Anda di halaman 1dari 24

BAB.

I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Dalam praktek keseharian sering
kali penggunaan istilah kepemimpinan dan pemimpin selalu dicampur adukkan,
bahkan tidak jarang pula ditambahkan dengan kata manajemen, oleh karena itu
perlu kita ungkapkan kembali konsep pemikirannya untuk memahami kembali yang
terkait dengan konsep kepemimpinan.
Kepimpinan adalah suatu proses yang berkaitan yang disebut dengan
langkah maupun tindakan.untuk mempengaruhi orang lain. Dalam proses tersebut
terdapat beberapa faktor yang terkait :
1) Pemimpin
2) Pengikut
3) Situasi
Dengan memperhatikan ketiga faktor faktor tersebut diatas, maka dapat
dimasukan kedalam suatu konsep bahwa kepemimpinan adalah sebagai suatu
proses, dimana sikap dan perilaku dalam langkah maupun tindakan akan
tergambarkan oleh peran bawahan atau pengikut disatu sisi dan disisi lain oleh peran
pemimpin dengan memperhatikan situasi yang dihadapi.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari
proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang.
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses
panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan
misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk
bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai
memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir
menjadi pemimpin sejati . Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang
diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang
siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab : As for the best leaders, the
people do not notice their existence. The next best, the people honour and praise.
The next, the people fear, And the next the people hate.When the best leaders work
is done, The people say,we did it ourselves.

Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh


mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka
seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya
sendiri.

Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator,


inspirator, dan maximizer. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru
dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru
mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang
dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah
seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang
didasarkanpada kerendahan hati (humble).

B. Kepemimpinan

Beberapa pemimpin sangat berorientasi pada tugas. Mereka fokus pada bagaimana
mendapatkan sesuatu. Sedangkan lainnya sangat berorientasi pada orang. Mereka
ingin orang lain untuk bahagia. Ada pula lain-lain yang merupakan kombinasi beda
porsi dari keduanya.

Kerangka populer untuk menilai tipe kepemimpinan seseorang, apakah task


oriented atau people oriented pertama kali dikembangkan oleh Robert Blake dan
Jane Mouton (BlakeMouton) pada awal tahun 1960. Disebut dengan Leadership
Grid, atau Kotak Kepemimpinan. Dia bisa mengidentifikasi lima kombinasi gaya
kepemimpinan yang berbeda.
Leadership Grid di atas didasarkan pada dua dimensi perilaku:

1. Kepedulian terhadap orang atau people oriented. Yaitu sejauh mana pemimpin
memperhatikan kebutuhan anggota tim, kepentingan, dan bidang pengembangan
pribadi ketika memutuskan cara terbaik untuk menyelesaikan tugas.

2. Kepedulian untuk produksi atau task oriented. Yaitu sejauh mana seorang
pemimpin menekankan sasaran konkret, efisiensi organisasi dan produktivitas yang
tinggi ketika memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikan tugas.

Dari 2 skor di atas, Blake dan Mouton mendefinisikan ada lima gaya kepemimpinan
sebagai berikut:

(1,1) Impoverished Management

Gaya kepemimpinan ini, seorang manager hanya menjadi mediator dari atasan ke
bawahan, namun dia sama sekali tidak melaksanakan fungsi managerialannya. Dia
hanya terfokus pada tugas yang bisa diselesaikan sendiri dan tidak memberikan
solusi atau arahan dan control terhadap anak buahnya. Produktifitasnya dan
hubungan keluarnya sangat lemah.

(1,9) Country Club Management

Gaya kepemimpinan ini, seorang manager menjadi sosok yang menyenangkan dan
mampu memanage anak buah dengan baik dan penduli atas kebutuhan anak buah.
Namun hasil kerja yang dicapai di kelompok kerjanya sangatlah minim / jauh dari
target.

(5,5) Middle Of The Road Management

Gaya kepemimpinan ini, seorang manager menjadi sosok yang berusaha


menyeimbangkan antara pencapaian hasil kerja dan hubungan dengan anak buah.
Dia menjadi sosok yang tidak terlalu dekat namn juga tidak terlalu menghabiskan
tenaga untuk mengarahkan bawahannya agar mencapat target. Kata penggantinya
adalah Leader setengah-seetengah.

(9,1) Authority Compliance Management

Gaya kepemimpinan ini, seorang menajer memenuhi target produksinya, namun dia
dikenal sebagai sosok yang otoriter karena tidak mempedulikan kebutuhan anak
buahnya.

(9,9) Team Management

Gaya kepemimpinan ini, manager ini telah menjadi sosok yang paling diidamkan
karena dari sisi people, seluruh anak buahnya merasa diperhatikan dan dari hasil
task, target selalu terpenuhi.

