34 240.000.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2011 25 62.335.000
Penelitian
8 FH 2009
Pengabdian kepada
Masyarakat 2009
Penelitian
2010 12 141.000.000
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 152
Program Jumlah
No Fakultas Penelitian/Pengabdian kepada Tahun Judul Jumlah Dana
Masyarakat
Pengabdian kepada
Masyarakat 2010 7 40.000.000
Penelitian
2011 16 192.500.000
Pengabdian kepada
Masyarakat 2011 14 70.000.000
Tabel 7.12 Jumlah Judul Penelitian, judul diterima dan jumlah dana
penelitian mahasiswa tiga tahun Terakhir
Tabel 7.13 Jumlah usul, diterima dan besaran dana pengabdian mahasiswa
tiga tahun terakhir
No Jumlah Proposal Jumlah Proposal Jumlah Dana Tahun
Diterima
1 52 Judul 25 Judul 62.500.000,- 2009
2 95 Judul 30 Judul 75.000.000,- 2010
3 105 Judul 30 Judul 75.000.000,- 2011
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 153
Tabel 7.14 Jumlah usul, diterima dan besaran dana program kreativitas
mahasiswa tiga tahun terakhir
Tabel 7.15 Jumlah Judul Penelitian Dosen berdasar Sumber Dana Tiga Tahun
Terakhir
Sumber Jumlah Judul Penelitian
No. Total
Pembiayaan TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pembiayaansendiri 2 2 3 N1= 7
1
olehpeneliti
PT/yayasan yang 432 500 530 N2=1.462
2
bersangkutan
Kemdikbud/Kementerian 121 62 62 N3= 245
3
lain terkait
Institusidalamnegeri di luar 1 1 0 N4= 2
4 Kemdiknas/Kementerian
lain terkait
5 Institusiluarnegeri 0 0 0 N5= 0
Total 556 565 595 1.716
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 154
Data di atas menunjukkan bahwa jumlah dosen yang melaksanakan penelitian
tiap tahun belum optimal mengingat rasio dosen Unnes dengan kewajiban
melaksanakan penelitian masih sedang, namun nampak bahwa ada peningkatan
selama tiga tahun terakhir, yaitu 56% di tahun 2009, 56% tahun 2010 dan 59% di
tahun 2011. Berdasar hal itu perlu diusahakan dan dicarikan strategi untuk memacu
dosen agar gemar meneliti sebagai bagian dari kompetensi profesionalnya sesuai
tugas pokok melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Publikasi dosen berdasar judul artikel ilmiah/karya ilmiah/karya seni/buku yang
dihasilkan selama tiga tahun terakhir oleh dosen tetap dapat disampaikan dalam tabel
berikut,
Tabel 7.16 Publikasi Hasil Penelitian Dosen
Jumlah Judul
No. Jenis Karya Total
TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jurnal ilmiah terakreditasi 34 33 25 A1= 92
1
DIKTI
2 Jurnal ilmiah internasional 1 9 7 A2= 17
3 Buku tingkat nasional 8 9 10 B1= 27
4 Buku tingkat internasional 0 0 0 B2= 0
Karya seni tingkat 58 33 63 C1= 154
5
nasional
Karya seni tingkat C2=
6
internasional
Karya sastra tingkat D1=
7
nasional
Karya sastra tingkat D2=
8
internasional
Total 101 84 105 290
Jumlah dosen tetap Unnes kondisi terakhir tahun 2011 berjumlah 1003 orang.
Memperhatikan data di atas nampak bahwa publikasi penelitian dosen masih rendah
jika dibandingkan dengan rasio jumlah dosen tetap yang ada. Memperhatikan keadaan
tersebut perlu diusahakan dan dicari strategi dan langkah-langkah konkrit untuk
membina dan melatih dosen dalam menulis publikasi dan penerbitannya terutama ke
dalam jurnal akreditasi nasional maupun jurnal bereputasi internasional.
Untuk menjamin luaran/publikasi hasil penelitian dan pengabdian dosen,
perolehan HaKI bagi hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa Unnes, melalui LP2M
telah mendirikan Sentra HaKI dengan surat pendirian dengan SK Rektor No
177/P/2010 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Pengelola Sentra HKI
Universitas Negeri Semarang. Melalui sentra HKI diharapkan para peneliti potensial
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 155
dapat difasilitasi mulai pendaftaran, pemeriksaan subtansi, perolehan, pemeliharaan
dan sistem royalty dari Industri yang memproduksi.
Dalam tahap ini Unnes masih mengadakan rintisan pada penelitian dengan
lembaga dalam dan luar negeri. Kegiatan aktif baru dapat dilihat pada tahun
mendatang. Dalam MoU yang telah ditandatangani dengan mitra, kolaborasi riset
sudah dipayungi melalui klausul yang ada dalam perjanjian tersebut. Sebut saja
kerjasama dengan BPPT dan Bank Mandiri Jawa Tengah yang memang dikhususkan
untuk peningkatan penelitian dosen. Demikian juga dengan kolaborasi penelitian
dengan perguruan tinggi luar negeri, pemayungan riset sudah dilakukan dengan
kerjasama yang kami tandatangani dengan Ho Chi Minh City University, Vietnam,
Oxford University Press, Hankuk Univ of Foreign Studies Korea, Universitas Malaysia
Sabah, King Mongkuts Univ Thailand, Kanazawa University Jepang, Kedubes
Perancis.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 156
Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan dan kerja sama, Unnes juga
menitikberatkan pada sisi pembinaan dan fasilitasi. Ciri pembinaan ini dapat dilihat
pada kerja sama antara Unnes dan Pondok Pesantren Roudotul Mubtadiin Jepara
yaitu dengan memberikan pendidikan karakter dan penanaman pohon di lingkungan
Ponpes. Unnes juga memfasilitasi dosen dan penelitinya untuk menerbitkan karya-
karya mereka di tingkat nasional dengan menandatangani kerja sama dengan PT Raja
Grafindo Persada untuk pemasaran buku karya ilmiah dosen. Juga untuk kemudahan
perjalanan dinas para dosen dan pejabat Unnes, telah dilakukan perjanjian khusus
dengan PT Garuda Indonesia. Fasilitasi untuk alumni Unnes, khususnya Fakultas Ilmu
Keolahragaan, diwujudkan dalam kerja sama dengan PT Exertainment Indonesia yang
merupakan salah satu perusahaan kebugaran terbesar di Indonesia.