C. Kepemimpinan Kontemporer

Kepemimpimpinan sejati
Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator,
inspirator, dan maximizer. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru
dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru
mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang
dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah
seorang pemimpin
kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati
(humble) .
Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk
melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi
seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa
kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi
kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah
menjadi pemimpin sejati.
Kepemimpinan hasta brata
HASTA BRATA (delapan laku kebajikan) dari R. Ng. Ronggowarsito, yang
terdiri atas analogi metaforis sebagai berikut : Lir SURYA, sifat matahari yaitu
tak terburu-buru, rendah hati, sabar, berhati-hati, dapat membujuk dan
merayu agar mudah menguasai;

Lir CANDRA, sifat bulan yaitu dapat membuat gembira, manis senyumnya,
halus budinya, memberi kebahagian seisi jagad; Lir KARTIKA, sifat bintang
yaitu tegas, tak mudah tergoda, tak gentar menghadapi cobaan, percaya diri,
terus terang, tanpa ada yang ditutupi;

Lir MEGA MENDUNG, sifat awan yaitu adil dalam menggunakan kekuasaan,
memberi hadiah bagi yang berjasa, menghukum yang salah; Lir SAMIRANA,
sifat angin yaitu tidak pernah berhenti meneliti, memperhatikan tingkah laku
manusia, dapat menjadi besar dan kecil, tanpa batas, tanpa pamrih, ditolak
tak marah, terkena tak tersinggung;

Lir SAMUDRA, sifat laut/air yaitu pemaaf, membuat senang orang lain, tak
mudah tersinggung; Lir DAHANA, sifat api yaitu bertindak tegas tak pandang
bulu, sabar, ramah, marah tanpa terlihat; Lir BANTALA, sifat bumi yaitu
dermawan, senang memberi hadiah, rela berkorban termasuk dirinya sendiri.
Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi religius,

Kepempimpinan Islam
Dalam ajaran Islam, pemegang fungsi kepemimpinan disebut IMAM dan
istilah kepemimpinan disebut IMAMAH. Sedangkan penyebutan istilah pemimpinan
negara, dalam sejarah kebudayaan Islam menggunakan istilah yang beraneka
ragam, seperti : khalifah, amir, sultan, dan wali. Dalam pada itu perkataan wali
dalam arti pemimpin masih segar hingga hari ini, sering kita jumpai istilah : wali kota,
wali negeri, wali songo, dan sebagainya.
Mengenai perlunya ada pemimpin ditandaskan Rasulullah SAW: Apabila
berangkat tiga orang dalam perjalanan, maka hendaklah mereka mengangkat
salah seorang diantaranya menjadi pemimpin (HR.Abu Dawud). Beberapa ayat
al-Quran yang berkaitan dengan eksistensi pemimpin diantaranya adalah : Q.S. Al-
Baqarah : 124, Al-Anbiya : 72-73, Shad : 26, Al-Anam : 165.
Dalam ajaran Islam, seorang pemimpin dituntut mampu menampilkan
kepribadian yang ber-akhlaqul karomah (memiliki moralitas yang baik), Qonaah
(sederhana), dan Istiqomah (konsisten/tidak ambivalen).
Ketauladan Kepemimpinan Nabi Muhammad S.A.W adalah :
1. SIDDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan,
2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan proffesional,
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel,
4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah
menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.

Kepemimpinan kristen ( al kitab )


Konsepsi kepemimpinan menurut al-Kitab dapat kita simak dalam Rumusan Seminar
Agama-agama X/1990 dan buku Leroy Eims dengan judul 12 Ciri Kepemimpinan
yang efektif. Kedua belas ciri tersebut adalah :

Bertanggung jawab, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan


semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan,
Mampu berkomunikasi, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Dapat
mempersatukan, serta Dapat mengajak.

Kepemimpinan Budha
Pada ajaran Budha masalah kepemimpinan ditampilkan dalam falsafah Dhamma
pada uraian Thakada. Di sana diuraikan bahwa kepemimpinan yang baik adalah
kepemimpinan yang memenuhi Sepuluh Kewajiban Raja (DASA RAJA DHAMMA)

DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah), SILA (bermoralitas
tinggi), PARICAGA (mengorban segala sesuatu demi rakyat), AJJAVA (jujur
dan bersih), MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun), TAPA (sederhana
dalam penghidupan), AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),
AVIHIMSA (tanpa kekerasan), KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).

Kepemimpinan Hindu
Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah yang
menarik dan memiliki makna yang mendalam, seperti : PANCA STITI DHARMENG
PRABHU (lima ajaran seorang pemimpin), CATUR KOTAMANING NREPATI (empat
sifat utama seorang pemimpin), ASTA BRATA (delapan sifat mulia para dewa),
CATUR NAYA SANDHI (empat tindakan seorang pemimpin),.

Dalam Catur Naya Shandi diterangkan, bahwa seorang pemimpin hendaknya


melaksanakan empat hal, yaitu : SAMA (menandingi kekuatan musuh),
BHEDA (melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja), DHANA (mengutamakan
sandang dan papan untuk rakyat), DANDHA (menghukum dengan adil
mereka yang bersalah).
Ajaran Hindu juga mengajarkan pantangan bagi seorang pemimpin yang
diistilahkan MOLIMO (lima me). 1). Memotoh (main judi), 2). Metuakan
(minum-minuman keras), 3). Memati-mati, 4). Memadat, 5). Memitra/Madon
(selingkuh).

KEPEMIMPINAN SEJATI

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan


seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan
buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya
sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan
sosial dan bahkan bagi negerinya.

Hal ini dikatakan dengan lugas oleh seorang jenderal dari Angkatan Udara Amerika
Serikat: I dont think you have to be wearing stars on your shoulders or a title to be a
leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.General
Ronal Fogleman, US Air Force Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih
merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri
seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran
dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan
visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan
membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya
mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir
menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang
diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang
siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab: As for the best leaders, the
people do not notice their existence. The next best, the people honour
And praise.The next, the people fear, And the next the people hate. When the best
leaders work is done, The people say, we did it ourselves.
Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh
mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka
seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya
sendiri.

Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator,


inspirator, dan maximizer. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru
dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru
mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang
dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah
seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang
didasarkan pada kerendahan hati (humble). Pelajaran mengenai kerendahan hati
dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela.
Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara
yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka.
Saya menyaksikan sendiri dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh
presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa
selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan
perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh
kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau
memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa
kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang
dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin
sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati,
tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan
tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi
pemimpin sejati.

Karakter Seorang Pemimpin Sejati

Setiap kita memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin. Dalam tulisan ini saya
memperkenalkan sebuah jenis kepemimpinan yang saya sebut dengan Q Leader.
Kepemimpinan Q dalam hal ini memiliki empat makna. Pertama, Q berarti
kecerdasan atau intelligence (seperti dalam IQ Kecerdasan Intelektual, EQ
Kecerdasan Emosional, dan SQ Kecerdasan Spiritual). Q Leader berarti seorang
pemimpin yang memiliki kecerdasan IQEQSQ yang cukup tinggi. Kedua, Q
Leader berarti kepemimpinan yang memiliki quality, baik dari aspek visioner maupun
aspek manajerial. Ketiga, Q Leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi
(dibaca chi bahasa Mandarin yang berarti energi kehidupan). Makna Q keempat
adalah seperti yang dipopulerkan oleh KH Abdullah Gymnastiar sebagai qolbu atau
inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang sungguh-sungguh
mengenali dirinya (qolbu-nya) dan dapat mengelola dan mengendalikannya (self
management atau qolbu management). Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi
seorang pemimpin yang selalu belajar dan bertumbuh senantiasa untuk mencapai
tingkat atau kadar Q (intelligence quality qi qolbu) yang lebih tinggi dalam
upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna kehidupan
setiap pribadi seorang pemimpin.

Untuk menutup tulisan ini, saya merangkum kepemimpinan Q dalam tiga aspek
penting dan saya singkat menjadi 3C , yaitu:

1. Perubahan karakter dari dalam diri (character change)

2. Visi yang jelas (clear vision)

3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence)


Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa
bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan
kemampuan intrapersonal, kemampuan teknis, pengetahuan, dll) maupun dalam
hubungannya dengan orang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan
metoda kepemimpinan). Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell: The only way
that I can keep leading is to keep growing. The day I stop growing, somebody else
takes the leadership baton. That is the way it always it. Satu-satunya cara agar saya
tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya
berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.
BAB. II
KEPEMIMPINAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. pendekatan Sistem

Kepemimpinan yang baik bergantung pada pemikiran system. Tipe pemikiran


ini berfokus pada cara pengimflementasian (dalam jangka pendek dan panjang)
komponen system yang penting untuk memenuhi kebutuhan yang diidentifikasi.
Untuk memastikan bahwa pemikiran system berjalan efektif, pemimpin lembaga
kesehatan masyarakat harus mendukung perspektif system dan memastikan bahwa
staf memahami hal yang terlibat dalam perubahan system untuk berubah.
Komunikasi harus cukup sering dilakukan untuk memungkinkan staf membantu
dalam megatur imflementasi dan menyampaikan kepada masyarakat mengenai
langkah ynag diambil oleh lembaga dalam merespon isu kesehatan masyarakat
local.
Pembentukan tim merupakan bagian penting dalam memimpin lembaga
kesehatan masyarakat. Pemimpin membentuk tim untuk memenuhi kebutuhan
sistematis lembaga. Ketika anggota tim ditetapkan, tim perlu mengklarifikasi nilai
yang akan mengarahkan aktivitas mereka. Koalisis masyarakat dan kemitraan
memiliki kesamaan dasar dengan tim serta pengembangan keduanya menyerupai
perkembangan tim. Pemimpin kesehatan masyarakat harus :
1. Berfikir sistematis dan bertindak secara strategis
2. Mempromosikan perubahan
3. Mendukung nilai lembaga dan masyarakat.
4. Memahami hubungan antara input system, intervensi program, dan output
5. Memantau dan mengevaluasi dampak perubahan
6. Mempraktekkan pemikiran system pada lima tingkat kepemimpinan.
Tahapan tersebut mencakup klarifikasi nilai, pembentukan atau revisi visi dan misi
lembaga, identifikasi sasaran dan tujuan, pengembangan rencana tindakan,
implementasi rencana tindakan dan penilaian terhadap dampak implementasi
tersebut.