Untuk bidang kerja sama luar negeri, Unnes pada 2010-2012 memfokuskan diri
pada kerja sama University to University (U to U Scheme). Universitas luar negeri yang
bermitra dengan Unnes memiliki tujuan yang spesifik dalam mengadakan kerja sama.
Unnes telah bermitra dengan perguruan tinggi seperti Edith Cowan University Perth
Australia untuk rencana program pertukaran staf dan dosen, serta pelatihan penulisan
karya ilmiah. Untuk meningkatkan kerja sama regional, Unnes mengundang ahli dari
Universitas Putra Malaysia untuk berbagi ilmunya menembus ranking dunia. Kerja
sama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dilakukan oleh Unnes dan
University Teknologi Malaysia.
Berhubungan dengan target peningkatan kualitas akademik, Unnes mengajak
Shenzen University dan Beijing Foreign Studies University untuk mempersiapkan
tenaga pengajar asing yang akan mengajar di program studi Bahasa Mandarin.
Dengan maksud yang sama, Unnes bekerja sama dengan tiga universitas di Sudan: Al
Neelaim University, Alzaim Alazhari University Sudan dan University of Gezira untuk
memperkuat prodi pendidikan bahasa arab. Dosen yang ingin meneruskan studi ke
luar negeri sangat terbantu dengan kerja sama Unnes dengan Massey University di
New Zealand dan Naresuan University di Thailand karena karena universtas-
universitas tersebut akan memfasilitasi aplikasi pendaftaran dari para dosen Unnes.
Kerja sama Dual Masters Degree dengan Ohio State University yang pada
tahun 2010 nota kesepahamannya ditandatangani oleh Rektor Unnes dan Ohio State
University, dieksekusi dengan baik pada tahun 2011. Empat orang mahasiswa Pasca
Sarjana Unnes berangkat ke Amerika dengan program khusus dari USINTEC dan
Dirjen Dikti untuk mengikuti program Dual Masters Degree tersebut. Banyak program
kerja sama Unnes yang melibatkan agensi asing misalnya program DBE
(Decentralized Basic Education) 2 dan program DBE 3 yang bergerak dalam bidang
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 157
pengembangan pendidikan dasar yang dibiayai oleh USAID. Bahkan di tahun 2011,
Unnes dengan sukses mengadakan The 9th University Consortium Meeting yang
merupakan pertemuan antar Rektor anggota Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia
Pittsburgh (KPTIP) yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia maupun Amerika
Serikat. Pada tahun 2012, Unnes bekerjasama dengan Worldbank untuk mengadakan
pengarusutamaan praktek terbaik pendidikan yang diupload dalam sebuah portal yang
disebut dengan WAPIK (Wahana Praktek Pendidikan yang Baik). Pada tahun ini juga,
program DBE dari USAID telah berakhir dan digantikan dengan PRIORITAS
(Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesias Teachers,
Administrators, and Students) dan HELM (Higher Education Leadership and
Management). Baik pada program PRIORITAS maupun HELM, Unnes menjadi salah
satu mitra kerjasama USAID yang tersebar di Indonesia. Berkat usaha Unnes yang
terus menerus dalam mengembangkan kerjasama tingkat international, Australian
Embassy membiayai satu pejabat Unnes untuk bertukar informasi manajerial di
Australia selama 2 minggu dalam program Australia Indonesia Knowledge Exchange
Program.
Kepercayaan terhadap bidang pengembangan dan kerja sama Unnes tidak
hanya datang dari masyarakat dan mitra Unnes namun juga dari Pemerintah. Tercatat
pada tahun 2011, Unnes mendapatkan hibah sebesar 100 juta rupiah untuk
pengembangan Prosedur Operasional Standar dan Regulasi untuk program kerja
sama Joint Degree dengan University of Southern Queensland, Australia. Tidak hanya
itu, Unnes juga kembali mendapatkan hibah penguatan Kantor Urusan Internasional
(International Office) guna memantapkan Prosedur Operasional Standar dan Regulasi
yang berkaitan dengan pelayanan mahasiswa asing, dosen asing dan perjalanan dinas
ke luar negeri. Untuk tahun 2012, Unnes kembali mendaptakan hibah sebesar 60 juta
rupiah guna mengadakan program short course yang bernama E-Conut (Enjoyable
Course of Conservation and Indonesian Culture) yang diikuti oleh mahasiswa dari King
Mongkuts University, Naresuan University, dan Universitas Malaysia Sabah. Selain E-
Conut, Unnes juga mengadakan short course yang berjudul IEPIS (Intensive English
Program for International Students) yang diikuti oleh 10 orang dari Naresuan
University. Dari usaha penguatan tersebut, Unnes semakin diminati di manca negara,
terbukti pada tahun 2012 sebanyak 46 mahasiswa asing berminat untuk mengikuti
program Darmasiswa yang disponsori oleh BKLN Kemendikbud, walaupun pada
akhirnya jumlah tersebut harus diseleksi karena keterbatasan kuota.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 158
G.9. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama.