B. Klarifikasi Nilai
Dalam manajemen berdasarkan proses nilai lembaga harus melewati tiga
tahapan. Tahap pertama mencakup klarifikasi nilai, misi dan visis lembaga. Tahap
kedua mencakup penyampaian nilai, misi dan visis lembaga yang baru
diklarifikasikan kepada pihak lain. Tahap terakhir yang ketiga paling komplek
mencakup penyelarasan praktik manajemen dan kepemimpinan lembaga dengan
nilai yang ditetapkannya. Pada kasus kepemimpinan kesehatan masyarakat,
penyelarasan praktik dan nilainya diterapkan pada tingkat individu, tim, lembaga,
komunitas dan professional.
Menurut Rokeach, nilai adalah keyakinan yang menetap bahwa model
perilaku atau akhir ekstensi tertentu secara personal atau social lebih baik dari model
perilaku atau akhir ekstensi yang lain. Setiap masyarakat memiliki bentuk dan
kumpulan nilai yang unik serta lembaga kesehatan masyarakat local merupakan
refleksi dari nilai tersebut. Masyarakat yang secara geografis dan politik terpisah satu
sama lain cenderung mengembangkan masalah tertentu. Sebagai contoh, wilayah
yang sebagian besar penduduknya perkotaan.
Beberapa kebenaran umum tentang nilai adalah tidak bermakna. Pertama,
nilai bersifat universal sementara nilai yang lain hanya berlaku pada wilayah tertentu.
Kedua nilai cenderung tersususn menjadi system nilai, Ketiga, umumnya masyarakat
memiliki nilai yang berlaku karena sosialisasi yang mereka jalani. Keempat, nilai ada
disetiap situasi social.
Pemimpin kesehatan masyarakat selain mengidentifikasikan nilai harus
memikirkan bagaimana nilai tersebut akan mempengaruhi implementasi program.
Poses klarifikasi nilai dapat mempermudah solusi untuk sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat local. Berikut daftar strategi untuk mengklarifikasi nilai dan
mempublikasikan dalam lembaga dan masyarakat:
1. Pelajar nilai universal (atau mendekati universal) dan sebarluaskan nilai
tersebut kedalam masyarakat.
2. Pelajari nilai lain yang berlaku dilembaga dan masyarakat
3. Bersama dengan anggota lembaga dan mitra masyarakat, integrasikan nilai
universal, masyarakat dan lembaga
4. Evaluasi nilai yang berlaku dan revisi nilai yang berubah
5. Kembangkan pernyataan nilai bersama

C. Misi dan Visi


Pemimpin harus berorientasi pada masa depan dan membantu membentuk
visi dan mengarahkan aktifitas lembaga. Pemimpin juga harus menginspirasi kolega
mereka untuk berbagi visi dan menggunakan visi tersebut untuk mengarahkan
aktifitas. Misi dan Visi lembaga harus saling merefleksikan. Visi merupakan
gambaran (berdasarkan pemimpinnya) masa depan lembaga yang diinginkan. Misi
lembaga merupakan peran yang dilakukan lembaga dalam masyarakat. Jika visi dan
misi benar-benar saling merefleksikan maka lembaga dalam menjalankan misinya
akan membantu mereaisasikan visinya untuk encapai masa depan lembaga yang
diinginkan.

D. sasaran dan Tujuan


Sasaran dapat juga didiklasifikasikan dalam area system kegiatan
kemanusiaan yang mereka bidangi yang terlibat dalam divisi bidang sasaran social,
ekonomi, budaya dan politik. Tujuan merupakan langkah yang terukur secara
kuntitatif dan kualitatif yang diperlukan untuk mecapai sasaran organisasi. Keduanya
digunakan untuk mengarahkan proses manajerial. Pemimpin kesehatan masyarakat
bertanggung jawab untuk:
1. Menerjemahkan misi dan visi lembaga menjadi sasaran dan tujuan yang
sistematis
2. Menemukan beberapa sasaran tersembunyi yang mengganggu aktivitas.

E. Rencana Tindakan
Salah satu cara untuk memandang rencana tindakan adalah dengan
melihatnya sebagai proses belajar melalui tindakan. Umpan balik yang
berkesinambungan merupakan bagian penting dari proses tersebut. Jika pencapaian
tujuan tidak terjadi, revisi rencana tindakan perlu dibuat. Pemimpin mungkin harus
kembali ketahap sebelumnya dan mengulang tahap tersebut.
Rencana tindakan dapat mengantarkan organisasi pada era baru atau
menjadi tanda kehancuran organisasi. Sepertinya lebih menguntungkan organisasi
jika rencana tindakan disusun dengan menggunakan metode perencanaan yang baik
dan diimplementasikan dengan menggunakan strategi yang telah disebutkan. Berikut
pedoman pemimpin kesehatan masyarakat dalam dalam perencanaan tindakan:
1. Kembangkan rencana tindakan yang berkaitan dengan misi, visi serta
sasaran dan tujuan lembaga
2. Gunakan tekhnik perencanaan strategis untuk rencana tindakan
3. Rumuskan strategi atau langkah operasional untuk setiap sasaran dan tujuan
4. Ketahui sumberdaya yang dibutuhkan dan tersedia untuk
mengimplementasikan rencana tindakan.
5. Gali kendala yang ada untuk keberhasilan rencana tindakan
6. Gunakan balanced scored model untuk mengukur keefektifan rencana
tindakan.