Monitoring dan Evaluasi hasil kerja sama di tingkat Universitas dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Rektor dimana pelaksanaannya melalui mekanisme sebagai
berikut:
1) Universitas membentuk satgas untuk melakukan kegiatan yang tercantum pada
MoU atau MoA.
2) Satgas melakukan kegiatan sesuai dengan klausul yang ada di MoU dan MoA
3) Hasil kegiatan berupa laporan tertulis dilaporkan kepada bidang kerjasama untuk
dievaluasi.
4) Pendanaan kegiatan dimontoring sesuai dengan klausul yang ada di MoA
5) Hasil evaluasi digunakan untuk kegiatan kemitraan di tahun mendatang.
Monitoring hasil kerja sama di tingkat unit dilakukan melalui mekanisme
sebagai berikut:
1) Unit melakukan perjanjian kerjasama berupa MoA/kontrak kerja atau berita acara
kemitraan dengan unit mitra.
2) MoA/kontrak kerja dilakukan antara pimpinan unit yang ada di Unnes dan
pimpinan unit yang ada di mitra. Berita acara kemitraan dapat ditandatangani oleh
penanggungjawab kegiatan di Unnes dan penangungjawab kegiatan mitra.
3) Unit melaporkan MoA atau kontrak kerja tersebut kepada bidang kerjasama di
tingkat universitas.
4) Unit melaksanakan pekerjaan yang tercantum pada MoA/kontrak kerja
5) Unit melaporkan berita acara kemitraan kepada bidang kerjasama di universitas.
Bidang kerjasama universitas mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi
kemitraan tersebut.
Bidang kerjasama Unnes melakukan rapat internal mingguan untuk
mengevaluasi kegiatan yang sudah terlaksana dan merencanakan kegiatan yang
mendatang. Universitas juga mengirimkan borang ke unit kerja atau fakultas untuk
mendata dan memonitor pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh unit kerja/
fakultas dengan pihak mitra. Ini dilaksanakan pada pertengahan tahun dan akhir
tahun. Pada tahap ini data yang diperoleh adalah pelaksanaan kerjasama atau MoA
antara unit kerja dengan mitra, sedangkankan MoU dilakukan oleh Rektorat dengan
mitra kerjasama. Hasil pelaksanaan kerjasama antara Unnes dengan mitra secara
umum adalah peningkatan pelayanan tri dharma perguruan tinggi, yang meliputi
bidang penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Di samping
peningkatan tri dharma perguruan tinggi tersebut, kerjasama dengan mitra juga
menambah penerimaan dana Unnes yang berasal dari masyarakat/mitra. Dana
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 159
tersebut antara lain berupa pelaksanaan program corporate social responsibility (CSR)
dari perusahaan atau perbankan yang dikelola bersama Unnes untuk meningkatkan
kualitas masyarakat yang disepati bersama. Seluruh data terbaru dan kegiatan terkini
dari kerjasama disajikan dalam website yang dimiliki oleh kerjasama. Di samping itu,
universitas juga melakukan monitoring terhadap MoU yang masih aktif dan yang akan
segera habis masa berlakunya. Kemudian memutuskan apakah kemitraan akan
segera habis masa berlakunya itu akan diperpanjang atau tidak berdasarkan atas
evaluasi pelaksanaan.
Monitoring juga dilaksanakan melalui sistem yang telah dikembangkan bidang
kerjasama yaitu Sistem informasi kerjasama http://kerjasama.unnes.ac.id
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 160
G.10 Hasil kerjasama yang saling menguntungkan
Dengan meningkatnya kepedulian industri terhadap masyarakat dan telah
ditetapkannya klausul Corporate Social Responsibility (CSR) dalam UU No. 40 Tahun
2007, maka Unnes telah melakukan usaha untuk mengambil bagian dalam kegiatan
CSR yang diselenggarakan oleh korporasi terkait. Seperti kerjasama Unnes dengan
PT POS Indonesia yaitu penyerahan dana CSR sebesar Rp. 60 juta dan CSR PT
Pertamina dalam program pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa
binaan sebesar Rp. 2,75 milyar. Program melalui program CSR PT Pertamina ini
masih berlangsung sampai sekarang menunjukkan bahwa mitra kerja sama
menunjukkan kepuasan dalam bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang.
Dalam perkembangannya Unnes menyadari bahwa perbankan merupakan
mitra yang potensial untuk meraih misi Unnes. Bank yang bermitra dengan Unnes
sampai dengan saat ini adalah Bank Bukopin, BTN, BNI, BRI, Bank Jateng, Bank
Mandiri, dan bahkan Unnes memperoleh dana beasiswa bagi mahasiswa Unnes dari
Bank Indonesia. Penguatan kerja sama juga dilakukan oleh Unnes dengan institusi
pendidikan tinggi lainnya di Indonesia. Pada tahun 2011, Unnes melakukan kerja sama
dengan Universitas Negeri Makasar, UIN Yogyakarta, UNESA, UNS, UNY, UM,
UNDHIKSA, UNIVET, dan STPKI Pacitan.