F. Implementasi
Implementasi rencana tindakan dengan dengan tujuan mencapai sasaran
dan tujuan serta merealisasikan visi lembaga merupakan praktik kesehatan
masyarakat atau bagian dari kesehatan masyarakat. Selama implementasi pemimpin
lembagamempunyai tuhas untuk menyampaikan visi, misi serta sasaran dan tujuan
lembaga pada staf dan konstituen masyarakat dan melakukannya dalam paradigma
yang mengatur fungsi inti kesehatan masyarakat, yaitu fungsi penilaian,
pengembangan kebijakan, dan asuransi. Pemimpin harus menjadi penghubung
antara lembaga dan dan masyarakat.
Sangat sedikit implmentasi rencaa tidakan dalam bdang kesehartan
masyarakat yang didokumentasikan. Meskipun demikian jelas bahwa
implementasikan rencana tindakan melibatkan banyak aktivitas pemimpnkesehatan
masyarakat yang umumnya sama dengan aktivitas yang merupakan bagian dari
tanggung jawab mereka. Aktivitas tersebut mencakup:
1. Mengidentifikasikan pemimpn masyarakat
2. mendelegasikan tugas pada anggota staf dan mitra masrakat
3. membentuk hubungan dengan konstituen
4. Menyampaikan informasi kesehatan masyarakat
5. bekerjasama dengan legislator
6. Bekerjasama dengan dewan daerah atau dewan kesehatan local.

E. Evaluasi
Setelah rencana tindakan diimplementasikan, hasil implementasikan rencana
tindakan harus dievaluasi. Tujuan evaluasi adalah menentukan pada tingkat apakah
sasaran dan tujuan telah dicapai. Meskipun pimpinan kesehatan masyarakat tidak
terlibat secara langsung dalam pengumpulan dan analisis dan evaluasi. Kesimpulan
dari evaluasi untuk menentukan langkah yang harus diambil untuk merealisasikan
visi lembaga. Proses evaluasi dianalisis menjadi enam tahap terpisah:
1. Mangajukan pertanyaan tentang program
2. Menyususn standard keefektifannya
3. Merencanakan evaluasi
4. Mengumpulkan data
5. Menganalisis data
6. Melaporkan hasil

Terdapat tahapan penting yang bukan bagian dari proses evaluasi, yaitu penggunaan
hasil untuk menentukan perubahan lebih lanjut yang harus dibuat.

BAB. III
PROFIL KEPEMIMPINAN NELSON MANDELA

Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh
dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang
membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis
dan merdeka. Dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter
terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama
penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan
perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh
kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau
memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun.

A. Biografi Nelson Mandela

Nelson Mandela adalah Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan dan
dia adalah salah satu tokoh yang paling berperan yang membantu apartheid berakhir
di Afrika Selatan. Setelah masa jabatannya selesai sebagai presiden, Nelson
Mandela kemudian menjadi advokat untuk berbagai organisasi hak-hak sosial dan
manusia. Siapa yang tidak kenal dengan tokoh pejuang anti apartheid dari Afrika
Selatan ini. Presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam, yang lebih sering
mengenakan baju batik di pentas Internasional. Meskipun bukan seseorang yang
berkebangsaan Indonesia, sebagai wujud ungkapan trimakasihnya kepada Indonesia
yang telah memberi support terhadap perjuangannya. Seorang pribadi yang
kharismatik dan penuh wibawa yang masih saja anggun dan bijaksana walaupun
beliau sudah dipenjara oleh lawan politiknya sampai 27 tahun. Seorang aktifis yang
harus memperjuangkan persamaan hak antara warga kulit hitam dan kulit putih.
Karena waktu itu sungguh terlalu kesenjangan sosial kemasyarakatan, dan
pendidikan antara kedua belah pihak. Segala sesuatunya hanya boleh dikuasai oleh
warga kulit putih, bahkan sampai warga kulit hitam tidak diperbolehkan untuk
mengenyam pendidikan, padahal kita tahu di Afrika Selatan mayoritas penduduknya
berkulit hitam. Karena hal itulah yang membuat hati kecil Nelson Mandela berontak
dan harus bertekad melawan ketidak adilan tersebut. Walaupun harus mengalami
penderitaan yang tidak sebentar.

Kedua orang itu adalah Oliver Tambo dan sahabat seperjuangannya,


Nelson Rolihlahla Mandela. Mereka berada di London dalam pelarian, dikejar-kejar
polisi Afrika Selatan, sekaligus untuk menggalang bantuan buat perjuangan melawan
rezim apartheid. Ketika melihat patung Jan Smuts, setengah berkelakar mereka
mengikrarkan impian bahwa suatu saat patung orang kulit hitan didirikan di
sana.Tambo, yang wafat pada 24 April 1993, tidak bisa menyaksikan ketika impian
itu akhirnya terwujud. Mandela datang lagi ke halaman Westminster pada 29
Agustus 2007 untuk menghadiri peresmian patung pria kulit hitam berbaju batik
setinggi 2,7 meter. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, dalam sambutannya
setelah penyibakan tirai patung, mengatakan Mandela akan dikenang sepanjang
masa sebagai pemimpin yang mengakhiri politik perbedaan warna kulit ( apartheid ).
Tekad Nelson Mandela untuk memperjuangkan anti Apartheid itu diawali
dengan aktif di Partai Kongres Nasional Afrika (ANC), yang kemudian dianggap
sebagai perbuatan makar terhadap pemerintahan rezim kulit putih. Sehingga
pemerintah menjebloskan Mandela ke penjara di kepulauan Robben, Afrrika Selatan
-seperti di Nusa Kambangan. Disanalah Nelson Mandela mengalami penderitaan,
dan siksaan yang tidak terkira, selama kurang lebih selama 27 tahun. Sebuah
penderitaan yang tidak sebentar. Karena memang rezim waktu itu menghendaki agar
rakyat Afrika selatan melupakan Nelson Mandela.

Didalam penjara Nelson Mandela mengalami penderitaan yang sangat buruk,


mungkin paling buruk yang bisa dibayangkan orang. Disana dia ditempatkan di
dalam sel tanpa dipan, kerja paksa di siang hari, diisolasi jika melawan, kelaparan
sepanjang waktu karena ransum yang selalu minim, siksaan dan teror mental, serta
rasa sepi yang berkepanjangan. Pada tahun pertama di penjara, ibunya meninggal
dunia. Beberapa bulan kemudian anak tertuanya juga tewas dalam sebuah
keclakaan. Namun disaat pemakaman kedua orang terkasihnya, Mandela tidak
diijinkan menghadirinya. Lalu putri bungsunya lahir, tapi Mandela baru
diperkenankan melihatnya pada saat anak itu menginjak usia 17 tahun.

Mandela bahkan diisolasi dari dunia luar. Dalam setahun dia hanya
diperkenankan menerima satu kunjungan, itu pun di batasi hanya selama 30 menit.
Per enam bulan Mandela hanya diperbolahkan menerima dan mengirim satu surat
saja. Fotonya dilarang disebarkan. Tujuanya jelas, agar rakyat kulit Hitam Afrika
Selatan melupakan sosok Nelson Mandela.

Sungguh teramat berat dan luar biasa penderitaan yang dialami oleh Nelson
Mandela, tak pernah terbayangkan oleh kita seperti apa rasanya. Tidak mati dan
membusuk dalam penjara sudah untung. Namun apa yang terjadi dengan Nelson
Mandela di dalam penjara itu? Nelson Mandela bukanya semakin melemah dan
menyerah dalam perjuanganya. Justru dia berubah menjadi semakin kuat mental
dan kepribadianya. Bahkan dia berubah menjadi pribadi yang baru. Di dalam penjara
Mandela merubah dirinya dari seorang pejuang radikal yang tak sabaran dan yang
suka nekat mengambil resiko menjadi pribadi yang bijak dan matang. Ia mengambil
jalur transendental yang tidak lagi melihat, merasakan, dan menghayati penjara
sebagaimana mestinya, namun lebih memilih menggunakan segenap hatinya,
semua indra ruhaninya, untuk melakoni pengalaman penjaranya dengan penuh total,
dan kesyukuran. Sel penjara yang pada umumnya menjadi sebuah ruang kematian,
diubah olehnya menjadi sebuah ruang kelahiran barunya.

Tanpa ngotot dengan solusi hukum Mandela mengambil tanggungjawab total


atas kondisinya dengan tidak pernah mau terpancing untuk bertindak di bawah
martabat dan harga dirinya sebagai manusia. Ia menolak untuk mengeluh, tidak
pernah bersikap cengeng. Anti baginya dengan bersungut-sungut. Bahkan tak
pernah ia mengemis belas kasihan dari para sipir penjara untuk mendapat perlakuan
lebih baik. Sering di dalam penjara Nelson Mandela menghadapi perlakuan yang
tidak manusiawi dari para sipir penjara, ia meneguhkan hatinya dengan lebih
menggunakan hatinya, dengan lebih menggunakan segala kecerdasan, keramahan,
serta rasa humornya. Ia lebih memilih perlawanan moral tanpa kekerasan, seperti
halnya Mahatma Ghandi . Karena hal itulah yang dapat menjadikan sipir penjara
yang kejam dapat tunduk pada kewibawaanya. Karena sikap dan tindakan inilah
yang menjadikan aura kepribadianya bersinar terang dan memancarkan kewibawaan
moral yang sangat kuat, yang cahayanya tidak sekedar menembus dinding-dinding
penjara di kepulauan Robben, namun bahkan lebih jauh melampaui Afrika Selatan.

Meskipun Nelson Mandela kenyang dengan siksaan dan ketidakadilan, ia


lebih menetralkan tuntutan rasa keadilanya sehingga ia dapat mengampuni kaum
kulit putih sebelum seruan minta maaf datang. Karena disana Ia lebih sering masuk
kedalam ruang hatinya yang paling dasar dan bertemu dengan Khaliknya. Sehingga
ia dapat merasa lebih damai dan tenteram, yang memberikan keyakinan bahwa
suatu saat akan bebas. Dengan sikap dan mental seperti itulah yang menjadikan
Nelson Mandela menjadi seorang pemimpin sejati yang kharismatik. Setelah
dipenjara selama 27 tahun akhirnya dia dapat menghirupudara bebas dan dapat
memimpin kaumnya untuk berdamai dengan penindas kaum kulit putih. Bahkan
Mandela memilih bekerja sama dengan rezim Presiden de Klerk untuk meruntuhkan
dan membongkar sistem appartheid itu sendiri. Pada tahun 1992 Nelson Mandela
terpilih sebagai Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan secara demokratis.
Dunia pun menjadi tercengang. Dan pada tahun 1994 Presiden Mandela bersama de
Klerk dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian dari PBB.