Data kerjasama yang berimplikasi pada pendapatan Unnes ditunjukan dalam
tabel berikut :
Tabel 7.17 Ringkasan Jumlah MoU
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 161
G.11 Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama
Manfaat dan kepuasan mitra kerjasama adalah sebagai berikut:
1) Mitra memperoleh pelayanan, fasilitasi, support dari Unnes terkait dengan
pelaksanaan kerjasama yang telah disepakati bersama. Mitra memperoleh
pelayanan tersebut antara lain berupa bantuan tenaga ahli, pendidikan dan
pelatihan, bimbingan teknis, dukungan penelitian untuk kajian solusi, magang
mahasiswa, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada dasarnya dasar dari
kerjasama adalah saling memberi manfaat pada kedua lembaga. Unnes dapat
mendarmabaktikan tri dharmanya dengan baik, sedangkan mitra mendapatkan
apa yang diinginkannya antara lain meningkatkan sumber daya manusianya,
menyalurkan dana CSRnya, dll.
2) Informasi kepuasan mitra dapat diperoleh antara lain pada saat Tim Unnes
melaksanakan monitoring pelaksanaan kerjasama dengan mitra, melalui alumni
yang menjadi staf atau bekerja di mitra kerjasama, melalui informasi-informasi
yang disampaikan pada web Universitas Negeri Semarang. Informasi tersebut
sangat membantu dalam memperbaiki, melanjutkan, dan melaksanakan
kerjasama dengan mitra lainnya.
Cara memperoleh informasi tersebut adalah dengan :
1) Angket kepuasan, angket diberikan kepada mitra yang telah mendatangani
kerjasama dengan Unnes untuk mengetahui seberapa besar kemanfaatan
kerjasama yang telah dilaksanakan..
2) Testimony, mitra yang berkerjasama dengan Unnes diminta tanggapannya secara
naratif tentang kemanfaatan kerjasama yang telah dilaksanakan antara Unnes
dengan mitra. Testimony digunakan untuk menggabarkan kepuasan secara
deskriptif.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 162
4. Bertambahnya jumlah doktor dan guru besar Unnes meningkatkan kemampuan
LP2M dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakatnya.
5. Minat dosen Unnes di dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sangat tinggi.
6. Sistem penjaminan mutu penelitian dan pengabdian juga telah diimplementasikan
oleh LP2M di dalam menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengabdian di
Unnes.
7. Proses seleksi, pemantauan dan pelaporan penelitan telah dilaksanakan dengan
baik.
8. Dua berkala ilmiah telah diterbitkan oleh LP2M Unnes. Sistem administrasi dan
pengelolaan berbasis teknologi informatika yang sedang dikembangkan.
9. Unnes telah memiliki basis kerjasama yang cukup kuat di dalam negeri. Jumlah
terakhir dari MoU yang masih aktif saat ini adalah 73 pada tingkat Universitas dan
pada tingkat fakultas terdapat jumlan MoA yang lebih banyak lagi. Hal ini
menunjukkan bahwa inisiasi kerjasama Unnes berjalan dengan efektif karena
setiap tahun jumlah kerjasama Unnes meningkat.
10. Pada tingkat kerjasama luar negeri. Unnes juga memiliki banyak jaringan institusi
yang telah menandatangani MoU. Kebanyakan dari mitra Unnes tersebar di Asia
Tenggara, Ausralia dan Amerika Serikat. Dengan beberapa institusi lain di luar
region itu, Unnes telah membukukan kerjasama resmi sejumlah 34 dokumen.
11. Di luar dokumen yang telah dibukukan dalam bentuk perjanjian resmi, kerjasama
dengan mitra dalam dan luar negeri dapat berupa kegiatan bersama dengan mitra
yang dilaksanakan dengan sistem joint-management. Misalnya kegiatan berupa
short course yang diadakan Unnes dan diikuti mahasiswa luar negeri. Contoh lain
adalah kegiatan darmasiswa yang diikuti oleh puluhan peserta dari luar negeri.
Kegiatan seperti ini walaupun tidak terekam dalam dokumen MoU, namun
memberikan dampak yang sangat besar terhadap nilai promosi dan kontribusi
masyarakat.
12. Beberapa kegiatan yang diawali dari rintisan kerja sama berbuah pada dampingan
pendanaan dari pihak luar conthnya: kerjasama dengan Islamic Development
Bank, CSR Pertamina. Dana yang dikucurkan pun tidak sedikit dan jika dikelola
dengan benar maka akan memberikan dampak yang besar kepada Universitas
sebagai pendampingan pendanaan dari APBN dan PNBP
13. Di luar hibah yang berhubungan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat,
Unnes juga terus menerus mendapatkan hibah pengembangan kerjasama dari
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 163
DIKTI contohnya: hibah untuk membuat SOP double degree, hibah penguatan
kantor urusan internasional dan hibah
14. Kerjasama yang bersifat international juga merambah pada keterlibatan Unnes
dengan konsorsium atau asosiasi internasional maupun kerjasama dengan agensi
yang dibiayai oleh asing. Hal ini sesuai dengan tujuan Unnes untuk memperluas
dan memperkuat jaringan baik di tingkat regional maupun internasional. Walaupun
kegiatan yang diadakan oleh konsorsium atau agensi tersebut diadakan di
Indonesia namun jaringannya tetap bersifat internasional.
15. Bertambahnya jumlah mahasiswa yang belajar di Unnes baik dalam program
short course maupun program bergelar merupakan nilai tambah.
b. Kelemahan
1. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dijalankan selama ini belum
jelas mengarah pada unggulan tertentu.
2. Fungsi dan peran pusat-pusat penelitian belum berfungsi secara optimum dan
sarana dan prasarana penelitiankurang memadai.
3. Skim penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum mengakomodasi visi
dan misi Unnes menjadi universitas bertaraf internasional.
4. Jumlah hasil penelitian dan pengabdian yang dipatenkan dan dipublikasikan di
jurnal internasional bereputasi sangat sedikit.
5. Kurangnya responsiveness baik dari pihak internal dapat menhambat pelaksanaan
MoU. Responsiveness mengacu sejauh pihak internal melaksanakan apa yang
menjadi isi dari perjanjian. Keadaan ini biasanya disebabkan adanya dana yang
belum dianggarkan sebelumnya untuk follow up kegiatan. Masalah responsiveness
dapat berimbas pada sleeping MoU atau MoU yang ditandatangani namun tidak
memiliki follow up.
6. Untuk memelihara dan mengembangkan kerjasama dengan institusi luar negeri
dibutuhkan sumber daya yang sangat besar. Diperlukan komitmen untuk
menyelesaikan beberapa proyek prioritas kunci. Yang dilakukan oleh Unnes selama
ini masih belum fokus pada proyek kunci
7. Jadwal kerja project yang dibiayai oleh pihak luar berpengaruh pada jadwal
kegiatan yang sedang berjalan di internal universitas. Dengan adanya project
tambahan dari luar, biasanya satuan kerja (satker) yang ditugasi menjadi overload.
8. Unnes tidak dapat memprediksi dan merencanakan hibah yang akan didapatkan di
tahun berikutnya. Hal ini menyebabkan kurangnya perencanaan atas pelaksanaan
proyek yang didanai dana hibah.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 164
9. Konsorsium ataupun agensi menuntut kinerja aktif dari universitas. Tidak hanya
kinerja yang aktif, keterlibatan Unnes di konsorsium tersebut biasanya
membutuhkan sumber daya manusia maupun sumber daya finansial yang biasanya
sudah cukup terserap untuk kegiatan internal.
10. Masih kurangnya mahasiswa asing yang berminat untuk kuliah bergelar di Unnes
c. Peluang
1. Presiden RI pada tanggal 14 Desember 2010 mencanangkan Tujuh Sasaran Visi
Indonesia 2025yaitu (1) meningkatkan jumlah HKI dari penelitian dan industri yang
langsung berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi; (2) meningkatkan
infrastruktur sains dan teknologi berstandar internasional; (3) mencapai
swasembada pangan, obat-obatan, energi dan air bersih berkesinambungan; (4)
meningkatkan ekspor produk industri kreatif menjadi dua kali lipat; (5)
meningkatkan jumlah produk-produk unggulan dan nilai tambah industri dari
berbagai daerah; (6) mencapai swasembada produk dan sistem industri
pertahanan, transportasi dan ICT; dan (7) mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan, kemakmuran yang merata, dan memperkokoh NKRI (GDP
>USD 16,000).
2. Indonesia sebagai salah satu negara yang menandatangani Deklarasi Milenium
atau MDGs bertekad untuk memenuhi komitmen pencapaian target MDGs pada
tahun 2015. Terdapat delapan target MDGs, empat di antaranya adalah: (1)
bidang pendidikan, (2) bidang kesehatan, (3) penanggulangan kemiskinan, dan
(4) kelestarian lingkungan hidup. Selain MDGs, ukuran keberhasilan
pembangunan juga dapat didasarkan pada HDI atau IPM. HDI atau IPM inilah
yang digunakan UNDP dalam menilai keberhasilan pembangunan manusia di
suatu negara.
3. Desentralisasi pengelolaan kegiatan penelitian di Unnes menuntut LP2M menjadi
lebih mandiri. Tawaran penelitian dari sumber-sumber pendanaan selain DP2M
Dikti perlu dimanfaatkan dengan baik.
4. Berkontribusi dalam memecahkan masalah bangsa dalam lingkup nasional
maupun daerah melalui hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakatnya.
5. Semakin banyaknya jumlah MoU Unnes dengan instansi dalam negeri
berimplikasi pada dua hal: a. Unnes semakin dipercaya oleh masyarakat dan b. Ini
adalah peluang untuk promosi lebih jauh. Hasil yang baik dari satu mitra akan
menyebar ke calon mitra.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 165
6. Unnes masih berkesempatan untuk memperluas kerjasama dengan institusi di
luar negeri. Pemerintah pun semakin mendukung usaha ini dengan banyaknya
acara yg diselenggarakan oleh pemerintah untuk mempertemukan universitas di
Indonesia dengan universitas diluar negeri.
7. Kegiatan yang dirintis oleh lembaga maupun individu di lingkungan Unnes namun
belum di MoU kan memiliki kesempatan untuk di MoU kan dimasa depan.
Semakin banyak kegiatan seperti ini semakin besar kesempatan Unnes untuk
memiliki kemitraan yang lebih permanen dengan pihak eksternal.
8. Masih banyak lembaga donor atau sumber dana yang belum dieksplorasi oleh
Unnes. Jika dana dampingan dari pihak luar yang saat ini dikelola oleh Unnes
dengan baik maka semakin terbuka kesempatan untuk memenangkan dana
dampingan dari donor yang lain seperti ADB, JAICA, dsb
9. Jumlah maupun jenis hibah dari pemerintah terus meningkat dari tahun ke tahun.
Jika Unnes terus meningkatkan kinerjanya maka jumlah dan jenis hibah yang
dimenangkan akan semakin banyak di masa yang akan datang.
10. Masih banyak konsorsium dan asosiasi yang dapat diikuti oleh Unnes. Sedangkan
untuk agensi-agensi asing yang sedang menjalankan misi di Indonesia juga masih
cukup banyak. Jika Unnes bergabung dengan Konsorsium dan asosiasi
internasional tersebut maka banyak keuntungan yang akan didapat.
11. Masih banyak mahasiswa asing di pasar yang sedang dikerjakan Unnes
d. Ancaman
1. Status LP2M dapat diturunkan jika tidak mampu menyelenggarakan desentralisasi
penelitian dan ini dapat mengancam gagalnya pencapaian visi misi Unnes
sebagai Universitas Konservasi yang sehat, unggul, dan sejahtera.