Demikianlah kisah perjuangan Nelson Mandela, yang menjadi salah satu


legenda hidup terbesar abad ke -20 menurut majalah Time. Sebuah perjuangan
yang tidak sebentar,penuh dengan air mata dan pengorbanan yang berat. Marilah
kita belajar dari kisah Nelson Mandela. Seberat apapun penderitaan yang sedang
kita alami, jadikanlah itu sebagai rahmat TUHAN. Sebagai sebuah proses
pematangan diri yang dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik lagi.
Karena disitulah salah satu bentuk kasih sayang TUHAN.

B. Jalan Hidup Nelson Mandela


1. 1918 Dengan Nama Rolihlahla Dalibhunga Mandela lahir di sebuah desa
kecil di provinsi Cape.
2. 1927 Ayah Mandela meninggal
3. 1943 Bergabung ke Kongres Nasional Afrika ( ANC ), sebagai aktivis.
4. 1944 Bersama sahabat karibnya, Oliver Tambo, dan Walter Sislu, Membentu
Liga Pemuda ANC. Di tahun ini pula Nelson Mandela menikahi Evelyn Mase (
istri Pertama ). Mereka bercerai tahun 1957 setelah mempunyai tiga anak.
5. 1956 Bersama 155 aktivis politik lain, dituduh berkonspirasi menumbangkan
penguasa.
6. 1958 Menikahi Winnie Madikizela ( istri kedua )
7. 1960 Membentuk sayap militer ANC
8. 1962 Ditangkap polisi, dinyatakan bersalah melakukan sabotase dan
pengkhianatan dan dihukum seumur hidup, mula-mula di Robben Island
9. 1992 Bercerai dengan Winnie setelah istrinya itu terlibat penculikan
10. 1993 Bersama FW de Klerk mendapat Hadiah Nobel Perdamaian
11. 1994 Terpilih sebagai presiden Afrika Selatan
12. 1998 Menikahi Graca Machel, janda bekas presiden Mozambique, pada
ulang tahun ke-80.
13. 1999 Mundur dari kursi presiden untuk memberi jalan bagi Thabo Mbeki,
yang dijagokan ANC

B. Penghargaan dan Prestasi

1. Hadiah Nobel Perdamaian 1993


2. Amnesty Internationals Ambassador of Conscience Award

3. Warga Kehormatan Belgrade, Serbia

4. Terdaftar sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh tahun 2004
oleh majalah Time

5. dan lebih dari 100 lebih penghargaan lainnya


C. Karakter Kepemimpinan Nelson Mandela yang menginspirasi

Mendengar kata Politikus langsung terasa ingin muntah saja perut ini, yang ada
hanyalah monster tikus yang suka mengrogoti uang negara. Monster tersebut
memperjuangkan kerakusan diri sendiri dengan alih-alih keperluan rakyat yang
memilihnya. Inilah yang menimbulkan keraguan rakyat untuk memilih lagi.

Jika kita menengok akan perjuangan Nelson Mandela, tidak akan ada yang namanya
perjuangan kepentingan pribadi. Yang ada dia berjuang demi kepentingan bangsa
dan bahkan dunia. Inilah 8 Kepemimpinan Nelson Mandela Yang Menginspirasi :

1. Mandela kerap kali merasa gentar, dan menurutnya itu wajar dialami oleh
seorang pemimpin. Tapi, ia tidak ingin menunjukkan rasa takut itu di hadapan
orang lain. Keberanian yang ditampilkan Mandela, meskipun itu kadang
hanya berpura-pura, dapat menenangkan kekuatiran dan menyemangati
orang di saat- saat sulit.
2. Ketika Mandela memutuskan untuk memulai dialog dengan pemerintah
apartheid, teman-temannya mengira ia sudah "menjual diri". Ketimbang
meninggalkan mereka dan maju sendiri dengan keyakinannya, Mandela
mendatangi mereka satu per satu, menjelaskan rencananya, dan dengan
sabar membujuk mereka pelan-pelan.

3. Tugas seorang pemimpin, kata Mandela, bukanlah untuk menyuruh-nyuruh


orang lain, melainkan untuk menciptakan sebuah kesepakatan. Dalam rapat-
rapat, Mandela biasanya mendengarkan pendapat teman-temannya terlebih
dahulu. Ketika tiba gilirannya, ia akan merangkum semua pendapat itu, baru
mengutarakan pendapatnya sendiri dan pelan-pelan mengarahkan hasil
diskusi tanpa nada memaksa atau memerintah.

4. Di awal perjuangannya, Mandela bersikeras untuk belajar bahasa Afrika-an,


bahasa orang kulit putih Afrika Selatan, beserta sejarah kolonialisasi mereka.
Ia bahkan berusaha mendalami rugby yang menjadi olahraga favorit kulit
putih Afsel. Hasilnya, ia mendapat respek dari pihak lawan, mula dari sipir
penjara hingga P.W. Botha (Presiden kulit putih Afsel pada masa apartheid),
dan memperlancar proses dialog dengan mereka.