2. Karir staf akademik juga dipengaruhi oleh keberhasilan pelaksanaan
desentralisasi penelitian.
3. Pengabdian masyarakat lebih dikembangkan dari kegiatan hulu ke hilir dengan
meningkatnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
4. Plagiarisme juga menjadi salah satu tantangan dalam era keterbukaan informasi
saat ini.
5. Dalam menjalankan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
civitas akademik Unnes perlu menjunjung nilai-nilai integritas serta kode etik yang
berkaitan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyrakat.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 166
6. Integritas penelitian tidak terbatas kepada menghindari kecurangan dan
ketidakpatutan, namun juga meliputi penjagaan mutu dan akuntabilitas yang
merupakan keutamaan sivitas akademika.
7. Kualitas Perguruan Tinggi dapat dilihat dari peringkatnya terhadap perguruan
tinggi lain di tingkat Asia maupun dunia. Unnes yakin secara bertahap akan
menjadi bagian dari universitas kelas dunia (world-class universities).
8. Masalah responsiveness juga dapat terjadi disebabkan dari pihak luar. Pihak luar
yang dimaksud adalah mitra yang bekerjasama dengan Unnes. Masalah ini terjadi
ketika mitra lambat menanggapi kerjasama atau tidak melaksanakan perjanjian
yang telah disepakati
9. Seperti yang terjadi pada kerjasama dalam negeri, hambatan pada kerjasama
dalam negeri, kerumitan pada kerjasama luar negeri bertambah karena faktor
jarak, nilai tukar rupiah, perbedaan budaya dan faktor perencanaan internasional.
10. Semakin banyak universitas atau institusi baik di dalam dan luar negeri yang tidak
ingin menandatangani MoU jika belum ada kegiatan riil yang telah dilakukan oleh
kedua belah pihak. Ada juga kecenderungan institusi-institusi tersebut tidak
memprioritaskan Unnes sebagai mitra mereka.
11. Dana dampingan dari pihak luar sangat diharapkan namun sifatnya sangat
kompetitif. Kita harus bersaing dengan universitas lain yang mungkin lebih
terbiasa dengan proses tender dan fund raising dari dalam negeri maupun luar
negeri
12. Hibah pengembangan kerjasama tema-nya ditentukan oleh DIKTI atau pemberi
hibah yang bersangkutan. Tema yang ditentukan belum tentu sesuai dengan yang
sedang dikembangkan oleh Universitas.
13. Permasalahan utama dari sebuah konsorsium atau asosiasi adalah ketika ada
panitia atau anggota konsorsium tidak aktif. Untuk agensi asing, masalah utama
adalah terlalu banyaknya permintaan dari agensi tersebut padahal dana yang
dikeluarkan oleh mereka sangat terbatas.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 167
Tabel 7.18 Deskripsi SWOT
Kekuatan Kelemahan
1. SOTK Unnes sebagai Satker 11. Penelitian dan pengabdian kepada
PKBLU menempatkan LP2M masyarakat yang dijalankan selama
Unnes sebagai lembaga mandiri. ini belum jelas mengarah pada
2. LP2M dengan status Utama unggulan tertentu.
memiliki keleluasaan yang lebih 12. Fungsi dan peran pusat-pusat
besar dalam pengembangan dan penelitian belum berfungsi secara
pengelolaan penelitian dan optimum dan sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat. penelitiankurang memadai.
3. Komitmen Universitas untuk 13. Skim penelitian dan pengabdian
menyediakan dana penelitian kepada masyarakat belum
sebesar 10% dari anggaran mengakomodasi visi dan misi Unnes
Unnes, dana rutin, adanya hibah menjadi universitas bertaraf
IMHERE B2a tahun 2011 sistem internasional.
informasi LP2M akan semakin 14. Jumlah hasil penelitian dan
berkembang sehingga layanan pengabdian yang dipatenkan dan
akan semakin baik dan cepat. dipublikasikan di jurnal internasional
4. Bertambahnya jumlah doktor dan bereputasi sangat sedikit.
guru besar Unnes meningkatkan 15. Kurangnya responsiveness baik dari
kemampuan LP2M dalam pihak internal dapat menhambat
meningkatkan kualitas penelitian pelaksanaan MoU. Responsiveness
dan pengabdian kepada mengacu sejauh pihak internal
masyarakatnya. melaksanakan apa yang menjadi isi
5. Minat dosen Unnes di dalam dari perjanjian. Keadaan ini biasanya
melakukan penelitian dan disebabkan adanya dana yang belum
pengabdian kepada masyarakat dianggarkan sebelumnya untuk follow
sangat tinggi. up kegiatan. Masalah responsiveness
6. Sistem penjaminan mutu penelitian dapat berimbas pada sleeping MoU
dan pengabdian juga telah atau MoU yang ditandatangani
diimplementasikan oleh LP2M di namun tidak memiliki follow up.
dalam menyelenggarakan kegiatan 16. Untuk memelihara dan
penelitian dan pengabdian di mengembangkan kerjasama dengan
Unnes. institusi luar negeri dibutuhkan
7. Proses seleksi, pemantauan dan sumber daya yang sangat besar.
pelaporan penelitan telah Diperlukan komitmen untuk
dilaksanakan dengan baik. menyelesaikan beberapa proyek
8. Dua berkala ilmiah telah prioritas kunci. Yang dilakukan oleh
diterbitkan oleh LP2M Unnes. Unnes selama ini masih belum fokus
Sistem administrasi dan pada proyek kunci
pengelolaan berbasis teknologi 17. Jadwal kerja project yang dibiayai
informatika yang sedang oleh pihak luar berpengaruh pada
dikembangkan. jadwal kegiatan yang sedang berjalan
9. Unnes telah memiliki basis di internal universitas. Dengan
kerjasama yang cukup kuat di adanya project tambahan dari luar,
dalam negeri. Jumlah terakhir dari biasanya satuan kerja (satker) yang
MoU yang masih aktif saat ini ditugasi menjadi overload.
adalah 73 pada tingkat Universitas 18. Unnes tidak dapat memprediksi dan
dan pada tingkat fakultas terdapat merencanakan hibah yang akan
jumlan MoA yang lebih banyak didapatkan di tahun berikutnya. Hal
lagi. Hal ini menunjukkan bahwa ini menyebabkan kurangnya
inisiasi kerjasama Unnes berjalan perencanaan atas pelaksanaan
dengan efektif karena setiap tahun proyek yang didanai dana hibah.
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 168
jumlah kerjasama Unnes 19. Konsorsium ataupun agensi menuntut
meningkat. kinerja aktif dari universitas. Tidak
10. Pada tingkat kerjasama luar hanya kinerja yang aktif, keterlibatan
negeri. Unnes juga memiliki Unnes di konsorsium tersebut
banyak jaringan institusi yang telah biasanya membutuhkan sumber daya
menandatangani MoU. manusia maupun sumber daya
Kebanyakan dari mitra Unnes finansial yang biasanya sudah cukup
tersebar di Asia Tenggara, terserap untuk kegiatan internal.
Ausralia dan Amerika Serikat. 20. Masih kurangnya mahasiswa asing
Dengan beberapa institusi lain di yang berminat untuk kuliah bergelar
luar region itu, Unnes telah di Unnes
membukukan kerjasama resmi
sejumlah 34 dokumen.
11. Di luar dokumen yang telah
dibukukan dalam bentuk perjanjian
resmi, kerjasama dengan mitra
dalam dan luar negeri dapat
berupa kegiatan bersama dengan
mitra yang dilaksanakan dengan
sistem joint-management.
Misalnya kegiatan berupa short
course yang diadakan Unnes dan
diikuti mahasiswa luar negeri.
Contoh lain adalah kegiatan
darmasiswa yang diikuti oleh
puluhan peserta dari luar negeri.
Kegiatan seperti ini walaupun tidak
terekam dalam dokumen MoU,
namun memberikan dampak yang
sangat besar terhadap nilai
promosi dan kontribusi
masyarakat.
12. Beberapa kegiatan yang diawali
dari rintisan kerja sama berbuah
pada dampingan pendanaan dari
pihak luar conthnya: kerjasama
dengan Islamic Development
Bank, CSR Pertamina. Dana yang
dikucurkan pun tidak sedikit dan
jika dikelola dengan benar maka
akan memberikan dampak yang
besar kepada Universitas sebagai
pendampingan pendanaan dari
APBN dan PNBP
13. Di luar hibah yang berhubungan
dengan penelitian dan pengabdian
masyarakat, Unnes juga terus
menerus mendapatkan hibah
pengembangan kerjasama dari
DIKTI contohnya: hibah untuk
membuat SOP double degree,
hibah penguatan kantor urusan
internasional dan hibah
14. Kerjasama yang bersifat
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 169
international juga merambah pada
keterlibatan Unnes dengan
konsorsium atau asosiasi
internasional maupun kerjasama
dengan agensi yang dibiayai oleh
asing. Hal ini sesuai dengan tujuan
Unnes untuk memperluas dan
memperkuat jaringan baik di
tingkat regional maupun
internasional. Walaupun kegiatan
yang diadakan oleh konsorsium
atau agensi tersebut diadakan di
Indonesia namun jaringannya
tetap bersifat internasional.
15. Bertambahnya jumlah mahasiswa
yang belajar di Unnes baik dalam
program short course maupun
program bergelar merupakan nilai
tambah.
Peluang Ancaman
12. Presiden RI pada tanggal 14 14. Status LP2M dapat diturunkan jika
Desember 2010 mencanangkan tidak mampu menyelenggarakan
Tujuh Sasaran Visi Indonesia desentralisasi penelitian dan ini
2025yaitu (1) meningkatkan jumlah dapat mengancam gagalnya
HKI dari penelitian dan industri pencapaian visi misi Unnes sebagai
yang langsung berhubungan Universitas Konservasi yang sehat,
dengan pertumbuhan ekonomi; (2) unggul, dan sejahtera.
meningkatkan infrastruktur sains 15. Karir staf akademik juga dipengaruhi
dan teknologi berstandar oleh keberhasilan pelaksanaan
internasional; (3) mencapai desentralisasi penelitian.
swasembada pangan, obat- 16. Pengabdian masyarakat lebih
obatan, energi dan air bersih dikembangkan dari kegiatan hulu ke
berkesinambungan; (4) hilir dengan meningkatnya ekonomi
meningkatkan ekspor produk dan kesejahteraan masyarakat.
industri kreatif menjadi dua kali 17. Plagiarisme juga menjadi salah satu
lipat; (5) meningkatkan jumlah tantangan dalam era keterbukaan
produk-produk unggulan dan nilai informasi saat ini.
tambah industri dari berbagai 18. Dalam menjalankan kegiatan
daerah; (6) mencapai penelitian dan pengabdian kepada
swasembada produk dan sistem masyarakat, civitas akademik Unnes
industri pertahanan, transportasi perlu menjunjung nilai-nilai integritas
dan ICT; dan (7) mencapai serta kode etik yang berkaitan
pertumbuhan ekonomi yang dengan penelitian dan pengabdian
berkesinambungan, kemakmuran kepada masyrakat.
yang merata, dan memperkokoh 19. Integritas penelitian tidak terbatas
NKRI (GDP >USD 16,000). kepada menghindari kecurangan
13. Indonesia sebagai salah satu dan ketidakpatutan, namun juga
negara yang menandatangani meliputi penjagaan mutu dan
Deklarasi Milenium atau MDGs akuntabilitas yang merupakan
bertekad untuk memenuhi keutamaan sivitas akademika.
komitmen pencapaian target 20. Kualitas Perguruan Tinggi dapat
MDGs pada tahun 2015. Terdapat dilihat dari peringkatnya terhadap
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 170
delapan target MDGs, empat di perguruan tinggi lain di tingkat Asia
antaranya adalah: (1) bidang maupun dunia. Unnes yakin secara
pendidikan, (2) bidang kesehatan, bertahap akan menjadi bagian dari
(3) penanggulangan kemiskinan, universitas kelas dunia (world-class
dan (4) kelestarian lingkungan universities).
hidup. Selain MDGs, ukuran 21. Masalah responsiveness juga dapat
keberhasilan pembangunan juga terjadi disebabkan dari pihak luar.
dapat didasarkan pada HDI atau Pihak luar yang dimaksud adalah
IPM. HDI atau IPM inilah yang mitra yang bekerjasama dengan
digunakan UNDP dalam menilai Unnes. Masalah ini terjadi ketika
keberhasilan pembangunan mitra lambat menanggapi kerjasama
manusia di suatu negara. atau tidak melaksanakan perjanjian
14. Desentralisasi pengelolaan yang telah disepakati
kegiatan penelitian di Unnes 22. Seperti yang terjadi pada kerjasama
menuntut LP2M menjadi lebih dalam negeri, hambatan pada
mandiri. Tawaran penelitian dari kerjasama dalam negeri, kerumitan
sumber-sumber pendanaan selain pada kerjasama luar negeri
DP2M Dikti perlu dimanfaatkan bertambah karena faktor jarak, nilai
dengan baik. tukar rupiah, perbedaan budaya dan
15. Berkontribusi dalam memecahkan faktor perencanaan internasional.
masalah bangsa dalam lingkup 23. Semakin banyak universitas atau
nasional maupun daerah melalui institusi baik di dalam dan luar
hasil-hasil penelitian dan negeri yang tidak ingin
pengabdian kepada menandatangani MoU jika belum
masyarakatnya. ada kegiatan riil yang telah
16. Semakin banyaknya jumlah MoU dilakukan oleh kedua belah pihak.
Unnes dengan instansi dalam Ada juga kecenderungan institusi-
negeri berimplikasi pada dua hal: institusi tersebut tidak
a. Unnes semakin dipercaya oleh memprioritaskan Unnes sebagai
masyarakat dan b. Ini adalah mitra mereka.
peluang untuk promosi lebih jauh. 24. Dana dampingan dari pihak luar
Hasil yang baik dari satu mitra sangat diharapkan namun sifatnya
akan menyebar ke calon mitra. sangat kompetitif. Kita harus
17. Unnes masih berkesempatan bersaing dengan universitas lain
untuk memperluas kerjasama yang mungkin lebih terbiasa dengan
dengan institusi di luar negeri. proses tender dan fund raising dari
Pemerintah pun semakin dalam negeri maupun luar negeri
mendukung usaha ini dengan 25. Hibah pengembangan kerjasama
banyaknya acara yg tema-nya ditentukan oleh DIKTI
diselenggarakan oleh pemerintah atau pemberi hibah yang
untuk mempertemukan universitas bersangkutan. Tema yang
di Indonesia dengan universitas ditentukan belum tentu sesuai
diluar negeri. dengan yang sedang dikembangkan
18. Kegiatan yang dirintis oleh oleh Universitas.
lembaga maupun individu di 26. Permasalahan utama dari sebuah
lingkungan Unnes namun belum di konsorsium atau asosiasi adalah
MoU kan memiliki kesempatan ketika ada panitia atau anggota
untuk di MoU kan dimasa depan. konsorsium tidak aktif. Untuk agensi
Semakin banyak kegiatan seperti asing, masalah utama adalah terlalu
ini semakin besar kesempatan banyaknya permintaan dari agensi
Unnes untuk memiliki kemitraan tersebut padahal dana yang
yang lebih permanen dengan dikeluarkan oleh mereka sangat
pihak eksternal. terbatas.
19. Masih banyak lembaga donor atau
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 171
sumber dana yang belum
dieksplorasi oleh Unnes. Jika dana
dampingan dari pihak luar yang
saat ini dikelola oleh Unnes
dengan baik maka semakin
terbuka kesempatan untuk
memenangkan dana dampingan
dari donor yang lain seperti ADB,
JAICA, dsb
20. Jumlah maupun jenis hibah dari
pemerintah terus meningkat dari
tahun ke tahun. Jika Unnes terus
meningkatkan kinerjanya maka
jumlah dan jenis hibah yang
dimenangkan akan semakin
banyak di masa yang akan datang.
21. Masih banyak konsorsium dan
asosiasi yang dapat diikuti oleh
Unnes. Sedangkan untuk agensi-
agensi asing yang sedang
menjalankan misi di Indonesia juga
masih cukup banyak. Jika Unnes
bergabung dengan Konsorsium
dan asosiasi internasional tersebut
maka banyak keuntungan yang
akan didapat.
22. Masih banyak mahasiswa asing di
pasar yang sedang dikerjakan
Unnes
Borang Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Unnes 2012 172