5. Orang-orang dekat Mandela tidak selalu orang yang ia sukai. Seringkali


mereka adalah rivalnya, orang-orang yang digosipkan berusaha
menggulingkan kepemimpinannya. Tapi Mandela percaya bahwa dekat
dengan rival adalah satu cara untuk mengendalikan mereka. Tapi bukankah
mereka belum tentu akan loyal padanya. Mandela mengakui bahwa loyalitas
memang penting, tapi ia juga tak terlalu menggantungkan diri pada hal itu.

6. Mandela percaya apa yang tampak di luar sama pentingnya dengan apa
yang ada di dalam. Karena itu, ia benar-benar menggunakan penampilan fisik
untuk membantu perjuangannya. Ia tampan, seorang petinju amatir, anak
seorang kepala suku, suka berpakaian rapi dengan jas, dan ia memanfaatkan
semua itu untuk membangun citranya. Tapi ikon yang paling menonjol dari
Mandela adalah senyumnya yang penuh kedamaian, sehingga ketika
berkampanye untuk pilpres, ANC (partainya) tak membutuhkan slogan ini itu.

7. Meski Mandela jelas-jelas menentang apartheid, ia juga sadar bahwa


apartheid memiliki penyebab historis, sosiologis, dan psikologis yang
kompleks. Karena itu ia tak pernah terpaku pada satu jalan untuk
memecahkan masalah. Mandela adalah politikus yang pragmatis. Ia tak akan
segan-segan mengubah ideologi atau taktik (misalnya dengan menghentikan
perjuangan bersenjata) jika memang itu adalah cara paling praktis untuk
mencapai tujuan akhirnya.

8. Berhenti menjabat atau memerintah bukan berarti berhenti memimpin. Jasa-


jasa Mandela cukup signifikan untuk membuatnya menjadi presiden seumur
hidup, tapi ia menjadi salah satu dari sedikit pemimpin Afrika yang dengan
sukarela tidak ingin dipilih lagi ketika pemilu berikutnya menjelang. Bagi
Mandela, yang diikuti dari seorang pemimpin bukan hanya apa yang ia
lakukan, tapi juga apa yang tidak ia lakukan.

D. Pelajaran Kepemimpinan Nelson Mandela

1. Visi Anda dalam hidup harus untuk kebaikan yang lebih besar.
Nelson Mandela melihat Afrika dimana apartheid pada akhirnya akan dihapuskan
dan setiap orang akan bebas dan sederajat dimata bangsa-bangsa.

Inilah visi yang mendorong dia untuk melakukan apa yang harus ia lakukan, dan
inilah visi yang berkelanjutan dia lalui hari-hari paling gelap saat di penjara sekalipun.

2. Tidak semua orang akan mendukung visi Anda.

Sebelum Nelson Mandela berhasil menghapuskan apartheid dari Afrika Selatan, ia


harus menghadapi banyak penentangan dari individu dan organisasi di seluruh
dunia.

Tidak peduli bagaimana yang ideal visi Anda, kenyataannya adalah bahwa visi
perubahan berarti bagi masyarakat. Tidak semua orang ingin berubah karena
perubahan tidak nyaman. Untuk beberapa orang, perubahan itu menyakitkan.

Meskipun saat ini semua orang tampaknya mendukung visi Nelson Mandela dan
memuji dia karena prestasinya, ini tidak terjadi bertahun-tahun sebelumnya. Selama
tahun-tahun awal gerakan Nelson Mandela, ia bahkan dianggap sebagai teroris oleh
Amerika Serikat dan juga dilemparkan dalam penjara selama bertahun-tahun.

3. Anda perlu untuk memperjuangkan visi Anda.

Nelson Mandela menghabiskan 18 tahun penjara sebelum ia terpilih menjadi


Presiden Afrika Selatan. Dihadapkan dengan seperti kemunduran besar, ia tidak
pernah menyerah bersama visinya.

Meskipun Anda tidak akan pernah berakhir di penjara, tetapi Anda juga harus
memahami bahwa Anda akan menghadapi kemunduran seperti itu dalam hidup Anda
juga. Jangan menyerah dan terus berjuang.

Kutipan Terbaik dari Nelson Mandela

Seorang pemimpin yang baik dan berhati baik adalah kombinasi yang
tangguh.

Setelah mendaki sebuah bukit besar, orang hanya menemukan bahwa ada
lebih banyak bukit untuk didaki.
Saya belajar bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi
kemenangan di atasnya. Orang berani tidak merasa takut, tapi dia yang
mengalahkan rasa takut.

Jika Anda berbicara dengan seorang pria dalam bahasa yang ia mengerti,
yang masuk ke kepalanya. Jika Anda berbicara dengan dia dalam
bahasanya, yang masuk ke hatinya.

Lebih baik untuk memimpin dari belakang dan menempatkan orang lain di
depan, terutama ketika Anda merayakan kemenangan ketika hal-hal baik
terjadi. Anda mengambil garis depan bila ada bahaya. Maka orang akan
menghargai kepemimpinan Anda.

Tidak ada gairah yang ditemukan untuk permainan kecil dalam


menyelesaikan sesuatu untuk hidup yang kurang dari yang Anda mampu
hidupi.

Kami harus menggunakan waktu dengan bijaksana dan selamanya


menyadari bahwa waktu selalu matang untuk melakukan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai